Anda di halaman 1dari 2

Adakah Pacaran Dalam Islam?

Oleh : Willy Sekar Tanjung

Bismillahirrahmaanirahiiim Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakaatuh

Alhamdulillahirobbil'aalamiin washolaatu wassalaamu 'alaa Asyrofil anbiyaa i wal


mursaliin,ammaa ba'du

Pertama-tama marilah kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karena
dengan karunia-Nya kita bisa merasakan berjuta nikmat-Nya.

Shalawat dan salam marilah kita junjungkan kepada nabi kita nabi besar Muhammad
SAW.

Para hadirin yang terhormat,pacaran ? apa itu pacaran ? apakah dalam islam pacaran itu
ada ? Kali ini saya akan membahas tentang pacaran.Sebelum membahas pada hukum pacaran,
ada baiknya kita ketahui apa itu pacaran. Pacaran yang saat ini diketahui banyak orang adalah
proses saling mengenalnya antara dua orang insan yang umumnya sedang mencari kecocokan
untuk menuju ketahap berikutnya yaitu tahap pernikahan. Namun kalau dilihat dari realita yang
terjadi, pacaran kini bukan proses atau tahap seseorang untuk menuju ketahap pernikahan,
namun malah digunakan sebagai cara untuk memuaskan nafsu tanpa adanya ikatan perkawinan
"berzina" misalnya saja anak – anak yang masih belum cukup umur yang mengaku pacaran.
padahal mereka masih sangat jauh dari kata cocok untuk menuju ketahap perkawinan.Di
kalangan remaja sekarang, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan.

Istilah “pacaran” sudah tidak asing lagi bagi kaum remaja.

Pada masa ini, seorang remaja biasanya mulai "naksir" lawan jenisnya. Ketika mulai
menemukan sasaran, remaja mulai mendekatinya dengan proses yang biasa dinamakan “pdkt”
alias pendekatan.Setelah pendekatannya berhasil dan ada rambu hijau dari si sasaran, remaja
akan “menembaknya” dan keduanya pun mulai berpacaran.Biasanya seorang remaja akan
bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar.Sebaliknya remaja yang belum memiliki
pacar dianggap kurang gaul ataupun tidak laku. Jadi, remaja jaman sekarang cenderung mencari
pacar untuk memperoleh status sosial yang “laku”.

Pacaran dapat diartikan bermacam-macam, tetapi intinya adalah jalinan cinta antara
seorang remaja dengan lawan jenisnya. Praktik pacaran juga bermacam-macam, ada yang
sekedar berkirim surat, telepon, menjemput, mengantar atau menemani pergi ke suatu tempat,
apel,sampai ada yang layaknya pasangan suami istri. Bahkan pacaran pun ada beberapa nama
lain seperti pacaran cinta monyet, pacaran jarak jauh, pacaran sembunyi-bunyi, dan lain-lain.

Istilah pacaran sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk istilah hubungan percintaan
antara laki-laki dan perempuan pranikah, Islam mengenalkan istilah “khitbah” (meminang).
Ketika seorang laki-laki menyukai seorang perempuan, maka ia harus mengkhitbahnya dengan
maksud akan menikahinya pada waktu dekat. Selama masa khitbah, keduanya harus menjaga
agar jangan sampai melanggar aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Islam, seperti berduaan,
memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium, memandang dengan nafsu, dan melakukan hal
selayaknya suami istri.Pemuda adalah cabang dari kegilaan dan perempuan adalah jaring-jaring
setan.Bila dua jenis kelamin yang bukan mahromnya ini bertemu makan akan sangat mudah bagi
setan dalam menggoda, si pemuda adalah orang gila dan perempuannya adalah umpan bagi setan
dalam menggoda laki-laki islam.Mereka akan berusaha berkenalan untuk mencari kecocokan,
namun proses ini kemudian disalah gunakan yaitu yang seharusnya setelah cocok kemudian
dapat melangsungkan pernikahan tapi malah melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum-hukum
allah,mulai dari berdua-dua’an sampai dengan perzinaan tentu hal tersebut adalah larangan
Allah, Allah berfirman :

“Janganlah kamu sekalian mendekati perzinahan, karena zina itu adalah perbuatan yang
keji…” (QS. Al-Isra : 32).

Firman allah tersebut sangat jelas kalau kita dilarang mendekat pada perbuatan zina, apa
saja yang mengakibatkan langkah-langkah zina harus di jauhi termasuk janjian untuk berduaan,
kalau lawan jenis yang berduaan secara dalil yang ketiga adalah setan.Didalam islam tidak ada
istilah pacaran yang ada adalah tunangan atau khitbah, maka dalam pergaulan di dalam islam ini
harus benar-benar di jaga di antara cara untuk menjaga pergaulan yang melewati batas
sebagaimana berikut :

1.Menjaga pandangan antara laki-laki perempuan, tidak boleh melihat aurat/menampakan


aurat,tidak boleh memandang dengan nafsu dan tidak boleh melihat lawan jenis lebih dari sekali
(sekali saja itu bukan sengaja kalau sengaja di larang ). (An-Nur:30-31)

2.Perempuan harus berpakaian yang menutup aurat sesuai dengan syari’at, yaitu pakaian
yang menutupi seluruh tubuh selain wajah, telapak tangan dan kaki. (An-Nur:31)

Dari penjelasan tadi, tentu kita semua bisa menyimpulkan pacaran jelas dilarang oleh
agama islam jika menjurus pada perbuatan zina dan akhirnya mendapat dosa besar.

Saya akhiri pidato saya kali ini, kurang lebihnya mohon maaf. Jika ada perkataan saya
yang kurang berkenan mohon dimaafkan, saya harap pidato yang saya sampaikan bermanfaat
untuk kita semua. Aamiin

Bilahit taufiq wal hidayah Wassalamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai