Anda di halaman 1dari 2

Pacaran dan Cinta itu Beda, coy.

Di kalangan remaja sekarang, pacaran menjadi identitas yang sangat dibanggakan. Istilah


“pacaran” sudah tidak asing lagi bagi kaum remaja. Pada masa ini, seorang remaja
biasanya mulai "naksir" lawan jenisnya. Ketika mulai menemukan sasaran, remaja mulai
mendekatinya dengan proses yang biasa dinamakan “pdkt” alias
pendekatan. Setelah pendekatannya berhasil dan ada rambu hijau dari si sasaran, remaja
akan “menembaknya” dan keduanya pun mulai berpacaran. Biasanya seorang remaja akan
bangga dan percaya diri jika sudah memiliki pacar. Sebaliknya remaja yang
belum memiliki pacar dianggap kurang gaul ataupun tidak laku. Jadi, remaja jaman
sekarang cenderung mencari pacar untuk memperoleh status sosial yang bisa di katakan
“laku”.

Gimana sih sebenernya pacaran itu, enak ngga' ya? Bahaya ngga' ya ? Apa bener pacaran itu
harus kita lakukan kalau mau nyari pasangan hidup kita ? Apa memang bener ada pacaran
yang Islami itu, dan bagaimana kita menyikapi hal itu?

Pacaran dapat diartikan bermacam-macam, tetapi intinya adalah jalinan cinta antara


seorang remaja dengan lawan jenisnya. Praktik pacaran juga bermacam-macam, ada yang
sekedar berkirim surat,telepon, menjemput, mengantar atau menemani pergi ke
suatu tempat, apel, sampai ada yang layaknya pasangan suami istri. Bahkan pacaran pun
ada beberapa nama lain seperti pacaran cinta monyet, pacaran jarak jauh (“LDR” alias
“Long Distance Relationship”), dan lain-lain.

Memiliki rasa cinta adalah fitrah


Jika seseorang menyatakan cinta pada lawan jenisnya yang tidak dimaksudkan untuk
menikahinya saat itu atau dalam waktu dekat, bagaimana hukumnya dalam
Islam, haramkah? Tentu tidak, karena rasa cinta adalah fitrah yang diberikan Allah SWT,
sebagaimana dalam firman-Nya sebagai berikut: 

“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, ialah Dia menciptakan untukmu isteri-


isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan
dijadikanya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.”
(QS. Ar-Rum: 21)

Ketika hati sudah terkena panah asmara, terjangkit virus cinta, akibatnya... yang diinget
cuma si dia, pengen selalu berdua, lagi makan inget si dia, waktu tidur mimpi si dia.
Bahkan orang yang lagi jatuh cinta itu rela ngorbanin apa pun demi si dia, rela melakukan
apa pun demi dia, semua dilakukan agar si dia tambah cinta. Sampai akhirnya... cinta pun
tambah terpupuk, hati penuh dengan bunga. Yang gawat lagi, karena ingin bukti'in cinta,
bisa buat perut buncit (hamil). Karena cinta diputusin bisa minum baygon. Karena cinta
ditolak ... dukun pun ikut bertindak. Lebih lagi berdoa “kalau dia memang bukan jodohku,
jodohin Ya Allah”

Pacaran dalam perspektif islam


Di kehidupan nyata, pacaran merupakan wadah antara dua insan yang kasmaran, dimana
sering cubit-cubitan, pandang-pandangan, pegang-pegangan, raba-rabaan sampai
pergaulan ilegal (seks). Islam sudah jelas menyatakan: 
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang
keji dan suatu jalan yang buruk." (Q. S. Al Isra' : 32)
Seringkali sewaktu lagi pacaran banyak aktivitas lain yang hukumnya wajib maupun sunnah
jadi terlupakan. Sampai-sampai sewaktu sholat sempat teringat si dia. Pokoknya aktivitas
pacaran itu dekat banget dengan zina. Jadi...kesimpulannya  selagi batasan di atas tidak
dilanggar, maka pacaran hukumnya boleh. Tetapi persoalannya, mungkinkah pacaran
tanpa berpandang-pandangan, berpegangan, bercanda ria, berciuman, dan lain
sebagainya? Kalau mungkin dan sang remaja mampu, silakan berpacaran, tetapi kalau
tidak mungkin menghindari itu semua, maka (lebih baik) jangan sekali-kali berpacaran
karena adzab yang pedih siap menanti.. mencium harum Surga pun Allah SWT tak
mengijinkannya.

Adapun resep nabi yang diriwayatkan oleh Abdullah bin Mas'ud: "Wahai generasi
muda, barang siapa di antara kalian telah mampu serta berkeinginan menikah.
Karena sesungguhnya pernikahan itu dapat menundukkan pandangan mata dan
memelihara kemaluan. Dan barang siapa diantara kalian belum mampu, maka
hendaklah berpuasa, karena puasa itu dapat menjadi penghalang untuk melawan
gejolak nafsu."(HR. Bukhari, Muslim, Ibnu Majjah, dan Tirmidzi).

Jangan suka mojok atau berduaan ditempat yang sepi, karena yang ketiga adalah
syaiton. Seperti sabda nabi: "Janganlah seorang laki-laki dan wanita berkhalwat
(berduaan di tempat sepi), sebab syaiton menemaninya, janganlah salah seorang
dari kalian berkhalwat dengan wanita, kecuali disertai dengan mahramnya." (HR.
Imam Bukhari Muslim).

Yang perlu di ingat bahwa jodoh merupakan QADLA' (ketentuan) Allah, manusia hanya
dapat berusaha mencari jodoh yang baik menurut Islam. Tercantum dalam Al
Qur'an: "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji
adalah untuk wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk
laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula).
Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh
itu). Bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga)."

Anda mungkin juga menyukai