Anda di halaman 1dari 3

BERBUAT BAIK KEPADA SESAMA MANUSIA

Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk sosial. Manusia saling


berinteraksi dan bekerja sama demi memenuhi kebutuhan hidup, meraih
kebahagiaan, membentuk sistem sosial yang harmonis, juga menggapai
hidup yang lebih berkualitas.

Di zaman ini, dipastikan tidak ada manusia yang dapat hidup seorang
sendiri dalam keterasingan, tanpa terhubung dengan orang lain dan
terlibat interaksi bersama.

Agar kehidupan bersama ini dapat terbangun dengan harmonis, tentu


setiap orang memiliki kewajiban untuk berbuat baik kepada sesama umat
manusia.

Islam pun mewajibkan setiap umatnya untuk senantiasa berbuat baik


kepada sesama manusia, sebagaimana banyak diterangkan dalam ayat
Al,Quran, hadis, dan dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW serta para
sahabat.

Hubungan dengan sesama manusia ini dalam Islam dikenal dengan istilah
hablumminannas. Setiap muslim memiliki kewajiban untuk menjalankan
hablumminannas dengan sebaik-baiknya, sesuai tuntunan Al-Quran dan
sunah Nabi Muhammad SAW.

Perbuatan baik kepada manusia yang perintahkan oleh Allah dan


dicontohkan oleh Rasulullah sangat banyak, antara lain sebagai berikut :

a. Berbuat baik kepada kedua orang tua.

b. Mengajarkan atau menyebarkan ilmu.

c. Menyambung silaturahmi.

d. Memberikan nasihat.

e. Mengajak untuk berbuat kebaikan dan meninggalkan keburukan.

f. Berbuat adil.

g. Mendamaikan pihak-pihak yang bermusuhan atau berseteru.

h. Membantu mereka yang membutuhkan bantuan.

i. Menjenguk orang sakit.


j. Mendahulukan kepentingan bersama ketimbang kepentingan pribadi.

k. Berdagang dengan jujur.

l. Berinfak dan bersedekah.

m. Bersikap dan bertutur yang kata lemah lembut serta santun.

n. Tidak menganggu dan menyakiti hati orang lain.

o. Tidak mengambil hak orang lain.

Itulah beberapa bentuk perbuatan baik kepada sesama yang


diperintahkan oleh ajaran agama Islam. Sesungguhnya, berbuat baik pada
sesama umat manusia bukan sekadar dibutuhkan untuk membangun
kehidupan bersama yang harmonis dan saling mengasihi.

Akan tetapi, perbuatan baik kepada sesama juga bernilai ibadah yang jika
dilakukan akan berbalas pahala dan surga.

Sebaliknya, jika perbuatan-perbuatan baik kepada sesama umat manusia


ditinggalkan, pelakunya akan menuai dosa. Dosa karena telah lalai
terhadap perintah Allah, yang berakibat pada timbulnya berbagai masalah
dan kerusakan dalam kehidupan sosial.

Satu hal yang harus senantiasa kita ingat adalah dalam berbuat baik pada
sesama umat manusia, kita tidak boleh pilih kasih.

Kita harus berbuat kebaikan kepada siapa saja, tanpa membedakan latar
belakang suku, agama, ras, atau status sosial. Hal lain yang tidak boleh
kita lupakan ketika berbuat baik adalah kita harus tulus dan ikhlas.
Melakukannya karena mengharapkan ridho Allah semata.

Ketika kita berbuat kebaikan pada sesama umat manusia, tetapi tidak
ikhlas, misalnya mengharapkan imbalan atau ingin pujian, sejatinya
kebaikan tersebut tidak akan ada nilainya di sisi Allah.

Kebaikan tersebut justru dapat dikategorikan sebagai perbuatan riya atau


perbuatan merugikan orang lain. Keduanya adalah perbuatan yang
dibenci oleh Allah SWT.

Dengan perintah yang sangat jelas untuk berbuat kebaikan pada sesama
umat manusia, maka tidak ada alasan bagi kita untuk tidak melakukannya.
Justru kita harus berlomba-lomba untuk berbuat baik. Sebab,
sesungguhnya setiap perbuatan akan kembali kepada pelakunya.
Kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain akan berbalas kebaikan
pula.

Selain berbalas kebaikan, penghormatan, dan kasih sayang dari manusia,


perbuatan baik kita juga akan membuahkan kedekatan dan kasih sayang
dari Allah SWT.

Dan, jika kita mendapatkan kasih sayang Allah, sungguh itulah nikmat
yang tiada bandingnya. Dengan kasih sayang Allah tersebut, kita akan
mendapatkan kemuliaan hidup, baik di dunia maupun akhirat.

Anda mungkin juga menyukai