NIM : TM.01.17.012
Jurusan : Tarbiyah
A. Latar Belakang
Selain itu guru tidak cukup hanya transfer ilmu, tetapi harus menjadi
tauladan dalam bertingkah laku dan bertutur sapa dalam keseharian. Untuk itu
penting bagi seorang guru memiliki akhlak yang baik.
Dengan akhlak mulia guru akan memiliki daya pikat yang tak tertandingi.
Daya pikat dan pesona guru tergambar dari keperibadiannya, sikap dan perilaku
yang menghiasi hidupnya dengan keteladanan yang sungguh mempesona. Daya
pikat itulah yang mengambil hati anak didik.
Karena semua itu memiliki potensi sifat yang buruk bagi guru. Lama
mengendap dalam jiwanya akan menimbulkan sifat ujub dan berubah menjadi
kesombongan.
1
Oleh karena itu seorang guru hendaknya berhati-hati agar tidak terjangkit
penyakit sombong, guru senantiasa harus menyadari akan bahaya perilaku
sombong, dan pengaruhnya terhadap dirinya sebagai seorang guru serta dampak
negative bagi anak didiknya.
Oleh karena itu dalam tulisan ini penulis akan mencoba mengupas tentang
pembahasan sombong. Mulai dari pemahaman sombong secara umum hingga
secara sepesifik yakni perilaku sombong sang guru. Penulis akan mengadirkan
bagaimana cara menyikapi guru yang hasad serta fenomena yang terjadi hari ini
berkenaan dengan perilaku sombong.
Penulis berharap semoga dengan hadirnya tulisan ini dapat menjadi alaram
bagi seorang guru agar terhindar dari penyakit sombong. Dan semoga tulisan
singkat ini dapat memberi manfaat yang besar bagi seluruh pembaca, baik sang
senulis itu sendiri. Amiin ya Rabbal Alamin.
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi
1. Secara Bahasa dan Istilah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “sombong” adalah
menghargai diri secara berlebihan, congkak, atau pongah.
Kesombongan (al-kibr) adalah melihat diri sendiri melebihi al-haq
(kebenaran) dan al-khalq (makhluk; orang lain). memandang dirinya berada di
atas kebenaran dan merasa lebih di atas orang lain. Orang yang sombong
merasa dirinya sempurna dan memandang dirinya berada di atas orang lain. 1
Seorang manusia, tatkala melihat dan menganggap dirinya besar atau
mulia, dia akan menganggap orang lain kecil dan merendahkannya. Dia akan
memandang al-haq (kebenaran) akan menghancurkan kedudukannya dan
mengecilkan posisinya. Dan dia melihat manusia lainnya seolah-olah binatang
karena dianggap bodoh dan hina.2
2. Qoul Ulama’
Raghib As-Asfahani ra berkata, “Sombong adalah keadaan atau kondisi
seseorang yang merasa bangga dengan dirinya sendiri, memandang dirinya
lebih utama dari orang lain, kesombongan yang paling parah adalah sombong
kepada Rabbnya dengan cara menolak kebenaran (dari-Nya) dan angkuh untuk
tunduk kepada-Nya baik berupa ketaatan maupun dalam mentauhidkan-Nya.”3
1
Salim al Hilali, Bahjatun Nadzirin, cet. Daar Ibnu Jauzi, hlm. 664
2
Salîm al-Hilâli, at-Tawâdhu’ fî Dhauil Qur’ânil Karîm was Sunnah ash-Shahîhah, hlm. 35
3
Raghib As-Asfahani, Umdatul Qari’ 22/140.
3
Syaikh Utsaimin mengatakan bahwa, “Sikap sombong manusia adalah
ia merasa dirinya-lah sebab segala-galanya, bukan dari Allah.”4
ساقُ ْونَ إِلَى ِسجْ ٍن فِي َج َهنَّ َم ٍ الر َجا ِل يَ ْغشَاهُم الذُّ ُّل ِم ْن ُك ِل َمك
َ َُان فَي ُ يُحْ ش َُر ْال ُمتَك َِب ُرونَ َي ْو َم ْال ِقيَا َم ِة أ َ ْمثَا َل الذَّ ِر فِي
ِ ص َو ِر
ار ِطينَ ِة ْال َخبَا ِل
ِ ارةِ أَ ْه ِل ال َّن
َ صَ ع ِ ََار ْاْل َ ْني
ُ ار يُ ْس َق ْونَ ِم ْن ُ س ت َ ْعلُوهُم ن َ َس َّمى بُو ل َ ُي
C. Jenis-jenis sombong
4
Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, Tafsir Al-Qur’an Al Karim–Juz ‘Amma, (Dar Tsuraya:
1424H)
4
Sombong adalah penyakit yang sering menghinggapi semua Bani Adam,
benih-benihnya seringkali muncul tanpa disadari. Sering kali yang menjadikan
seseorang itu sombong ialah karena harta, fisik, ilmu pengetahuan, keturunan,
bahkan ibadah. Berikut beberapa jenis kesombongan yang patut kita ketahui agar
terhindar daripadanya:
1. Sombong terhadap Allah
Merupakan sebuah penyakit yang paling parah karena seseorang
sombong kepada Allah SWT, artinya ia menolak dan tidak taat kepada Allah.
Orang yang memiliki sifat tinggi hati kepada Allah berarti dalam hatinya
tertanam bahwa ia tidak peduli, tidak takut, serta tidak segan untuk melanggar
apapun perintah Allah yang pastinya semua itu dilakukan tanpa ada perasaan
bersalah atau tidak merasa berdosa sedikitpun.
5
yang paling benar dan tidak akan peduli terhadap keadaan atau pendapat orang
lain.5
5
https://dalamislam.com/dasar-islam. Diakses pada, kamis 31 Oktober, 7:54
6
3 Kesombongan Dengan Pakaian
Rasulullah bersabda:“Barangsiapa menyeret pakaiannya dengan sebab
sombong, Allah tidak akan melihatnya pada hari kiamat Lalu Abu Bakar
berkata, "Sesungguhnya terkadang salah satu sisi sarungku turun, kecuali jika
aku menjaganya". Maka Nabi bersabda, "Engkau tidak termasuk orang yang
melakukannya dengan sebab sombong" (HR. Al-Bukhari)
4 Kesombongan Dengan Perbuatan
Kesombongan dengan perbuatan bisa berupa memalingkan wajahnya
dari manusia, berjalan dengan berlagak, dan lainnya. Allah berfirman,
“Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena
sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membanggakan diri.” (QS. Luqman: 18)
Semoga Allah menjauhkan kita dan menjaga diri dari kesombongan dengan
segala bentuknya. Hanya Allah عزوجلtempat memohon pertolongan.6
E. Bahaya sombong
6
Majalah As-Sunnah Edisi 09. (Surakarta, Yayasan Lajnah Istiqomah: 2015M)
7
Diantara bahaya kesombongan juga adalah neraka menjadi tempat kembali
mereka, sebagaimana ketika Allah menyebutkan sifat sombong orang-orang kafir
dalam firman-Nya:
َس َمثْ َوى ْال ُمتَ َك ِب ِرين َ قِي َل ادْ ُخلُوا أَب َْو
َ ْاب َج َهنَّ َم خَا ِلدِينَ فِي َها فَ ِبئ
7
Abu Ismail Muslim al-Atsari, Kesombongan Penghalang Masuk Surga, Majalah As-Sunnah Edisi
09. (Surakarta, Yayasan Lajnah Istiqomah: 2015M)
8
memiliki sifat sombong? Ust Adi Hidayat menyebutkan beberapa sebab
seseorang menjadi sombong, yakni:
Merasa senior
Faktor kesuksesan yang ia raih atau anaknya yang sukses karena hasil
usahanya
Merasa paling dipercaya oleh atasan
Paling menguasai konsep suatu acara sekolah
Merasa paling hebat dan mulia
Merasa paling dekat dengan murid dan wali murid
Merasa paling terdepan dalam segala hal
Merasa paling berjasa terhadap murid
Merasa paling cantik atau tampan
Karena faktor bentuk tubuh
Karena faktor kekuatan dan kesehatan
Berasal dari keluarga terpandang
Karena sebab bisa dekat dengan wali murid yang terpandang (donator)
Banyak melakukan perbuatan atau kegiatan amal
Merasa dirinya sudah baik
Mengikuti hawa nafsu
Haus pujian
Ustadz Adi Hidayat menambahkan beberapa sebab paling besar
orang berperilaku sombong, yakni:
Bertambahnya harta
Bertambahnya kedudukan (Jabatan)
Bertambahnya ilmu (merasa paling pintar)
Bertambahnya ketaatan8
8
Lihat Kajian Ust Adi Hidayat, Penyebab Orang Menjadi Sombong. Diakses pada, kamis 31
Oktober, 7:59
9
a) Diri sendiri
Ditutupnya pintu hidayah
Mendapat kehinaan dunia dan akhirat (siksaan di neraka)
Dijauhi oleh orang dekat
Meninggal dengan su-ul khatimah
Menjadikanya kufur atas nikmat Allah
Pintu hatinya terkunci dan tertutup
Sulit menerima nasihat atau masukan dari orang lain
Mudah tergoda oleh rayuan setan
Kehilangan wibawa didepan murid
Tidak akan mendapat bantuan jika ia dalam kesulitan
Selalu lelah karena orang lain tidak pernah benar dimatanya
Disulitkan kehidupan dunianya
Selalu merasa kurang dalam segala hal
b) Murid
Jalannya pendidikan tidak akan sesuai
Murid tidak akan menyukai guru
Murid meremehkan guru karena terlalu sombong
Murid akan mengabaikan apa yang dibicarakan dan dilakukan guru
Murid engan menerima permintaan tolong dari guru
Murid akan malas ketika guru ngajar
Tidak akan menjadi guru teladan atau favorit bagi murid
c) Rekan kerja
Rekan kerja akan menjauhi dan memutus tali silaturahmi
Tidak akan memberinya bantuan ketika dalam kesusuahan
Akan menjadi bahan ghibahan di kantor
Akan mendapat komplain dari para murid dan wali murid
Tidak merasa tenang jika ia ada di kantor
10
Tidak akanada yang mau mengajaknya dalam rapat kerja/rekreasi
Merasa terepotkan dalam hal diskusi karena selalu minta didepankan
pendapatnya, sehingga susah mencari kesepakatan
Akan ada pandangan sinis dari rekan kerja karena perilaku sombongnya
d) Wali murid
Wali murid tidak respek terhadap guru tersebut
Dipandang jelek oleh wali murid
Tidak akan disegani
Guru tidak akan dihormati dan dijunjung
Wali murid akan selalu membicarakanya di belakang (ghibah)
3. Hikmah larangan sombong
4. Cara guru untuk menghindari sikap sombong
Sifat sombong itu adalah salah satu sifat yang dibenci Allah, maka
tentunya sebagai seorang guru harus mencegahnya untuk kebaikan seluruh
penghuni sekolah:
11
Allah SWT. Selain menghindarkan guru menjadi sombong, orang yang
beriman dan bertaqwa akan tahu cara menjaga sifat-sifat buruk yang tak
pantas disandang dan dimiliki.
12
Banyak berbuat amal juga bisa menyebabkan seseorang mulai
bersikap takabur, karena merasa dirinya telah melakukan amalan baik yang
banyak. Jika perbuatan itu dilakukan dengan ikhlas, biasanya seseorang
justru tidak akan mengingatnya lagi, karena ia melakukannya memang
bukan untuk memamerkan kebaikan hatinya.
h) Berusaha selalu rendah hati atau bersikap tawadhu di depan Allah dan
sesama manusia
13
Ketika berhadapan dengan guru yang sombong selayaknya harus
memiliki cara untuk menghadapinya. Berikut beberapa sikap murid ketika
meghadapi guru yang sombong:
14
Hal yang paling mujarab adalah do’a. Dengan sebuah do’a kebaikan
kepada sang guru Allah akan membukakan cahaya taubat dari perilaku
sombong. Do’a yang tulus akan mengetuk hati guru yang sombong dan
membuatnya menyadari akan kekeliruan selama ini.
6. KOLERASI
Imam Abu Hanifah lalu bertanya kembali, “Kalau kamu yakin ada
manisnya, saya tanya apakah manisnya ada di bawah, atau di tengah, atau di
atas?” Lagi-lagi Dahriyah diam dengan rasa malu dan kemudian Imam Abu
Hanifah menjelaskan, “Seperti ruh atau manis yang tidak memiliki tempat,
maka seperti itu pula tidak akan ditemukan bagi Allah SWT tempat di alam ini,
baik itu arsy atau dunia ini.”
16
Dahriyah pun bertanya lagi kepada Abu Hanifah, “Sebelum Allah SWT
itu apa dan setelah Allah SWT itu apa?”
Pria itu bertanya, “Apa yang sedang Kyai lakukan?” Kyai itu menjawab,
“Tadi saya kedatangan tamu yang minta nasihat. Saya berikan banyak nasihat
9
https://islami.co/kisah-anak-kecil-membungkam-ulama-sombong/ diakses pada 7 November 2019, 9:49
17
yang bermanfaat. Namun, setelah tamu itu pulang saya merasa jadi orang hebat.
Kesombongan saya mulai muncul, karena itu, saya lakukan pekerjaan ini untuk
membunuh perasaan sombong itu.”
Tak sedikit di antara kita yang sombong setelah berhasil memberi solusi
bagi masalah orang lain. Ada juga yang merasa besar hati setelah berhasil
membantu meringankan beban hidup orang lain. Tak jarang ungkapan
kesombongan pun tanpa disadari muncul seperti, “Andai dia tidak aku bantu,
pasti masalahnya tak pernah terselesaikan.” Ini adalah bentuk ungkapan
sederhana tapi mengandung makna keangkuhan.
BAB III
18
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
19
Al-Qur’an digital
Abu Ismail Muslim al-Atsari, Kesombongan Penghalang Masuk Surga, Majalah As-
Sunnah Edisi 09. Surakarta, Yayasan Lajnah Istiqomah: 2015M
Adi Hidayat, Penyebab Orang Menjadi Sombong
Muhammad bin Sholih Al ‘Utsaimin, Tafsir Al-Qur’an Al Karim–Juz ‘Amma,(Dar
Tsuraya: 1424H
Raghib As-Asfahani, Umdatul Qari’
Salim al Hilali, Bahjatun Nadzirin, cet. Daar Ibnu Jauzi
20