Anda di halaman 1dari 8

Adab Bertamu dan Menerima Tamu Adab Bertamu

1. Mengucapkan salam sewajarnya dan bila perlu bisa


mengetuk pintu dengan perlahan-lahan (tidak
menggedor-gedor)
2. Jangan berdiri tepat di depan pintu, tetapi agak
menepi ke arah kiri ataupun kanan
3. Jangan mengintip lewat pintu dan jendela
4. Jika tiga kali salam dan mengetuk pintu tidak ada
jawaban, sebaiknya pulang, sebagaimana firman
Allah SWT dalam Quran Surat An Nuur ayat 28:



Jika kamu tidak menemui seorangpun didalamnya, Maka
janganlah kamu masuk sebelum kamu mendapat izin.
dan jika dikatakan kepadamu: "Kembali (saja)lah,
Maka hendaklah kamu kembali. itu bersih bagimu dan
Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan
5. Duduklah di tempat yang disediakan dengan
sopan, jangan duduk kalau belum dipersilakan
6. Jangan jelalatan/sibuk melihat kesana-kemari
7. Jika disuguhi terima apa adanya, jangan
merepotkan atau membuat kecewa tuan rumah
8. Kalau dirasa cukup, pamitlah dengan sopan
9. Nyatakan penghargaan dan terima kasih atas
sambutannya
10. Harapkan si tuan rumah suatu saat bisa balas
berkunjung
11. Akhiri pertemuan dengan harapan dan doa
12. Hendaknya memberi kabar terlebih dahulu, apalagi
jika akan berkunjung membawa rombongan
13. Hendaklah memperhatikan jam/waktu bertamu,
jangan bertamu pada jam istirahat
14. Apabila tempat pria dan wanita dipisah, jangan
masuk tempat yang tidak disediakan untuk kita
Bertamu adalah berkunjung ke tempat kediaman orang lain.
Kunjungan itu biasanya karena adanya suatu keperluan.
Bertamu dengan maksud yang baik dan dilandasi dengan niat
ikhlas karena Allah SWT serta untuk memperoleh Ridho-Nya
dan Rahmat-Nya termasuk ke dalam silaturahmi. Silaturahmi
dianjurkan oleh agama Islam. Rasulullah SAW bersabda :
:
:
( )




Artinya : Dari Abu Hurairah ra bahwa dia berkata: "Saya


mendengar Rasulullah SAW bersabda: Barangsiapa ingin
dilapangkan rizkinya dan dipanjangkan umurnya, maka
hendaklah ia melakukan silaturahmi (H.R. Bukhari dan
Muslim); dan diriwayatkan oleh Tamidzi dengan kalimat:
sungguh silaturahmi itu menimbulkan cinta kasih
dikalangan famili, merupakan sumber kekayaan dan
menyebabkan umur panjang.
Menurut ajaran Islam orang yang bertamu itu harus memperhatikan
dan melaksanakan tata krama, sesuai dengan petunjuk Allah SWT dan
Rasul-Nya. Adapun tata krama dalam bertamu itu adalah:
a. Mempunyai maksud baik yang diridai Allah misalnya untuk
mengurus masalah perdagangan, membicarakan urusan ilmu
pengetahuan, dan untuk bersilaturahmi.
b. Menggunakan pakaian yang dapat menutup aurat, sopan, dan
berpenampilan islami.
c. Memperhatikan keadaan orang yang kita tamui, usahakan,
bertamu itu ketika orang yang ditamui dalam keadaan tenggang
waktu. Janganlah bertamu apabila orang yang ditamui itu dalam
keadaan sibuk, sedang tidur, dan waktu makan, karena apabila
bertamu dan orang yang ditamuinya dalam keadaan seperti itu
mungkin dapat mengganggunya dan maksud bertamu tidak akan
tercapai dengan baik.
d. Hendaknya bersikap dan bertutur kata yang sopan, sehingga orang yang
dikunjungi merasa senang serta menaruh rasa hormat pada tamunya. Jika yang
dikunjungi menyajikan makanan kepada tamunya, hendaknya dimakan dan jangan
sekali-kali mencela makanan yang disajikan, bahkan lebih baik memujinya. Hadis Nabi
SAW menyebutkan:

) (



Artinya: Rasulullah SAW tidak pernah mencela makanan. Jika Ia suka,
dimakannya dan jika tidak, maka ditinggalkannya. (Al-Hadis)

Selain itu, sebagai tamu yang baik, janganlah berperilaku yang tidak pantas atau
menyulitkan tuan rumah, misalnya: memesan makanan yang disukai, minta dilayani
dalam memenuhi kebutuhan nya dan lain-lain lagi.
e. Dalam bertamu, kalau memang harus menginap, usahakan jangan sampai lebih
dan tiga hari. Karena hal ini dapat rnengganggu atau menyulitkan tuan rumah.
Rasulullah SAW bersabda:
) (
Artinya: Bertamu itu selama tiga hari (Al-Hadis)
Juga Rasulullah SAW bersabda

( :


)
Artinya: Tidak halal bagi seorang muslim dirumah saudaranya (bertamu) yang
menyebabkan ia (tuan rumah) berdosa. Sahabat bertanya: Bagaimana menyebabkan ia
berdosa? Nabi SAW menjawab: Tinggal di rumahnya padahal engkau mengetahui bahwa
ia tidak memiliki apa-apa yang akan dihidangkanya kepadamu.(H.R. Muslim)

Anda mungkin juga menyukai