Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA

“ PACARAN MENURUT AGAMA ISLAM “

Disusun oleh :

Elsa Al Fawzia Fatimah Putri (2386206006)

Erika Novitasari (2386206012)

STKIP BIM
PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Istilah pacaran sebenarnya tidak dikenal dalam Islam. Untuk
istilahhubungan percintaan antara laki-laki dan perempuan
pranikah, Islammengenalkan istilah "khitbah (meminang". Ketika
seorang laki-lakimenyukai seorang perempuan, maka ia harus
mengkhitbahnya denganmaksud akan menikahinya pada waktu
dekat selama masa khitbah,keduanya harus menjaga agar jangan
sampai melanggar aturan-aturanyang telah ditetapkan oleh Islam,
seperti berduaan, memperbincangkan aurat, menyentuh, mencium,
memandang dengan nafsu, dan melakukan selayaknya suami istri.
Namun di zaman sekarang, istilah pacaran tidak bisa lepas dari
remaja. Pada masa ini seorang remaja biasannya mulai "naksir"
lawan jenisnya. Lalu ia berupaya melakukan pendekatanuntuk
mendapatkan kesempatan mengungkapkan isi hatinya. Setelah
pendekatannya berhasil dan gayung bersambut, lalu keduanya
mulai berpacaran yang identik dengan pelampiasan sayang dengan
cara yang kurang begitu sesuaidengan ajaran Islam. Hal tersebutlah
yang mendasari mengambil tema ini untuk di bahas, karena banyak
yang tidak tau apakah pacaran dalam islam itu di perbolehkan atau
tidak.

B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian pacaran menurut islam?

2. Apa batasan - batasan yang diperbolehkan laki² dan perempuan sebelum mereka
menikah?

3. Apa hukum pacaran menurut islam

4. Apa saja pencegahan agar tidak menimbulkan perzinaan

5. Bagaimana pandangan islam mengenai pacaran ?


C. Tujuan
1. untuk mengetahui pengertian pacaran dalam agama islam
2. untuk mengetahui etika laki² dan perempuan sebelum menikah
3. untuk mengetahui pacaran yang diperbolehkan dalam islam

D. Manfaat
1.Sebagai refrensi pengetahuan tentang pacaran menurut islam
2. mampu menjaga dirinnya dari perbuatan zina
3. mampu menjaga diri dan pandangan terhadap yang bukan
mahramnya.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pacaran menurut Islam.
Istilah pacaran yang dilakukan oleh anak-anak muda
sekarang ini tidak ada dalam Islam. Yang ada dalam Islam
ada yang disebut Khitbah atau masa tunangan. Masa
tunangan ini adalah masa perkenalan, sehingga kalau
misalnya setelah khitbah putus, tidak akan mempunyai
dampak seperti kalau putus setelah nikah. Dalam masa
pertunangan keduanya boleh bertemu dan berbincang-
bincang di tempat yang aman, maksudnya ada orang ketiga
meskipun tidak terlalu dekat duduknya dengan mereka.

B. Pandangan Islam mengenai pacaran Islam.


1. islam mengakui rasa cinta.
Islam mengakui adanya rasa cinta yang ada dalam diri
manusia. Ketika seseorang memilikirasa cinta, maka hal itu
adalah anugerah sang Kuasa. termasuk rasa cinta kepada
wanita lawan jenis dan lain-lainnya. Allah berfirman "
jadikan indah pada manusia kecintaan kepada apa-apa yang
diingini, yaitu wanita - wanita, anak-anak, harta yang banyak
dari jenis emas, perak,kuda pilihan, binatang-binatang ternak
dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dandi
sisi Allah-lah tempat kembali yang baik" . Qs. Ali Imran : 14
Khusus kepada wanita Islam menganjuurkan untuk
mewujudkan rasa cinta itu dengan perlakuan yang baik,
bijaksana, ramah dan yang paling penting dari semua itu
adalah penuh dengan tanggung jawab. sehingga bila
seseorang mencintai maka menjadi kewajiibannya untuk
memperlakukannya dengan cara yang paling baik.
Rasullullah bersabda " orang yang paling baik diantara kamu
adalah orang yang paling baikterhadap pasangannya istrinya,
dan aku adalah orang yang paling baik terhadap istriku."

2. Cinta Kepada Lain jenisnyaa hanya ada dalam wujud


iakatan formal
islam, cinta kepada lain jenis itu hanya dibenarkan manakala
ikatan diantara mereka berdua sudah jelas. sebelum adanya
ikatan itu, maka pada hakikatnya bukan sebuah
cinta,melainkan nafsu syahwat dan ketertarikan sesaat.
Sebab cinta dalam pandangan Islam adalah sebuah tanggung
jawab yang tidak mungkin sekedar diucapkan atau
digoreskan di atas kertas surat cinta belaka. Atau janji lewat
SMS, chatting dan seJenisnya. Tapi cinta sejati haruslah
berbentuk ikrar dan pernyataan jawab yang disaksikan oleh
orang banyak.Bahkan lebih kerennya, ucapan janji itu
tidaklah ditujunkan kepada pasangan, melainkan kepada ayah
kandung wanita itu. Maka seorang laki-lakiyang bertanggung
jawab akan berikrar dan melakukan ikatan untuk menjadikan
wanita itu sebagai orang yang menjadi pendamping
hidupnya, mencukupi seluruh kebutuhan hidupnya dan
menjadi pelindung dan pengayomnya. Bahkan mengambil
alih kepemimpinannya dari bahu sang ayah ke atas bahunya.!
Sedangkan pemandangan yang kita lihat dimana ada orang
Islam yang melakukan praktek pacaran dengan pegang-
pegangan, ini menunjukkan bahwa umumnya manusia
memang telah terlalu jauh dari agama. Karena praktek itu
bukan hanya terjadi pada masyarakat Islam yang nota bene
masih sangat kental dengan keaslian agamanya, tapi
masyakat dunia ini memang benar- benar telah dilanda
degradasi agama.
C. . Apa batasan - batasan yang diperbolehkan laki² dan
perempuan sebelum mereka menikah?
1. Tidak melakukan perbuatan yang dapat mengarahkan
kepada zina aswt berfirman, "dan janganlah kamu mendekati
zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji
dan suatu jalan yang buruk." Qs. Al-Isra : 32 ) maksud ayat
ini, janganlah kamu melakukan perbuatan-perbuatan yang
bisa menjerumuskan kamu pada perbuatan zina. Di antara
perbuatan tersebut seperti berdua-duaan dengan lawan jenis
ditempat yang sepi, bersentuhan termasuk bergandengan
tangan, berciuman, dan lain sebagainya.
2. Tidak menyentuh perempuan yang bukan mahramnya.
Rasulullah SAW bersabda, "Lebih baik memegang besi yang
panas dari pada memegang atau meraba perempuan yang
bukan istrinya (kalau ia tahu akan berat siksaannya) .

3. Tidak berduaan dengan lawan jenis yang bukan


mahramnya dilarang laki dan perempuan yang bukan
mahramnya untuk berdua-duan. SAW bersabda,"Barang
siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, maka jangan
sekali-kali dia bersendirian dengan seorang perempuan yang
tidak mahramnya, karena ketiganya adalah setan." ( HR.
AHMAD )

4. Harus menjaga mata atau pandangan. Sebab mata


kuncinya hati. Dan pandangan itu adalah pengutus fitnah
yang sering membawa pada perbuatan zina. Oleh karena itu
Allah berfirman, katakanlah kepada laki-laki mukmin
hendaklah mereka memalingkan pandangan (dari yang haram
dan menjaga kehormatan mereka. Dan katakanlah kepada
kaum wanita hendaklah mereka meredupkan mata mereka
dari yang haram dan menjaga kehormatan mereka. (Qs. An
nur 30 - 31) "yang dimaksudkan menundukkan pandangan
yaitu menjaga pandangan, tidak melepaskan pandangan
begitu saja apalagi memandangi lawan jenis dengan nafsu "

5. Menutup aurat diwajibkan kepada kaum wanita untuk


menjaga aurat dan dilarang memakai pakaian yang
mempertontonkan bentuk tubuhnya, kecuali untuk suaminya.
Dalam hadis dikatakan bahwa wanita yang keluar rumah
dengan berpakaian yang mempertontonkan lekuk tubuh,
memakai wewangian yang baunya semerbak, memakai
make-up.uniaggung jawab dan Kualifikasi Konselor

D. Pacaran menurut Islam


jika seseorang menyatakan cinta pada lawan jenisnya yang
tidak dimaksudkan untuk menikahinya saat itu atau dalam
waktu dekat,apakah hukumnya haram. Tentu tidak, karena
rasa cinta adalah fitrah yang diberikan allah, sebagaimana
dalam firmannya berikut dan diantaranya tanda-tanda
kekuasaanya ialah dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari
jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa
tenteram kepadanya, dan di jadikannyaa di antaramu
rasakasih dan sayang. !sesungguhnya pada yang demikan itu
benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.
( Qs Ar- rum 21 )
Islam memperbolehkan untuk berpacaran selagi mentaati
kaidah-kaidah apa saja yang tidak di perbolehkan dalam
Islam itu sendiri. Jika kaidah-kaidah tersebut di langgar dan
menjermuskan pada perzinaan, maka haram hukumnya
pacaran.

E. Apa saja pencegahan agar tidak menimbulkan perzinaan


1. menikah, supaya bisa menjaga mata & kehormatan
2. banyaklah berpuasa & berolahraga
3. jauhkan mata dan telinga dari sesuatu yang akan
membangkitkan syahwat
4. jauhkan dari lawan jenis yang kurang baik
5. dekatkan diri dengan allah, banyak berdzikir, membawa
solawat
6. ingat bahwa allah menjanjikan kepada anak mudah yang
sabar menahan pacaran & zina

BAB III
PENUTUP
kesimpulan
Pacaran adalah sesuatu yang khas dengan dunia remaja. Mereka mulai mengenal cinta
setelah pubertas. Tetapi pacaran pada anak remaja harus bersifat sehat dan positif, karena
dengan pacaran yang sehat mereka tidak akan teesesat dalam gaya hidup bebas. Pacaran
dapat memberikan dampak yang posisif bagi remaja, akan tetapi dilain pihak sisi juga
banyak. Maka untuk itu kita harus mengondisikan agar remaja berpacaran yang positif.
Untuk diperlukan kerja sama dari berbagai pihak agar remaja tidak terjerumus kedalam
pacaran yang tidak sehat mengarah freeseks.

Saran
Jadikan agama dan keimanan senagai alat untuk membatasi atau mengontrol diri dalam
berpacaran agar tidak terjerumus dalam pergaulan bebas atau seks bebas. Bagi yang
mempunyai pacar diharapkan untuk bisa menjaga diri ( bila perlu tidak punya pacar ),
kehormatan kesucian dan nama baiknya sendiri, keluarga, agama.

DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/doc/295091733/Pacaran-Dalam-Islam
https://www.studocu.com/id/document/universitas-mulawarman/pendidikan-
agama-islam/tugas-pai-pendidikan-agama-islam/37903591

Anda mungkin juga menyukai