Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AQIDAH AKHLAK

“Akhlak Terhadap Lawan Jenis”

KARINA PERMATASARI XII IPA 1

MA NURUL ULUM MUNJUNGAN


TAHUN AJARAN 2021/2022
Kata Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat,

taufik, dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah

ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat

dipergunakan sebagai salah satu acuan penilaian ujian praktek Aqidah Akhlak.

Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-

kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan

yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis

harapkan demi penyempurnaan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih.


BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Akhlak adalah seseorang yang mengerti benar akan kebiasaan yang mengerti benar

akan kebiasaan perilaku yang diamalkan dalam pergaulan semata-mata taat kepada allah

dan tunduk kepadanya. Oleh karena itu seseorang yang sudah memahami akhlak maka

dalam bertingkah laku akan timbul dari hasil perpanduan antar hati nurani, pikiran,

perasaan, bawaan dan kebiasaan dan yang menyatu. Membentuk suatu kesatuan tindakan

akhlak yang dihayati dalam kenyataan hidup keseharian.

Akhlak mulia dalam pergaulan laki-laki dan perempuan berperan penting dalam

mewujudkan suatu kehidupan bermakna, damai dan bermatabat. Akhlak mulia menyangkut

etika budi pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama. Sering kali bicara

soal akhlak laki-laki dan perempuan yang kerap terdengar adalah segala penyimpangannya,

tetapi ada juga akhlak yang sangat kontras yaitu mereka yang menjaga akhlaknya. Mereka

menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu, bahkan ada juga yang masih remaja sudah

menghafal al-qur’an. Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari

usaha orang-orang bertakwa. Dengan akhlak yang baik, pelakunya akan terangkat ke derajat

yang tertinggi. Tidak ada amalan yang lebih berat dalam timbangan seorang muslim di hari

kiamat nanti dari pada akhlak yang baik.

Pengarahan yang tepat ialah dengan mengikuti contoh keteladanan rasulullah saw.

Dengan dukungan orang tua dan pendidikan formal, insyaAllah akan memperkuat dasar

akidah remaja sehingga dia akan siap terjun dalam pergaulan masayarakat yang lebih luas.

Dan juga bisa menjaga akhlak terhadap lawan jenis.


B. Rumusan Masalah

Dalam uraian diatas dalam kita ambil rumusan masalah sebagai berikut :

a) Pergaulan yang baik

b) Model pergaulan lawan jenis dalam perspektif islam

c) Tata cara bergaul dengan lawan jenis

C. Tujuan

Tujuan makalah ini yang bertemakan akhlak terhadap lawan jenis yaitu agar

orang-orang khusunya laki-laki dan perempuan menyadari betapa pentingnya akhlak

dalam pergaulan laki-laki dan perempuan. Selain itu agar mereka senanbiasa untuk

membiasakan diri dengan akhlak yang terpuji dalam kehidupan masyarakat, bangsa

dan berNegara. Dan agar para remaja mengetahui bentuk dan contoh dalam

pergaulan dengan lawan jenis.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pergaulan Yang Baik

Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut norma-

norma kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara’ serta

memenuhi segala hal yang berhak mendapatkanya masing-masing menurut

kadarnya. Agama islam menyeruh dan mengajak kaum muslimin melakukan

pergaulan diantara kaum muslimin baik yang bersifat pribadi orang seorang,

maupun dalam bentuk kesatuan. Karena dengan pergaulan kita dapat saling

berhubungan mengadakan pendekatan satu sama lain. Bisa saling menunjang

dan mengisi antara satu dengan lainnya.

B. Model pergaulan lawan jenis dalam perspektif islam

Dalam islam etika pergaulan antara laki-laki dan perempuan ada

aturannya dan ada batasnya. Misanya dalam perjalanan yang bukan muhrimnya

tidak diperbolehkan, dan hukumnya haram. Disana harus diikuti oleh

muhrimnya, untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak di inginkan.

Perempuan dianggap lebih rendah hati dari pada laki-laki. Disini muncul doktrin

ketidak setaraan antara laki-laki dan perempuan. Perempuan tidak cocok

memegang kekuasaan ataupun memiliki kemampuan yang dimiliki laki-laki, dan

diangggap tidak setara dengan laki-laki. Laki-laki harus memilki dan mendominasi

perempuan, menjadi pemimpinnya.

Adab pergaulan antara laki-laki dan perempuan agar umat muslim tidak

tersesat di dunia dan akhirat, antara lain:


a) Menundukkan kepala antara lawan jenis.

Allah berfirman:“ Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah

mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya yang demikian itu

adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang

mereka perbuat”.

b) Tidak berdua-duaan (Berkhalwat)

Dilarang untuk berkhalwat (berdua-duan), TTM (teman tapi mesra), kemana-mana

bareng,kekantin bareng, berangkat sekolah bareng, pulang sekolah bareng. Hal ini

merupakan gambaran remaja umumnya saat ini, dimana batas-batas pergaulan di

sekolah umum sudah sangat tidak wajar dan melanggar prinsip islam. Namun tidak

mengapa kita sekolah di sekolah umum jika tetap bisa menjaga adab-adab bergaul

dengan lawan jenis. Jika ada seorang laki-laki berduan dengan seorang perempuan

maka yang ketiga sebagai pendampingnya adalah setan.

c) Tidak menyentuh lawan jenis

Di dalam sebuah hadits, Aisyah ra berkata, “Demi Allah, tangan Rasulullah tidak

pernah menyentuh tangan wanita sama sekali meskipun saat membaiat (janji setia

kepada pemimpin).” (HR. Bukhari)

Hal ini karena menyentuh lawan jenis yang bukan mahromnya merupakan salah

satu perkara yang diharamkan di dalam Islam. Rasulullah bersabda, “Seandainya

kepala seseorang ditusuk dengan jarum besi, (itu) masih lebih baik daripada

menyentuh wanita yang tidak halal baginya.” (HR. Thabrani dengan sanad hasan).

d) Jaga aurat terhadap lawan jenis

Nabi saw bersabda, yang artinya: “Wanita itu adalah aurat. Jika ia keluar maka setan

akan memperindahnya di mata laki-laki.” (HR. Tirmidzi, Shahih).


e) Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wnita dan pria)

Ikhtilat itu adalah campur baurnya seorang wanita dengan laki-laki di satu tempat

tanpa ada hijab. Di mana ketika tidak ada hijab atau kain pembatas masing-masing

wanita atau lelaki tersebut bisa melihat lawan jenis dengan sangat mudah dan

sesuka hatinya. Tentu sebagai wanita Muslimah tidak mau dijadikan obyek

pandagan oleh banyak laki-laki bukan? Oleh karena itu harus menundukkan

pandangan, demikian pun yang laki-laki mempunyai kewajiban yang sama untk

menundukkan pandangannya terhadap wanita yang bukan mahramnya, karena ini

adalah perintah Allah dalam Alquran dan akan menjadi berdosa bila kita tidak

menaatinya.

f) Menjaga kemaluan

Menjaga kemaluan juga bukan hal yang mudah, karena dewasa ini banyak sekali

remaja yang terjebak ke dalam pergaulan dan seks bebas. Sebagi Muslim kita wajib

tahu bagaiman cara menjaga kemaluan. Caranya antara lain dengan tidak melihat

gambar-gambar yang senonoh atau membangkitkan nafsu syahwat, tidak terlalu

sering membaca atau menonton kisah-kisah percintaan, tidak terlalu sering

berbicara atau berkomunikasi dengan lawan jenis, baik secara langsung (tatap

muka) atau pun melalui telpon, SMS, BBM,YM dan media komunikasi lainnya.

Hal ini akan berakibat fatal, karena kaum wanita akan bergaul dengan orang-orang

yang bukan mahramnya dengan adab pergaulan ketika dia sedang bersama dengan

mahramnya, seperti membuka aurat, khalwat, safar, dan lainnya.

g) Tidak boleh memandang wanita

Islam mengajarkan kita agar selalu menjaga mata kita agar tidak melakukan zina

mata. Jikalau ada satu kenikmatan, maka yang pertama itu ibadah dan selanjutnya
itu perangkap syaithan. Karena itulah jauhi dalam memandang wanita secara terus-

menerus, karena bisa jadi, yang pertama itu merupakan nikmat Allah dan

pandangan yang kedua itu panah iblis.

Memandang wanita (bukan muhram) merupakan salah satu anak panah iblis.

Barangsiapa meninggalkannya karena takut akan Adzab Allah. Maka Allah akan

menganugrahkan kepadanya iman yang dirasakan manisnya dalam hatinya.

C. Tata Cara Pergaulan Remaja

Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara pergaulan remaja.

Ajaran islam sebagai pedoman hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara

pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama. Tata cara itu meliputi :

a. Mengucapkan Salam

Ucapan salam ketika bertemu dengan teman atau orang lain sesama muslim,

ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan salam kita telah mendoakan

teman tersebut.

b. Meminta Izin

Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik

teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus

meminta izin terlebih dahulu

c. Menghormati orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda

Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang lebih tua

dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus

menyayangi kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting

adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka ke jalan yang benar

dan penuh kasih sayang.


d. Bersikap santun dan tidak sombong

Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar teman bisa

merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar remaja yang

biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam

bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.

e. Berbicara dengan perkataan yang sopan

Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah perkataan yang

bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan gaya yang wajar .

f. Tidak boleh saling menghina

Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam

pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.

g. Tak boleh saling membenci dan iri hati

Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada

akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati

merupakan penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan

serta merupakan sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.

h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat

Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan

bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara

membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada

Allah, sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
i. Mengajak untuk berbuat kebaikan

Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang benar akan

mendapatkan pahala seperti teman yang melakukan kebaikan itu, dan ajakan

untuk berbuat kebajikan merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut norma-norma

kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara’ serta memenuhi segala hal

yang berhak mendapatkanya masing-masing menurut kadarnya. Islam sebagai agama yang

mempunyai karakteristik moderat memberikan batasan pergaulan antara lawan jenis,

diantaranya:

Ø Menundukan kepala antara lawan jenis

Ø Tidak berdua-duaan (Berkhalwat)

Ø Tidak menyentuh lawan jenis

Ø Jaga aurat terhadap lawan jenis

Ø Tidak boleh ikhtilat (campur baur antara wanita dan pria)

Ø Menjaga kemaluan

Ø Tidak boleh memandang wanita

Anda mungkin juga menyukai