Anda di halaman 1dari 12

AKIDAH AKHLAK

PERGAULAN DALAM ISLAM

Disusun Oleh :

M. Al-Hafizh Kamil Hidayat

XII MIPA 4
MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 KOTA BOGOR
Jl. Dr. Semeru Komp. Bumi Menteng Asri Bogor Barat – Kota Bogor
A. Menanya
1. Apa pengertian pergaulan dengan teman sebaya, orang yang lebih tua, orang yang
lebih muda, dan lawan jenis?
2. Bagaimana cara mencari teman sebaya yang baik menurut islam?
3. Bagaimana adab bergaul dengan teman sebaya?
4. Bagaimana larangan dalam bergaul dengan teman sebaya?
5. Bagaimana tata cara bergaul dengan orang yang lebih tua?
6. Bagaimana larangan dalam bergaul dengan orang yang lebih tua?
7. Bagaimana tata cara bergaul dengan orang yang lebih muda?
8. Bagaimana larangan dalam bergaul dengan orang yang lebih tua?
9. Bagaimana tata cara bergaul dengan lawan jenis?
10. Bagaimana larangan dalam bergaul dengan lawan jenis?

B. Mengamati
1. Buku Siswa Akidah Akhlak Kelas XII Pendekatan Saintifik Kurikulum 2013
Penerbit Kementerian Agama RI 2016
2. http://pecintaanakyatim.com/cara-memilih-sahabat-untuk-anak-menurut-islam/
3. https://www.bacaanmadani.com/2018/03/adab-bergaul-dengan-teman-sebaya-dan
4. https://www.kangridwan.com/2017/11/adab-bergaul-dengan-teman-sebaya
5. https://islamiwiki.blogspot.com/2014/07/adab-bergaul-dengan-orang-yang-lebih-
tua
6. https://www.bacaanmadani.com/2018/01/adab-bergaul-dengan-orang-yang-lebih-
tua
7. http://didingnurarifin.blogspot.com/2017/11/makalah-adab-pergaulan-dalam-islam

C. Mengeksplorasi
1. Pengertian Pergaulan
a. Pengertian pergaulan dengan teman sebaya
Pergaulan dengan teman sebaya adalah pertemanan seorang individu
dengan individu lainnya (anak-anak, usia remaja atau dewasa) yang tingkat
usianya hampir sama.
b. Pengertian pergaulan dengan orang yang lebih tua
Pergaulan dengan orang yang lebih tua adalah pertemanan atau
hubungan seorang individu dengan individu lainnya yang tingkat usianya lebih
tua (ayah, ibu atau guru).
c. Pengertian pergaulan dengan orang yang lebih muda
Pergaulan dengan orang yang lebih muda adalah pertemanan atau
hubungan seorang individu dengan individu lainnya yang tingkat usianya lebih
muda (adik, sepupu, atau keponakan).
d. Pengertian pergaulan dengan lawan jenis
Pergaulan dengan lawan jenis adalah pertemanan atau hubungan
seorang individu dengan individu lainnya yang berbeda jenis kelamin.
2. Cara Mencari Teman yang baik menurut Islam
 Jangan berteman dengan seorang pembohong. Ia seperti khayalan yang akan
memperdayamu, dia akan mengatakan dekat padahal itu sesuatu yang jauh
 Jangan menjadikan orang yang suka bermaksiat dan melanggar sebagai
temanmu, karena ia akan menjualmu semurah mungkin.
 Jangan jadikan orang kikir dan pelit sebagai temanmu, karena ia tak akan
membantumu saat engkau mengalami kesulitan
 Jangan jadikan orang bodoh sebagai temanmu, kalau tidak, ia akan
menyulitkanmu karena kebodohannya, besar kemungkinan, ia akan
menimbulan kesulitan bagimu justru ketika bermaksud membantumu akibat
tindaknya yang bodoh
 Janganlah bersahabat dengan orang-orang yang merampas hak-hak
saudaranya. Orang-orang semacam itu dijauhkan dari rahmat Allah Swt dan
dikutuk masyarakat
3. Adab Bergaul dengan Teman Sebaya
 Ucapkan salam bila bertemu dengan teman. Ketika bertemu atau berpapasan,
hal yang sangat penting dan harus dilakukan adalah mengucapkan salam
karena salam adalah do’a dan sudah semestinya kita mendo’akan teman kita.
 Berbuat baik, jujur dan tidak menyakiti teman. Dalam memperlakukan teman,
kita harus berbuat baik dan selalu jujur pada teman kita. Selain itu, kita juga
tidak boleeh menyakiti hati teman karena kita tidak boleh menyakiti sesama
manusia.
 Memaafkan kesalahan teman. Saat teman kita bersalah, maka kita harus
memaafkannya. Dengan memaafkan kita telah dilatih untuk berlapang dada.
Selain itu juga, Allah Maha Pemaaf maka kita sebagai makhluk-Nya sudah
semestinya menjadi orang yang pemaaf.
 Saling menghormati dan menghargai. Teman kita juga memiliki harga diri dan
martabat yang harus kita jaga sehingga kita harus saling menghormati dan
menghargai satu sama lainnya.
 Tidak menghina dan meremehkan teman. Setiap orang punya harga diri dan
martabat, sebagai orang yang menjunjung tinggi hak asasi manusia maka kita
tidak boleh meremehkan atau bahkan menghina teman kita. Dzolim kita jika
kita melakukannya
 Tidak sombong dan pelit sesama teman. Berbagi tentu saja indah. Begitupun
dengan sesama teman kita. Kita harus saling berbagi dan perlu diingat kita
tidak boleh sombong karena kita sebenarnya adalah makhluk Allah yang
lemah.
4. Larangan dalam Bergaul dengan Teman Sebaya
a. Bermusuhan
Bermusuhan berarti tindakan tidak bersahabat atau tidak ramah dengan
sesama dan pihak satu menjadi ancaman bagi pihak lain. Kita dilarang untuk
bermusuhan, apalagi dalam waktu yang cukup lama. Rasulullah SAW
bersabda:
“Tidaklah halal bagi seorang muslim mendiamkan (tidak mengajak bicara)
saudaranya yang muslim lebih dari tiga hari. Jika keduanya bertemu, lalu
ingin memalingkan muka, dan yang lainpun demikian juga. Dan yang paling
baik diantara keduanya adalah yang terlebih dahulu mengucapkan salam”.
(HR. Bukhari Muslim)
b. Pergaulan bebas
Pergaulan bebas adalah salah satu perbuatan buruk dan memalukan.
Kata bebas maksudnya adalah melewati norma-norma yang ada dalam agama
dan masyarakat. Pergaulan bebas adalah berbaurnya lelaki dan perempuan
yang bukan muhrim pada suatu tempat. Dimana mereka bisa saling
memandang, memberi isyarat, berbicara, bahkan saling bersentuhan dan
berlanjut kepada perbuatan negatif yang diharamkan. Pergaulan bebas juga
mengakibatkan kebiasaan perilaku yang menyimpang dari fithrah manusia.
c. Melanggar norma agama, masyarakat dan negara
Diantara perbuatan-perbuatan yang melanggar norma agama,
masyarakat dan negara antara lain:
1) Zina
Zina adalah melakukan hubungan layaknya suami istri antara laki-laki
dan perempuan padahal mereka bukanlah suami istri yang terkait dengan
perkawinan yang sah. Perbuatan zina dapat menimbulkan penyakit-penyakit
berbahaya seperti sifikis, kencing nanah, AIDS, dan penyakit-penyakit
lainnya yang ditularkan melalui hubungan seksual.
2. Mengkonsumi minuman keras
Menurut bahasa arab minuman keras disebut khamar, setiap yang
memabukkan dan membuat hilang kesadaran termasuk khamar. Hukum
minuman keras itu haram, meminumnya termasuk salah satu dosa besar.
3. Mengkonsumsi narkoba
Narkoba merupakan singkatan dari narkotika dan obat berbahaya. Narkotika
adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis
maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan.
Contohnya adalah ganja, heroin dan futaw. Jika terlalu lama dan sudah melebihi
takaran maka pengguna akan overdosis dan akhirnya mengakibatkan kematian.
4. Melanggar tata tertib lalu lintas
Tata tertib lalu lintas dapat diartikan sebagai aturanyang mengatur
penggunaan ruang lalu lintas, yang harus ditaati oleh setiap warga negara. Tidak
boleh ada seorang muslimpun yang melanggar peraturan negara dalam hal lalu
lintas, karena perbuatan itu akan menimbulkan bahaya yang besar bagi dirinya dan
pengguna jalan lainnya. Tata tertib lalu lintas bertujuan agar sistem transportasi
berjalan lancar dan aman sehingga meminimalkan terjadinya kecelakaan.
5. Tata Cara Bergaul dengan Orang yang Lebih Tua
 Patuh
kita sebagai anak atau orang yang lebih mudah hendaknya patuh serta
taat kepada perintah orang tua. Sebab orang tua selalu mencita-citakan
anaknya menjadi anak dengan pribadi yang baik, pandai, cerdas dan berguna
bagi agama, negara serta berbakti kepada kedua orang tua dan juga
masyarakat. Cita-cita semua orang tua sangat mulia, oleh sebab itu tak
pantaslah anak yang tidak taat, tidak patuh dan durhaka kepada kedua orang
tuanya.
 Berbuat baik kepada kedua orang tua
Setiap anak wajib berbuat kepada kedua orang tua, sebagaimana
firman Alllah swt :
dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya.
(Al-Isra’ : 23)
 Bertutur kata yang lemah lembut, halus, lunak kepada orang tua
Dalam firman Allah swt :
Dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia (al-isra' : 23)
 Merendah hati, adalah bersikap merendahkan diri kepada dan di hadapan
orang tua baik dalam bersikap, perbuatan dan juga perkataan meskipun kita
sudah dewasa. Perintah dan anjuran ini berdasarkan pada firman Allah swt :
Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan
(al-isra' : 24)
 Berterima kasih, adalah kewajiban untuk berterima kasih kepada orang tua
dikarenakan orang tua telah banyak jasanya kepada kita. Sebagaimana dalil
firman Allah swt :
Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu-
bapaknya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang
bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-
Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu (QS.
Luqman : 14)
 Memohonkan ampunan untuk kedua orang tua. Hendaknya kita selalu
mendoakan kedua orang tua kita untuk selalu diberikan ampunan dari Allah
swt. Dijelaskan dalam firman Allah :
dan ucapkanlah (doakanlah): "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya,
sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil" (Al-Isra’ : 23-
24).
 Berbakti kepada kedua orang tua setelah kedua orang tua meninggal dunia. al
ini seperti yang dijelaskan Nabi Muhammad dalam hadits yang artinya :
Telah datang laki-laki dari Bani Salamah bertanya kepada Rasul : "Ya
Rasulullah, apakah masih ada yang dapat kulakukan untuk berbakti kepada
orang tuaku, sesudah mereka meninggal dunia? Jawab Rasul ; "Ada, yaitu
mendoakan keduanya, meneruskan atau menyambung kasih sayang yang telah
menjadi karibnya, memuliakan teman-temannya." (HR. Abu Dawud)
6. Larangan dalam Bergaul denga Orang yang Lebih Tua
 Jangan membantah atau berkata kasar kepada orang tua
Sebagaimana firman Allah swt :
Maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan
"ah" dan janganlah kamu membentak mereka (al-isra' : 23)
 Arogan atau sombong
Orang tua telah mendidik kita hingga dewasa dan menjaga kita, sudah
semestinya kita tidak boleh sombong dan arogan kepada orang tua kita.
 Melawan pada orang tua
Kita sudah pasti tidak boleh melawan orang tua, karena jika kita
melawan pada orang tua, kita sama saja telah durhaka pada orang tua, dan itu
sangat besar sekali dosanya. Maka dari itu jangan sekali-kali kita
melakukannya.
 Tidak mematuhi perintah orang tua
Semua perintah orang tua, jika tidak bertentangan dengan agama, maka
harus kita laksanakan. Ini adalah bentuk bakti kita kepada orang tua. Tentu
saja orang tua akan bahagia jika kita bisa seperti itu.
 Berbuat kasar
Jangan sekali-kali kita berbuat jahat pada orang tua kita. Mereka dulu
yang mendidik dan merawat kita. Tentu saja kita tidak boleh seperti itu pada
orang tua kita.
7. Tata Cara Bergaul dengan Orang yang Lebih Muda
 Memberi nasehat dengan bijak
Kalangan muda khususnya remaja dan pemuda adalah masa
pancaroba. Masa muda mempunyai posisi yang sangat penting. Para pemuda
dituntut untuk memberikan sumbangsihnya dalam membangun kemajuan.
Bersamaan dengan itu, masa muda juga merupakan masa yang penuh dengan
godaan untukmemperturutkan hawa nafsu. Seorang pemuda yang sedang
dalam masa pertumbuhan fisik maupun mental, banyak mengalami gejolak
dalam pikiran maupun jiwa, yang tidak jarang menyebabkan hidupnya
terguncang. Oleh karena itu perlu mendapat nasehat dari orang yang lebih tua.
 Mempererat persaudaraan
Allah swt. Berfirman:
َۚ ‫لَن تَنَالُواْ ۡٱلبِ َّر َحت َّ ٰى تُن ِفقُواْ ِم َّما ت ُ ِحب‬
َّ ‫ُّونَ َو َما تُن ِفقُواْ ِمن ش َۡي ٖء فَإ ِ َّن‬
٩٢ ‫يم‬ٞ ‫ٱَّللَ بِِۦه َع ِل‬
Artinya : “Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sebahagian harta yang kamu cintai, dan apa saja
yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.” (QS. Ali
Imran : 92)
 Memberi perhatian dan kasih sayang
Rasullullah saw.bersabda:
“Rasulullah saw. Bersabda: Wahai Anas, hormati yang lebih tua dan sayangi
yang lebih muda, maka kau akan menemaniku di surga.”(HR. Baihaqi)
“Dari Abu Hurairah ra berkata: “Kalian tidak akan masuksurga hingga
kalian beriman. Dan kalian tidak (dikatakan) beriman hingga kalian saling
mencintai. Maukah aku beritahu pada kalian pada satu hal, yang jika kalian
lakukan,maka kalian akan saling mencintai?(Yaitu) sebarkanlah salam
diantara kalian.”(HR. Muslim)
 Memberi Teladan yang baik
Allah swt. Berfirman:
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-
malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang
diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.”(QS. At-Tahrim(66):6)
 Memberikan Pembinaan yang baik
Rasulullah saw. Bersabda:
“Dari Anas ibn Malik dari Nabi saw. Bersabda: Mudahkanlah dan jangan
mempersulit dan berilah kabar gembira dan jangan menakut-nakuti.
Rasulullah saw.suka memberikan keringanan dan merahasiakan (amal saleh)
kepada manusia.”(HR.Bukhari)
8. Larangan dalam Bergaul dengan Orang yang Lebih Muda
 Tidak meminta penghormatan yang berlebih
Rasulullah saw bersabda dalam sebuah dari Umar bin Khattab ra.
“Janganlah kalian memujiku sebagaimana orang-orang Nasrani memuji ‘isa
bin Maryam. Sesungguhnya aku adalah seorang hamba, maka katakanlah:
hamba Allah dan Rasul-Nya.”(HR. Bukhari, Muslim dan At Tirmidzi)
 Antipati
Antipati yaitu sikap tidak percaya kepada seseoranng atau suatu komunitas.
Rasulullah saw bersabda:
“Anas ra berkata,bahwa Nabi saw bersabda: “Tidaklah termasuk beriman
seseorang di antara kami sehingga mencintai saudaranya sebagaimana ia
mencintai dirinya sendiri”. (HR. Bukhari, Muslim, dan Nasa’i)
 Tidak memahami aktifitas generasi muda
Rasulullah saw. Bersabda :
Dari Abu Hurairah ia berkata telah bersabda Rasulullah” Jauhkanlah diri
kamu daripada sangka (jahat) itu sedusta-dusta omongan, (hati)”.
(HR.Muttafaq ‘Alaih)
9. Tata Cara Bergaul dengan Lawan Jenis
 Berteman semata-mata hanya karena Allah SWT
Rasulullah saw bersabda
“Ada tiga perkara, barangsiapa yang terdapat padanya ketiga hal tersebut,
maka ia akan merasakan lezat (manisnya) iman: “Jika ia mencintai Allah dan
rasulnya melebihi yang lainnya; mencintai dan membenci semata-mata hanya
karena Allah; Jika dilemparkan ke dalam api neraka yang menyala-nyala,
lebih disukai daripada berbuat syirik (menyekutukan) Allah”. (HR. Muslim)
 Menutup Aurat
Allah swt berfirman

‫علَ ۡي ِه َّن ِمن َج ٰلَ ِبي ِب ِه َۚ َّن ٰذَ ِل َك أ َ ۡدن َٰى أَن‬
َ َ‫سا ِء ۡٱل ُم ۡؤ ِمنِينَ ي ُۡدنِين‬
َ ِ‫ي قُل ِِّل َ ۡز ٰ َو ِج َك َو َبنَاتِ َك َون‬ ُّ ‫ٱلنَّ ِب‬ ‫يأَيُّ َها‬
َٰ
٥٩ ‫ورا َّر ِح ٗيما‬ ٗ ُ ‫غف‬ َّ َ‫فَ ََل ي ُۡؤذَ ۡي َۗنَ َو َكان‬
َ ُ‫ٱَّلل‬ َ‫يُعۡ َر ۡفن‬
Artinya : “Hai Nabi, Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak
perempuanmu dan istri-istri orang mukmin:”Hendaklah mereka mengulurkan
jilbabnya ke seluruh tubuh mereka”. Yang demikian itu supaya mereka lebih
mudah untuk kenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”. (QS. Al-Ahzab (33): 59)
 Menjaga kemaluan
Allah swt. Berfirman

‫ير ِب َما‬ َّ ‫ظواْ فُ ُرو َج ُه َۡۚم ٰذَ ِل َك أ َ ۡز َك ٰى لَ ُه َۡۚم ِإ َّن‬


ُ ُۢ ‫ٱَّللَ َخ ِب‬ َ ٰ ‫قل ِلِ ۡل ُم ۡؤ ِمنِينَ َيغُضُّواْ ِم ۡن أ َ ۡب‬
ُ ‫ص ِر ِه ۡم َو َي ۡح َف‬ ُ
٣٠ َ‫َيصۡ نَعُون‬
Artinya : “Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: “Hendaklah
mereka menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang
demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, Sesungguhnya Allah maha
mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS. An-Nur (24): 30)
 Menundukkan pandangan
Rasulullah Saw bersabda:
“Dari Abu Hurairah r.a dari Nabi saw. Beliau bersabda: “telah ditentukan bagi
anak adam (manusia) bagian zinanya. Dimana ia pasti mengerjakannya. Zina
kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah mendengar, zina lisan
adalah berbicara, zina tangan adalah memukul, zina kaki adalah berjalan
serta zina hati adalah bernafsu dan berangan-angan, yang semuanya
dibuktikan oleh kemaluan”.(HR. Bukhari Muslim)
 Saling Bertanggungjawab
Rasulullah saw bersabda:
“Seorang mukmin terhadap orang mukmin lainnya adalah bagaikan bangunan,
yang bagian-bagian saling menguatkan satu sama lain”. (HR. Bukhari)
10. Larangan dalam Bergaul dengan Lawan Jenis
 Berkhalwat
Dalam hal ini melalui Uqbah Ibn Amir, Rasulullah saw bersabda:
“Bahwasanya Rasulullah saw. Bersabda: janganlah kamu masuk ke kamar-
kamar perempuan. Seorang laki-laki Anshar berkata: Ya Rasulullah
terangkan padaku bagaimana hukum masuk ke dalam kamar ipar perempuan.
Nabi menjawab; ipar itu adalah kematian kebinasaan”. (HR. Bukhari dan
Muslim)
 Melakukan pembauran (ikhtilat) dengan lawan jenis
Allah swt berfirman:
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu
perbuatan yang keji,dan suatu jalan yang buruk”.(QS. Al-Isra (17):32)
 Bersolek berlebihan
Dalam hal ini Allah swt berfirman:
“Dan hendaklah kamu tetap di rumahmu dan janganlah kamu berhias dan
bertingkah laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu dan dirikanlah
salat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya
Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait dan
membersihkan kamu sebersih-bersihnya”. (QS. Al Ahzab (33):33)

D. Mengasosiasikan
1. Sikap kita dalam bergaul dengan teman sebaya
 Saling menghormati
 Saling tolong-menolong
 Saling mencintai dan mengasihi
 Saling menasehati
 Saling mengingatkan
2. Sikap kita dalam bergaul dengan orang yang lebih tua
 Berlaku sopan
 Berkata santun
 Menolak dengan halus permintaan buruk
 Menghormati dengan ikhlas
 Mendahulukan orang yang lebih tua
3. Sikap kita dalam bergaul dengan orang yang lebih muda
 Memberi nasehat dengan bijak
 Mempererat persaudaraan
 Memberi perhatian dan kasih sayang
 Memberi teladan yang baik
 Melakukan pembinaan dengan baik
 Memberikan penghargaan atas capaian prestasi
4. Sikap kita dalam bergaul dengan lawan jenis
 Berteman semata-mata karena Allah
 Menutup aurat
 Menjaga kemaluan
 Menundukkan pandangan
 Saling bertanggung jawab

E. Menyimpulkan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Pergaulan yang baik ialah melaksanakan pergaulan menurut norma-norma
kemasyarakatan yang tidak bertentangan dengan hukum syara’, serta
memenuhi segala hak yang berhak mendapatkannya masing-masing menurut
kadarnya.
2. Agama Islam menyeru dan mengajak kaum muslimin melakukan
pergaulan di antara kaum muslimin lainnya, baik bersifat pribadi maupun dalam
bentuk suatu badan usaha dalam satu kesatuan. Dengan pergaulan kita dapat
saling berhubungan mengadakan pendekatan satu sama lain dan bisa
saling tunjang menunjang dan saling isi mengisi dalam kebutuhan serta
dapat mencapai sesuatu yang berguna untuk kemaslahatan masyarakat yang
adil dan makmur serta berakhlaqul karimah.
3. Secara garis besar pergaulan itu dapat dilihat dari beberapa lapisan:
a. Sosok yang usianya lebih tua dari kita, baik dari sisi usia, ilmu atau ibadahnya.
Maka hendaknya kita memandang mereka sosok yang mempunyai keutamaan,
dan sudah sepatutnya memberikan penghormatan yang semestinya.
b. Sosok yang usianya setaraf dengan kita. Mereka harus dihormati,
walaupun umurnya setaraf karena mungkin mereka lebih tinggi akhlaknya,
amalnya lebih banyak dan dosanya lebih sedikit dari pada kita.
c. Sosok yang usianya lebih muda. Golongan inipun harus dihormati secara
wajar karena mereka lebih muda dan lebih kurang keburukannya
dibandingkan dengan kita yang lebih tua.

Anda mungkin juga menyukai