Anda di halaman 1dari 28

Akhlak mulia dalam pergaulan remaja berperan penting dalam mewujudkan suatu

kehidupan bermakna, damai dan bermartabat. Akhlak mulia menyangkut etika, budi
pekerti, dan moral sebagai manifestasi dari pendidikan agama.
Sering kali terdengar bila bicara soal akhlak remaja yang kerap terdengar adalah segala
penyimpangannya, tetapi ada juga akhlak yang sangat kontras yaitu mereka yang menjaga
akhlaknya. Mereka menghabiskan waktunya untuk menuntut ilmu, bahkan banyak juga
yang masih remaja sudah hapal Al-Qur’an.
Akhlak yang baik adalah fondasi agama dan merupakan hasil dari usaha orang-orang
bertakwa. Dengan akhlak yang baik, pelakunya akan terangkat ke derajat yang tertinggi.
Tidak ada amalan yang lebih berat dalam timbangan seorang muslim dihari kiamat nanti
dari pada akhlak yang baik.
Pengarahan yang tepat ialah dengan mengikuti contoh konkret lewat keteladanan
Rasulullah saw. Dengan dukungan orang tua dan pendidikan formal, insyaAllah akan
memperkuat dasar akidah remaja sehingga dia akan siap terjun dalam pergaulan
masyarakat yang lebih luas. Dia biasa menjalankan tanggung jawabnya terhadap diri
sendiri dan lingkunganya yang semuanya akan bermuara pada realisasi tanggung
jawabnya kepada Allah swt.
1. Apa akhlak mulia
2. Mengapa akhlak mulia dalam pergaulan
remaja
3. Bagaimana Pembinaan akhlak remaja
Dilihat dari sudut etimologi perkataan “ Akhlak “ ( ‫)َأْخ َالٌق‬
berasal dari bahasa Arab jama’ dari “ Khuluqun “ ( ‫) ُخ ُل ٌق‬
yang menurut lughat diartikan adat kebiasaan ( al-adat ),
perangai, tabi’at ( al-sajiyyat ), watak ( al-thab ), adab /
sopan santun ( al-muru’at ), dan agama ( al-din ) . Kata
tersebut mengandung segi-segi persesuaian dengan
perkataan “ Khalqun “ ( ‫ ) َخ ْل ٌق‬yang berarti kejadian, serta
erat hubungannya dengan “ Khaliq “ ( ‫ ) خَاِلٌق‬yang berarti
pencipta dan “ makhluq “ ( ‫ ) َم ْخ ُل ْو ٌق‬yang berarti yang di
ciptakan dan dari sinilah asal mula perumusan ilmu akhlak
yang merupakan koleksi ugeran yang memungkinkan
timbulnya hubungan yang baik antara Makhluk dengan
Khaliq dan antara Makhluk dengan makhluk .
Prof. Dr. Ahmad Amin dalam bukunya ‘Al- Akhlaq’
merumuskan pengertian akhlak sebagai : Akhlak
ialah suatu ilmu yang menjelaskan erti baik dan
buruk, menerangkan apa yang seharusnya
dilakukan oleh setengah manusia kepada yang
lainnya, menyatakan tujuan yang harus dituju
oleh manusia dalam perbuatan mereka dan
menunjukkan jalan untuk melakukan apa yang
harus diperbuat.
Menurut Imam Ghazali, akhlak yang mulia
mempunyai empat perkara yaitu
bijaksana, memelihara diri dari sesuatu
yang tidak baik, keberanian
(menundukkan hawa nafsu) dan bersifat
adil.
Apakah akhlak mulia dalam pergaulan remaja
Semua agama dan tradisi telah mengatur tata cara
pergaulan remaja. Ajaran islam sebagai pedoman
hidup umatnya, juga telah mengatur tata cara
pergaulan remaja yang dilandasi nilai-nilai agama.
Tata cara itu meliputi :
1. Mengucapkan Salam dan Menjawab Salam
salam menurut bahasa berarti “seiamat”,
maksudnya berarti mendo’akan keselamatan,
mendapat keberkahan kepada orang yang diberi
ucapan salam. Ucapan salam ketika bertemu
dengan teman atau orang lain sesama muslim,
ucapan salam adalah do’a. Berarti dengan ucapan
salam kita telah mendoakan teman tersebut. Allah
swt berfirman:
‫َيا َأُّيَه ا اَّلِذ يَن َآَم ُن وا اَل َت ْد ُخ ُلوا ُبُيوًتا َغ ْي َر ُبُي وِتُك ْم َحَّتى َتْس َتْأ ِنُس وا‬
‫َوُتَس ِّلُم وا َع َلى َأْه ِلَه ا َذ ِلُك ْم َخ ْي ٌر َلُك ْم َلَع َّلُك ْم َتَذ َّكُر وَن‬
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah
kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu
sebelum meminta izin dan memberi salam kepada
penghuninya. Yang demikian itu lebih baik bagimu,
agar kamu selalu ingat”. (QS. An-Nur/24: 27)
2. Meminta Izin
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hak-hak atau milik
teman apabila kita hendak menggunakan barang milik teman maka kita harus
meminta izin terlebih dahulu.
3. Orang yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya
menghormati yang lebih tua dan mengambil pelajaran dari
hidup mereka. Selain itu, remaja juga harus menyayangi
kepada adik yang lebih muda darinya, dan yang paling penting
adalah memberikan tuntunan dan bimbingan kepada mereka
ke jalan yang benar dan penuh kasih sayang.
4. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat
ditekankan agar teman bisa merasa nyaman berteman dengan
kita. Kemudian sikap dasar remaja yang biasanya ingin terlihat
lebih dari temannya sungguh tidak diterapkan dalam islam
bahkan sombong merupakan sifat tercela yang dibenci Allah.
5. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakanlah
perkataan yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dengan
gaya yang wajar.
6. Tidak boleh saling menghina
Menghina / mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga dalam pergaulan
sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
7. Tak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang pada akhirnya
mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara teman. Iri hati merupakan
penyakit hati yang membuat hati kita dapat merasakan ketenangan serta merupakan
sifat tercela baik di hadapan Allah dan manusia.
8. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
Masa remaja sebaiknya dipergunakan untuk kegiatan-kegiatan yang positif dan
bermanfaat remaja harus membagi waktunya efisien mungkin, dengan cara
membagi waktu menjadi 3 bagian yaitu : sepertiga untuk beribadah kepada Allah,
sepertiga untuk dirinya dan sepertiga lagi untuk orang lain.
9. Mengajak untuk berbuat kebaikan
Orang yang memberi petunjuk kepada teman ke jalan yang
benar akan mendapatkan pahala seperti teman yang
melakukan kebaikan itu, dan ajakan untuk berbuat kebajikan
merupakan suatu bentuk kasih sayang terhadap teman.
10. Berjabat tangan
Banyak makna yang dapat diberikan untuk kata berjabat
tangan. Berjabat tangan dengan bersalaman dapat
menunjukkan keakraban, kerukunan, persahabatan, atau
permintaan maaf . menurut sebuah hadis berjabat tangan
dilakukan dengan menyambut tangan dari yang menjabatnya,
bukan dengan menunduk, mendekap atau memeluk. Berjabat
tangan dilakukan hanya dengan sesama mahram, maka
diharamkan sesuai hukum fikih seorang laki-laki menjabat
tangan wanita yang bukan mahramnya, begitu pula sebaliknya.
“Tak pernah sekali-kali tangan Rasulullah menyentuh tangan
wanita yang tidak halal baginya”. (HR. Bukhari Muslim)
11. Menghindari berkhalwat (berdua-duaan dengan lawan
jenis)
Khalwat menurut bahasa berarti pengasingan diri. Rasulullah
melarang perbuatan ini, karena seorang Muslim menyepi
dengan wanita yang bukan mahramnya, maka setan akan
menjadi teman ketiganya. “Barang siapa beriman kepada Allah
dan hari akhir, maka janganlah bersendirian dengan seorang
wanita di suatu tempat tanpa disertai mahramnya, karena
sesungguhnya yang ketiga adalah setan”. (HR. Ahmad)
Dalam hal menjaga pandangan Allah berfirman dalam surah
An-Nur ayat 30-31 yang artinya: “Katakanlah kepada laki-
laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya,
dan memelihara kemaluannya: yang demikian itu lebih suci
bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang
mereka perbuat.
Dan bukanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka
menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluanya dan janganlah
menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.
Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya, dan
janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada
suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-
putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara
laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-
putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama islam
mereka atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-
laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan terhadap perempuan, atau
anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan. Dan
janganlah mereka menghentakkan kakinya agar diketahui perhiasan
yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu semua kepada Allah,
wahai orang-orang yang beriman, agar kamu beruntung”. (QS. An-
Nur24: 30-31)
Mencari teman yang baik
Agar remaja tidak terjerumus pada pergaulan bebas dan tindakan
kenakalan remaja, remaja hendaklah memilih teman yang baik dalam
pergaulannya. Pergaulan akan mempengaruhi prilaku seseorang.
Orang yang berteman dengan orang yang baik kemungkinan besar ia
akan baik. Sebaliknya orang yang berteman dengan orang jahat
kemungkinan besar ia akan jahat. Karena itu remaja hendaknya
memilih teman yang baik agar ia juga ikut baik. Hal ini telah
dimisalkan oleh Rasulullah saw melalui ungkapannya:“Sesungguhnya
perumpamaan teman yang baik (solehah) dan teman yang jahat
adalah seperti pembawa minyak wangi dan peniup api pandai besi.
Pembawa minyak wangi mungkin akan menciptakan minyak wanginya
itu atau engkau membeli darinya atau engkau hanya akan mencium
aroma harumnya itu. Sedangkan peniup api tukang besi mungkin
akan membakar bajumu atau engkau akan mencium darinya bau
yang tidak sedap”. (HR. Bukhari)
Bagaimana Pembinaan akhlak remaja
Sehebat apapun seorang anak, kalau kehadirannya selalu merugikan orang lain,
maka kehebatan tersebut tidak ada artinya. Rasulullah Saw bersabda, "Seorang
Muslim yang baik adalah yang orang lain aman dari gangguan lisan dan
tangannya". Karena itu, penyakit hati yang terangkum ke dalam kata TENGIL
(Takabur, Egois, Norak, Galak, Iri Dengki, Licik), harus benar-benar dijauhi. Kalau
anak sudah terkena penyakit TENGIL, maka ia berpotensi menjadi manusia
"berbahaya".
Setelah itu, pendidikan bisa dilanjutkan ke tahap kedua, yaitu Aku
Menyenangkan Bagimu. Anak harus dilatih agar keberadaannya
menyebabkan orang-orang di sekitarnya merasa tenang dengan nyaman.
Rumus yang bisa diterapkan dengan tahap kedua ini adalah 5 S (Senyum,
Salam, Sapa, Sopan, dan Santun). Bimbing anak-anak kita menjadi orang
yang murah senyum, royal memberi salam, gemar menyapa, sopan dan
santun dalam bergaul. Pembinaan akhlak sangat penting, terutama pada
remaja sebagaipenerus perjuangan bangsa yang akhir-akhir ini sudah
keluar batas darikewajaran atau tidak sesuai lagi dengan ajaran agama,
Allah SWT berfirman dalam Al Qur'an.
Artinya: "Sesungguhnya engkau mempunyai akhlak yang besar (mulia)".
(Al-Qalam
Nabi SAW bersabda :Artinya : "Orang-orang mukmin yang
paling sempurna imannya adalah yangpaling baik
akhlaknya, dan yang paling baik di antara kamu ialahyang
paling baik terhadap isterimu".53Dari Al Qur'an dan Al
Hadits di atas, dapat diketahui bahwa sangatlahpenting
bagi manusia terutama para remaja untuk mendapatkan
pembinaanakhlak yang baik. Beberapa tuntunan dalam
pembinaan akhlak adalah sebagaiberikut :
Cara Bertamu Apabila ingin bertemu seseorang hendaklah bisa mengkondisikanwaktu
yang tepat untuk bertemu. Di negara Indonesia waktu yang pantasuntuk bertemu
adalah antara jam 11 sampai 12 siang, jam 17 sampai 18sore dan jam 19 sampai 20.30
malam, kecuali ada perjanjian terlebihdahulu.Harus dibiasakan mengetuk pintu dan
memberi salam terlebih dahulusebelum dipersilahkan masuk rumah (ruangan) baik
terbuka atau tertutup.Hal ini baik dilakukan pada rumah sendiri atau rumah orang
lain.Allah SWT telah berfirman dalam Al Qur'an surat An Nur ayat 27yang berbunyi :
Artinya : "Hai orang-orang yang beriman ! janganlah kamu memasuki rumahyang bukan
rumahmu, sehingga kamu minta izin danmengucapkan salam (selamat) kepada yang
empunya. Demikianitu lebih baik bagimu, mudah-mudahan kamu
mendapatperingatan". (An Nur : 27)54Nabi SAW bersabda yang Artinya : "Diceritakan
dari shahabat Abdullah bin Umar ra, sesungguhnya adapemuda yang bertanya kepada
Nabi SAW: Apa dalam agamaIslam yang lebih baik? Nabi SAW menjawab: kamu
memberimakanan, ucapkan salam kepada orang yang kamu kenal atau yangtidak kamu
kenal".55Setelah seseorang diterima oleh tuan rumah, maka hendaklah dudukdengan
sopan kalau sudah dipersilahkan, dan hendaklah bicara kepadanyadengan nada yang
halus dan tidak menyakiti tuan rumah, dan ketika disuguhihidangan hendaklah tidak
memberikan kesan rakus atau menyakiti tuanrumah. Yang terakhir, jika ingin pulang atau
meninggalkan tempat hendaknyaberpamitan dan berterima kasih dan jangan lupa
mengucapkan salam
Cara Menghormati
Menghormati Orang Tua Sebagai seorang anak tidak diperkenankan
menyanggah kepadaorang tua jika tengah dinasehati atau diperintahnya,
sebab akanmenimbulkan marahnya. Jadi sikap hormat kepada kedua orang
tua harus dilaksanakan dalam keadaan apapun, dalam keadaan kita
tidaksetuju dengan pendapat dan jalan pikiran orang tua sekalipun
kitaharus tetap hormat. Bahkan jika mereka mengajak
musyrik(menyekutukan Allah) kita harus menolak ajakan itu dengan
sikaphormat dan santun kepadanya, seperti firman Allah swt yang Artinya :
"Jika keduanya (ibu-bapamu) memaksa, supaya engkau mempersekutukan
Daku dengan sesuatu (Tuhan), yang tidakengkau ketahui, maka janganlah
engkau ikut keduanya danbergaullah dengan keduanya di dunia secara
ma'ruf (baik),dan turutlah jalan orang yang bertaubat kepadaKu,
laluKukabarkan kepadamu apa-apa yang telah kamu kerjakan".
Menghormati yang lebih tua
Menghormati orang yang lebih tua merupakan perintah agama,
apabila orang muda tidak menghormatinya akan dianggap
tidakmemiliki sopan santun. Adapun beberapa hal yang perlu
diperhatikan mengenaipergaulan dengan orang yang lebih tua adalah
:
1. Hendaklah berlaku sopan santun dalam tindakan juga
lemah lembut dalam ucapan kepada mereka, karena
mereka mempunyai keutamaan.
2. Hendaknya memberikan kesempatan lebih dahulu pada
mereka,baik dalam berjalan, berbicara dan lain sebagainya.
Hendaknya menjaga pembicaraan di hadapan mereka,
jangansampai menyinggung perasaannya.
3. Bila sedang berjalan di hadapan orang yang lebih tua,
mohon izinuntuk lewat di belakangnya.
4. Hendaknya mengalah dalam hal-hal yang sepantasnya
orang yanglebih tua mendapatkan lebih dahulu seperti :
memberikan tempatduduk dalam kendaraan dan lain
sebagainya.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai