Anda di halaman 1dari 20

Akhlak pergaulan dalam

islam
Kelompok 9

1. Abdullah nurrahma setiawan (20210610097)


2. Candela raksi Salsabila (20210610102)
3. Diyah sari kurniawati (20210610108)
4. Adrian feriansyah (20210610109)

2
Istilah akhlak, etika, dan moral
Istilah akhlak, etika, dan moral mempunyai persamaan dan perbedaan dalam
pemaknaannya, pertama, ketiganya mengacu pada gambaran tentang perbuatan, tingkah
laku, dan perangai yang baik. Kedua, merupakan prinsip atau aturan hidup manusia
untuk mengatur martabat dan harkat kemanusiaannya. Ketiga, merupakan potensi positif
yang dimilki oleh setiap orang.
Sementara perbedaan diantara ketiga istilah tersebut ialah, akhlak tolak ukurnya adalah
Al-Qur’an dan As Sunnah, etika tolak ukurnya adalah pikiran atau akal, sedangkan moral
tolak ukurnya adalah norma yang berlaku dalam masyarakat.

3
Makna pergaulan dalam islam

Dalam pandangan islam, Tujuannya agar keharmonisan


hubungan dengan sesama dalam pergaulan tersebut bisa
manusia dinamakan tercipta dengan baik sekaligus
“habluuminannas” untuk menghindari terjadinya
permusuhan
Hal utama yang harus
dikedepankan dalam hubungan
ini adalah kasih, sayang, serta
saling menghargai

4
Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri dan senantiasa membutuhkan kehadiran
orang lain. Istilah pergaulan berarti kegiatan manusia untuk membaur bersama manusia lainnya dan
berinteraksi satu sama lain. Dalam islam, pergaulan diatur sedemikian mungkin sehingga menghindari
hal-hal yang tidak diinginkan, seperti halnya konflik dan lain sebagainya. Seperti yang kita ketahui
bahwa Allah menciptakan manusia dengan berbagai macam perbedaan dan berasal dari berbagai suku
dan Allah menghendaki manusia untuk saling mengenal satu sama lain sebagaimana firman Allah dalam
Surat Al-Hujurat ayat 13.

“hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan
menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa
diantara kamu. Sesungguhnya Allah maha mengetahui lagi Maha Mengenal” (QS. Al-Hujurat: 13).

5
Etika pergaulan islami
Islam adalah agama yang mulia dan mengatur segala aspek kehidupan termasuk pergaulan. Dalam islam ada
beberapa etika yang harus dipenuhi dan hal ini disebut etika islam.
Etika islami adalah system atau tata cara yang mengatur tingkah laku seseorang terutama dalam masyarakat.
Etika islam adalah etika yang dilandasi oleh hukum islam dan mutlak mengikat semua umat muslim terutama
dalam pergaulan. Pokok dasar etika islam tercantum dalam Al-Qur’an seperti firman Allah dalam Al-qur’an
surat Al-Qalam
dalam Al qur’an surat Al qalam ayat 4 dan Ali Imran ayat 104 yang bunyinya :
”Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas budi pekerti yang agung”. (Q.S Al Qalam ; 4)
”Hendaklah ada diantara kamu segolongan yang menyeru kepada kebaikan (al-khair) menyerukan kepada
ma’ruf (yang baik) dan melarang dari perbuatan munkar dan itulah orang-orang yang bahagia” (Q.S. Ali-
Imran: 104)

6

Tata cara pergaulan dalam islam

1. Mengucapkan salam 1. Tidak bersikap sombong


2. Berjabat tangan 2. Berbicara yang sopan
3. Mencari teman yang baik 3. Tidak boleh saling menghina
4. Meminta izin 4. Mengisi waktu luang dengan kegiatan
5. Menghormati yang tua dan menyayangi positif
yang muda 5. Mengajak untuk berbuat kebaikan
6. Bersikap santun

7
Sistem pergaulan dalam islam
Dalam agama islam ada beberapa aspek atau hal menyangkut
pergaulan yang harus diketahui diantaranya adalah dengan siapa kita
bergaul dan bagaimana cara bergaul dengan orang lain, di antaranya:

1. Pergaulan 2. Pergaulan
3. Pergaulan
dengan dengan orang
dengan lawan
sebaya yang lebih
jenis
tua

8
1. Pergaulan dengan sebaya

Teman sebaya atau karib adalah orang-orang atau teman yang usianya tidak terpaut jauh dengan kita, baik
sama maupun lebih muda. Adapun dalam bergaul dengan teman sebaya kita harus senantiasa berbuat baik dan
mengutamakan akhlak yang mulia. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pergaulan dengan teman sebaya
antara lain,
Mengucapkan salam setiap bertemu dengan teman sebaya dan sesama muslim. Jika perlu kita bisa
berjabat tangan tentunya jika orang tersebut berjenis kelamin sama ataupun mahram kita.nMengucapkan salam
hukumnya sunnah bagi umat islam dan menjawab salam hukumnya wajib.
Senantiasa menyambung tali silaturahmi dengan saling berkunjung dan berkumpul untuk hal-hal yang
baik maupun belajar bersama. Hal ini akan semakin memperkuat ukhuwah islamiyah diantara para pemuda
pada umumnya. Saling mengerti serta memahami kebaikan dan kekurangan masing-masing dan menghindari
segala macam jenis perselisihan

9
Teman sebaya hendaknya saling tolong menolong dalam hal kebaikan dan menolong teman sebaya yang sedang
dalam kesusahan tentunya sangat dicintai Allah SWT, misalnya dengan cara bersedekah, Mengasihi dan
memberi perhatian satu sama lain terutama jika ada teman yang sedang kesusahan atau ditimpa suatu masalah,
kita sebagai teman wajib mendukung dan bila perlu memberi pertolongan, senantiasa menjaga teman dari
pengaruh buruk atau gangguan orang lain, memberikan nasihat kebaikan satu sama lain, mendamaikan teman
jika ada yang berselisih, mendoakan teman agar mereka senantiasa berada dalam kebaikan, menjenguknya jika
ia sakit, datang jika diberi undangan serta mengantarkannya ke makam jika ia meninggal sesuai dengan hadits
berikut ini :
Dari Abu Hurairah RA berkata
” Kewajiban orang muslim terhadap orang muslim lain ada enam perkara. Kemudian orang itu bertanya kepada
beliau; apakah itu ya Rasulallah? “
Jawab Rasulallah SAW.: “ Jika berjumpa dengannya diberi salam, jika diundang mendatanginya, jika
dimintanya nasihat diberikan, jika bersin dan ia menyebut nama Allah, di do’akan dengan beroleh rahmat, jika
ia sakit ditengok dan jika ia meninggal diantarkan”. (H.R.Muslim)

10
2. Pergaulan dengan orang yang lebih tua
Dalam islam senantiasa mengajarkan kita untuk berbuat baik kepada orang tua dan orang yang lebih tua
dari kita, menghormati dan menghargainya. Beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam bergaul dengan orang
yang lebih tua adalah :
1. Menghormati mereka dengan sepenuh hati dan 1. Tidak berkata kasar pada mereka dan menjaga
senantiasa mengikuti nasihat mereka dalam perasaannya walaupun ia berkata tidak baik,
kebaikan janganlah kita membalasnya dengan perkataan
2. Mencontoh tingkah laku mereka yang baik dan yang tidak baik juga untuk menghidari konflik
menjadikannya pelajaran terutama konflik dalam keluarga

3. Memberi salam setiap kali bertemu dan 2. Senantiasa mendoakan terutama jika mereka
senantiasa bertutur kata dengan lemah lembut dan adalah orangtua atau saudara kita
menjaga sopan santun

11
3. Pergaulan dengan lawan jenis

Hal yang perlu diperhatikan dan tak kalah penting dalam pergaulan islam adalah tata cara bergaul dengan
lawan jenis. Islam sendiri mengatur pola hubungan antara pria dan wanita serta memisahkan keduanya sesuai
dengan syariat yang berlaku. Adapun hal-hal yang perlu kita ketahui dan pegang dengan teguh mencakup hal-
hal berikut ini :
1. Menghindari berkhalwat atau berdua-duaan seperti halnya dalam pacaran, apalagi jika sampai memiliki
hubungan pacaran beda agama. Dikhawatirkan jika berkhalwat tersebut dapat menimbulkan hal-hal yang
tidak diinginkan seperti zina dan lain sebagainya.
“Jauhilah berkhalwat dengan perempuan. Demi (Allah) yang diriku berada dalam genggaman-Nya, tidaklah
berkhalwat seorang laki-laki dengan seorang perempuan kecuali syetan akan masuk di antara keduanya.” (HR.
al- Thabarani).

12
2. Tidak memandang lawan jenis dengan syahwat atau pandangan nafsu. Hindari memandang lawan jenis
kecuali jika benar-benar diperlukan, Hindari berjabat tangan dengan lawan jenis kecuali mahram.
3. Menutup aurat jika bertemu dengan lawan jenis sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut
“Tidak dibolehkan seorang laki-laki melihat aurat (kemaluan) seorang laki-laki lain, begitu juga seorang
perempuan tidak boleh melihat kemaluan perempuan lain. Dan tidak boleh seorang laki-laki berselimut dengan
laki-laki lain dalam satu selimut baju, begitu juga seorang perempuan tidak boleh berselimut dengan sesama
perempuan dalam satu pakaian .” (HR. Muslim).
4. Hendaknya menghindari perbuatan yang menjurus pada zina seperti bersentuhan, berpelukan, berpegangan
tangan, berciuman apalagi sampai melakukan zina dan mengakibatkan hal-hal yang tidak diinginkan
seperti hamil diluar nikah sesuai dengan firman Allah SWT dalam surat Al isra ayat 32 yang berbunyi
“Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk.”

13
Adapun pergaulan muslim dan non-muslim menurut pandangan islam

Dalam khutbah haji wada’, tahun 10 H, di hadapan ratusan ribu jama’ah haji Nabi Muhammad SAW
bersabda:
“Ya ayyuhannas inna rabbakum wahid, wa abakum wahid, kullukum min adam wa adam min turab, inna
akramakum indallahi atqakum, laisa li ’arabiyin fadlun ‘ala ‘ajamiyyin illa bittaqwa”.
(Wahai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian satu dan ayah kalian pun satu. Semua berasal dari Adam, dan
Adam berasal dari tanah. Sesungguhnya yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa di
antara kalian. Tidak ada keistimewaan antara orang Arab dengan orang yang bukan Arab).

14
Tentang pergaulan antara muslim dan non-muslim, Allah SWT berfirman dalam al-Qur’an Surat al-
Mumtahanah Ayat 8-9, yang terjemahannya:
“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada
memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang Berlaku adil (8). Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan sebagai kawanmu
orang-orang yang memerangimu karena agama dan mengusir kamu dari negerimu, dan membantu (orang lain)
untuk mengusirmu. Dan barangsiapa menjadikan mereka sebagai kawan, maka mereka Itulah orang-orang yang
zalim (9).”

Ayat 8 dan 9 Surat al-Mumtahanah di atas mengatur tata hubungan sosial kemasyarakatan antara orang-
orang muslim dengan non-muslim. Tujuan pengaturan tata hubungan sosial itu ialah untuk menciptakan
masyarakat yang terintegrasikan dalam wadah sosial yang kokoh. Yakni, hubungan kemanusiaan yang adil,
damai, rahmat, dan memberikan kemanfaatan bagi yang lain. Bukan hubungan permusuhan, pertikaian, perang,
konflik, dan persaingan yang tidak sehat.

15
Dalam Ayat 8 dari Surat al-Mumtahanah, Allah SWT menegaskan bahwa Allah tidak melarang orang-
orang Islam untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memusuhi orang-orang Islam
karena agama, dan terhadap orang-orang yang tidak mengusir orang-orang Islam dari negerinya sendiri. Sikap
positif dan proporsional itu merupakan dasar pembinaan kerukunan hidup antarumat beragama. Perbedaan
agama atau kepercayaan adalah bukan menjadi penghalang untuk mewujudkan hidup rukun di kalangan warga
masyarakat yang berbeda agama. Oleh karena itu, berbuat baik dan berlaku adil dapat dilakukan kepada siapa
saja, termasuk kepada orang-orang non-muslim. Karena orang-orang Islam diperintahkan Allah untuk berbuat
baik dan berlaku adil. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.

Kemudian dalam Ayat 9 Surat al-Mumtahanah, Allah SWT menegaskan bahwa yang dilarang Allah
dalam kaitan dengan hubungan kemasyarakatan antara orang-orang muslim dengan non-muslim ialah
menjadikan mereka (orang-orang yang memerangi orang-orang muslim karena agama dan mengusir orang-
orang muslim dari negerinya sendiri) sebagai teman. Dalam hal ini, Allah SWT memperingatkan bahwa barang
siapa yang menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang-orang yang zalim. Yang dimaksud dalam
ayat ini adalah kafir harbiy, yakni non-muslim yang memusuhi karena agama dan mengusir umat Islam dari
negerinya sendiri.

16
Jika bukan kafir harbiy, maka tentu saja umat Islam boleh bergaul, berteman, dan bermu’amalah
(berinteraksi secara social-ekonomi) dengan masyarakat non-muslim. Tidak ada halangan sama sekali. Bahkan,
dalam Surat al-Mumtahanah ayat 8-9, umat Islam harus berbuat baik dan berbuat adil terhadap mereka. Inilah
wujud misi Islam yang menebarkan perdamaian dunia (rahmatan lil ‘alamin). Ini juga ditegaskan dalam al-
Qur’an Surat al-Ma’idah Ayat 8:

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong
kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
Dengan demikian, jelaslah bahwa perbedaan agama atau keyakinan bukan penghalang untuk bergaul,
berteman, dan mewujudkan kerjasama dalam kehidupan sosial kemasyarakatan di kalangan warga masyarakat
yang beragam agama. Allah SWT tidak melarang orang-orang Islam berbuat baik, berlaku adil, dan berteman
dengan orang-orang non-muslim, selagi mereka tidak memerangi dan mengusir orang Islam. Islam adalah
agama kasih sayang dan perdamaian untuk semua umat manusia.

17
beberapa perilaku menyimpang yang biasa dialami remaja dan layak
menjadi perhatian untuk selalu dihindari
1. Minum minuman keras dan judi. Dua hal tersebut sudah dilarang dalam agama Islam. Dalam Surah al-
Maidah ayat 90 menyebutkan:
"Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi, (berkurban untuk) berhala, dan
mengundi nasib dengan anak panah, adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah
(perbuatan-perbuatan) itu agar kamu beruntung".
2. Pergaulan bebas, seperti berpasangan. Berpasangan atau memiliki hubungan khusus dengan lawan jenis
termasuk perilaku negatif dan layak untuk dihindari bagi remaja. Dengan hanya berdasarkan nafsu demi
memenuhi kebutuhan akan bersenang-senang, maka dikhawatirkan dapat menimbulkan hal negatif
berikutnya.
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk," (QS Al-Isra ayat 32).

18
3. Tawuran atau berkelahi antar kelompok. Biasa terjadi di antara kelompok remaja akibat perselisihan yang
sebelumnya terjadi. Tentang hal ini, surat Al-Hujurat ayat 11 menuliskan :
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki merendahkan kumpulan yang lain, boleh
jadi yang ditertawakan itu lebih baik dari mereka. Dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan
kumpulan lainnya, boleh jadi yang direndahkan itu lebih baik. Dan janganlah suka mencela dirimu sendiri dan
jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang
buruk sesudah iman dan barangsiapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".
Selain beberapa contoh perilaku menyimpang di atas, juga terdapat hal negatif lainnya dan bisa menjadi
acuan bagi seorang remaja untuk tidak melakukan. Yakni seperti mengumbar syahwat, membentuk sebuah
kelompok atau geng dengan tujuan buruk, melakukan bullying, suka berbohong, hingga tidak takut terhadap
dosa.

19
thanks!
Any questions?

20

Anda mungkin juga menyukai