Nim : 20079008
Islam memiliki aturan umum berpakaian. Aturan umum antara lain, tidak terbuka (tutup aurat),
tidak transparan, tidak ketat, dan tidak menyerupai lawan jenis.
1) Menutup aurat merupakan prinsip pertama yang menjadi dasar agar pakaian tersebut
dapat dikatakan sesuai dengan hukum Islam. Sebagaimana telah dijelaskan oleh ulama
fikih bahwa aurat laki-laki adalah antara pusar sampai lutut dan aurat perempuan adalah
seluruh badan kecuali dua telapak tangan dan wajah.
2) Tidak Transparan Pakaian yang tembus pandang, yang memperlihatkan bentuk tubuh
yang harusnya ditutup secara samar-samar bukan merupakan pakaian yang Islami. Sebab,
secara tidak langsung pakaian yang transparan berarti tidak menutup aurat, “hanya
mebungkus tubuh”. Memilih warna dan bahan pakaian menentukan pakaian tersebut
transparan atau tidak khususnya dalam keadaan keringatan atau kehujanan. Sehingga
ketika membeli pakaian sangat dianjurkan untuk memilih bahan yang baik agar tidak
transparan
3) Tidak Ketat/Sempit Pakaian yang digunakan oleh seorang muslim mesti longgar dan
tidak ketat. Pakaian yang baik ialah pakaian yang tidak memperlihatkan lekukan tubuh
supaya orang yang melihat tidak terpancing untuk melakukan perbuatan negative atau
pelecehan.
Adapun etika makan dan minum sesuai sunnah yang diajarkan Rasulullah sallallahu'alaihi
wasallam:
1) Minum Harus Duduk Terlepas dari perbedaan pendapat yang sudah dijelaskan oleh para
ulama tentang hokum makan atau minum sambil berdiri, setidaknya secara medis sudah
dijelaskan bahwa minum sambil duduk itu dianggap lebih baik daripada minum sambil berdiri
atau sambil tiduran.Bahkan secara adatistiadat, di sebagian tempat mungkin makan dan minum
sambil berdiri itu dianggap sebagai tindakan yang tidak sopan.Maka jika mau mengikuti
pendapat ulama yang menyatakan kebolehan makan dan minum sambil berdiri, setidaknya
jangan sampai melanggar aturan adat-istiadat yang berlaku di suatu tempat.
2) Mengucapkan
3) Makan dan Minum dengan Tangan Kanan
4) Tidak Meniup Makanan atau Minuman
5) Minum dengan Tiga Tegukan
6) Menuangkan Air Ke Gelas Secukupnya
7) Makan dan Minum tidak Berlebihan Allah sangat tidak menyukai orang yang berlebihan
dalam segala sesuatu, termasuk makan. Makanlah secukupnya dan jangan mengambil makanan
melebihi apa yang dapat kita makan. Jika berlebihan, maka tentu akan menjadi mubazir dan
akhirnya boros. Sedangkan boros adalah temannya setan.
8) Mengucapkan Hamdallah Sebagaimana yang sudah dipraktikkan Rasulullah, ketika beliau
selesai dari makan atau minum.
Setiap penuntut ilmu merindukan untuk menjadi penuntut ilmu yang baik, walaupun tidak selalu
diikuti oleh kesediaan dalam menempuh jalan kesuksesan.Sebagaimana setiap penuntut ilmu
tidak menginginkan dirinya menjadi atau tergolong sebagai penuntut ilmu yang gagal.Karena itu
setelah memaparkan dua kategori penuntut ilmu, berikut ini penulis ketengahkan beberapa kiat
dan jalan menuju kesuksesan dalam menuntut ilmu berdasarkan nash-nash Al-Qur`an, hadits,
maupun penjelasan dan contoh dari para ulama.
1) Ikhlas karena Allah Ikhlas merupakan kunci sukses yang pertama dan mendasar dalam upaya
seseorang mewujudkan cita-citanya meraih ilmu yang bermanfaat. Karena hanya dengan dasar
ikhlas, segala tindakan kebaikan yang dilakukan akan menjadi amal shalih yang layak
mendapatkan balasan kebaikan dari Allah, Tuhan semesta alam.
2) Berdo`a Dalam Islam, seorang penuntut ilmu di samping didorong untuk berusaha Allah SWT
memerintahkan kepada penuntut ilmu untuk berdo‟a dengan do‟a.
3) Bersungguh-Sungguh Termasuk juga kunci sukses dalam menuntut ilmu adalah
bersungguhsungguh dan diniatkan untuk mencari keridhaan Allah.
4) Menjauhi Kemaksiatan Syarat lain bagi penuntut ilmu yang ingin sukses adalah menjauhi
kemaksiatan. Syarat ini merupakan syarat unik yang hanya dimiliki oleh agama Islam.
5) Tidak Malu dan Tidak Sombong Sombong dan malu menyebabkan pelakunya tidak akan
mendapatkan ilmu selama kedua sifat itu masih ada dalam dalam dirinya.
6) Mengamalkan dan Menyebarkan Ilmu Di dalam ajaran Islam, ada tiga perintah yang saling
bertautan kepada para penuntut ilmu. Perintah itu adalah mencari ilmu, mengamalkan dan
menyampaikannya kepada orang lain.