PERGAULAN
REMAJA
Kelompok 3
1. Rizal Nur Wahid (2007015072)
2. Hilma Soleha (2007015197)
3. Qhory Anisa (2007015107)
Pengertian Akhlak dan remaja
Akhlak secara bahasa berasal dari bahasa arab dari kata khuluqan yang berarti perangai,
adat kebiasaan, budi pekerti, tingkah laku atau tabiat. Secara istilah, akhlak yaitu sifat yang dimiliki
seseorang, telah melakat dan biasanya akan tercermin dari perilaku orang tersebut.
Remaj dalam bahasa arab berasal dari kata As-Syabab artinya muda dan kuat, energik
dan dinamis, baik dan kreatif, tumbuh dan berkembang. Menurut bahasa Indonesia artinya mulai
dewasa, atau sudah sampai umur. Masa remaja adalah usia 12-17 tahun yang merupakan kelanjutan
usia pubertas 9-13. Masa remaja merupakan masa peralihan dari usia anak-anak menuju usia
dewasa.
Lanjutan...
Masa remaja tidak terlepas dari masa masa bergaul dengan teman
sebayanya. Anak remaja akan lebih suka menghabiskan waktunya untuk bermain
dan bergaul baik kepada teman sebayanya atau orang dewasa lainnya. Oleh sebab
itu akhlak dan lingkungan pergaulan remaja menjadi sangat penting untuk
ditanamkan dalam diri remaja. Islam telah mengatur etika sosial dalam pergaulan
remaja. Perilaku ini merupakan pembatasan yang didasarkan pada nilai-nilai agama.
Perilaku terpuji dalam pergaulan remaja
1. Menjalin Persaudaraan (ukhuwah)
Dalam rangka menjaga kesucian pergaulan remaja agar terhindar dari perbuatan zina,
Islam telah membuat batasan-batasan
Sebagai berikut :
1) Laki-laki tidak boleh berdua-duaan dengan perempuan yang bukan mahramnya. Jika laki-
laki dan perempuan di tempat sepi maka yang ketiga adalah setan, mula-mula saling
berpandangan, lalu berpegangan, dan akhirnya menjurus pada perzinaan, itu semua adalah
bujuk rayu setan.
2) Laki-laki dan perempuan yang bukan muhrim tidak boleh bersentuhan secara fisik. Saling
bersentuhan yang dilarang dalam Islam adalah sentuhan yang disengaja dan disertai nafsu
birahi. Tetapi bersentuhan yang tidak disengaja tanpa disertai nafsu birahi tidaklah dilarang
2. Mengembangkan wawasan keilmuan
Beberapa remaja sudah terlihat kehebatan intelektualitas mereka dalam berbagai bidang
pemikiran dan perasaan sehingga mampu melahirkan karya-karya bermutu dalam bidang
seni, sains, dan teknologi.
3. Menghormati dan menghargai (tasamuh)
Tasamuh(toleransi) adalah rasa tenggang rasa atau sikap menghargai dan menghormati terhadap
sesama, baik terhadap sesama muslim maupun dengan non muslim. Sikap tasamuh juga berarti
sikap toleran yaitu tidak mementingkan diri sendiri dan juga tidak memaksakan kehendak.
4. Bijak dalam menggunakan media
Media sosial merupakan media untuk bersosialisasi satu sama lain yang Dilakukan dengan
sosial
online
yang memungkinkan manusia saling berinteraksi tanpa Dibatasi ruang dan waktu. Pemanfaatan
media sosial yang tepat, akan sangat Berguna bagi perkembangan peradaban manusia, tetapi
apabila disalahgunakan Maka akan sangat membahayakan tata kehidupan sosial yang berakibat
pada Rusaknya nilai-nilai persatuan (ukhuwah), bahkan membahayakan kehidupan Berbangsa
dan
bernegara.
Dampak Positif Perilaku Terpuji dalam Pergaulan
Remaja
1. Menumbuhkan sikap arif dan bijaksana dan Arif
Arif dan bijaksana pada hakekatnya bermakna mampu bertindak sesuai dengan norma-norma
yang hidup dalam masyarakat baik norma-norma hukum, normanorma keagamaan,
kebiasaan-kebiasaan maupun kesusilaan dengan memperhatikan situasi dan kondisi pada saat itu,
serta mampu memperhitungkan akibat dari tindakannya. Perilaku remaja yang arif dan
bijaksana mendorong terbentuknya pribadi yang berwawasan luas, mempunyai tenggang rasa
yang tinggi, bersikap hati-hati, sabar dan santun.
2. Menumbuhkan sikap disiplin diri
Disiplin pada hakekatnya bermakna ketaatan pada norma-norma atau kaidahkaidah yang
diyakini sebagai panggilan luhur untuk mengemban amanah serta kepercayaan masyarakat
pencari keadilan. Remaja yang mempunyai sikap disiplin akan mendorong tebentuknya
pribadi yang tertib di dalam melaksankan tugas, iklas dalam pengabdian, dan berusaha untuk
menjadi teladan dalam lingkungannya, serta tidak menyalahgunakan amanah yang dipercayakan
kepadanya.
3. Menumbuhkan sikap mandiri
Mandiri pada hakekatnya bermakna mampu bertindak sendiri tanpa bantuan pihak lain,
bebas dari campur tangan siapapun dan bebas dari pengaruh apapun. Sikap mandiri pada diri
remaja akan mendorong terbentuknya perilaku remaja yang tangguh, tidak mudah terpengaruh
perilaku negatif, berpegang teguh pada prinsip
Dan keyakinan atas kebenaran sesuai tuntutan ajaran agama, moral dan ketentuan hukum yang
berlaku.
Kekerasan dan tawuran antar pelajar, bahkan antar mahasiswa ataupun antar
kelompok masyarakat, juga tak jarang kita jumpai beritanya. Perilaku reaktif dan
emosional secara berlebihan, yang kadang-kadang hanya dipicu oleh hal-hal
sepele; amuk massa secara beringas melawan aparat, atau unjuk rasa yang
berbuntut perilaku anarkis sering kita saksikan beritanya..
Allah Swt. Di dalam al-Qur’an banyak bersumpah dengan menggunakan Kata yang
menunjukkan kepada waktu, misalnya: al-‘Ashr, al-Lail, adh-Dhuha, Dll. Ini menunjukkah
bahwa umat Islam harus memperhatikan waktu. Dalam Beraktifitas harus menggunakan
kesempatan yang ada, jangan sampai menunda suatu pekerjaan yang seharusnya dapat
diselesaikan. Bahkan Nabi Muhammad Saw. Bersabda:
َع ْن اْب ِن َع َّباٍس َر ِض َي ُهَّللا َع ْن ُهَم ا َق اَل َق اَل الَّن ِبُّي َص َّلى ُهَّللا َع َلْي ِه َو َس َّلَم ِنْع َم َت اِن َم ْغ ُبوٌن ِفيِه َم ا َك ِثيٌر ِم ْن
ُة ْل
الَّن اِس الِّصَّح َو ا َف َر اِغ
Dari Ibnu Abbas Ra, dia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam Bersabda: “Dua kenikmatan,
kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, (yaitu) kesehatan dan waktu luang”. (HR Bukhari)
Metode Pembelajaran dalam Materi Akhlak
Pergaulan Remaja
Menurut Trianto (2007: 106) langkah-langkah proses kegiatan model pembelajaran Contextual
Teaching and Learning(CTL), adalah sebagai berikut :
• Kembangkan pemikiran bahwa anak akan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri,
menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan ketrampilan barunya.
• Laksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik.
• Kembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya.
• Ciptakan masyarakat belajar (belajar dalam kelompok).
• Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran. bisa melalui ilustrasi, model, bahkan media
yang sebenarnya.
• Lakukan refleksi di akhir pertemuan.
• Lakukan penilaian yang sebenarnya dengan berbagai cara.
Media, Alat dan Sumber pembelajaran