ORGANOLEPTIK GELATO
Rifal Ongri Putra ( J1A117017 )1 , Ahmad Windra ( J1A117043 )2, Hernita Alifvia ( J1A117050 )3 , Ayis Siti Hasyyati
( J1A117065 )4, Rezki Fitria Sari ( J1A117066 )5
1,2,3,4,5
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jambi
ABSTRAK
Gelato termasuk jenis frozen dairy food dessert yang merupakan produk olahan berbahan dasar susu sapi dan
memiliki penampakan luar seperti es krim. Tekstur gelato lebih padat dan lembut daripada es krim. Gelato memiliki
nilai overrun yang lebih rendah jika dibandingkan dengan es krim. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penambahan maizena terhadap sifat fisik dan organoleptik gelato. Metode yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan
Kata kunci : Agar, Nanas, Nutrijell, Permen Jelly
I. PENDAHULUAN es krim (Goff dan Hartel, 2013). Gelato dan es krim
memiliki komposisi bahan yang sama tetapi
Ice cream dapat didefinisikan sebagai makanan beku presentase bahan yang berbeda. Komposisi bahan
yang dibuat dari produk susu (dairy) dan utama gelato meliputi sususapi, whipped cream,
dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan kuning telur, dan gula. Dalam pembuatan gelato,
pemanis (sweetener). Ice cream merupakan produk komposisi susu yang digunakan lebih banyak
olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan daripada krim serta tanpa ditambahkan bahan
dan mencampur bahan baku secara bersama- penstabil. Hal ini membuat gelato memiliki rasa susu
sama.Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu yang sangat kuat dibandingkan dengan es krim
dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau (Alfaifi dan Stathopoilos, 2010).
tanpa bahan perasa dan warna stabilizer, bahan
Perbedaan persentase bahan dalam pembuatan gelato
campuran ice cream disebut ice cream mix (ICM),
dibandingkan es krim mempengaruhi kandungannya.
dengan pencampuran bahan yang tepat dan
Perbedaan gelato dan es krim yaitu kandungan gula
pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan ice
gelato lebih tinggi yaitu 16-25% sedangkan es krim
cream dengan kualitas baik (Susilorini dan Sawitri,
yaitu 15-16%. Selain itu, kandungan lemak gelato
2007).
lebih rendah yaitu 4-8% sedangkan es krim yaitu
Komposisi adonan saat pembuatan ice cream akan diatas 8% (Goff dan Hartel, 2013). Hal tersebut
menentukan kualitas ice cream. Faktoryang mempengaruhi perbedaan tekstur gelato dengan es
mempengaruhi antara lain bahan baku, proses krim. Tekstur gelato lebih padat dan lembut daripada
pembuatan, proses pembekuan, pengepakan, dan es krim. Gelato memiliki nilai overrun yang lebih
sebagainya. Proses pembuatan seluruh bahan rendah jika dibandingkan dengan es krim. Rendahnya
baku ice cream akan dicampur menjadi suatu bahan nilai overrun tersebut diakibatkan oleh perbedaan
dasar ice cream, salah satunya viskositas atau komposisi lemak yang lebih sedikit dalam pembuatan
kekentalan. Kekentalan pada adonan ice cream akan gelato dibandingkan dengan es krim sehingga
berpengaruh besar pada tingkat kehalusan ice menyebabkan volume pengembangan yang terbatas
cream serta ketahanan ice cream sebelum mencair. (Goff dan Hartel, 2013). Berdasarkan nilai
Proses pembuatannya melalui pencampuran bahan- overrunnya, gelato mirip dengan es krim super
bahan menggunakan alat pencampur berputar (Harris, premium karena nilai overrunnya rendah yaitu sekitar
2011). 20-40% (Marshall et al., 2003).Dalam penyajiannya,
gelato dapat disajikan pada temperatur yang lebih
Gelato merupakan salah satu jenis es krim yang hangat jika dibandingkan dengan es krim. Hal ini
berasal dari Italia yang kini banyak dikembangkan di menyebabkan gelato memiliki rasa lebih yang mudah
Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen dairy food dirasakan oleh indra sensoris manusia (Winarno,
dessert yang merupakan produk olahan berbahan 2002)
dasar susu sapi dan memiliki penampakan luar seperti
krim mengandung lemak 10-16% (Kopfer,
II. METODOLOGI PRAKTIKUM 2009).
Rendahnya nilai overrun pada gelato ini Berdasarkan hasil yang didapat pada praktikum ini
karena cara pembuatannya tradisional, yaitu bahwa waktu daya leleh yang paling lama yaitu pada
dengan cara pembekuan lambat dengan es perlakuan pertama peambahan 2 sdm maizena dengan
batu, sehingga kemampuan udara untuk waktu leleh 12.4 menit.Penambahan meizena
mengisi struktur campuran es krim lebih mempengaruhi waktu leleh dari gelato karena daya
sedikit, sehingga overrun yang dihasilkan leleh yang didapatkan berbeda tiap perlakuan.
juga rendah. Nilai overrun menunjukkan Menurut Oksilia et al (2012), cepat lambat nya
jumlah udara yang terperangkap di dalam resistensi pelelehan dipengaruhi oleh nilai overrun
gelato saat proses agitasi atau pengocokan dari gelato. Resistensi pelelehan dipengaruhi oleh
(Widiantoko dan Yunianta, 2014). Nilai jumlah udara dalam gelato. Adanya udara didalam
overrun yang terlalu rendah menyebabkan gelato akan membentuk rongga-rongga udara yang
gelato bertekstur keras sedangkan nilai akan segera terlepas bersamaan dengan melelehnya
overrun yang terlalu tinggi menyebabkan es gelato, sehingga semakin banyak rongga udara maka
krim terlalu lunak , cepat meleleh, dan rasa gelato semakin cepat meleleh pada suhu ruang (Afrita
yang hambar (Suprayitno et al., 2001). et al., 2014).
Tabel 5. Hasil analisis Anova pada Goff D dan Richard. 2013. Ice Cream Seventh
penerimaan keseluruhan eskrim Edition. Springer New YorkHeidelberg
gelato. Dordrecht London. 477 Hal.
Sumber F tabel
Keragama Db JK JKR F hit Harris, A. 2011. Pengaruh Subtitusi UbiJalar (Ipomea
n 5% batatas) dengan. Susu Skim terhadap
Pembuatan Es Krim. Skripsi. Makassar:
Contoh 3 47,62 15,87 23,40 3,16
Fakultas. Pertanian
Panelis 18 8,63 0,48 0,71
Error 54 36,63 0,68 Masykuri,nurwanto dan R.A Wibawa 2009. Pengaruh
penggunaan keragenan sebagai penstabil
Total 75 92,88
terhadap kondisi fisik dan tingkat kesukaan
Dari hasil Uji organoleptik
pada es krim cokelat. Seminar nasional
penerimaan keseluruhan es krim gelato
kebangkitan peternakan. Semarang
menggunakan 19 panelis mendapatkan rata-
rata yang terbaik yaitu perlakuan 1 dengan Muse M, Hartel R. 2004. Ice Cream Structural
hasil 3,84 sedangkan perlakuan ke-3 senilai Elements that Affect Melting Rate and
3,26 kemudian perlakuan ke-4 adalah 3,05 Hardness. Journal of Dairy Science 87: 1‐10.
dan yang terrendah yaitu perlakuan ke-2
adalah 1,68. Dari hasil yang telah didapat Rahayu,2011 Pembuatan Es Krim Dengan
panelis menyukai perlakuan 1 ini Menggunakan Stabilisator Natrium Alginat
dikarenakan rasa dari es krim gelato Dari Sargassum s Jurnal Makanan
tersebutmanis dan teksturya lembut.Hal ini Tradisional Indonesia1(3): 23-27
disebabkan karena penambahan tepung
maizena yang sesuai pada produk eskrim Rubianty, S, B. Kaseger. 1985. Kimia Pangan. Badan
disukai panelis sehingga rasa yang Kerjasama Perguruan Tinggi Negri
dihasilkan sempurna dan mempengaruhi Indonesia Bagian Timur. Makassar
kesukaan panelisPenilaian tingkat kesukaan
secara numerik sangat dipengaruhi oleh Susilorini dan Sawitri, 2007.Pengantar Teknologi
panelis. Hal ini sesuai dengan pendapat PengolahanSusu. Fakultas Peternakan UB.
Winarno (2008) yang menyatakan selain Malang.
komponen‐komponen cita rasa (bau,
rasa,dan rangsangan mulut) komponen yang Webb, B.H., A.H. Johnson, and J.A. Alford. 1980.
sangat penting adalah timbulnya perasaan Fundamental of Dairy Chemistry, 2nd
seseorang setelah memakan. edition. The AVI Publishing Co. Inc.
Westport. Connecticut
Berdasarkan hasil analisis anova pada tabel 5, bahwa
Fhitung lebih besar dari Ftabel yang artinya dengan Winarno, F. G., 2008. Kimia Pangan dan Gizi. PT
perlakuan yang berbeda beda dapat mempengaruhi Gramedia Pustaka Umum. Jakarta
kesukaan teerhadap es krim gelato.
Winarno 2002. Pengaruh penggunaan keragenan
sebagai penstabil terhadap kondisi fisik dan
tingkat kesukaan pada es krim cokelat.
KESIMPULAN Seminar nasional kebangkitan peternakan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Semarang
bahwa
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran
Lampiran 1. Gambar
gula
Hingga mengental
Lampiran 3. Anova
Sampel Rata-
Panelis Total
P1 P2 P3 P4 rata
1 4 1 2 1 8 2,00
2 4 1 2 1 8 2,00
3 3 2 2 1 8 2,00
4 4 2 1 1 8 2,00
5 4 2 2 1 9 2,25
6 4 2 3 1 10 2,50
7 4 3 3 1 11 2,75
8 4 2 2 2 10 2,50
9 4 2 3 2 11 2,75
10 4 3 2 2 11 2,75
11 4 2 1 2 9 2,25
12 4 2 3 3 12 3,00
13 4 2 2 4 12 3,00
14 5 3 1 2 11 2,75
15 4 2 2 4 12 3,00
16 4 2 2 2 10 2,50
17 3 2 2 2 9 2,25
18 5 2 2 2 11 2,75
19 4 2 2 2 10 2,50
Jumlah 76 39 39 36 190
Sumber F tabel
Keragama Db JK JKR F hit
n 5% 1%
Total 75 89,00
2. Uji
Hedonik
Rata-
Sampel Total
Panelis rata
P1 P2 P3 P4
1 5 1 3 2 11 2,75
2 3 1 4 2 10 2,50
3 3 1 3 2 9 2,25
4 4 1 3 3 11 2,75
5 3 2 4 3 12 3,00
6 4 1 4 3 12 3,00
7 4 3 4 3 14 3,50
8 4 2 4 3 13 3,25
9 3 2 3 3 11 2,75
10 3 3 2 3 11 2,75
11 3 2 2 4 11 2,75
12 4 1 5 4 14 3,50
13 5 2 2 5 14 3,50
14 5 3 3 2 13 3,25
15 4 2 4 2 12 3,00
16 5 2 3 3 13 3,25
17 3 1 3 4 11 2,75
18 4 1 3 4 12 3,00
19 4 1 3 3 11 2,75
Jumlah 73 32 62 58 225
Sumber F tabel
Keragama Db JK JKR F hit
n 5% 1%
Total 75 92,88