Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH PENAMBAHAN MAIZENA TERHADAP SIFAT FISIK DAN

ORGANOLEPTIK GELATO
Rifal Ongri Putra ( J1A117017 )1 , Ahmad Windra ( J1A117043 )2, Hernita Alifvia ( J1A117050 )3 , Ayis Siti Hasyyati
( J1A117065 )4, Rezki Fitria Sari ( J1A117066 )5
1,2,3,4,5
Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian
Universitas Jambi

ABSTRAK
Gelato termasuk jenis frozen dairy food dessert yang merupakan produk olahan berbahan dasar susu sapi dan
memiliki penampakan luar seperti es krim. Tekstur gelato lebih padat dan lembut daripada es krim. Gelato memiliki
nilai overrun yang lebih rendah jika dibandingkan dengan es krim. Tujuan praktikum ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penambahan maizena terhadap sifat fisik dan organoleptik gelato. Metode yang digunakan adalah
rancangan acak lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan
Kata kunci : Agar, Nanas, Nutrijell, Permen Jelly
I. PENDAHULUAN es krim (Goff dan Hartel, 2013). Gelato dan es krim
memiliki komposisi bahan yang sama tetapi
Ice cream dapat didefinisikan sebagai makanan beku presentase bahan yang berbeda. Komposisi bahan
yang dibuat dari produk susu (dairy) dan utama gelato meliputi sususapi, whipped cream,
dikombinasikan dengan pemberi rasa (flavor) dan kuning telur, dan gula. Dalam pembuatan gelato,
pemanis (sweetener). Ice cream merupakan produk komposisi susu yang digunakan lebih banyak
olahan susu yang dibuat dengan cara membekukan daripada krim serta tanpa ditambahkan bahan
dan mencampur bahan baku secara bersama- penstabil. Hal ini membuat gelato memiliki rasa susu
sama.Bahan yang digunakan adalah kombinasi susu yang sangat kuat dibandingkan dengan es krim
dengan bahan tambahan seperti gula dan madu atau (Alfaifi dan Stathopoilos, 2010).
tanpa bahan perasa dan warna stabilizer, bahan
Perbedaan persentase bahan dalam pembuatan gelato
campuran ice cream  disebut ice cream mix (ICM),
dibandingkan es krim mempengaruhi kandungannya.
dengan pencampuran bahan yang tepat dan
Perbedaan gelato dan es krim yaitu kandungan gula
pengolahan yang benar maka dapat dihasilkan ice
gelato lebih tinggi yaitu 16-25% sedangkan es krim
cream dengan kualitas baik (Susilorini dan Sawitri,
yaitu 15-16%. Selain itu, kandungan lemak gelato
2007).
lebih rendah yaitu 4-8% sedangkan es krim yaitu
Komposisi adonan saat pembuatan ice cream akan diatas 8% (Goff dan Hartel, 2013). Hal tersebut
menentukan kualitas ice cream. Faktoryang mempengaruhi perbedaan tekstur gelato dengan es
mempengaruhi antara lain bahan baku, proses krim. Tekstur gelato lebih padat dan lembut daripada
pembuatan, proses pembekuan, pengepakan, dan es krim. Gelato memiliki nilai overrun yang lebih
sebagainya. Proses pembuatan seluruh bahan rendah jika dibandingkan dengan es krim. Rendahnya
baku ice cream akan dicampur menjadi suatu bahan nilai overrun tersebut diakibatkan oleh perbedaan
dasar ice cream, salah satunya viskositas atau komposisi lemak yang lebih sedikit dalam pembuatan
kekentalan. Kekentalan pada adonan ice cream akan gelato dibandingkan dengan es krim sehingga
berpengaruh besar pada tingkat kehalusan ice menyebabkan volume pengembangan yang terbatas
cream serta ketahanan ice cream sebelum mencair. (Goff dan Hartel, 2013). Berdasarkan nilai
Proses pembuatannya melalui pencampuran bahan- overrunnya, gelato mirip dengan es krim super
bahan menggunakan alat pencampur berputar (Harris, premium karena nilai overrunnya rendah yaitu sekitar
2011). 20-40% (Marshall et al., 2003).Dalam penyajiannya,
gelato dapat disajikan pada temperatur yang lebih
Gelato merupakan salah satu jenis es krim yang hangat jika dibandingkan dengan es krim. Hal ini
berasal dari Italia yang kini banyak dikembangkan di menyebabkan gelato memiliki rasa lebih yang mudah
Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen dairy food dirasakan oleh indra sensoris manusia (Winarno,
dessert yang merupakan produk olahan berbahan 2002)
dasar susu sapi dan memiliki penampakan luar seperti
krim mengandung lemak 10-16% (Kopfer,
II. METODOLOGI PRAKTIKUM 2009).

II.1 Waktu dan Tempat A.Sifat Fisik Es Krim Gelato


Percobaan ini dilakukan pada Hari/Tanggal : Selasa, 1. Overrun
10 Maret 2020 pada pukul 10.00-12.00 WIB dan Nilai overrun merupakan nilai
bertempat dilaboratorium Analisis Bahan dan Hasil selisih antara volume adonan dengan volume
Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas setelah pembekuan dan pengocokan.
Jambi. Overrun adalah pengembangan volume yang
disebabkan karena adanya udara yang
II.2 Alat dan Bahan terperangkap adonan akibat proses
pengocokan (Hadiwiyoto, 1983). Besarnya
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah nilai overrun ditentukan sebagian besar dari
mangkok, mixer, panci, wadah, pengaduk, dan bahan dan teknik pengovokan yang benar,
kompor. Sedangkan bahan yang digunakan yaitu susu sehingga dapat membuat adonan
full cream 700 mL, gula/ simple syrup 200 g, mengembang lebih besar. Nilai overrun juga
maizena 4 sdm, garam secukupnya, dan vanilla 1 dipengaruhi oleh nilai gizi yang terkandung
bungkus. didalamnya.

Tabel 1. Hasil Persentase Overrun Es Krim Nabati


II.3 Prosedur kerja
Perlakuan Overrun
Pertama dimasukkan susu UHT dingin 200 mL
dengan maizena pastikan tidak ada gumpalan, P1 -5%
kemudian dicampurkan susu 500 mL, gula, vanilla
dan garam lalu dipanaskan dengan suhu rendah, lalu P2 4,84 %
dicampurkan/dihomogenkan, setelah itu dicampurkan
semua bahan dan dipanaskan hingga mengental, P3 4,9%
kemudian didinginkan dan dimixer selama 15 menit,
lalu dibekukan kembali selama 1 jam, dan diaging P4 6,45 %
lagi selama 30 menit, setelah itu dianalisa overrun, Gambar 1. Grafik Konsetrasi Santan Kelapa dan Air
daya leleh, dan organoleptik gelato.
Terhadap Overrun Es Krim Nabati

III. HASIL DAN PEMBAHASAN Overrun


8
Praktikum kali ini tentang pembuatan
6
gelato yang menggunakan perlakuan yaitu 2
sdm maizena, 4 sdm maizena, 2 sdm 4
maizena+0,5 cmc, 3 sdm maizena+0,5 cmc. Overrun
Pada praktikum ini praktikan diminta untuk 2
mengetahui pengaruh penambahan maizena 0
terhadap sifat fisik dan organoleptik gelato. P1 P2 P3 P4
Gelato merupakan salah satu jenis es krim -2
yang kini banyak dikembangkan di -4
Indonesia. Gelato termasuk jenis frozen
dairy food dessert yang merupakan produk -6
olahan berbahan dasar susu sapi dan
memiliki penampakan luar seperti es krim Berdasarkan hasil yang didapat dari praktikum kali
(Goff dan Hartel, 2013). Gelto berbeda ini bahwa nilai overrun tertinggi didapat pada
dengan es krim pada umumnya karena perlakuan ke 4 yaitu penambahan 3 sdm maizena
memiliki kadar lemak yang lebih rendah dari ditambah 0,5 cmc didapat overrun sebesar 6,4% dan
es krim pada umummnya. Gelato yang paling rendah nilai overrun nya yaitu
mengandung 6-11% lemak sedangkan es penambahan 2 sdm maizena yaitu -5%. Menurut
Thrap dan Young (2013), overrun dari gelato berada P3 10 : 00.00
pada kisaran tidak ada udara sampai 15-20% atau
bahkan lebih. Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil P4 07 : 00.00
pengujian gelato yang didapat yang mana hasil
overrun yang didapat berada dibawah ketentuan yang
didapat. Nilai overrun berperan dalam pembentukan Gambar 2. Grafik Konsentrasi Santan Terhadap Daya
tekstur gelato. Apabila gelato mengandung udara Leleh
terlalu rendah akan memberikan efek berat dan
lembek tetapi terlalu banyak udara juga membuat
tekstur terlalu halus (Ferraz et al., 2012). Daya Leleh
Gelato memiliki nilai overrun yang lebih 12:14:24 AM
rendah jika dibandingkan dengan es krim.
Rendahnya nilai overrun tersebut 12:11:31 AM
diakibatkan oleh perbedaan komposisi 12:08:38 AM
lemak yang lebih sedikit dalam pembuatan
gelato dibandingkan dengan es krim 12:05:45 AM
sehingga menyebabkan volume 12:02:52 AM
pengembangan yang terbatas. Berdasarka
nilai overrun nya, gelato mirip dengan es 12:00:00 AM
krim supeer premium karena nilai overrun P1 P2 P3 P4
Daya Leleh
nya rendah (Mrshall et al., 2003).

Rendahnya nilai overrun pada gelato ini Berdasarkan hasil yang didapat pada praktikum ini
karena cara pembuatannya tradisional, yaitu bahwa waktu daya leleh yang paling lama yaitu pada
dengan cara pembekuan lambat dengan es perlakuan pertama peambahan 2 sdm maizena dengan
batu, sehingga kemampuan udara untuk waktu leleh 12.4 menit.Penambahan meizena
mengisi struktur campuran es krim lebih mempengaruhi waktu leleh dari gelato karena daya
sedikit, sehingga overrun yang dihasilkan leleh yang didapatkan berbeda tiap perlakuan.
juga rendah. Nilai overrun menunjukkan Menurut Oksilia et al (2012), cepat lambat nya
jumlah udara yang terperangkap di dalam resistensi pelelehan dipengaruhi oleh nilai overrun
gelato saat proses agitasi atau pengocokan dari gelato. Resistensi pelelehan dipengaruhi oleh
(Widiantoko dan Yunianta, 2014). Nilai jumlah udara dalam gelato. Adanya udara didalam
overrun yang terlalu rendah menyebabkan gelato akan membentuk rongga-rongga udara yang
gelato bertekstur keras sedangkan nilai akan segera terlepas bersamaan dengan melelehnya
overrun yang terlalu tinggi menyebabkan es gelato, sehingga semakin banyak rongga udara maka
krim terlalu lunak , cepat meleleh, dan rasa gelato semakin cepat meleleh pada suhu ruang (Afrita
yang hambar (Suprayitno et al., 2001). et al., 2014).

2. Daya Leleh Standar pelelehan gelato yang paling


baik berkisaran antara 15-25 menit (SNI,
Resistensi (kelelehan) adalah waktu yang 1995). Hal tersebut tidak sesuai dengan hasil
dibutuhkan gelato untuk meleleh seluruhnya pengujian gelato yang didapat yang mana
pada suhu ruang. Pengukuran daya leleh hasil daya leleh yang didapat berada
dilakukan pada suhu ruang. Kecepatan dibawah ketentuan yang berlaku.
pelelehan ini sebagai salah satu parameter
untuk mengetahui kualitas es krim Penambahan maizena yang tinggi akan
(Tuhumury, 2016). menambah waktu pelelehan pada gelato. Hal
ini sesuai dengan pendapat Chmpbell dan
Tabel 2. Daya Leleh Es Krim Nabati Setiap Marshall (1975), penambahan konsentrasi
Kelompok stabilizer, emulsifier, bahan-bahan serta
Perlakuan Daya Leleh kondisi pemrosesan dan kondisi
penyimpanan juga mempengaruhi waktu
P1 12 : 04.00 leleh. Kelelehan pada es krim disebabkan
karena terjadinya penurunan titik beku pada
P2 04 : 09.00 es krim, dan dipengaruhi oleh komposisi
bahan yang digunakan dalam pembuatan es disebut agak berkristal.Berdasarkan pendapat Webb
krim (Tuhumury, 2016). et al., (1980), menyatakan bahwa Tekstur es krim
yang disukai adalah halus, ditunjukkan oleh
Waktu leleh berkaitan dengan tinggi kelembutan seperti beludru dan terasa lembut di
rendahnya overrun. Semakin tinggi overrun mulut dapat diketahui bahwa tekstur yang dihasilkan
maka semakin cepat gelato tersebut meleleh, pada semua perlakuan tidak mendapatkan hasil yang
begitu sebaliknya.Waktu leleh berhubungan baik.
dengan total padatan dalam es krim.
Semakin tinggi total padatan dapat Berdasarkan hasil analisis anova
mengurangi titik beku adonan, sehingga pada tabel 4, dapat diketahui bahwa Fhitung
mengakibatkan jumlah air bebas yang lebih besar dari Ftabel baik pada taraf 5%
terperangkap semakin banyak dan maupun 1%, yang mana menandakan bahwa
mobilitasnya berkurang. Peningkatan jumlah terdapat perbedaaan yang nyata pada tekstur
air bebas yang terperangkap akan berakibat es krim gelato dengan penambahan maizena
pada waktu leleh gelato yang semakin dan CMC. Fungsi tepung maizena adalah
lambat (Gaman, 1992). sebagai bahan pengental dari adonan es krim
yang telah dicampur. Pemberian tepung
B. Uji Organoleptik maizena tanpa ada perbandingan tertentu
1 Tekstur akan menghasikan tekstur es krim yang
Tekstur adalah salah satu sifat bahan atau keras dan bahkan tidak sesuai dengan
produk yang dapat dirasakan melalui sentuhan kulit keadaan es krim yang sebenarnya. Menurut
atau pencicipan. Tekstur salah satu faktor yang Muse (2004) terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi tingkat penerimaan panelis terhadap dapat mempengaruhi kelembutan atau
produk. Setelah aroma diterima maka penentuan kelumeran es krim yaitu volume fase es,
selanjutnya adalah citarasa disamping teksturnya ukuran kristal es, overrun, dan
(Rubianty dan Berty, 1985). Hasil uji organoleptik ketidakstabilan lemak. Hal ini sejalan
tekstur dapat dilihat pada Tabel 3. denganClarke (2004) kristal es yang
semakin membesar akan mempengaruhi
Tabel 3. Rata-rata nilai uji organoleptik tekstur yaitu menjadi kurang lembut.Selain
tekstur es krim gelato itu, ukuran buih udara pada es krim juga
P1 P2 P3 P4 mempengaruhi kelembutan es krim.

Rata rata 4 2,05 2,05 1,89


2 Penerimaan keseluruhan
Ket : nilai 5 (sangat lembut), 4 (lembut), 3 (agak
lembut, 2 (tidak lembut), 1 (sangat tidak Uji hedonik atau uji kesukaan merupakan salah satu
lembut) uji penerimaan. Dalam uji ini panelis diminta
Tabel 4. Hasil analisis Anova pada parameter mengungkapkan tanggapan pribadinya tentang
tekstur es krim gelato kesukaan atau sebaliknya ketidaksukaan, disamping
Sumber F tabel itu mereka juga mengemukakan tingkat kesukaan/
Db JK JKR F hit ketidaksukaan. Tingkat-tingkat kesukaan ini disebut
Keragaman 5%
orang skala hedonic, misalnya amat sangat suka,
Contoh 3 57,32 19,11 45,48 3,16
sangat suka, suka, agak suka, netral, agak tidak suka,
Panelis 18 9,00 0,50 1,19   sangat tidak suka dan amat sangat tidak suka
Error 54 22,68 0,42     (Rahayu,2011).
Total 75 89,00       Tabel5. Rata-rata
nilaipenerimaankeseluruhan es krim
gelato.
Dari hasil uji organoleptik dengan parameter tekstur
es krim gelato menggunakan 19 panelis mendapatkan P P2 P3 P4
rata-rata yang terbaik yaitu perlakuan 1 dimana 1
jumlah rata-ratanya adalah 4 yang diartikan es krim
tersebut lembut dibandingkan perlakuan yang lain Rata rata 3 1,68 3,26 3,05
kemudian untuk perlakuan ke-2 dan 3 rata-ratanya ,
adalah 2,05 dan perlakuan ke-3 yaitu 1,89 yang 8
diartikan es krim tersebut tidk lembut atau seing 4
Ket : nilai 5 (sangat suka), 4 (suka), 3 (agak Clarke C., 2004. The Science of Ice Cream.
suka), 2 (tidak suka), 1 (sangat tidak suka). Cambridge: RSC Publishing.

Tabel 5. Hasil analisis Anova pada Goff D dan Richard. 2013. Ice Cream Seventh
penerimaan keseluruhan eskrim Edition. Springer New YorkHeidelberg
gelato. Dordrecht London. 477 Hal.
Sumber F tabel
Keragama Db JK JKR F hit Harris, A. 2011. Pengaruh Subtitusi UbiJalar (Ipomea
n 5% batatas) dengan. Susu Skim terhadap
Pembuatan Es Krim. Skripsi. Makassar:
Contoh 3 47,62 15,87 23,40 3,16
Fakultas. Pertanian 
Panelis 18 8,63 0,48 0,71  
Error 54 36,63 0,68     Masykuri,nurwanto dan R.A Wibawa 2009. Pengaruh
penggunaan keragenan sebagai penstabil
Total 75 92,88      
terhadap kondisi fisik dan tingkat kesukaan
Dari hasil Uji organoleptik
pada es krim cokelat. Seminar nasional
penerimaan keseluruhan es krim gelato
kebangkitan peternakan. Semarang
menggunakan 19 panelis mendapatkan rata-
rata yang terbaik yaitu perlakuan 1 dengan Muse M, Hartel R. 2004. Ice Cream Structural
hasil 3,84 sedangkan perlakuan ke-3 senilai Elements that Affect Melting Rate and
3,26 kemudian perlakuan ke-4 adalah 3,05 Hardness. Journal of Dairy Science 87: 1‐10.
dan yang terrendah yaitu perlakuan ke-2
adalah 1,68. Dari hasil yang telah didapat Rahayu,2011 Pembuatan Es Krim Dengan
panelis menyukai perlakuan 1 ini Menggunakan Stabilisator Natrium Alginat
dikarenakan rasa dari es krim gelato Dari Sargassum s Jurnal Makanan
tersebutmanis dan teksturya lembut.Hal ini Tradisional Indonesia1(3): 23-27
disebabkan karena penambahan tepung
maizena yang sesuai pada produk eskrim Rubianty, S, B. Kaseger. 1985. Kimia Pangan. Badan
disukai panelis sehingga rasa yang Kerjasama Perguruan Tinggi Negri
dihasilkan sempurna dan mempengaruhi Indonesia Bagian Timur. Makassar
kesukaan panelisPenilaian tingkat kesukaan
secara numerik sangat dipengaruhi oleh Susilorini dan Sawitri, 2007.Pengantar Teknologi
panelis. Hal ini sesuai dengan pendapat PengolahanSusu. Fakultas Peternakan UB.
Winarno (2008) yang menyatakan selain Malang.
komponen‐komponen cita rasa (bau,
rasa,dan rangsangan mulut) komponen yang Webb, B.H., A.H. Johnson, and J.A. Alford. 1980.
sangat penting adalah timbulnya perasaan Fundamental of Dairy Chemistry, 2nd
seseorang setelah memakan. edition. The AVI Publishing Co. Inc.
Westport. Connecticut
Berdasarkan hasil analisis anova pada tabel 5, bahwa
Fhitung lebih besar dari Ftabel yang artinya dengan Winarno, F. G., 2008. Kimia Pangan dan Gizi. PT
perlakuan yang berbeda beda dapat mempengaruhi Gramedia Pustaka Umum. Jakarta
kesukaan teerhadap es krim gelato.
Winarno 2002. Pengaruh penggunaan keragenan
sebagai penstabil terhadap kondisi fisik dan
tingkat kesukaan pada es krim cokelat.
KESIMPULAN Seminar nasional kebangkitan peternakan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan Semarang
bahwa

DAFTAR PUSTAKA
Lampiran

Lampiran 1. Gambar

Gambar 1.penimbangan gambar 2. Penimbangan cmc gambar 3. Pemixeran bahan

gula

Gambar 4. Pemanasan bahan gambar 5. Proses aging gambar 6. Pengukuran overrum

Hingga mengental

Ganbar 7. Pengokuran daya leleh


Lampiran 2. Perhitungan

1. Uji Mutu Hedonik Parameter Tekstur


Total Jumlah Kuadrat = 42 + 12 + 22............. + 22 + 22 + 22 = 564
(total)2 36100
Faktor Koreksi = = = 475
Jumlah Panelis x jumlah sampel 76
Jumlah Total Kuadrat (JKT) = JK – FK = 89
Jumlah Total Kuadrat (JKT) Tiap Contoh = 762 + 392 + 392 + 362 = 10114
Jumlah Total Kuadrat (JKT) Tiap Panelis = 82 + 82 + 82 ....... 92 + 112 + 102 = 1936
JKT Contoh
JK Contoh = – FK = 57,32
Jumlah Panelis
JKT Panelis
JK Panelis = – FK = 9
Jumlah Contoh
JK Error = JKT – JK Contoh – JK Panelis = 22,68
JK Contoh
JKR Contoh = = 19,11
DbContoh
JK Panelis
JKR Panelis = = 0,50
Db Panelis
JK Error
JKR Error = = 0,42
Db Error
Db Contoh = 4-1 = 3
Db Panelis = 19-1 = 18
Db Total = 4 x 19 – 1 = 75
Db Error = 75 – 18 – 3 = 54
19,11
F Hitung = = 45,48
0,42
0,50
F Hitung = = 1,19
0,42
2. Uji Hedonik
Total Jumlah Kuadrat = 52 + 12 + 32............. + 12 + 32 + 32 = 759
(total)2 50625
Faktor Koreksi = = = 666,12
Jumlah Panelis x jumlah sampel 76
Jumlah Total Kuadrat (JKT) = JK – FK = 92,88
Jumlah Total Kuadrat (JKT) Tiap Contoh = 732 + 322 + 622 + 582 = 13561
Jumlah Total Kuadrat (JKT) Tiap Panelis = 112 + 102 + 92 ....... 112 + 122 + 112 = 2699
JKT Contoh
JK Contoh = – FK = 47,62
Jumlah Panelis
JKT Panelis
JK Panelis = – FK = 8,63
Jumlah Contoh
JK Error = JKT – JK Contoh – JK Panelis = 36,63
JK Contoh
JKR Contoh = = 15,87
DbContoh
JK Panelis
JKR Panelis = = 0,48
Db Panelis
JK Error
JKR Error = = 0,68
Db Error
Db Contoh = 4-1 = 3
Db Panelis = 19-1 = 18
Db Total = 4 x 19 – 1 = 75
Db Error = 75 – 18 – 3 = 54
15,87
F Hitung = = 23,40
0,48
0,48
F Hitung = = 0,71
0,68

Lampiran 3. Anova

1. Uji Mutu Hedonik


Tekstur

Sampel Rata-
Panelis Total
P1 P2 P3 P4 rata

1 4 1 2 1 8 2,00

2 4 1 2 1 8 2,00

3 3 2 2 1 8 2,00

4 4 2 1 1 8 2,00

5 4 2 2 1 9 2,25

6 4 2 3 1 10 2,50

7 4 3 3 1 11 2,75

8 4 2 2 2 10 2,50

9 4 2 3 2 11 2,75

10 4 3 2 2 11 2,75

11 4 2 1 2 9 2,25

12 4 2 3 3 12 3,00

13 4 2 2 4 12 3,00

14 5 3 1 2 11 2,75

15 4 2 2 4 12 3,00

16 4 2 2 2 10 2,50
17 3 2 2 2 9 2,25

18 5 2 2 2 11 2,75

19 4 2 2 2 10 2,50

Jumlah 76 39 39 36 190  

Rata-rata 4 2,05 2,05 1,89    

Sumber F tabel
Keragama Db JK JKR F hit
n 5% 1%

Contoh 3 57,32 19,11 45,48 3,16 5,09

Panelis 18 9,00 0,50 1,19    

Error 54 22,68 0,42      

Total 75 89,00        
2. Uji
Hedonik

Rata-
Sampel Total
Panelis rata

P1 P2 P3 P4

1 5 1 3 2 11 2,75

2 3 1 4 2 10 2,50

3 3 1 3 2 9 2,25

4 4 1 3 3 11 2,75

5 3 2 4 3 12 3,00

6 4 1 4 3 12 3,00

7 4 3 4 3 14 3,50

8 4 2 4 3 13 3,25

9 3 2 3 3 11 2,75

10 3 3 2 3 11 2,75

11 3 2 2 4 11 2,75

12 4 1 5 4 14 3,50

13 5 2 2 5 14 3,50

14 5 3 3 2 13 3,25

15 4 2 4 2 12 3,00

16 5 2 3 3 13 3,25

17 3 1 3 4 11 2,75

18 4 1 3 4 12 3,00

19 4 1 3 3 11 2,75
Jumlah 73 32 62 58 225  

Rata-rata 3,84 1,68 3,26 3,05    

Sumber F tabel
Keragama Db JK JKR F hit
n 5% 1%

Contoh 3 47,62 15,87 23,40 3,16 5,09

Panelis 18 8,63 0,48 0,71    

Error 54 36,63 0,68      

Total 75 92,88        

Anda mungkin juga menyukai