PRAKTIKUM TEMATIK
INOVASI TEKNOLOGI PENGOLAHAN SUSU
THT 324
Disusun oleh:
Dr Epi Taufik, SPt., MVPH, MSi.
Dr Moch. Sriduresta Soenarno, SPt., MSc.
Yulia Yasmin Pratiwi, SPt.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Es krim merupakan produk olahan susu yang digemari oleh masyarakat karena ras dan tek
stur yang khas. Badan Standarisasi Nasional (1995) menyatakan bahwa es krim adalah makana
n semi padat yang mengandung minimum 5% lemak, 24% total padatan, 8% gula, dan 2.7% pro
tein. Es krim dapat didefinisikan sebagai produk susu beku yang dibuat oleh pencampuran dan
pengolahan krim dengan bahan lainnya seperti gula, penstabil, pengemulsi, pewarna, dan perasa
dengan penggabungan udara selama proses pembekuan (Tomer dan Kumar 2013). Pointer (201
2) menyatakan, proses pembuatan es krim yang terdiri dari kumpulan sel udara, kristal es, dan g
elembung-gelembung lemak yang bersatu sehingga menghasilkan overrun. Overrun terjadi keti
ka udara teraduk dengan baik dalam adonan selama proses air incorporation. Goff dan Hartel
(2013) menyatakan proses air incorporation disebabkan globula lemak yang memerangkap uda
ra. Penstabil berperan dalam meningkatkan kekentalan, mencegah kristalisasi es krim selama pe
nyimpanan, memperbaiki struktur lemak dan distribusi udara dan memperbaiki tekstur (Padaga
dan Sawitri 2005).
Lemak yang terkandung di dalam susu kambing menjadi salah satu kelebihan dalam pembuatan
es krim. Hal ini diduga dapat meningkatkan sifat fisik es krim yang disukai oleh konsumen.
Es krim dapat dibedakan menjadi empat kategori yaitu: es krim yang berasal dari produk
susu, es krim yang berisi lemak dari sayuran, sherbet es krim dan water ice. Bahan baku dengan
bahan dasar yang sama digunakan baik untuk pembuatan hard maupun soft ice cream, namun
proporsi berbagai bahan dalam campuran berbeda, sebagai contoh hard ice cream biasanya
mengandung lebih banyak lemak dan lebih sedikit bahan padatan dibandingkan dengan soft ice
cream.
Tabel Persentase Komposisi Bahan Penyusun Es Krim
Emulsifier dan
Jenis Es Krim Lemak Susu Bubuk Sukrosa Air
Stabilizer
(%)
Hard Ice 11,9 14,25
10,5 1 62,3
Cream
Soft Ice Cream 6 11,5 13 1 68,5
Bahan padatan dilarutkan dan disebarkan dalam air hangat agar homogen, lalu campuran
dipasteurisasi atau disterilisasi dengan UHT melalui prosedur yang sama yang digunakan untuk
susu tetapi suhunya sedikit lebih tinggi. Campuran kemudian didinginkan dan dibekukan pada
suhu sekitar -5 0C. Selama pembekuan, campuran diaduk dengan kuat untuk
menginkorperasikan udara ke dalamnya. Udara merupakan satu bahan yang sangat penting
untuk es krim, karena tanpanya campuran akan membeku dalam bentuk massa yang keras
(soggy).
Mahasiswa mempelajari pembuatan es krim dengan jenis penstabil yang berbeda untuk
mengetahui sifat fisik dan organoleptiknya.
METODE
Bahan : Susu sapi, kuning telur, gula, tepung maizena, ovalet, dan garam.
Alat : Panci double wall, pengaduk kayu, termometer, mixer, ice cream maker, wadah.
Pengamatan:
Overrun (%)
Berdasarkan Berat
Berat adonan per satuan volume - Berat produk per satuan volume
= X 100%
Berat produk per satuan volume
Uji Hedonik
Es Krim
Warna
Bau
Tekstur
Rasa
Keterangan : 1 = sangat suka; 2 = suka; 3 = tidak suka; 4 = sangat tidak suka
Pertanyaan:
1) Apa saja yang mempengaruhi proses air incorporation?
2) Jelaskan perbedaan penggunaan jenis penstabil pada pembuatan es krim
Daftar Pustaka
[BSN] Badan Standarisasi Nasional. 1995. SNI 01-3713-1995. Es Krim. Jakarta (ID): Badan St
andarisasi Nasional
Faridah A. 2008. Patiseri Jilid 1 Untuk SMA. Jakarta (ID): Direktorat Pembinaan Sekolah Mene
ngah Kejuruan.
Goff HD, Hartel RW. 2013. Ice Cream. Ed ke-7. New York (USA): Springer.
Padaga M, Sawitri ME. 2005. Membuat Es Krim yang Sehat. Surabaya (ID): Trubus Agrisarana.
Pointor. 2012. Ice cream properties affected by lamda-carrageenan oriota-carrageenan interactio
n with locust bean. International Food Research Journal 19 (4) : 1409-1414.
Tomer V, Kumar A. 2013. Development of high protein ice-cream using milk protein concentra
te. Journal of Environmental Science, Toxicology And Food Technology 6(5): 71-74.