Disusun Oleh :
III. RUMUS
Vakhir−Vawal
%Overrun = x 100 %
Vawal
IV. DIAGRAM ALIR
Susu murni
Whipping cream,
gula, kuning telur, Pencampuran I
gelatin, agar-agar
Pendidihan
T=100oC, t= 15-40’
Essence Pencampuran II
Pengukuran volume
(Va)
Tempering
Homogenisasi
(Ice cream maker)
Pengukuran over
run (Vb)
Ice cream
Gambar Produk
7
VII. PEMBAHASAN
Berdasarkan percobaan pembuatan ice cream dapat diketahui bahwa
produk yang dihasilkan memiliki berat sebelum dilakukan homogenisasi sebesar
8500 mL dan sesudah homogenisasi 1100 mL, dan memiliki % overrun sebesar
29,41 %, Produk memiliki warna merah muda, rasa manis, aroma khas strawbery,
tekstur lembut dan kenampakan menarik.
Berdasarkan pembuatan ice cream ada beberapa perlakuan dalam proses
pembuatan ice cream, dimana masing-masing proses memiliki fungsi yaitu
pencampuran ini bertujuan untuk mencampurkan susu murni dengan whipping
cream sehingga dihasilkan campuran yang homogen. Kemudian dilakukan
pemanasan selama 30 menit. Pemanasan bertujuan untuk menghilangkan
mikroorganisme pathogen yang dapat merusak susu. Pencampuran II dilakukan
dengan mencampurkan gula dan kuning telur dengan campuran I. Tujuannya
untuk mencampurkan semua bahan sehingga dihasilkan adonan ice cream.
Tempering bertujuan untuk menurunkan suhu adonan sehingga memudahkan
proses selanjutnya. Setelah semua bahan tercampur rata, hentikan proses
pemanasan dan ukur volumenya. Volume ini diukur sebagai Va. Bertujuan untuk
mengetahui volume awal adonan. Lakukan homogenisasi selama 5 jam dengan
menggunakan ice cream meker sampai over run mencapai 2-3 kali volume
semula. Lakukan pengukuran ice cream. Volume ini diukur sebagai Vb.Bertujuan
untuk mengetahui volume awal adonan.
Ice cream salah satu produk olahan yang berbahan dasar susu, baik dari
hewani ataupun dari nabati. Selain itu juga ada bahan tambahan yang digunakan
yang masing-masing memiliki fungsi tersendiri. Whipping Cream atau krim
adukan merupakan tahap pertama dalam agitasi mentega, di mana proses agitasi
dihentikan sebelum emulsi terpecah dan butiran lemak terpisah.Whipping Cream
berfungsi sebagai penambah lemak dan pembentuk susu menjadi lebih baik
karena mengandung banyak lemak. (Buckle et. al., 1987).
Gula adalah bentuk dari karbohidrat, jenis gula yang paling sering
digunakan adalah kristalsukrosa padat. Gula digunakan untuk merubah rasa dan
keadaan makanan atau minuman. Gula tidak hanya berfungsi sebagai pemberi rasa
manis pada ice cream, tapi juga menurunkan titik beku adonan, sehingga adonan
tidak terlalu cepat membeku saat diproses. Ini penting agar udara yang masuk
kedalam adonan bisa lebih banyak sehingga tekstur menjadi lebih lembut. Kadar
gula dalam ice cream adalah 15% . (Buckle et. al., 1987).
Maizena berfungsi sebagai memberi tekstur halus dan lembut pada
pembuatan ice cream. Essence pada pembuatan es krim digunakan untuk
meningkatkan cita rasa produk es krim. Berbagai flavor yang ditambahakan pada
pembuatan ice cream, umumnya berasal dari buah-buahan atau tanaman
hortikultura seperti strawberry, cokelat, vanila, anggur dan lain-lain . (Saleh,
2004).
Sifat fungsional telur didefinisikan sebagai sekumpulan sifat dari pangan
dan bahan pangan yang mempengaruhi penggunaannya. Sifat-sifat tersebut antara
lain yaitu daya koagulasi, daya buih, daya emulsi, kontrol kristalisasi serta
pewarna (Muchtadi, 1992).
Emulsi adalah campuran antara dua jenis cairan yang secara normal tidak
dapat bercampur, dimana salah satu fase terdispersi dalam fase pendispersi.
Kuning telur juga merupakan emulsi minyak dalam air. Kuning telur mengandung
bagian yang bersifat surface active yaitu lesitin, kolesterol dan lesitoprotein.
Lesitin mendukung terbentuknya emulsi minyak dalam air (o/w), sedangkan
kolesterol cenderung untuk membentuk emulsi air dalam minyak (w/o).
(Muchtadi, 1992).
Berdasarkan fungsi dari masing-masing bahan tersebut maka dapat disimpulkan
bahwa pembuatan ice cream tidak bisa lepas dari bahan terpenting seperti kuning
telur. Apabila tidak ada penambahan kuning telur maka ice cream yang dihasilkan
teremulsi dan daya buih dari ice cream kurang. Apabila tidak ditambahkan
maizena maka tekstur ice cream tidak halus dan tidak lembut. Jika gula yang
ditambahkan berlebih maka akan mempengaruhi cita rasa ice cream dimana ice
cream akan terlalu manis akibat kelebihan gula.
Ice cream merupakan makanan beku yang terbuat dari campuran produk-
produk susu dengan persentase lemak susu yang tertentu ukurannya dan dicampur
dengan telur, ditambah dengan bahan penegas cita rasa dan pewarna tertentu
sehingga lebih menarik. Dalam bentuk paling sederhana, ice cream mengandung
5-6 persen jumlah pewarna dan bahan cita rasa dari volume bagian ice cream yang
tidak beku . (Saleh, 2004).
Unsur pokok terbentuk ice cream yaitu berasal dari :
1. Lemak susu : berasal dari susu krim (sweat cream), krim beku, krim plastik,
mentega tidak mengandung garam atau minyak mentega.
2. Bahan pemanis : Gula, berbagai macam sirup, madu, dextrosa, laktosa,
fruktosa dan lain-lain.
3. Milk Solids Non Fat (MSNF) : Skim susu segar, sweat cream, buttermilk, susu
skim bubuk, susu skim manis kondensasidan whey padat.
4. Bahan penstabil (stabilizer).
5. Bahan pengemulsi (emulsifier).
6. Garam mineral : Ca atau Mg oksida, sodium citrate, disodium phosphate,
sodium tetrapyrophosphate dan sodium hexametaphosphat. (Saleh, 2004).
Emulsifier dan stabiliser digunakan dalam jumlah kecil, sekitar 0.3–1.0%.
Beberapa contoh dari emulsifier dan stabiliser adalah mono atau digliserida, gum
selulosa,konsentrat protein whey, karagenan, gelatin dan polisorbat 80%.
Emulsifier berfungsi untuk membentuk ice cream yang halus, kaku dan kering.
Stabilizer berfungsi menghambat pembentukan kristal es berukuran besar dan
meningkatkan daya tahan terhadap leleh . (IPTEK, 2009).
Proses pasteurisasi dilakukan untuk membunuh mikroba patogen agar
tidak mengganggu dalam proses selanjutnya. Pasteurisasi panas pada susu perlu
dilakukan untuk mencegah penularan penyakit dan mencegah kerusakan karena
mikroorganisme dan enzim. Kondisi pasteurisasi dimaksudkan untuk memberikan
perlindungan maksimum terhadap penyakit yang dibawa oleh susu, dengan
mengurangi seminimum mungkin kehilangan zat gizinya dan sementara itu
mempertahankan semaksimal mungkin rupa dan cita rasa susu mentah segar .
(Ismunandar, 2004).
Kerusakan flavor pada ice cream dapat dikategorikan sebagai berikut:
1. Bila terdapat rasa yang tidak diinginkan atau rasa tidak alamiah misalnya
menggunakan rasa atau aroma buatan tidak sama dengan rasa atau aroma yang
asli.
2. Menggunakan terlalu tinggi persentase sirup jagung yang mana cenderung
menutupi flavor.
3. Bila ice cream terasa asam terjadi karena menggunakan bahan yang asam atau
karena terbentuknya asam laktat dalam adonan.
4. Rasa ice cream yang tidak enak, berasal dari alat dan susu dari peternakan atau
bahan pembuat ice cream yang sudah lama.
5. Rasa asin yang disebabkan terlalu tinggi persentase Milk Solids Non Fat
(MSNF) atau menggunakan mentega yang mengandung garam. Kandungan
garam Ice cream tidak boleh melebihi 0,1% dari adonan. Rasa asin
mempertegas rasa pada ice cream.
6. Terlalu manis akibat kelebihan gula. Gula tidak boleh melebihi15%.
7. Bau karena penyimpanan yang terlalu lama yaitu bau kardus, bau buah atau
bau kacang yang apak pada eskrim.
8. Oxidized flavor terjadi bila adonan ice cream atau bahannya bersentuhan
langsung dengan aluminium teroksidasi seperti copper atau dengan sinar
matahari.
9. Bau akibat pemanasan yaitu bau gosong, bila terlalu lama dimasak atau
kurang pengadukan selama pemanasan . (Saleh, 2004).
Kerusakan Penampilan dan tekstur (Body and texture defect): Body
berhubungan dengan ketahanan untuk mencair bila ice cream dikonsumsi, hal ini
tergantung dari komposisi adonan dan jumlah udara selama pembekuan. Texture
dapat dijelaskan adalah kehalusan pada lidah bila ice cream dikonsumsi.
Bodydefects dapat diklasifikasikan senagai berikut:
1. Encer (weak) atau ada benang halus (fluffy).
2. Lembek(soggy), tetapi ini bukan merupakan kerusakan yang serius karena
konsumen lebih suka body berat dengan overrun rendah.
3. Bergetah (gummy).
4. Rapuh/mudah hancur (crumbly), hal ini disebabkan kandungan gula rendah .
(Saleh, 2004).
Tekstur kasar pada Ice cream merupakan kerusakan yang sangat serius, hal ini
disebabkan oleh:
1. Stabilisasi tidak benar.
2. Homogenisasi tidak benar.
3. pembekuan lambat dengan membiarkan ice cream menunggu lama sebelum
dimasukkan ke freezer, fluktuasi suhu pada retail cabinet dan freezer di
rumah(Saleh, 2004).
Ada berbagai macam jenis ice cream yaitu sebagai berikut :
1. Gelato
Gelato adalah sebuah ice cream dari Italia yang memiliki arti beku dari
kata ‘gelare’. Ice cream gelato dikenal lebih kental daripada ice cream
biasanya. Makanya ice cream jenis ini sering ada di kawasan pantai, lebih
padat dan dingin. Adonannya yang penuh dengan telur membuat gelato makin
padat dan enak. Campuran susunya pun mempergurih ice cream yang dingin
tersebut. Meskipun gelato padat, namun dikandungannya tidak mengandung
lemak yang tinggi, sehingga gelato ini digemari meskipun harganya lebih
mahal.
2. Sorbet
Sorbet, sajian ice cream yang terbuat dari jus buah ditambahkan pemanis.
Adonan sorbet adalah hasil penggilingan buah hingga halus dan tidak melalui
proses memasak agar terasa kesegaran buahnya. Sorbet pun tidak
menggunakan campuran susu atau telur sehingga rasa buahnya akan terasa
segar. Serat yang ada pun bermanfaat untuk pencernaan. Namun OpenRicers
jangan kaget kalau rasanya alami buah-buahan dan teksturnya tidaklah begitu
lembut. Kalau Open Ricers mau yang ada campuran lemaknya (susu atau telur)
ada ice creamnya bernama Sherbet.
3. Sherbet
Sherbet hampir sama dengan Sorbet yang berbeda hanya adonan nya saja,
yang mengandung banyak lemak .
4. Es Krim Frozen Yoghurt
Es krim ini di buat dari yoghurt yang di tambah dengan perasa makanan
dan stabilizer es krim. Cara pembuatannya hampir sama dengan pembuatan es
krim. Frozen yoghurt bisa menjadi alternatif untuk pecinta es krim yang sedang
berdiet di kerenakan kandungan lemaknya rendah atau bahkan tidak ada.
5. Dondurma
Es Krim lezat ini berasal dari Turki. Dengan bahan susu, gula, krim, dan
mastic.
6. Es Puter
Di Asia Tenggara seperti di Indonesia dan Malaysia kita mengenal Es
Puter yang di buat dari santan tanpa menggunakan krim. Cita rasa yang di
pakai juga khas Indonesia, seperti Kopyor, Advokad dan Kacang Hijau.
7. Kulfi
Di India, Es Krim yang populer dengan sebutan Kulfi dibuat dari susu
kerbau dengan tambahan perasa pistachio, mangga, kapulaga, dan saffron.
8. Es Krim Teh Hijau Macha
Di Jepang, es krim di buat dari Teh Hijau (Maccha ice cream) dan kacang
merah ogura, ada juga es krim mochi yang memang di buat dari adonan kue
mochi.
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakaukan maka dapat disimpulkan
bahwa produk ice cream hasil percobaan terebut sesuai dengan SNI.
Berdasarkan CCP yang harus dilakukan yaitu mulai dari bahan baku utama
yaitu susu segar sampai keadaan ilmiah pada susu segar. Berdasarkan sifat kimia
susu segar terdapat protein, lemak, vitamin, mineral, laktosa serta enzim dan
beberapa mikroba. Komposisi susu sangat beragam, bergantung pada beberapa
faktor, antara lain bangsa sapi, tingkat laktasi, pakan, interval pemerahan, suhu
dan umur sapi. Umumnya susu mengandung air 87,1%, lemak 3,9%, protein
3,4%, laktosa 4,8%, abu 0,72% dan beberapa vitamin yang larut dalam lemak
susu, yaitu vitamin A, D, E dan K. dari komposisi susu dan sifat susu yang mudah
rusak maka harus ditangani dengan baik agar tidak mempengaruhi hasil
pengolahan karena susu yang dipakai rusak.(Afrianti, 2008).
VIII. KESIMPULAN
W produk :
Vawal = 850 mL, Vakhir = 1100 mL
Vakhir−Vawal
% Over run = x 100%
Vawal
1100−850
= x100%
850
= 29,41%
LAMPIRAN SNI
LAMPIRAN KUIS
1. Apa yang dimaksud churning? Sebutkan mekanisme terbentuknya bakal
mentega?
Proses churning yakni proses agitasi untuk mendapatkan bakal mentega
dari susu dengan cara penumbukan hingga menyebabkan pemisahan lemak
susu (bakal mentega) dari komponen lain selain susu, yaitu air dan skim.
Churning dilakukan supaya lemak susu benar-benar dipisahkan dari bahan-
bahan susu lainnya. Churning menggunakan alat yang disebut churner, adalah
sebuah panci berbentuk drum silinder atau kerucut yang dapat berputar pada
kecepatan tertentu, sehingga terjadilah pengocokan krim di dalamnya.
Mekanisme terbentuknya bakal mentega atau globula lemak pada
pembuatan mentega ialah lemak dari susu dapat dipisahkan dari komponen
lain, melalui proses pengocokan atau churning. Dengan cara tersebut, secara
mekanis lapisan protein di sekeliling lemak retak dan pecah, sehingga
memungkinkan globula lemak menggumpal dan menyusup ke permukaan.
Cara ini merupakan proses pemecahan emulsi minyak dalam air dengan
pengocokan. Karena adanya pemecahan, maka akan terjadi perubahan
kedudukan globula lemak dalam air susu menjadi emulsi air dalam lemak
sehingga membentuk tekstur semi padat.
2. Jelaskan apa rennet microbial ?
Rennin komersial disebut rennet. Jika rennin merupakan enzim murni, maka
rennet adalah enzim komersial yang diperoleh dari lambung anak sapi yang
berumur 5 bulan. Jadi, rennet ini berguna untuk membantu menggumpalkan
protein dan mengandung ekstrak saline, pepsin serta lipase. Rennet berasal dari
mikroorganisme yang berfungsi sebagai metabolit yakni Mucor rennin (M.
michii dan M. pusillus).
3. Apa itu laktosa intoleran, sebutkan bakteri yoghurt dan fungsinya!
Laktosa intoleran adalah suatu kondisi dimana penderita tidak bisa
mencerna atau menyerap laktosa, dikenal juga sebagai hipolaktasia atau
defisiensi/kekurangan laktase. Hal ini bisa terjadi apabila penderita meminum
susu atau mengkonsumsi produk berbahan baku susu, karena laktosa adalah
gula yang terdapat dalam susu, terdiri atas glukosa dan galaktosa. Intoleransi
laktosa disebabkan juga oleh berkurang atau tidak adanya aktivitas enzim
laktase yang berperan untuk memecahkan laktosa di dalam tubuh. Kelainan ini
tidak sama dengan alergi protein susu sapi. Gejala intoleransi laktosa antara
lain mual, kram/nyeri perut, kembung, diare dan buang gas berlebihan.
Penderita hanya dapat minum susu sekitar 250 mL setiap hari tanpa gejala yang
parah.
4. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis keju!
Di bawah ini yaitu jenis-jenis keju berdasarkan konsistensinya :
Keju segar (fresh / unripened) tidak mengalami proses pematangan.
Biasanya terasa netral dan tidak begitu asin, berbentuk seperti krim karena
mengandung lebih dari 70% air serta tidak begitu awet. Contohnya
Cottage, Philadelphia dari Amerika Serikat, Ricotta, Mascarpone dari
Italia.
Keju lunak, baik yang berkulit seperti Brie, Camembert dari Perancis
maupun yang tanpa kulit seperti Limburger yang super bau dari Belgia dan
Feta dari Yunani. Ciri utamanya adalah memiliki konsistensi yang empuk
dan lembut, walaupun agak sulit dioleskan. Dalam pembuatannya,
gumpalan (curd) dipotong-potong kira-kira sebesar bola ping pong dan
dimatangkan 2 – 4 minggu.
Keju iris semi keras, walaupun empuk jika diiris memiliki bentuk yang
tetap. Contohnya Bel Paese dari Italia dan sebagian blue cheese termasuk
golongan ini, misalnya Stilton dari Inggris, Gorgonzola dari Italia,
Roquefort dari Perancis, dll.
Keju iris, jenis yang terkenal misalnya Edamer dan Gouda dari Belanda,
serta Cheddar dari Inggris. Keju Kraft yang kita kenal di Indonesia adalah
juga jenis Cheddar. Dalam pembuatannya, gumpalan dipotong-potong
sebesar kacang polong dan keju dimatangkan antara 4-12 minggu.
Keju keras, dalam proses pembuatannya, gumpalan dipotong menjadi
bagian yang sangat halus, kira-kira sebesar butiran gandum.
Masa pematangannya minimal 3 bulan. Keju yang sangat keras kadang
dimatangkan sampai 3 tahun, dan biasa dinikmati dengan cara diparut,
misalnya Parmesan dari Italia. Contoh lain dari keju keras adalah
Emmentaler dari Swiss. Keju jenis ini biasanya sangat tahan lama.