Anda di halaman 1dari 4

REGULASI DAN JAMINAN MUTU PANGAN

DOSEN PENGAMPU:
MURSYID, S.Gz., M.Si.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK:


FETI ARDIANTI (J1A117031)
HERNITA ALIFVIA (J1A117050)
AYIS SITI HASYYATI (J1A117065)

KELAS: R-002 THP

TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2020
KASUS PADA SUSU KENTAL MANIS

Jakarta - Badan Pengawas Obat dan Makanan menerbitkan 4 larangan


terkait susu kental manis (SKM) karena kandungannya. Anggota Komisi
Kesehatan DPR (Komisi IX) Okky Asokawati mengusulkan kata 'susu' dihapus
pada produk kalengan susu kental manis.
"Dikhawatirkan ketika masih ada kata 'susu' di situ, persepsi masyarakat yang
tidak well-informed itu mereka mempunyai pendapat bahwa itu susu pendamping
makanan utama. Kata 'susu' mungkin diganti minuman kental manis atau
apa, gitu," ujar Okky kepada wartawan, Rabu (4/7/2018).
Ada 4 hal yang harus diperhatikan oleh produsen, importir, distributor produk
susu kental, dan analognya berupa larangan. Berikut ini 4 poin dalam surat edaran
tersebut:
1. Dilarang menampilkan anak-anak berusia di bawah 5 tahun dalam bentuk
apa pun.
2. Dilarang menggunakan visualisasi bahwa produk Susu Kental dan
Analognya (Kategori Pangan 01.3) disetarakan dengan produk susu lain
sebagai penambah atau pelengkap zat gizi. Produk susu lain antara lain
susu sapi/susu yang dipasteurisasi/susu yang disterilisasi/susu
formula/susu pertumbuhan.
3. Dilarang menggunakan visualisasi gambar susu cair dan/atau susu dalam
gelas serta disajikan dengan cara diseduh untuk dikonsumsi sebagai
minuman.
4. Khusus untuk iklan, dilarang ditayangkan pada jam tayang acara anak-
anak.
ANALISIS MASALAH
Usulan kata “susu” dihapus pada susu kental manis ini dikarenakan adanya
pemikiran dari masyarakat bahwa susu kental manis dijadikan pendamping
makanan utama. Dimana bisa saja susu kental manis ini dikonsumsi anak-anak
setiap pagi sebagai menu pendamping makanan utama. Dan dalam penyajiannya
pun bisa saja susu kental manis tersebut diberi lagi tambahan gula padahal pada
susu kental manis kandungan gulanya sangat banyak. Jika dimaknai usulan
dihapusnya kata “susu” berarti menunjukkan bahwa susu kental manis tersebut
tidak mengandung susu. Persoalan tentang cara konsumsi, mungkin dikarenakan
iklan yang banyak ditemui memperlihatkan cara tersebut atau bisa saja kurangnya
pengetahuan masyarakat dalam cara konsumsi susu kental manis. Susu kental
manis ini bisa dipakai untuk topping atau campuran pada makanan atau minuman
agar berasa susu seperti roti, martabak dan lain-lain tetapi susu kental manis tidak
dapat menggantikan produk susu sebagai pelengkap gizi. Jika susu kental manis
ini sebagai pengganti nutrisi pada anak kecil akan beresiko untuk kenyang dan itu
membuat asupan gizi berikutnya jadi terganggu. Jika susu kental manis
dikonsumsi orang dewasa sebagai minuman, lama kelamaan maka yang
mengkonsumsinya pun bisa diabetes ataupun obesitas karena kandungan gulanya
lebih banyak. Mungkin masyarakat tahu bahwa minum susu baik untuk kesehatan
tapi jika salah mengartikan bisa menimbulkan efek bagi kesehatan.
Jika dalam hal ini mempertanyakan BPOM selama ini kemana saja, hingga
adanya usulan penghapusan kata “susu” pada susu kental manis. BPOM telah
menyebutkan dalam mengawasi apapun harus selalu ada review, begitu pula
dengan label dan iklan. Dalam Peraturan Kepala BPOOM Nomor 21 Tahun 2016
tentang Kategori Pangan terdapat produk-produk susu dan analognya dan
didapatkan bahwa susu kental dan analognya merupakan kategori pangan 01.3.
Mengingat susu kental manis termasuk kategori 01.3, jelas bahwa produk susu
kental manis tersebut mengandung susu. Peraturan Kepala BPOOM Nomor 21
Tahun 2016 tentang Kategori Pangan menyatakan bahwa Susu kental manis
adalah produk susu berbentuk cairan kental yang diperoleh dengan
menghilangkan sebagian air dari campuran susu dan gula hingga mencapai tingkat
kepekatan tertentu atau merupakan hasil rekonstitusi susu bubuk dengan
penambahangula, dengan atau tanpa penambahan bahan lain. Gula yang
ditambahkan harus dapat mencegah kerusakan produk. Produk dipasteurisasi dan
dikemas secara kedap (hermetis).
Pada dasarnya proses produksi susu kental manis diawali dengan tahap
pencampuran bahan baku, penyaringan, homogenisasi, pesteurisasi, pengentalan,
dan pengalengan. Pada proses pencampuran diawali dengan memanaskan susu
segar dan air, yang kemudian dilakukan penmbahan susu bubuk skim, larutan gula
(sukrosa), lemak susu atau minyak nabati serta vitamin A, B, dan D. Jadi dilihat
dari sisi pengolahannya susu kental manis terdapat campuran susu yang artinya
susu kental manis mengandung susu sehingga tidak bisa begitu saja kata “susu”
dihapuskan pada susu kental manis.
SOLUSI
Solusi dari kasus ini yaitu pada kemasan susu kental manis agar gambar yang
ada dilabel susu kental manis dapat diubah karena ditemukan beberapa susu kental
manis meletakan gambar anak-anak yang sedang memegang gelas berisi susu
sehingga konsumen ketika melihat produk tersebut pasti melihat gambar yang ada
pada kemasan tersebut dan menjadikan presepsi bahwa cara konsumsi susu kental
manis itu seperti dilabel kemasan. Jadi dibuatla label kemasan sesuai dengan
kegunaan susu kental manis tersebut contohnya desaint gambar kemasan
berbentuk bolu dengan toping susu. Dan juga dibuatlah iklan susu kental manis
yang sesuai agar masyarakat tidak salah presepsi contohnya pembuatan bolu
dengan penambahan SKM sebagai penambahan dies serut dll. Serta penggunaan
bahasa harus diperhatikan, sering terjadi kesalahan penafsiran saat iklan yang
beredar sehingga masyrakat beranggapan SKM sama seperti dengan susu pada
umumnya.

MASUKAN
Masukan untuk kasus ini agar pemerintah bekerjasama dengan BPOM lebih
mengawasi produk-produk yang ada baik dalam iklan maupun label kemasannya
dan juga memberikan edukasi kepada masyarakat. Pemerintah juga harus rajin
untuk menghimbau untuk produsen agar sebelum membeli konsumen harus tau
terlebih dahulu SKM dikomsumsi dengan cara seperti apa.

Anda mungkin juga menyukai