Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

BOKASHI DOMBA

Disusun :

 A
 A
 A
 A
 A
 A

PROGRAM STUDI PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNVERSITAS GARUT

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala rahmat, taufiq, dan
hidayah-Nya sehingga makalah Agrostologi ini yang berjudul Bokashi Domba dapat
terselesaikan dalam waktu yang telah di tentukan.
Makalah ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumber bacaan dan inspirasi yang
bermanfaat bagi mahasiswa lain, khususnya mahasiswa di Universitas Garut. Penulis menyadari
sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Olehnya itu, saran atau kritikan
sangat diharapkan demi perbaikan dalam pembuatan makalah berikutnya. Semoga dengan
hadirnya makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi saya selaku
penyusun makalah ini.

Garut, 17 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................................................... 3
BAB 1 PENDAHULUAN.................................................................................................................................. 4
1.1. Latar Belakang .............................................................................................................................. 4
1.2. Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 4
1.3. Tujuan dan Manfaat ...................................................................................................................... 4
BAB 2 PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 5
2.1. Pembuatan Bokasi Feses Domba .................................................................................................. 5
2.2. Keunggulan Bokashi ..................................................................................................................... 5
2.3. Bahan Pembuatan Bokashi............................................................................................................ 5
2.4. Cara Pembuatan Bokashi .............................................................................................................. 6
2.5. Pemanfaatan Bokashi .................................................................................................................... 6
BAB 3 PENUTUP ........................................................................................................................................ 7
3.1. Kesimpulan ................................................................................................................................... 7
3.2. Saran ............................................................................................................................................. 7
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Usaha peternakan mempunyai prospek untuk dikembangkan karena tingginya permintaan


akan produk peternakan. Usaha peternakan juga memberi keuntungan yang cukup tinggi dan
menjadi sumber pendapatan bagi banyak masyarakat. Lingkungan yang bersih dan sehat bebas
dari pencemaran merupakan dambaan setiap masyarakat. Lingkungan yang bersih ini akan
menciptakan suasana asri sehingga setiap warga merasakan hidup sehat baik dalam segi
jasmani maupun rohani.
Pemanfaatan limbah peternakan (kotoran ternak) merupakan salah satu alternatif yang
sangat tepat untuk mengatasi naiknya harga pupuk dan kelangkaan bahan bakar minyak.
Namun sampai saat ini pemanfaatan kotoran ternak sebagai pupuk belum dilakukan oleh petani
secara optimal, terkecuali di daerah-daerah sentra produk sayuran. Sedangkan didaerah-daerah
yang banyak ternak dan bukan daerah sentra produksi sayuran, kotoran ternak banyak yang
tertumpuk di sekitar kandang dan belum banyak yang dimanfaatkan sebagai sumber pupuk dan
bokasi.
Pengelolaan limbah yang dilakukan dengan baik selain dapat mencegah terjadinya
pencemaran lingkungan juga memberikan nilai tambah terhadap usaha ternak.Pemanfaatan
limbah kotoran ternak sebagai pupuk kompos dapat menyehatkan dan menyuburkan lahan
pertanian.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang maka dapat dirumuskan suatu permasalahan
bagaimana pemanfaatan kotoran domba sebagai pupuk bokashi yang dapat dimanfaatkan bagi
kehidupan masyarakat.
1.3. Tujuan dan Manfaat

Tujuan dalam pembuatan makalah pemanfaatan kotoran ternak domba adalah untuk
mengetahui cara pembuatan pupuk bokashi.

Manfaat dalam pembuatan makalah ini adalah mahasiswa dapat mengethui cara pembuatan
pupuk bokashi.
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1. Pembuatan Bokasi Feses Domba


Bokashi adalah kompos yang salah satu bahan penyususnnya menggunakan pobacter 27
pertanian (effectif microorganism). Bokashi adalah suatu kata dalam bahasa Jepang yang berarti
bahan organik yang telah difermentasikan, pupuk ramah lingkungan dan termaksud bahan organik
kaya sumber kehidupan. Ciri-ciri pupukbokashi yang baik warna coklat kehitam-hitaman, bahan
hancur, lembab tidak keras dan tidak bau, bau seperti tanah atau humus. Proses pengomposan di
tingkat rumah tangga seperti sampah dapur umumnya menjadi material yang dikomposkan,
bersama dengan starter dan bahan tambahan yang menjadi pembawa starter seperti sekam
padi, sisa gergaji kayu, ataupun kulit gandum dan batang jagung.

2.2. Keunggulan Bokashi


A. Dapat memperbaiki struktur tanah;
B. Memiliki kandungan unsur mikro dan makro yang lengkap;
C. Ramah lingkungan;
D. Murah dan mudah didapat bahkan dibuat sendiri;
E. Mampu menyerapdan menampung air lebih lama dibanding pupuk kimia;
F. Membantu meningkatkan jumlah mikroorganisme pada media tanam, sehingga dapat
meningkatkan unsur hara tanaman.
2.3. Bahan Pembuatan Bokashi
A. Jerami 200 kg.
B. Pupuk kandang/kotoran hewan (Domba) 100 kg.
C. Sekam atau serbuk gergaji 10 kg.
D. Dedak/katul 10 kg.
E. Probacter27 200 – 250 ml.
F. Gula pasir 20 sendok makan;atau bisa diganti dengan tetes tebu.
G. Air secukupnya (±20 liter)
H. Jumlah bahan yang diperlukan dapat disesuaikan dengan banyaknya bokashi yang akan
dibuat.
2.4. Cara Pembuatan Bokashi
A. Cacah jerami untuk memudahkan proses penguraian/fermentasi. Jika menggunakan
pupuk kandang bersihkan dari sampah organik seperti ranting,
tongkol jagung dan bahan-bahan yang dapat mengganggu proses
penguraian/fermentasi.
B. Campurkan bahan tambahan berupa sekam atau serbuk gergaji dan katul, aduk hingga
rata.
C. Buat larutan dari Probacter 27 pertanian, gula pasir/tetes tebu dan air, aduk hingga
rata.
D. Campurkan larutan secara merata di bahan yang telah disiapkan. Usahakan agar larutan
dan bahan tercampur dengan baik. Pastikan pada
saat mencampur tidak ada cairan yang mengalir terbuang. Ini bisa dilakukan
dengan cara menuang larutan sedikit demi sedikit atau menggunakan gembor.
E. Rapikan dalam bentuk gundukan, tingginya 20 cm sampai dengan 1 meter.
F. Tutup gundukan menggunakan plastik, karung atau kain terpal. Adonan tidak boleh
terkena sinar matahari atau hujan langsung.
G. Aduk (bolak-balik) satu kali setiap hari, dengan membalik bahan
sedemikian rupa sehingga lapisan bagian bawah menjadi berada dibagian atas, dan
sebaliknya. Hal ini dilakukan agar suhu pada bahan tidak terlalu panas, pada
saat proses fermentasi suhu dapat meningkat mencapai 50o C.
H. Rapikan dan tutup kembali. Proses fermentasi memerlukan waktu sekitar 8 sampai 15
hari. Bokashi yang sudah jadi memiliki ciri gembur, dingin dan sudah tidak
mengeluarkan bau.

2.5. Pemanfaatan Bokashi


Bokashi biasanya digunakan dengan cara ditaburkan di lahan yang telah selesai dicangkul.
Dosis yang digunakan sekitar 5 sampai 6 gengggaman tangan untuk setiap meter perseginya.
Untuk tanah sawah dan lahan kering 3 – 5 per hektar. Pada tanaman dalam pot bisa diberikan
sekitar 2 – 4 genggaman tangan. Penggunaan bokashi secara berlebih juga tidak menimbulkan
kekhawatiran karena tidak memiliki dampak negatif terhadap tanaman.
Bokashi kompos bersifat asam ketika pertama kali,tapi menjadi netral setelah 7-10 hari.
Pastikan akar tanaman tidak bersentuhan langsung dengan kompos karena dapat membakar akar,
terutama jika tanaman yang sangat muda. Tanaman baru terutama yang berakar lunak dapat stress
ketika menerima Bokashi pertamakali sehingga waktu terbaik pwadah/ember/tongian tanaman
tersebut adalah dua minggu. Semisal sayuran, tomat dll.

BAB 3
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Teknologi pemanfaatan kotoran kambing sangat berguna bagi kehidupan
masyarakat baik dalam mutunya dan kualitasnya yang sangat menjanjikan untuk
kebutuhan pertanian sebagai sumber peningkatan unsure hara tanah dan sebagai sumber
pendapatan petani peternak.
3.2. Saran
Pemanfaatan kotoran kambing umumnya dikalangan masyarakat masih sangat
minim, karena factor ekonomi yang kurang mampu untuk mengadakan sarana dan
prasarana pembuatan bokasi domba

Upaya yang dapat mendorong masyrakat meningkatkan keuletan dalam


memanfaatkan kotoran ternak sebagai sumber pendapatan dan kebutuhan dalam skala
pertanian, adanya upaya pemerintah memberikan bantuan dan mengadakan penyuluhan dan
pelatihan pembuatan bokashi agar masyarakat mampu mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya dalam pemanfaatan teknologi hasil kotoran kambing.
DAFTAR PUSTAKA

Dikutip pada tanggal 17 desember 2019, MAKALAH PRODUKSI KAMBING DAN


DOMBA“Teknologi Pemanfaatan Kotoran Kambing Sebagai Pupuk Kompos, Bokashi dan
Biogas”, http://larabiaika.blogspot.com/2016/11/teknologi-pemanfaatan-kotoran-kambing.html

Anda mungkin juga menyukai