Anda di halaman 1dari 12

PEMANFAATAN LIMBAH TERNAK

DAN PEMBUATAN PUPUK


BOKASHI DARI FESES PUYU
OLEH;

DALMI ILHAM

14130051

Program studi perternakan

Fakultas pertanian

universitas abulyatama

Aceh Besar
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah di panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat
dan karunian-Nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan tema:
PENGOLAHAN LIMBAH TERNAK PUYUH MENJADI PUPUK BOGASIH makalah ini dimaksudkan untuk
memenuhi tugas yang di berikan dosen. Tujuan intruksional umum dari makalah ini yaitu agar
mahasiswa mampu membuat makalah dengan sempurna dan dapat mengetahui lebih dalam
tentang topik yang di bahas pada kali ini.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing yang
telah membimbing dalam perkuliahan, begitu juga kepada teman-teman yang telah
menyumbangkan pemikirannya demi kesempurnaan makalah ini.

Dalam penulisan makalah ini tentu saja tidak terlepas dari kesalahan- kesalahan atau
kekhilafan-kekhilafan, untuk itu penulis menerima kritikan sekiranya kritikan tersebut dapat
menyempurnakan makalah ini. Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat dan
dapat meningkatkan pengetahuan bagi yang membacanya.
BAB I ....................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 4
1.1 Latar belakang .................................................................................................... 4
1.2 Rumusan masalah............................................................................................... 4
1.3 Tujuan................................................................................................................. 4
1.4 Manfaat penulisan .............................................................................................. 2
BAB II...................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ...................................................................................................................... 3
2.1 limbah peternakan .............................................................................................. 6
2.3 pengamatan pertumbuhan bayam pada 3 pupuk yang berbeda .......................... 7
BAB III .................................................................................................................................... 8
PENUTUP ............................................................................................................................... 8
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 9
Lampiran ....................................................................................................................10
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang

dampak buruk dari kegiatan usaha peternakan karena sebagian besar peternak mengabaikan
penanganan limbah dari usahanya, bahkan ada yang membuang limbah usahanya ke sungai,
sehingga terjadi pencemaran lingkungan. Limbah peternakan yang dihasilkan oleh aktivitas
peternakan seperti feces, urin, sisa pakan, serta air dari pembersihan ternak dan kandang
menimbulkan pencemaran yang memicu protes dari warga sekitar, Berkenaan dengan hal
tersebut, maka upaya mengatasi limbah ternak yang selama ini dianggap mengganggu karena
menjadi sumber pencemaran lingkungan perlu ditangani dengan cara yang tepat sehingga dapat
memberi manfaat lain berupa keuntungan ekonomis dari penanganan tersebut. Penanganan
limbah ini diperlukan bukan saja karena tuntutan akan lingkungan yang nyaman tetapi juga
karena pengembangan peternakan mutlak memperhatikan kualitas lingkungan.

1.2 Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan limbah.
2. Bagaimana pemanfaatan limbah feses puyu.
3. Bagaimana cara pembuatan pupuk bokasi.
4. Mengetahui perbandingan pupuk bogasi dengan pupuk kandang.

1.3 Tujuan
1. Bagai mana pemamfaatan limba.
2. Mengetahui pemanfaatan limbah feses puyu.
3. Mengetahui cara pembuatan pupuk bogasi.
4. Mengetahui perbedaan pupuk bogasi dengan pupuk kandang.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Limbah

Limbah peternakan

Limbah merupakan hasil sisa buangan dari suatu kegiatan usaha peternakan seperti usaha
pemeliharaan ternak, rumah potong hewan dan sebagainya. Semakin berkembangnya usaha
peternakan, limbah yang dihasilkan semakin meningkat. Total limbah yang dihasilkan
peternakan tergantung dari species ternak, besar usaha, tipe usaha dan lantai kandang.Limbah
peternakan meliputi semua kotoran yang dihasilkan dari suatu kegiatan usaha peternakan baik
berupa limbah padat dan cairan, gas, maupun sisa pakan. Limbah padat merupakan semua
limbah yang berbentuk padatan atau dalam fase padat (kotoran ternak ternak yang mati atau isi
perut dari pemotongan ternak). Limbah cair adalah semua limbah yang berbentuk cairan atau
dalam fase cairan air seni atau urine, air dari pencucian alat-alat.

Bokasi

Bokasi adalah Bahan Organik Kaya akan Sumber Hayati. Bokashi merupakan hasil
fermentasi bahan organik dari limbah pertanian (pupuk kandang, jerami, sampah, sekam serbuk
gergaji, rumput dll.) dengan menggunakan EM-4. EM-4 (Efektif Microorganisme-4) merupakan
bakteri pengurai dari bahan organik yang digunakan untuk proses pembuatan bokashi, yang
dapat menjaga kesuburan tanah sehingga berpeluang untuk meningkatkan produksi dan menjaga
kestabilan produksi. Bokashi selain dapat digunakan sebagai pupuk tanaman juga dapat
digunakan sebagai pakan ternak.
Pupuk Bokashi merupakan salah satu pupuk organik yang banyak memberikan manfaat
bagi masyarakat,Pembuatan bokashi sangat perlu untuk diterapkan, karena merupakan teknologi
baru yang tepat guna, dengan biaya murah serta mudah dilaksanakan dengan memanfaatkan
limbah ternak dan limbah pertanian yang ada.
Bokashi terdiri dari beberapa macam yaitu
1. Bokashi sebagai pupuk tanaman
Bokashi pupuk kandang.
Bokashi pupuk kandang tanah.
Bokashi jerami.
Bokashi cair.
2. Bokashi sebagai pakan ternak
Manfaat Bokashi :

Untuk meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam.


Kandungan hara dalam pupuk bokashi lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk
kompos.
Periode tumbuh pada tanaman lebih cepat.
Menghambat pertumbuhan hama dan penyakit yang merugikan tanaman.
Bila bokashi dimasukan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan
sebagai substrat oleh mikroorganisme, efektif untuk berkembang biak dalam
tanah, sekaligus sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman.

EM4

Produk EM4 Pertanian merupakan bakteri fermentasi bahan organik tanah menyuburkan
tanaman dan menyehatkan tanah. Terbuat dari hasil seleksi alami mikroorganisme fermentasi
dan sintetik di dalam tanah yang dikemas dalam medium cair. EM4 Pertanian dalam kemasan
berada dalam kondisi istirahat (dorman). Sewaktu diinokulasikan dengan cara
menyemprotkannya ke dalam bahan organik dan tanah atau pada batang tanaman, EM4
Pertanian akan aktif dan memfermentasi bahan organik (sisa-sisa tanaman, pupuk hijau, pupuk
kandang, dll) yang terdapat dalam tanah. Hasil fermentasi bahan organik tersebut adalah berupa
senyawa organik yang mudah diserap langsung oleh perakaran tanaman misalnya gula, alcohol,
asam amino, protein, karbohidrat, vitamin dan senyawa organik lainnya.

sehingga akan menghasilkan panas dan gas beracun yang dapat mengganggu
pertumbuhan tanaman. Selain mendekomposisi bahan organik di dalam tanah, EM4
Pertanian juga merangsang perkembangan mikroorganisme lainnya yang menguntungkan untuk
pertumbuhan tanaman, misalnya bakteri pengikat nitrogen, bakteri pelarut fosfat dan mikoriza.
Mikoriza membantu tumbuhan menyerap fosfat di sekilingnya. Ion fosfat dalam tanah yang sulit
bergerak menyebabkan tanah kekurangan fosfat

2.2 Pembuatan pupuk bokashi


Pembuatan pupuk bokashi dengan aktifator em4 dan antrachol.
1. Pupuk bokashi untuk 2 kg
Bahan:
a. Feses ayam kering 2 kg
b. Dedak padi
c. Sekam padi
d. Em4 yang sudah di fermentasikan satu malam
Alat- Alat:
a. Karung /terpal
b. Gunting
c. Tali
d. Polybag
e. Timbangan
Cara pembuatan
Sediakan terpal/karung untuk tempat pengadukkan bahan-bahan yang
akan digunakan.
Tuangkan semua bahan pada pada terpal dan campur hingga merata.
Setelah merata semprotkan atau sirami bahan yang tercampur dengan
bioaktifator em4 yang telah di fermentasikan sebelumnya selama satu
malam, sambil mengaduk-aduk sampai merata.
Jika bahan sudah tercampur semua masukan bahan yang jadi kedalam
polybag yang di sediakan lalu di ikat dan di diamkan selama satu
minggu sampai bahannya berubah menjadi pupuk bokashi.
Pupuk bokashi siap digunakan.
Begitu juga proses pembuatan pupuk bokashi dengan mengunakan
antrachol.

2.3 Pengamatan pertumbuhan bayam pada 3 pupuk yang berbeda


Berdasarkan pengamatan saya yang saya lakukan dalam mengamati pertumbuhan bayam yang
ditanama dangan media 3 pupuk yang berbeda adalah:

Pupuk kandang

a. Bayam lebih cepat keluar dalam 5 hari.


b. Bayam lebih kecil dan pertumbuhannyalebih lamah.
c. Daun tidak besar dan warna menguning.

Pupuk bokashi dengan em4

a. Bayam mulai tubuh minggu kepertama.


b. Bayam lebih cepat besar dan daun mengembang.
c. Batang bayam besar, lembut dan panjang.
d. Daun bayam lebih besar dan segar menghicau.
e. Bibit yang pertama di tabur kan mulai berkurang
Dan tumbuh batang bayam yg besar dan sehat.
.

Pupuk bokashi dengan antrachol

a. Bayam mulai tumbuh saat di pertengahan minggu pertama.


b. Bayam terlihat lebih hijau.
c. Batang bayam panjang dan keras.
d. Daun bayam besar dan lebih hijau.
2.4.Perbedaan pupuk bogasi dengan pupuk kandang.

Pupuk aktifaktor em4 lebi cepat pertumbuhan nya di bandingkan


ektifaktor anteracol dan pupuk kandang.

Pupuk aktifaktor anteracol lebi cepat pertumbuhan nya di banding


menggunakan pupuk kandang.
Pupuk kandang lebi lambat pertumbuhan nya di banting aktifaktor em4
dan aktifaktor enteracol.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Limbah peternakan yang dihasilkan oleh aktivitas peternakan seperti feces, urin, sisa
pakan, serta air dari pembersihan ternak dan kandang menimbulkan pencemaran yang memicu
protes dari warga sekitar. Baik berupa bau tidak enak yang menyengat, sampai keluhan gatal-
gatal ketika mandi di sungai yang tercemar limbah peternakan. Dengan itu kita bisa
memanfaatkan libah ternak dengan sebaik-baiknya salah satunya dengan pemanfaatan libah
ternak berupa feses puyu untuk dijadikan pupuk bokashi, yang bisa digunakan untuk bercocok
tanam. Manfaat bokashi diantaranya meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanam, Kandungan
hara yang terdapat dalam pupuk bokashi lebih tinggi dibandingkan dengan pupuk kompos,
Periode tumbuh pada tanaman lebih cepat, Peningkatan aktivitas mikroorganisme yang
menguntungkan dan bila bokashi dimasukan ke dalam tanah, bahan organiknya dapat digunakan
sebagai tambahan persediaan unsur hara bagi tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Pupuk Organik.http//www.wikipedia.com/pengertian-pupuk-organik.
.2008.Pupuk Organik Bokashi.http//www.wordpress.com/Pembuatan pupuk orgainik bokashi.
2012.Pupuk Bokashi.http//nationalgeograpich/berita/2012/01/04/pertanian organik.
.2003.Tehnik Pembuatan Pupuk Bokashi dengan EM4.Jakarta:Citra media

Anda mungkin juga menyukai