Anda di halaman 1dari 31

BAB I.

PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Dalam modul ini Peserta didik akan mempelajari 4 Kegiatan Belajar.
1. Mempersiapkan kandang dan Peralatan
2. Memelihara ayam priode stater dan finisher
3. Mencatat pemeliharaan ternak (recording)
4. Memanen hasil

Dalam Kegiatan Belajar 1, yaitu mempersiapkan kandang dan Peralatan. Akan diuraikan
mengenai:
A. Pembersihan kotoran dan sekam (litter)
B. Pemasangan tirai kandang
C. Pencucian kandang dengan air bersih, detergen dan penyemprotan dengan desinfektan
D. Pengapuran kandang
E. Pembuatan brooding dan pemasangan pemanas
F. Pemasangan kelngkapan kandang

Dalam Kegiatan Belajar 2, yaitu Memelihara ayam priode stater dan finisher. Akan diuraikan
mengenai:
A. Pemeliharaan ayam priode stater (DOC)
B. Pemeliharaan ayam priode ayam finisher

Dalam Kegiatan Belajar 3, yaitu Mencatat pemeliharaan ternak (recording). Akan diuraikan
mengenai:
A. Pengertian pencatatan (recording)
B. Manfaat pencatatan (recording)
C. Menentukan macam –macam format pencatatan (recording) dalam pemeliharaan ayam
broiler (pedaging)
Dalam Kegiatan Belajar 4, yaitu Memanen hasil. Akan diuraikan mengenai:
A. Perlakuan sebelum pemanenan
B. Persiapan pemanenan
C. Mengevaluasi performan produksi

B. Prasyarat
Prasyarat untuk dapat mempelajari Modul ini atau sebelum mempelajari modul ini. Terlebih
dahulu sebaiknya memiliki wawasan tentang:
A. Merencanakan kandang dan peralatan\
B. Membuat pakan dan formulasi pakan

C. Petunjuk Penggunaan Modul


Agar peserta didik dapt berhasil dengan baiak dalam menguasai modul bahan ajar ini, maka
siswa diharapkan mengikuti petunjuk sebgai berikut:
1
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
1. Bacalah lembar informasi dengan cermat dari setiap kegiatan belajar
2. Perharikan dengan baik setiap hal yang dijelaskan atau diperagakan oleh ibu /bapak guru
3. Bacalah isi penjelasan lembar kerja dengan teliti
4. Tanyakan kepada ibu / bapak guru, bila ada hal – hal yang tidak dipahami dalam modul ini
5. Gunakan buku – buku pendukung (bila diperlukan ) agar lebih memahami konsep setiap
kegiatan yang ada dalam modul ini.
6. Periksa kondisi alat dan bahan yang akan dipakai dalam kegiatan praktek
7. Kerjakan kegiatan yang ada dalam lembar kerja dengan teliti (sesuai langkah kerja) dan
setiap langkah kerja perlu dimengeri dengan baik.
8. Usahalkan untuk mengikuti kegiatan belajar sesuai dengan urutannya, tidak mencoba
melangkah ke kegiatan belajar yang lain sebelum selesai yang pertama
9. Kerjakan lembar latihan, setelah selesai melaksankan kegiatan praktek
10. Catat hal – hal yang masih perlu didiskusikan
11. Cocokan jawaban soal yang ada dalam latihan dengan lembar kunci jawaban dan kerjakan
lembar evaluasi.
D. TUJUAN AKHIR
Setelah menguasai modul ini peserta didik diharapkan mampu:
1. Mempersiapkan kandang untuk tempat pemeliharaan anak ayam (DOC)
2. Memilih dan menyelesaikan peralatan yang diperlukan untuk setiap fase umur pemeliharaan
3. Melakukan pemeliharaan daro sejak DOC sampai ayam tersebut diafkir atau dipanen
4. Menangani hasil produksi ternak unggas untuk mempersiapkan pemasaran berupa ayam
hidup
E. KOMPETENSI:
1. Kompetensi utama: peserta didik dapat memlihara unggas pedaging dari awal sampai panen
2. Sub kompetensi: peserta didik dapat menyiapkan kebutuhan dalam memelihara unggas
pedaging
F.CEK KEMAMPUAN
1. Jelaskan secara rinci menyebutkan langkah –langkaah persiapan kandang dan peralatan!
2. Apakah ada perbedaan antara tempat pakan untuk anak ayam DOC dengan ayam yang
berumur 3 minggu?
3. Dalam mengganti ransum stater oleh ransum finisher tidak boleh sekaligus tetapi harus
bertahap? Jelaskan!

Apabila siswa telah menguasai kompetensi diatas, pesrta didik dapat mengajukan test
kompetensi pada ibu / bapak guru

2
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
BAB II. PEMBELAJARAN

A. Rencana Belajar Peserta Didik


Tulislah semua jenis kegiatan yang anda lakukan didalam table kegiatan dibawah ini. Jika ada
perubahan dari rencana semula, berilaha alasannya kemudian meminta tanda tangan kepada ibu /
bapak guru anda
Tabel 1. Rencana Belajar Pesrta Didik
No Tanggal Waktu Jenis Kegiatan Tempat Belajar Ala] Tnda Tangan
an Perubahan

B. Kegiatan Belajar
1. Kegiatan Belajar 1
Penyajian data
a. Tujuan kegiatan pembelajara 1

Setalah peserta didik mempelajari kegiaan1 diharapkan:


1. Memahami manfaat pembersihan kotoran dan sekam (litter)
2. Memahami manejemen pemasangan tirai kandang
3. Memahami pencuican kandang dengan air bersih, detergen dan penyemprotan dengan
desinfektan
4. Memahami pengapuran kandang secara benar
5. Memahami penebaran sekam secara benar
6. Memahami pembuatan brooding dan pemasangan pemanas
7. Memahami pemasangan kelngkapan kandang secara tepat

b. URAIAN MATERI
1.1 Pemberishan kotoran dan sekam (litter)
Kegiatan pembersihan kotoran ayam dan sekam (litter) dari limbah peternakan ayam broiler
yang berada didalam kandang setelah ayam dipanen perlu dilakukan kegiaan pembersihan kotoran
ayam dan sekam (litter) sebaiknya dilakukan secepat mungkin. Semakin cepat kotoran ayam dan
sekam (litter) dibersihakan makan semakin baik. Karena pertumbuhan, perkembangan ataupun
penyebaran bibit penyakit yang ada setelah kegiatan pemeliharaan akan berkurang atau bahkan akan
terputus. Secara teknis kegiatan pemeliharaan kotoran dan sekam (litter) dimulai dengan cara
mengeluarkan semua tempat pakan dan tempat minum yang berada dalam kandang. Kemudian

3
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
mengumpulkan kotoran dan sekam (litter) pada ujung atau tepi kandang dan memasukkannya
kedalam karung, sampai kotoran dan sekum (litter) tersebut bersih.

Pengumpulan litter bekas memelihara ayam broiler

Karung – karung yang telah berisi kotoran dan sekam (litter) tersebut kemudian sesegera
mungkin dipindahkan sejauh – jauhnya dari kandnag atau bias juga langsung dijual sebagai pupuk
tanaman. Lantai kandang ayam broiler atau ayam pedaging yang dibuat dari semen akan lebih
mudah membersihkannya apabila dibandingkan dengan lantai kandang yang terbuat dari tanah yang
dipadatkan. Lantai kandang yang terbuat dari tanah yang dipadatkan pada saat membersihkan
kotoran dan sekam (litter) sering terjadi tanahnya ikut terbawa, yang akhirnya dapat menyebabkan
lantai kandang tidak rata.
Ada beberapa kelemahan kandang yang lantainya terbuat dari tanah yang dipadatkan antara
lain; banyak timbul debu pada saat musim kemarau, sering terjadi tanahnnya pecah pada saat musim
kemarau. Agak susah dalam membersihkan kotoran dan sekam (litter), banyak sisa kotoran dan
sekam (liter) pada saat dibersihkan karena masuk kedalam tanah yang pecah tersebut. Pada saat
dilakukan pembersihan dan penyemprotan kandang banyak mikroorganisme yang bersembunyi
didalam tanah –tanah pecah dan akan muncul kembali setelah kondisi aman bagi mereka dan lain
sebagainya. Disamping kelemahan ada keuntungannya yaitu pembangunannya lebih murah
dibanding dengan lantai kandang yang dibuat semen.

1.2 Pemasangan tirai kandang


Setelah kandang dibersihkan dari kotoran ayam dan sekam (litter), langkah berikutnya adalah
merapikan atau memperbaiki apabila ada kerusakan – kerusakan baik itu dinding kandang maupun
dilantai kandang. Baru kemudian pemasangan tirai kandang. Pemasangan tirai kandang dilakukan
dengan cara menutup semua permukaan dinding kandang. Tirai kandang sangat diperlukan karena
untuk mengatur suhu didalam kandang. Apabila suhu dalam kandang dalam keadaan dingin maka
tirai kandang perlu ditutup. Begitu sebaliknya apabila suhu didalam kandang dalam keadaan panas
maka tirai kandang dapat dibuka. Pembukaan dan penutupan tirai kandang perlu diatur sedemikian
rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan ternak, khusus untulk broiler. Pembukaan tirai harus lebih
cepat dibuka bagian paling atas karena sirkulasi udara juga sangat diperlukan untuk pertumbuhan.
Namun beberapa cm pembukannya tergantung dari kapasitas , pemanas, cuaca dan umur ayam.

4
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
Pemasangan tirai kandang

1.3 pencucian kandang dengan air bersih, detergen dan penyemprotan dengan disenfektan
Pencucian kandang dan tirai kandang sebaiknya menggunkaan air bersih. Pada saat mencuci
kandang bias menggunkaan alat seperti sapu, sikat, ember, selang, hand spray ataupun power
sprayer. Apabila ukuran kandang ayam tersebut lebar dan luas akan lebih baiknya menggunakan alat
power sprayer. Karena aliran atau tekanan airnya lebih kencang, sehingga hasilnya akan lebih cepat
dan lebih besrsih. Power spray sangat cocok dipergunakan untuk mencuci kandang dan tirai kandang

Pencucian kandang dan tirai kandang dilakukan dengan cara membasahi atau menyemprot
dengan air disemua permukaanya.baru kemudian dilakukan pencucian yang kedua kali dengan
menggunakan bahan detergen.

Setalah semua permukaan kandang dan tirai kandang bersih dari debu dan kotoran yang
membandel. Baru dilakukaan lagi pencucian dengan detergen. Contoh detergen yang umum
digunakan misalnya sabun krem atau rinso. Cara mengunakan detergen untuk mencuci kandang dan
tirai kandang adalah; detergen baik itu sabun krem atau rinso dimasukkan kedalam bak atau drum
besar diaduk atau dikocok – kocok sampai keluar busanya, baru kemudian dipergunakan untuk
mencuci kandang dan tirai kandang dengan cara menyemprotnya sampai merata dan bersih.
Pencucian dengan detergen ini, dimasukkan untuk membunuh mikroorganisme yang memiliki
lapisan lunak sebagai pelindung saat berada diluar tubuh ternak misalnya virus AI. Selain itu dengan
detergen akan menurunkan tegangan permukaan dari kotoran – kotoran ayam yang menempel di
lantai atau dinding kandang, sehingga akan mudah dibersihkan dengan penyemprotan menggunakan
air.
Pada era globalisaasi ini banyak berdiri pabrik obat – obatan yang memproduksi bahan
desinfektan. Sehingga apabila kita kan menggunakan obat – obatan atau disenfektan harus dapat

5
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
memilih atau menentukan desinfektan yang paling efektif, murah dan tidak mempunyai dampak
negative terhadap lingkungan. Baik itu lingkungan biotic maupun biotic.
Sasaran dalam penggunaan desinfektan pun harus tepat. Tepat disini mengandung arti yaitu
tepat waktunya, tepat dosisnya dan tepat cara penggunaannya. Tepat cara dalam penggunaanya ini
penting. Apabila disenfektan tersebut dicampur dengan air atau tidak, disemprotkan, ditaburkan atau
pengasapan (fumigasi). Namun secara umum desinfektan yang digunakan didalam persiapan
kandang untuk pemeliharaaan ayam broiler atau ayam pedaging adalah dengan cara disemprotkan.
Penyemprotan kandang dan tirai kandang dengan desinfektan dilakukan setelah kandang dan tirai
kandang tersebut dicuci dengan detergen.
Kegiatan penyemprotan dengan desinfektan ini dengan tujuan agar semua mikroorganisme
atau sumber –sumber bibit penyakit yang masih menempel didinding - dinding kandang, langit –
langit kandang, lantai kandang, tirai yang telah dipasang didinding kandang serta dilingkungan
sekitar kandang nantinya. Penggunaan desinfektan sejalan dengan prinsip utama biosecurity yaitu
mencegah lebih baik dari pada menggobaatai.memilih dinsifektan yang baik, tidak sekedar
berdasarkan harga yang terjangkau. Namum diperlukan penegtahuan mengenai manfaat dan kasiat
dari zat aktif yang tergandung dalam disenfektan. Kemudahan penggunaan dan pengaruhnya
terhadap peralatan yang digunakan maupun petugas kandang yang melakukan disinfektan.
Ada beberapa jenis zat aktif desinfektan yang sering digunakan untuk kegiatan persiapan
kandang dalam memelihara ayam broiler (pedaging) diantaranya sebagai berikut; ammonium
kusrterner, alcohol, halogen(iodine dan klorin), aldehid, fenolik dan oksidator (asam propionate dan
asam persetat)

1.4 Pengapuran kandang


Setelah kandang bersih dan sudah disemprot dengan desinfektan kemudian dilanjutkan
dengan pengapuran. Pengapuran kandang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme termasuk
jamur. Jadi pengapuran merupakan langkah awal dalam pencegahan penyakit yangmungkin akan
timbul selama proses pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Disamping itu kandang juga kelihatan
terang. Kapur merupakan desinfektan yang murah dan mudah didapat serta mudah dalam
penggunaanya. Penggunan kapur pada umumnya dengan cara diencerkan dengan air, kemudian
dioleskan dengan alat kuas pada permukaan kandang yang meliputi; dinding kandang baik didalam
maupun diluar kandang, lantai kandang, kerangka kandang dan lantai disekitar kandang

1.5 Penebaran sekam


Setelah kegiatan pembersihan kotoran ternak dan sekam (liter) pemasangan tirai kandang,
pencucian kandang, penyemprotan dengan desinfektan dan pengapuran kandang telah dilakukan.
Maka kegiatan selanjutnya yang dilakukan adalah penebaran sekam didalam kandang. Sekam sangat
baik sbagai alas kandang didalam pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Sekam yang dipergunakan
sebagai alas kandang ini biasanya disebut denga istilah litter. Namun perlu diigat, sebelum
dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah disemprot dengan NaOH atau
disenfektan lannya. Setelah kering baru dimasukkkan.

6
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
Ketebalan liter dalam kandang yang digunakan untuk pemeliharaan ayam broiler (pedaging)
berkisar antar 3 – 5 cm. walaupun sebetulnya itu tidak harga mati. Tergantung dari kondisi
kandaang. Apabila didalam kandang amoniak yang dihasilkan dari kotoran ayam yang bercampur
dengan litter cukup mengganggu bagi pertumbuhan dan kesehatan ayam yang ditinggal didalamya.
Maka ketebalan liter perlu ditambahakan. Cara penambahannya harus dilakukan dengan hati – hati
jangan grusa –grusu atau membuat keadaan gaduh didalam kandang. Apabila kondisi didalam
kandang dalam keadaan gaduh dapat menyebabkan ayam stres yang akhirnya dapat menyebabkan
kematian ayam
Yang perlu diperhatikan dan harus dilakukan oleh semua peternak agar ternak dalam keadaan
sehat, apabila kondisi litter yang ada di dalam kandang ada sebagian yang basah segeralah diambil
dan dibuang dan diganti yang baru atau bisa juga dengan cara meratakan litter yang berada
disekitarnya. Litter yang basah akibat tumpahan air minum dan tumpahan pakan, apabila tidak
segera diambilkan dibuang dapat merupakan media yang baik bagi pertumbuhan dan perkembangan
sumber penyakit seperti; jamur, bakteri, virus.

1.6 Pembuatan Brooding


Ayam broiler (pedaging yang masih fase stater umur dibawah 15 tahun masih memerlukan
brooding). Brooder sering disebut dengan istilah induk buatan. Induk buatan (brooder) dapat dibuat
dari bahan seng yang dibuat dengan melingkar didalam ruangan kandang yang dilengkapi pemanas,
tempat pakan, tempat minum dan tirai kandang. Hal ini bertujuan agar panas yang diinginkan
tercapai.
Ukuran brooder tergantung dari jumlah dan umur ayam. Semakin besar dan umur semakin
bertambah pemakaian brooder diperluas. Usahakan udara atau oksigen didalam brooding jangan
terlalu pengap. Artinya jangan lupa memperhatikan kepentingan ventilasi udara bagi ayam.
Pelebaran chicken guard dapat dimulai pada hari ke 5 sesuai dengaan pertumbuhan ayam dan
kepdatan kandang. Brooder dipergunakan sampai ayam berumur kurang lebih 15 hari. Setelah ayam
berumur diatas 15 hari pada umunya brooder mulai tidak digunakan lagi.walaupun semua itu
tergantung dari keadaan cuaca yang ada.
Apabila kondisi cuaca dingin kemungkinan peternak akan menambah waktu dalam
pemakainan broodernya

Setelah brooder dibuat melingkar didalam ruangan kandang yang dilengkapi tempat pakan,
tempat minum dan tirai kandang serta sesuai dengan jumlah DOC (Day old Chick) yang akan
masuk. Langkah berikutnya adalah pemasangan alat pemanas. Alat pemanas yang dipergunakan

7
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
dapat bersumber dari bahan bakar minyak tanah, gas, listrik dari batu bara, serbuk gergaji, sekam,
arang dll. Dari masing – masing bahan bakar ini masing – masing mempunyai kelebihan atau
kekurangannya. Untuk masing - masing peternak akan berbeda –beda dalam menggunakan sumber
pemanas, tergantung dari kondisi masing – msing daerah. Waktu penggunaan pemanas pada saat
ayam berumur kurang dari 7 hari (1 minggu) lamanya kurang lebih 24 jam perhari. Namun demikian
tergantung dari keadaan suhu udara saat itu. Cara termudah untuk mengetahui apakah suhu udara
didalam brooder cukup atau tidak dapat dilihat dari respon ayam.

Setelah lebih dari 1 minggu pemanas dapat dinyalakan pada malam hari saja. Penggunaaan
pemanas saat ayam berumur dibawah 15 hari sangat diperlukan. Karena pada saat itu ayam baru
membentuk kekebalan atau ketahanan tubuh serta pembentukkan tulang dan kerangka tubuh.
Apabila ayam saat kecil atau ayam umur kurang lebih 14 hari atau umurnya dibawah 2 minggu
kurang pemanas, maka pertumbuhan ayam akan terhambat. Ketahanan tubuh terhadap berbagai
penyakit kurang, bahkan terjadi kematian selama proses pemeliharaan sangat besar.

Table 2. keperluan Temperatur suhu DOC selama brooding

Umur ( hari) Temperatur ( 0 C )


0 -3 35 – 25
4–7 29 – 34
8 -14 27 – 31
15 -21 25 - 27

Untuk mengetahui alat pemanas yang dipasang didalam kandang tersebut pas atau tidak,
dapat dilihat dari sebaran anak ayam didalam kandang mengumpul dan mendekati pemanas berarti
panas yang ada kurang atau temperature rendah. Dan bila yang terjadi sebaran anak ayam didalam
kandang menjauhi pemanas, berarti keadaan temperature terlalu panas. Bila yang terjadi sebaran
anak ayam didalam kandang menyebar merata berarti temperature atau panas yang ada didalam
ruangan kandang cukup.
Table 3 Luas lantai yang diperlukan DOC selama masa brooding

No Umur ( hari) Luas Lantai (ekor / m2)


1 1-4 60 – 70
2 5–8 35 – 45
3 9 -12 25 – 30
4 13 – 16 15 – 20
5 17 -20 10 – 12
6 21 - 35 8

8
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
1.7 Pemasangan kelngkapan kandang

Pemasangan kelngkapan kandang seperti tempat pakan dan tempat minum disesuaikan
dengan jumlah ayam yang akan masuk kedalam kandang. Ayam broiler yang sekarang beredar
dipasaran disebut sebagai broiler modern yaitu bobot badan umur 1 minggu = 4 – 5 kali DOC.
Konsekuensinya adalah harus menyiapkan peralatan lebih banyak untuk mendukung pola
pertumbuhan yng sangat cepat. Untuk menerima 1000 ekor DOC broiler perlu menyediakan
minimal 14 buah tempat pakan baki dan 14 buah tempat minum. Bahkan sudah mulai banyak yang
menerapkan 20 buah tempat makan dan tempat minum. Luas brooder pun perlu menyesuaikan.
Tempat pakan disaat ayam masih berumur dibawah 1 minggu (7 hari) masih menggunakan
tempat berbentuk bulat ceper atau berbentuk baki Chick feeder tray dan tidak jarang peternak
menggunkan box bekas DOC (day old chick) yang dipotong sebagian sehinggga fdapat digunakan
untuk tempat pakan. Tempat pakan daribahn kardus ini tidak tahan lama sehingga setelah
bertambahnya umur ayam, tempat pakan harus diganti dengan tempat pakan plastic buatan pabrik.

c. RANGKUMAN

Semakin cepat kotoran ayam dan sekam (litter) dibersihakan makan semakin baik. Karena
pertumbuhan, perkembangan ataupun penyebaran bibit penyakit yang ada setelah kegiatan
pemeliharaan akan berkurang atau bahkan akan terputus.

Setalah semua permukaan kandang dan tirai kandang bersih dari debu dan kotoran yang
membandel. Baru dilakukaan lagi pencucian dengan detergen. Contoh detergen yang umum
digunakan misalnya sabun krem atau rinso. Cara mengunakan detergen untuk mencuci kandang dan
tirai kandang adalah; detergen baik itu sabun krem atau rinso dimasukkan kedalam bak atau drum
besar diaduk atau dikocok – kocok sampai keluar busanya, baru kemudian dipergunakan untuk
mencuci kandang dan tirai kandang dengan cara menyemprotnya sampai merata dan bersih.
Pencucian dengan detergen ini, dimasukkan untuk membunuh mikroorganisme yang memiliki
lapisan lunak sebagai pelindung saat berada diluar tubuh ternak misalnya virus AI.

Setelah kandang bersih dan sudah disemprot dengan desinfektan kemudian dilanjutkan dengan
pengapuran. Pengapuran kandang bertujuan untuk membunuh mikroorganisme termasuk jamur. Jadi
pengapuran merupakan langkah awal dalam pencegahan penyakit yang mungkin akan timbul selama
proses pemeliharaan ayam broiler (pedaging).
Selanjutnya yang dilakukan adalah penebaran sekam didalam kandang. Sekam sangat baik
sbagai alas kandang didalam pemeliharaan ayam broiler (pedaging). Sekam yang dipergunakan
sebagai alas kandang ini biasanya disebut denga istilah litter. Namun perlu diigat, sebelum
dimasukkan kedalam kandang pastikan bahwa sekam sudah disemprot dengan NaOH atau
disenfektan lannya. Setelah kering baru dimasukkkan. Ketebalan liter dalam kandang yang
digunakan untuk pemeliharaan ayam broiler (pedaging) berkisar antar 3 – 5 cm.

9
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
Induk buatan (brooder) dapat dibuat dari bahan seng yang dibuat dengan melingkar didalam
ruangan kandang yang dilengkapi pemanas, tempat pakan, tempat minum dan tirai kandang. Hal ini
bertujuan agar panas yang diinginkan tercapai.

d. TUGAS 1
1. Catat jumlah tempat minum yang disediakan untuk memelihara anak ayam umur sehari
sebayak 1000 ekor
2. Catat jumlah sekam (liter) yang dibutuhkan untuk tiap m2 luas kandang pemeliharan
3. Ukur tinggi pemanas dari lantai
4. Timbang anak ayam dan catat berat rata –ratnya

e. TES FORMATIF 1
1. Mengapa kandang untuk tempat pemeliharaan anak ayam sebelumnya perlu disucihamakan
2. Jelaskan mengapa dalam kandang pemeliharaan anak ayam (DOC) perlu disediakan pemanas
3. Mengapa litter untuk DOC sebelum anak ayam bias makan sebaiknya ditutup dengan kertas
4. Agar anak ayam terkosentrasikan disekitar tempat makan /tempat minum, alat apa yang harus
dipasang dalam persiapan pemeliharan anak ayam
5. Berapa ketebalan litter yang perlu dipersiapkan untuk pemeliharan anak ayam
6. Berapa tinggi lingkaraan yang dipersiapkan untuk pemeliharaan DOC

f. KUNCI JAWABAN FORMATIOF 1


1. Karena dikhawatirkan ditempat pemeliharaan, banyak bibit penyakit yang membahayakan
anak ayam yang dipelihara
2. Pemanasan sangat diperlukan untuk memelihara suhu tubuh anak ayam kerena belum
mepunyai bulu yang dapat mempertahankan suhu tubuhnya
3. Agar DOC tidak memakan bahan litter, sebab bisa mengakibatkan kematian
4. Perlu dipasang chicguard
5. Bisanya digunakan 5 – 7. 5 cm
6. Sekitar 45 cm

10
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
2. KEGIATAN BELAJAR 2

PENYAJIAN DATA
a. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN 2
Setelah peserta didik mempelajari kegiatan 1, diharapkan;
1. Memahami pemeliharaan unggas pedaging priode stater dan finisher
2. Memahami cara pemberian pakan dan minum yang benar
3. Melakukan dari vaksinasi secara benar sesuai prosedur
4. Menejemen penerangan dan pengaturan tirai sesuai prosedur
5. Memberikan vitamin secara tepat
6. Melakukan control berat badan

b. URAIAN MATERI 2
2.1 PEMELIHARAAN AYAM PRIODE STATER
Penanganan kedatangan DOC atau anak ayam selain menyiapkan indukkan atau induk buatan
juga harus menyiapkan pakan, minum dan vitamin. Bahkan kalau dimungkinkan anak ayam tersebut
diberi larutan gula atau air gula (glukosa). Adapun tujuan dari pemberian air gula adalah sebagai
sumber energy. Pada saat pemberian air minum dapat dicampur dengan pemberian vitamin. Untuk
air minum ayam berilah air yang bersih, jangan menggunkan air yang berasal dari air sungai. Pada
saat member pakan gunakan tempat yang membentuk bulat dan ceper. Setelah anak ayam bertambah
umur dan semakin besar barulah diganti dengan tempat pakan yang berukuran besar.
Cara –cara pemeliharan pada anak ayam broiler dari umur suatu hari sampai bulunya tumbuh
sempurna. Umunya sama. Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagi berikutr;
a) Kandang tempat pemeliharaan harus terpisah dari tempat pemeliharaan ayam dewasa, agar
tidak terjadi penularaan penyakit yang mungkin pada ayam dewasa tidak terlihat tetapi pada
anak ayam bias timbul, bahkan pegawainya harus khusus.
b) Ransum dan air minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Dijaga agar tempat
ransum/air minum jangan sampai kosong. Pada saat anak ayam dimasukkan ketempat
pemeliharaan. Air minum harus disediakan dan ransum diberikan setelah tiga jam berikutnya.
Tempat air minum ditempatkan di luar tudung pemanas dan ditempatkan di atas litter.
Setelah dua hari, tempat minum ditempatkan setinggi 2,5 cm diatas litter (setinggi leher anak
ayam). Ransum bisa ditaburkan di atas box bekas pengiriman anak ayam, diatas baki atau
diatas kertas penutup litter. Tempatkan sedikit agak jauh dari pusat pemanas, untuk menjaga
agar ransum tidak terlalu kering tetapi harus terang agar mudah terlihat oleh ayam. Ransum
diberikan sedikit demi sedikit tetapi lebih sering.
c) Temperatur udara sekeliling induk buatan yang sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak
ayam adalah 950F (350C) dari mulai umur satu hari sampai deengan umur satu minggu.
Selanjutnya setiap minggu berikutnya, temperatur induk buatan diturunkan 50F sampai
pertumbuhan bulu anak ayam tersebut tumbuh sempurna. Biasanya alat pemanas induk
buatan) ini diperlukan sampai anak ayam berumu 1 – 2 minggu. Tergantung kepada
kecepatan pertumbuhan anak ayam tersebut dan keadaan cuaca. Dalam praktek. Untuk

11
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
mengetahui apakah temperature pemanas cukup atau tidak dapat dilihat dari penyebaran anak
ayam. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar.
d)Setelah anak ayam berumur satu minggu, baik pembatas yang berbentuk lingkaran
(chickguard) maupun kertas penutup bahan dasar litter. Sudah tidak diperlukan lagi (diangkat).
Tempat ransum/air minum perluh dipindahkan ketempat yang agak jauh dari induk buatan dan
sebaiknya ditempatkan lebih tinggi dan litter agar tidak terkotori oleh litter pada waktu anak
ayam mencakar-cakar litter. Tempat ransum diletakkan setinggi panggung dari anak ayam dan
tempat minum di letakan setinggi leher anak ayam. Tempat ransum sebaiknya diisi hanya ½
sampai 2/3 penuh agar tidak banyak yang tercecer.
e) Luas tempat pemeliharaan anak ayam jangan terlalu padat. Bila terlalu padat akan
menyebabkan kematian meningkat dan pertumbuhan lambat. Sebagai patokan dapat dipakai
ketentuan berikut :
✓ Untuk anak ayam potong (broiler) sampai dipanen (umur 0 -6 minggu) dapat digunakan
20 ekor / m2.
✓ Untuk anak ayam potong (broiler) sampai dipanaen ( umur 6 minggu) cukup untuk 10 –
12 ekor/m2.
✓ Dalam prakter. Luas kandang ini biasanya diperluas disesuakan dengan pertambahannya
umur sampai mencapai luas maksimum dan biasanya sudah ada dalam buku petunjuk
pemeliharaan yang dikeluarkan oleh perusahan (breeder).
f). ayam pedaging dari umur satu hari sampai dengan umur 6 minggu (dipanen) sekitar 3.25-3.5
kg/ekor. Ransum sebaiknya diberikan 2x / hari yaitu jam 07.00 atau 08.000 pagi dan jam
14.00 siang. Bentuk fisik ransum yang diberikan pada anak ayam yaitu betuk tepung (mash)
dan biasanya sudah tersedia di toko makanan atau dapat pula menyusun sendiri
Penyakit yang tersedia pada ternak ayam umumnya timbul bila keadaan pemeliharaan kurang
baik. Kondisi kandang yang tidak memnuhi syarat kesehatan (sinar matahari yang kurang atau tidak
masuk sama sekali) disertai pemberian ransum yang kurang sempurna. Akibatnya dari serangan
penyakit ini menyebabkan kerugian yang snagat besar pada peternak. Untuk menjaga agar ayam
yang dipelihara tetap sehat upaya –upaya yang dilakukan dengan melalui sanitasi dan tatalaksana
pemeliharaan antaranya.
• Menjaga kondisi liter tetpa kering (RH= 25 %) dan bersih
• Ventilasi kandang yang cukup
• Tempat pemeliharaan anak ayam terpisah dari ayam dewasa
• Pemberian ransum yang baik kualitas dan kuantitasnya
• Jangan banyak pengunjunh ke dalam ternak ayam karena dikhawatirkan akan menularkan
penyakit
• Ayam yang sakit harus segera dipisahkan dan tempatkan pada kandang khusus (kandang
karantian) agar penyakitnya tidak menyebar pada ayam yang masih sehat
• Burung – burung liar atau hewan lainnya dijaga agar tidak bisa masuk ke kandang
• Air minum yang diberikan harus bersih dan setiap
• Akan mengganti air minum tenya harus dibersihkan.

12
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
Namun demikian awalaupun pencegahan tersebut diatas telah dilaksanakan dengan baik, tetapi
sering dijumpai ayam tersebut terserang penyakit unggas menular yang ganas, misalnya penyakit
tetelo (ND), penyakit ini disebabkan oleh virus dan menyerang ternak unggas pada berbagai umur
dan terserang umumnya mati serta tidak bisa diobati. Untuk pencegahan penyakit seperti ini
biasanya dilakukan dengan melalui vaksinansi dan jenis penyakit unggas yang menular ini.
Vaksinasi dimaksudkan untuk meningkatkan kekebalan tubuh dari ayam agar tidak terserang
penyakit yang bersangkutan. Vaksinasi ini bisa dilakukan dengan tetes mata, tetes mulut, melalui air
minum dan suntikan. Satu contoh program vaksinasi dalam pemeliharaan ayam broiler dapat dilihat
table 4.

Table 4. PROGRAM VAKSINASI PADA PEMELIHARAAN AYAM

UMUR AYAM JENIS VAKSIN DOSIS APLIKASI KETERANGAN


4 ND Killed 0,5 Ds (Normal) Subcutan
ND Live Normal Tetes mata
9 - 12 IBD Live Normal Air minum
18 - 23 IBD Live Normal Air minum Jika diperlukan,
dilakukan untuk
daerah yang IBD-
nya ganas
21 ND Live Normal Air minum
35 ND Live Normal Air minum Jika ayam dipanen
besar

Saat ini vaksin ND banyak diprdagangkan di took took makanan ayam dengan jenis yang
berbeda beda seperti La sota, Medivac Hitchner B1, medivac ND Emulsion dan banyak lagi.
Pemakaiannya bisa dibaca pada label kemasan atau langsung ditanyakan pada penjualnya karena tiap
jenis vaksin penggunaannya berbeda. Penyakit lain yang juga perluh di cegah dengan melalui
vaksinasi yaitu Gumboro. Penyakit ini menyababkan hilangnya kekebalan ayam sehingga sangat
berbahaya. Hal hal yang perlu diperhatikan kalau kita akan melakukan vaksinasi yaitu :
a) Vaksin yang digunakan belum habis masa pakainya.
b) Vaksin harus disimpan pada temperature yang rendah (dalam termos es, kulkas, kantong
plastic yang berisi es) dan hindarkan dari sinar matahari.
c) Ayam yang divaksin harus dalam kondisi yang sehat.
d) Vaksin yang sudah dilarutkan harus habis pakai, tidak boleh lebih dari 4 jam.
e) Pelaksanaan vaksinasi dianjurkan dilakukan pada sore hari atau pagi hari.
Cara melakukan vaksinasi bisa dilakukan dengan tetes mata, yaitu dengan meneteskan vaksin
yang telah dilarutkan dalam cairan dapar sebanyak satu tetes (0,05 ml) kedalam mata anak ayam.
Tanda bahwa vaksin tersebut masukkedalam matanya. Anak ayam tersebut terlihat berkedip kedip
sehingga tanda ingin mengeluarkan cairan dari dalam matanya. Vaksinasi tetes mata ini merupakan
tahap permulaan. Vaksinasi dengan melalui air minum dilakukan dengan cara tidak memberi minum
dulu sebelumnya selama ±3 jam . Setelah 3 jam air minum yang mengandung vaksiin diberikan
dengan harapan bisa habis.
Vaksinasi dengan mengunakan suntikkan yaitu vaksin yang disuntikkan pada daging dada atau
paha. Jumlah ayam dapat diavaksin biasanya sudah diatur dalam kemasan misalnya dalam satu

13
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
ampul cukup untuk 100 ekor, 500 ekor, 1000 ekor. Banyaknya volume yang disuntikkan sangat
tergantung jepada banyaknya aquadest yang dipakai sebgai pelarut. Setelah vaksinasi biasanya
diberikan vitamin dalam air minumnya yang tujuannya untuk meningkatkan kondisi tubuh dari
ayam. Misalnya elektrovit, neobro sebgai pemacu pertumbuhan (pemakaian bisa dilihat pada table
kemasan). Pada anak ayam baik pada air minum atau ransum biasanya diberikan obat anti
coccidioscis yaitu penyakit yang menyerang anak ayam dengan angka kematian yang tinggi. Macam
–macam coccidiostat (obat anti coccidioscis) dapat dibeli ditoko –toko makanan ayam misalnya
Sulfamenzathin

2.2 PEMELIHARAAN AYAM PRIODE FINISHER


Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa pemeliharaan stater untuk ayam pedaging
(broiler) dimulai dari umur satu hari sampai 3 minggu. Oleh Karen aitu ransumnya perlu diganti dari
ransum stater (energy 3200 kkal /kg, protein 23 %). Dengan ransum finisher ( energy 3000 kkal /
kg, protein 30 %). Penggantian ransum ini sebiknya tidak dilakukan secara sekaligus. Tetapi
dilakukan secara bertahap. Mula –mula diberikan ransum stater 75 5 ditambah ransum finisher 25 5.
Kemudian pada hari berikutnya diberikan ransum stater 25 % ditambahkan ransum finisher 75 %
dan pada hari berikutnya diberikan ransum finisher seluruhnya. Bila tidak dilakukan seperti ini
biasanya ayam makan agak berkurang untuk beberapa hari dan dikhawatirkan akan menghambat
pertumbuhan. Tempat ransum / air minum harus dibersihkan dulu sebelum kita memberikan
makanan / minum pada pagi harinya. Waktu pemberian ransum biasanya dilakukan secara rutin pada
jam 07.00 sampai jam 08.00 pagi dan siang jam 14.00.
Pemberian ayam pedaging (broiler) pada fase finisher hampir sama dengan pemeliharaan fase
sebelumnya, yang berbeda yaitu tempat ransum dan tempat air minum diperlukan tempat yang
berkapasitasnya lebih besar dan pengunaan kandang yanglebih luas. Litter tempat pemeliharaan
dijaga agar tetap kering dan bila basah karena ada air tumpah harus segera dibuanga dan diganti.
Litter juga bisa menjadi basah bila kandang terlau padat. Untuk mengatasinya maka litter perllu
diganti denagn litter baru disertai dengan mengurangi kepadatannya dan ventilasi kandang
ditingkatkan.
Dalam pemeliharaan ayam pedaging tidak perlu dipisahkan antara jantan dan betinanya
kecuali kala ada pesanan kusus. Dalam setiap kandang tidak dibenarkan memelihara ayam yang
berbeda umurnya. Pada broiler (ayam pedaging) ayam sudah bisa dipanen sekitar umur 5 – 6 minggu
dengan berat rata –rata 1.3 – 1.5 K

c. RANGKUMAN 2
Penanganan kedatangan DOC atau anak ayam selain menyiapkan indukkan atau induk buatan,
pemakaian dan larutan gula atau air gula (glukosa). Adapun tujuan dari pemberian air gula adalah
sebagai sumber energy, pada saat pemberian air minum dapat dicampur dengan pemberian vitamin.
Cara –cara pemliharaan pada anak ayam broiler maupun anak ayam petelur dari umur satu hari
sampai bulunya tumbuh sempurna. Umunya sama. Untuk jelasnya dapat diuraikan sebagai berikut;
A) Kandang tempat pemeliharaan harus terpisah dari tempat pemeliharaan ayam dewasa, agar
tidak terjadi penularaan penyakit yang mungkin pada ayam dewasa tidak terlihat tetapi pada
anak ayam bisa timbul, bahkan pegawainya harus khusus.

14
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
B). Ransum dan air minum harus tersedia dalam jumlah yang cukup. Dijaga agar tempat
ransum/air minum jangan sampai kosong. Pada saat anak ayam dimasukkan ketempat
pemeliharaan. Air minum harus disediakan dan ransum diberikan setelah tiga jam berikutnya.
Tempat air minum ditempatkan di luar tudung pemanas dan ditempatkan di atas litter. Setelah
dua hari, tempat minum ditempatkan setinggi 2,5 cm diatas litter (setinggi leher anak ayam).
Ransum bisa ditaburkan di atas box bekas pengiriman anak ayam, diatas baki atau diatas
kertas penutup litter. Tempatkan sedikit agak jauh dari pusat pemanas, untuk menjaga agar
ransum tidak terlalu kering tetapi harus terang agar mudah terlihat oleh ayam. Ransum
diberikan sedikit demi sedikit tetapi lebih sering.
C). Temperatur udara sekeliling induk buatan yang sangat baik untuk pertumbuhan anak-anak
ayam adalah 950F (350C) dari mulai umur satu hari sampai deengan umur satu minggu.
Selanjutnya setiap minggu berikutnya, temperatur induk buatan diturunkan 50 F sampai
pertumbuhan bulu anak ayam tersebut tumbuh sempurna. Biasanya alat pemanas induk
buatan) ini diperlukan sampai anak ayam berumu 1 – 2 minggu. Tergantung kepada
kecepatan pertumbuhan anak ayam tersebut dan keadaan cuaca. Dalam praktek. Untuk
mengetahui apakah temperature pemanas cukup atau tidak dapat dilihat darin penyebaran
anak ayam. Untuk jelasnya dapat dilihat pada gambar.
D). Setelah anak ayam berumur satu minggu, baik pembatas yang berbentuk lingkaran
(chickguard) maupun kertas penutup bahan dasar litter. Sudah tidak diperlukan lagi
(diangkat). Tempat ransum/air minum perluh dipindahkan ketempat yang agak jauh dari
induk buatan dan sebaiknya ditempatkan lebih tinggi dan litter agar tidak terkotori oleh litter
pada waktu anak ayam mencakar-cakar litter. Tempat ransum diletakkan setinggi panggung
dari anak ayam dan tempat minum di letakan setinggi leher anak ayam. Tempat ransum
sebaiknya diisi hanya ½ sampai 2/3 penuh agar tidak banyak yang tercecer.
E). Luas tempat peemeliharaan anak ayam jangan terlalu padat. Bila terlalu padat akan
menyebabkan kematian meningkat dan pertumbuhan lambat. Sebagai patokan dapat dipakai
ketentuan berikut :
✓ Untuk anak ayam potong (broiler) sampai dipanen (umur 0 -6 minggu) dapat digunakan
20 ekor / m2.
✓ Untuk anak ayam potong (broiler) sampai dipanaen ( umur 6 minggu) cukup untuk 10 –
12 ekor/m2.
✓ Dalam prakter. Luas kandang ini biasanya diperluas disesuaikan dengan pertambahannya
umur sampai mencapai luas maksimum dan biasanya sudah ada dalam buku petunjuk
pemeliharaan yang dikeluarkan oleh perusahan (breeder).
F). ayam pedaging dari umur satu hari sampai dengan umur 6 minggu (dipanen) sekitar 3.25-
3.5 kg/ekor. Ransum sebaiknya diberikan 2x / hari yaitu jam 07.00 atau 08.000 pagi dan
jam 14.00 siang. Bentuk fisik ransum yang diberikan pada anak ayam yaitu bnetuk tepung
(mash) dan biasanya sudah tersedia di took makanann atau dapat pula menyusun sendiri

Seperti telah dikatakan sbelumnya bahwa pemeliharaan stater untuk ayam pedaging (broiler)
dimulai dari umur satu hari sampai 3 minggu. Oleh Karen aitu ransumnya perlu diganti dari ransum
stater (energy 3200 kkal /kg, protein 23 %). Dengan ransum finisher ( energy 3000 kkal / kg, protein

15
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
30 %). Penggantian ransum ini sebiknya tidak dilakukan secara sekaligus. Tetapi dilakukan secara
bertahap. Mula –mula diberikan ransum stater 75 % ditambah ransum finisher 25 5. Kemudian pada
hari berikutnya diberikan rnsum stater 25 % ditambahkan ransum finisher 75 % dan pada hari
berikutnya diberikan ransum finisher seluruhnya. Bila tidak dilakukan seperti ini biasanya ayam
makan agak berkurang untuk beberapa hari adan dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan.
Tempat ransum / air minum harus dibersihkan dulu sebelum kita memberikan makanan / minum
pada pagi harinya. Waktu pemberian ransum biasanya dilakukan secara rutin pada jam 07.00 sampai
jam 08.00 pagi dan siang jam 14.00.

Pemberian ayam pedaging (broiler) pada fase finisher hampir sama denagn pemeliharaan fase
sebelumnya, yang berbeda yaitu tempat ransum dan tempat air minum diperlukan tempat yang
berkapasiatanya lebih besar dan penngunaan kandang yanglebih luas. Litter tempat pemeliharaan
dijaga agar tetpa kering dan bila basah karena ada air tumpah harus segera dibuang dan diganti.
Litter juga bisa menjadi basah bila kandang terlau padat. Untuk mengatasinya maka litter perllu
diganti denagn litter baru disertai dengan mengurangi kepadatannya dan ventilasi kandang
ditingkatkan.
Dalam pemeliharaan ayam pedaging tidak perlu dipisahkan antara jantan and betinanya
kecuali kala ada pesanan kuhsus. Dalam setiap kandang tidak dibenarkan memlihara ayam yng
berebda umurnya. Pada broiler (ayam pedaging) ayam sudah bisa dipanen sekitar umur 5 – 6 minggu
denagn berat rata –rata 1.3 – 1.5 Kg.
B) TUGAS 2
1. Catat rata – rat temperature pemanas / induk buatan dari mulai anak ayam umur sehari
sampai anak ayam bulunya tumbuh sempurna.
2. Hitung rata –rata konsumdi ransum anak ayam per ekor pada fase stater
3. Catat persentasi angka kematian pada fase stater
4. Catat pertambahan berat badan rata –rata anak ayam broiler dari umur sehari sampai umur 3
minggu
5. Hitung persetase angka kemtian anak ayam broiler pada fase pertumbuhan
6. Timbang berat badan rata –rata pada saat mencapai 5 – 6 minggu
7. Hitung konsumsi ransum yang dihabiskan per ekor dari mulai stater sampai panen.

C) TES FORMATIF 2
1. Mengapa littrer penutup lantai perlu ditutup dengan kertas ?
2. Apa sebabnya pemotongan paruh harus pijar bila akan digunakan
3. Mengapa angka kematian pada ayam yng dipelihara perlu dicatat begitu pula tentang
konsumsi ransum
4. Dalam memelihara anak ayam fase staer tidak boleh terlalu padat jelaskan mengapa demikian
5. Mengapa kalau temperature pemanas terlau rendah anak ayam akan berkumpul disekitar
pemanas
6. Apa maksudnya dalam memelihara DOC perlu dipakai chickguard sampai mencapai umur 1
minggu

16
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
7. Mengapa dalam pengantian ransum stater ke finisher biasanya tidak sekaligus, tetapi
bertahap
8. Apa sebabnya ayam broiler pada umunya dipanen umur 5 – 6 minggu
9. Apa efeknya kalau dalam pemeliharaan broiler kondsi liternya dalam keadaan basah
10. Mengapa kalu membrikan protein ransum pada anak ayam broiler fase stater lebih tinggi
dibandingkan sengan fase finisher.
D) KUNCI JAWABAN FORMATIF 2
1. Karena anak ayam (DOC) suka mematuk apa saja yang ada disekelilingnya sehinggga bila
mematuk litter dan dimakan dikhawatirkan akan mati
2. Supaya darah tidak cepat mengalir tetapi langsung menjadi beku dan mencegah infeksi
3. Angka kematian mencerminkan sanitasi pemeliharaan dan konsumsi ransum untuk
mengetahui jumlah ransum yang perlu di sediakan
4. Bila terlalu padat meneyababkan angka kematian yang tinggi dan pertumbuhan yang lambat
5. Agar memperoleh kehangatan dari penas tubuh temannya
6. Supaya anak ayam terkonsentrais didaerah pemanas dan tempat pakan dan tempat minum
7. Nila sekaligus biasanya ayam makanya berkurang karena terjadi perubahan dari bau, rasa
ransum. Dengan bertahap perubahan tersebut tidak terlalu besar
8. Karena pada umur 5 -6 minggu pertumbuhan ayam broiler sudah mulai menurun
9. Ayam banyak terserang penyakit dan pertumbuhan lambat
10. Karena pada fase staer petumbuhannya lebih cepat dan untuk pertumbuhan yang cepat ini
diperlukan protein ransum yang tinggi

17
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
3. KEGIATAN BELAJAR 3
PENYAJIAN DATA
a. TUJUAN KEGIATAN PEMEBLAJARAN 3
Peserta didikk diharapkan dapat:
1. Melakuakan pencatatan pemeliharaan ternak (recording) secara benar
2. Melakukan pencatatan umur ayam uggas pedaging
3. Melakukan pencatatan jumlah populasi ayam
4. Melakukan pencatatan jumlah pakan yang dikonsumsi ayam
5. Melakukan pencatatan kesehatan ayam
6. Melakukan pencatatan vaksinasi
7. Melakukan pencatatan pengobatan
8. Melakukan pencatatan kematian ternak ayam
b. URAIAN MATERI
3.1 Pengertian Pencatatan (Recording)
Recording “ berasal dari kata Record, yang artinya adalah catatan atau rekaman. Pencatatan
(recording) yang lengkap sangat penting untuk mengembangkan usaha pemeliharaan ayam. Kegiatan
pencatatan ini merupakan suatu keharusan bagi petani peternak yang ingin maju dalam usahanya.
Rekording diperlukan sebagai alat bantu manajemen usaha ayam petelur. Data-data yang
dicatat akan digunakan sebagai dasar dalam menentukan langkah-langkan pengelolaan ayam
selanjutnya.
Pencatatan biasanya dibuat dalam bentuk kartu atau buku, bahkan yang baik adalah
dilengkapi dengan foto-foto atau gambar ayam bisa juga gambar-gambar kegiatan sehari-hari yang
telah dilakukan. Yang perlu digaris bawahi bahwa pencatatan tidak harus selalu dilakukan setiap
hari, tetapi bisa juga satu minggu sekali, dua minggu sekali atau sebulan sekali tergantung dari
kebutuhan.
Pencatatan (recording) merupakan bagian dari administrasi dari suatu usaha pemeliharaan
ayam. Kegiatan pencatatan (recording) bagi perusahaan peternakan ayam yang skala usahanya besar
biasanya lengkap.

3.2 Manfaat Pencatatan (Recording)


Ada beberapa manfaat pencatatan( recording) adalah sebagai berikut:
1. Dapat digunakan untuk memantau semua kegiatan teknis usaha pemeliharaan
2. Dapat digunakan untuk melihat asal –usul ayam
3. Dapat digunakan untuk melihat pertambahan bobot badan yang sedang dipelihara.
4. Dapat digunakan untuk melihat jenis penyakit yang menyerang ayam
5. Dapat digunakan untuk melihat jenis pakan dan jumlah konsumsi pakan
6. Dapat digunakan untuk melihat keberhasilan atau kegagalan usaha.
7. Dapat digunakan untuk melihat efisiensi dalam pemeliharaan
8. Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan usaha
pemeliharaan ayam
18
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
3.3 Menentukan Macam-Macam Format Pencatatan (Recording) Dalam Pemeliharaan Ayam
Seperti apa yang telah dibahas diatas bahwa pencatatan (recording ) yang lengkap sangat
penting dalam rangka untuk pengembangan usaha pemeliharaan ayam. Pencatatan (recording)
merupakan rekaman data-data teknis tentang kegiatan usaha, sehingga format pencatatan (recording)
diusahakan dapat memuat berbagai macam data yang diperlukan.
Semakin lengkap data yang direkam atau dicatat akan semakin baik. Dalam pembuatan
format pencatatan (recording) pada prinsipnya adalah : dapat memuat data yang lengkap, mudah
dalam memasukkan data, mudah dibaca atau dipahami oleh pelaku atau pihak yang berkepentingan.
Ada beberapa pencatatan (recording) yang umum dipergunakan dalam usaha pemeliharaan
antara lain sebagai berikut: pencatatan tentang strain ayam, tanggal tetas, tanggal penerimaan,
jumlah ayam, pencatatan tentang pemberian pakan, pencatatan tentang pertambahan bobot badan,
pencatatan tentang kesehatan atau obat-obatan, pencatatan tentang kematian , pencatatan tentang
penggunaan obat, pencatatan tentang kegiatan vaksin, pencatan tentang pemanenan atau penjualan
ayam, dan lain-lain.
1. Pencatatan tentang berat
Yaitu pencatatan tentang : berat awal berapa, berat akhir berapa, dan pertambahan berat
perminggu berapa. Untuk mengetahui berata awal ayam dapat dilakukan pada saat DOC datang dan
berat akhir dapat dilakukan pada saat pemanenan atau berat akhir penimbangan pada saat akan
diadakan sample (contoh).
2. Pencatatan Tentang Jumlah DOC Pada Awal Pemeliharaan.
Data tentang jumlah ayam ayam pada saat mulai pemeliharaan perlu dicatat, untuk
mengetahui jumlah atau persentase mortalitasnya selama pemeliharaan
3. Pencatatan (Recording) Tentang Pakan.

Pencatatan (recording) tentang pakan ternak pada umumnya memuat tentang: jenis pakan
yang diberikan ,tanggal pemberian, jumlah pakan, sisa pakan, jumlah konsumsi pakan per hari atau
perminggu dll. Untuk menghitung rata-rata konsumsi pakan dapat menggunakan rumus sebagai
berikut:

JP
RK =
JA
Dimana : RK = rata-rata konsumsi
JP = jumah pakan yang dihabiskan
JA = jumlah populasi ayam

4. Pencatatan Tentang Kesehatan


Data tentang kesehatan yang perlu dicatat adalah kegiatan penanganan kesehatan:
penggunaan vaksin, obat, vitamin dan bahan lain yang diberikan harus ada keterangan kapan
diberikan (tanggal, bulan, tahun), berapa dosisnya dan bagaimana metode pemberiannya.
5. Mortalitas

19
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
Jumlah kematian ayam harus dicatat secara baik, dengan tujuan untuk mengetahui berapa
jumlah mortalitas selama pemeliharaan.
Untuk menghitung persentase kematian ayam dapat menggunkan rumus:
JAM
M = X 100 %
JPA
Dimana : M = mortalitas
JAM = jumlah ayam mati
JPA = jumlah populasi ayam

6. Konversi Pakan
Yang dimaksut dengan konversi pakan adalah perbandingan antara jumlah pakan yang
dihabiskan dengan bobot badan ayam yang dihasilkan.

Σ P (kg)
FCR =
Σ B (kg)

Dimana : FCR = Konversi pakan (Feed Conversion Ratio)


Σ P = Jumlah pakan yang dihabiskan (kg)
Σ B = Jumlah bobot badan ayam (kg) yang dihasilkan

c. RANGKUMAN
Recording “ berasal dari kata Record, yang artinya adalah catatan atau rekaman. Pencatatan
(recording) merupakan bagian dari administrasi dari suatu usaha pemeliharaan ayam. Kegiatan
pencatatan (recording) bagi perusahaan peternakan ayam yang skala usahanya besar biasanya
lengkap.

Ada beberapa manfaat pencatatan (recording) adalah sebagai berikut:


1. Dapat digunakan untuk memantau semua kegiatan teknis usaha pemeliharaan
2. Dapat digunakan untuk melihat asal-usul ayam
3. Dapat digunakan untuk melihat pertambahan bobot badan yang sedang dipelihara.
4. Dapat digunakan untuk melihat jenis penyakit yang menyerang ayam
5. Dapat digunakan untuk melihat jenis pakan dan jumlah konsumsi pakan
6. Dapat digunakan untuk melihat keberhasilan atau kegagalan usaha.
7. Dapat digunkan untuk melihat efisiensi dalam pemeliharaan
8. Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan usaha
pemeliharaan ayam
Ada beberapa pencatatan (recording) yang umum digunakan dalam usaha pemeliharaan
antara lain sebagai berikut: pencatatan tentang strain ayam, tanggal tetas, tanggal penerimaan,
jumlah ayam, pencatatan tentang pemberian pakan, pencatatan tentang pertambahan bobot badan,
pencatatan tentang kesehatan atau obat-obatan, pencatatan tentang kematian , pencatatan tentang
penggunaan obat, pencatatan tentang kegiatan vaksin, pencatan tentang pemanenan atau penjualan
ayam, dan lain-lain.

20
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
1. Pencatatan tentang berat
2. Pencatatan tentang jumlah DOC pada awal pemeliharaan
3. Pencatatan (recording) tentang pakan
4. Pencatatan tentang kesehatan
5. Mortalitas
6. Konversis pakan

d. TUGAS 3
1. Catat umur ayam broiler yang anda panen dan bebrapa berat rata – rata per ekor
2. Hitunglah persentase ayam yang cacat sebagai akbiat penangkapan
3. Hitunglah feed konversinya (perbandingan antara ransum yang dihabiskan dengan berat badan
yang dihasilkan)

e. TES FORMATIF
1. Apa yang anda ketahui tentang recording
2. Jelaskan manfaat membuat recording
3. Jelaskan macam – macam format penilain recording untuk usaha pemeliharaan ayam broiler
4. Sebutkan 3 manfaat recording bagi peternak

f. KUNCI JAWABAN FORMATIF


1. Recording “ berasal dari kata Record, yang artinya adalah catatan atau rekaman. Pencatatan
(recording) merupakan bagian dari administrasi dari suatu usaha pemeliharaan ayam. Kegiatan
pencatatan (recording) bagi perusahaan peternakan ayam yang skala usahanya besar biasanya
lengkap.

2. Manfaat dari pencatatan( recording)


a. Dapat digunakan untuk memantau semua kegiatan teknis usaha pemeliharaan
b. Dapat digunakan untuk melihat asal –usul ayam
c. Dapat digunakan untuk melihat pertambahan bobot badan yang sedang dipelihara.
d. Dapat digunakan untuk melihat jenis penyakit yang menyerang ayam
e. Dapat digunakan untuk melihat jenis pakan dan jumlah konsumsi pakan
f. Dapat digunakan untuk melihat keberhasilan atau kegagalan usaha.
g. Dapat digunakan untuk melihat efisiensi dalam pemeliharaan
h. Sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan usaha
pemeliharaan ayam
3. Ada beberapa pencatatan (recording) yang umum digunakan dalam usaha pemeliharaan antara lain
sebagai berikut: pencatatan tentang strain ayam, tanggal tetas, tanggal penerimaan, jumlah ayam,
pencatatan tentang pemberian pakan, pencatatan tentang pertambahan bobot badan, pencatatan
tentang kesehatan atau obat-obatan, pencatatan tentang kematian , pencatatan tentang penggunaan
obat, pencatatan tentang kegiatan vaksin, pencatatan tentang pemanenan atau penjualan ayam, dan
lain-lain.

21
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
4. manfaat recording bagi peternak
• Dapat digunakan untuk memantau kegiatan usaha, melihat asal usl ternak, melihat
pertambahan bobot badan dan dapat digunakan untuk melihat jenis penyakit yang menyerang
ternak dan sebagai dasar untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjut dalam pengembangan
usaha
• Dapat digunakn untuk melihat keberhasilan atau kegaglan usaha melihat efisiensi dalam
pemliharan ternak dan sebagi dasr untuk melakukan evaluasi dan tindak lanjt dalam
pengembangan usaha
• Dapat dipergunakan untuk melihat efisssiensi dalam pemliharaan ayam broiler dan dapat
dipergunakan untuk menatau kegiatanb usaha serta sebagai dasar untuk melakukan evaluasi
dan tindak lanjut dalam penegmbangan usaha.

22
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
4. KEGIATAN BELAJAR 4
PENYAJIAN MATERI
a. TUJUAN KEGIAAN PEMBELAJARAN 4
Setelah peserta didik mempelajari kegiatan 4 diharapkan:
1. Dapat memahami perlakuan unggas seblum penen
2. Dapat memahami perlakuan unggas waktu panen
3. Dapat menghitung data dengan benar sesuai rumus yang ditetapkan
4. Dapat memahami hasil evaluasi akhir

b. URAIAN MATERI 4
Agar supaya pada saat pemanenan ayam broiler (pedaging) berjalan lancar sesuai dengan harapan
peternak yaitu ayam yang dipanen tidak banyak yang stress dan bahkan mati. Maka ada beberapa
tahapan yang perlu dilakuakn oleh peternak diantaranya sebgai berikut;
4.1 PERLAKUAN SEBELUM PEMANENAN
Ayam broiler (pedaging) seblum dipanen langkah baiknya apabila di dalam ransumnya ada
campuran atau tambahan antibiotic. Maka 1 -2 minggu sebelum panen atau dijual hendaknya
pemberian antibiotic ini dihentikan. Hal ini dikuatirkan penggunan antibiotic yang berlebihan akan
berpengaruh terhadap daging ayam. Karena adanya residu antibiotic tersebut.
Apabila daging ayam yang ada residu obat atau antibiotic tersebut dikonsumsi oleh manusia
dikuatirkan akan terjadi penimbunan residu obat atau antibiotic tersebut sedikit demi sedikit yang
akhirnya menjadi banyak dan dapat menganggu kesehatan manusia yang mengkonsumsinya.
Meskipun sebenrnya hal tersebut masih sulit untuk dibuktikan akan kebenarannya. Perlu adanya
kegiaan penelitian yang memakan waktu yang cukup lama yang jelas sampai saat ini belum dijumpai
atau terjadi orang meninggal akibat mengkonsumsi daging ayam (pedaging)

4.2 PELAKSANAAN PEMANENAN


Kegiatan pelkasanaan pemanennan ayam broiler (pedaging) dimulai setelah semua alat yang
diperlukan dalam pemanenan telah siap. Alat –alat tersebut seperti apa yang disebut diatas antara
lain; tali untuk mengikat kaki ayam, timbangan, kawat atau pager pembatas, keramba ayam dan alat
tulis kantot (ATK). Untuk mendapatkan hasil yang baik ada beberapa hal yang dapat digunakan
sebgai pedoman pada saat memanen ayam broiler yaitu:
a. Mengeluarkan semua peralatan kandang seperti tempatpakan , tempat minum sehingga
memudahkan dalam penagkapan ayam
b. Memasang kawat atau pagar penyekatr didalam ruangan kandang
c. Pemanenan ayam broiler ini sebaiknya dilakukan pada sore hari, agar ayam mudah ditangkap
dan penurunan bobot badan tidak terlalu banyak.begitu pula pengiriman ke tempat pemesan.
Sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari agar tidak terlalu panas. Resiko akibat dari
trasportasi ini. Umumnya terjadi;
• Penyusutan bobot badan
Hal initerjadi karena ayam mengeluarkan kotorannya selama perjalanan dan susutnya air tubuh
mellaui penguapan sebagai akibat suhu lingkungan yang panas. Oleh karena itu apabila waktu

23
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
pengangkutan ayam merasa kepanasan dalam crates. Sebaiknya diberikan pecikan air untuk
mengurangoi cekaman panas
• Kematian ternak
Kematian selama transportasi umumnya terjadi karena crates diisi terlalu padat. Kondisi ayam yang
kurang sehat, kepanasan waktu trasportasi dan penaganan yang kurang baik waktu perjlaanan
• Kerusakan bagian – bagian tubuh
Persentase kerusakan bagian tubuh yang paling besar yaitu waktu terjadi trasportasi yang kurang hati
– hati. Kerusakan bagian tubuh secara keseluruhan biasnya sekitar 9 – 12 % untuk sekali
pengangkkutan.
Pada saat menyekat ruangan kandang sebaiknya disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan
ditangkap atau dipanen. Sebagai contoh; apabila dalam satu kandang kapasitas ayamnya sebanyak
5000 ekor dan yang akan ditangkap atau dijual hanya 1000 ekor, maka dalam memasang kawat atau
pagar penyekat hanyauntuk ayam 1000 ekor saja. Hal ini bertujuan untuk menghindari agar ayam
yang tidak atau belum ditangkap tidak stress. Penyekatan ayam broiler yang akan di panen atau
ditangkap dapat dilaakuakn di salah satu sudut kandang dan disesuaikan dengan perkiraan ayam
yang akan ditangkap.

4.3. MENGEVALUASI PERFORMASI PRODUKSI


Evaluasi performen produksi dalam usaha pemeliharaan ayam broiler dapat dilakukan
dengan melihat penampilan luar ternak. Apakah pertumbuhan dan perkembangan ternak ayam
broiler tersebut bagus atau tidak. Hal ini dapayt dilihat dari penampilan ternaknya. Apakah kondisi
ternak sakit atau sehat. Apakah julah pakan yang dikonsusmdi dapay dihasilkan daging sesuai
dengan standart yang ditetapkan oleh perusahan atau petrnak. Pertambahan bobot badan yang
dicapai apakah sesai dengan umur ternak. Kalu tidak tercapai apa penyebabnya perlu adanya
evaluasi performasi dan tindakan perbaikan atau pemecahan masalahnya.
Disamping itu untuk mengevaluasi hasil atau produksi ayam broiler dapat dilihat dari jumlah
mortalitasnya. Berapa jumlah kematian ayam selama proses pemliharaan berlangsung. Oleh karena
itu seprti apa yang telah dijelaskan diatas. Bahwa cacatan atau rekaman kematian sangat diperlukan
untuk menghitung dan mengevaluasi hasil atau produksi ayam broiler tersebut.
Untuk menghitung mortalitas atau kematian ayam dapat dilakukan dengan cara; jumlah ayam
mati dibagi jumlah populasi ayam dikalikan 100 %. Jadi berapa persen ayam yang mati. Yang dapat
menyebabkan kerugian bagi peternak. Masing –masing perusahan atau peternak akan mempunyai
perhitungan sendiri. Namun pada umunya peternak ayam broiler menggunakan patokkan atau
menghitung mortalitas dibawah 5 % agar supaya usahanya untung.
Konversi pakan atau yang sering disebut FCR (feed conversion ratio) dapat juga digunakan
untuk mengevaluasi apakah proses dalam pemeliharaan ayam broiler tersebut berhasil atau tidak,
yang dimaksud dengan konversi apakan adalah perbandinagn antara jumlah pakan yang dihabiskan
dengan bobot badan ayam yang dihasilkan.

24
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
d. RANGKUMAN 4
Agar supaya pada saat pemanen ayam broiler berjalan lancer sesuai dengan harapan peternak,
yaitu ayam yang dipanen tidak banyak yang stress dan bahkan mati, maka ada beberapa tahapan
yang perlu dilakukan oleh peternak diantranya sebagai berikut;

4.1 PERLAKUAN SEBELUM PEMANENAN


Ayam broiler (pedaging) seblum dipanen langkah baiknya apabila di dalam ransumnya ada
campuran atau tambahan antibiotic. Maka 1 -2 minggu sebelum panen atau dijual hendaknya
pemberian antibiotic ini dihentikan. Hal ini dikuatirkan penggunan antibiotic yang berlebihan akan
berpengaruh terhadap daging ayam. Karena adanya residu antibiotic tersebut.

4.2 PELAKSANAAN PEMANENAN


Kegiatan pelaksanaan pemanenan ayam broiler (pedaging) dimulai setelah semua alat yang
diperlukan dalam pemanennan telah siap. Alat –alat tersebut seperti apa yang disebut diatas antara
lain; tali untuk mengikat kaki ayam, timbangan, kawat atau pager pembatas, keramba ayam dan alat
tulis kantot (ATK). Untuk mendapatkan hasil yang baik ada beberapa hal yang dapat digunakan
sebgai pedoman pada saat memanen ayam broiler yaitu:
e. Mengeluarkan semua peralatan kandang seperti tempatpakan , tempatr minum sehingga
memudahkan dalam pennagkapan ayam
f. Memasang kawat atau pagar penyekatr didalam ruangan kandang
g. Pemanenan ayam broiler ini sebaiknya dilakukan pada sore hari, agar ayam mudah ditangkap
dan penurunan bobot badan tidak terlalu banyak.begitu pula pengiriman ke tempat pemesan.
Sebaiknya dilakukan pada pagi hari atau sore hari gagar tidak terlalu panas. Resiko akibat
dari trasportasi ini. Umumnya terjadi;
• Penyusutan bobot badan
Hal initerjadi karena ayam menegluarkan kotorannya selama perjalanan dan susutnyaair tubuh
melalui penguapan sebagai akibat suhu lingkungan yang panas. Oleh karena itu apabila waktu
pengangkutan ayam merasa kepanasan dalam crates. Sebaiknya diberikan pecikan air untuk
mengurangi cekaman panas
• Kematian ternak
Kematian selam transportasi umumnya terjadi karena crates diisi terllau padat. Kondisi ayam yang
kurang sehat, kepanasan waktu trasportasi dan pennaganan yang kurang baik waktu perjlaanan
• Kerusakan bagian – bagian tubuh
Persentase kerusakan bagian tubuh yang paling besar yaitu waktu terjadi trasportasi yang kurang hati
– hati. Kerusakan bagian tubuh secara keseluruhan biasanya sekitar 9 – 12 % untuk sekali
pengangkkutan.
Pada saat menyekat ruangan kandang sebaiknya disesuaikan dengan jumlah ayam yang akan
ditangkap atau dipanen. Sebagai contoh; apabila dalam satu kandang kapasitas ayamnya sebanyak
5000 ekor dan yang akan ditangkap atau dijual hanya 1000 ekor, maka dalam memasang kawat atau
pagar penyekat hanya untuk ayam 1000 ekor saja. Hal ini bertujuan untuk menghindari agar ayam
yang tidak atau belum ditangkap tidak stress. Penyekatan ayam broiler yang akan di panen atau

25
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
ditangkap dapat dilakukan di salah satu sudut kandang dan disesuaikan dengan perkiraan ayam yang
akan ditangkap.

4.3. MENGEVALUASI PERFORMASI PRODUKSI


Evaluasi performen produksi dalam usaha pemeliharaan ayam broiler dapat dilakukan
dengan melihat penampilan luar ternak. Apakah pertumbuhan dan perkembangan ternak ayam
broiler tersebut bagus atau tidak. Hal ini dapat dilihat dari penampilan ternaknya. Apakah kondisi
ternak sakit atau sehat. Apakah julah pakan yang dikonsusm di dapat dihasilkan daging sesuai
dengan standart yang ditetapkan oleh perusahan atau peternak. Pertambahan bobot badan yang
dicapai apakah sesuai dengan umur ternak. Kalu tidak tercapai apa penyebabnya perlu adanya
evaluasi performasi dan tindakan perbaikan atau pemecahan masalahnya.
Disamping itu untuk mengevaluasi hasil atau produksi ayam broiler dapat dilihat dari jumlah
mortalitasnya. Berapa jumlah kematian ayam selama proses pemliharaan berlangsung. Oleh karena
itu seperti apa yang telah dijelaskan diatas. Bahwa cacatan atau rekaman kematian sangat diperlukan
untuk menghitung dan mengevaluasi hasil atau produksi ayam broiler tersebut.
Untuk menghitung mortalitas atau kematian ayam dapat dilakuakn dengan cara; jumlah ayam
matu dibagi jumlah populasi ayam dikalikan 100 %. Jadi berapa persen ayam yang mati. Yang dapat
menyebabkan kerugian bagi peternak. Masing –masing perusahan atau peternak akan mempunyai
perhitungan sendiri. Namun pada umunya peternak ayam broiler menggunakan patokkan atau
menghitung mortalitas dibawah 5 % agar supaya usahanya untung.
Konversi pakan atau yang serring disebut FCR (feed conversion ratio) dapat juga digunakan
untuk mengevaluasi apakah proses dalam pemeliharaan ayam broiler tersebut berhasil atau tidak,
yang dimaksud ,dengan konversi apakan adalah perbandinagn antara jumlah pakan yang dihabiskan
dengan bobot badan ayam yang dihasilkan.

d. TUGAS 4
1. Catat umur ayam broiler yang anda panen dan berapa berat rata- rata per ekor
2. Hitung presentasi mortalitas saat pemeliharaan.
3. Hitung persentase ayam yang cacat sebagai akibat penangkapan

e. TES FORMATIF 4

1. Mengapa kalau kita menangkap ayam broikller sebiknya ditangkap kedua belah kakinya
2. Kalau kita akan menangkap ayam broiler jangan kasar coba jelaskan mengapa demikian.
3. Kapan waktunya yang baik untuk melakukan pemanenan ayam broiler dan mengapa demikian

26
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
f. KUNCI JAWABAN FORMATIF 4

1.Agar tidak terjadi patah tulang, karena bila dua kakinya ditangkap gerakan ayam tidak
membahayakan
2. Karena baila pengakapan kasar bisa menurunkan kualiatas karkas tulang, sayap patah, badan
memar
3. Waktu pemanenan ayam broiler yang ahim yaitu pada saat pertumbuhan sudah mulai menurun
dan berat badan yang dicapai sesuai denag permintaaan pasar.

27
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
III. EVALUASI
A. SOAL TES EVALUASI

1. Peralatan apa saja yang diperlukan apabila akan memelihara anak ayam (DOC)
2. Apakah ada perbedaaan antara tempat pakan untuk anak ayam (DOC) denagn ayam yang berumur
3 minggu
3. Apa yang dimaksud dengan kandang system litter dan berapa ketebalan liter yang digunakan
4. Bahan – bahan apa saja yang bisa digunakan sebagai bahan litter
5. Mengapa para peternak didaerah pantai (dataran rendah) banyak yang menggunakan kandang
panggung
6. Mengapa bali kita memelihara anak ayam harus berpisah dari ayam dewasa
7. Mengapa kalau meberi ransum anak ayam (DOC) jangan terllau dekat dengan pemanas
8. Mengapa kalau mengisi tempat ransum tidak boleh terlalu penuh
9. Dalam mengganti ransum stater oleh ransumfinisher tidak boleh seklaigus tetapi harus bertahap
jelaskan
10. Sebutkan bentuk – bentuk sifik ransum yang biasa diberikan pada ternak unggas.

B. KUNJI JAWABAN CEK KEMMAPUAN

1. Peralatan yang diperluikan yaitu, tempat pakan, tempat minum, pemamnas, tirai pelastik, sprayer
sebgai alat pengsucihama
2. Untuk anak ayam (DOC) tempat pakan biasnya berbentuk baki atau ditabur diatas kertas,
dipeternak kadang –kadang dengan menggunakan karton bekas kemasan anak ayam. Tempat pakan
untuk anak ayam umur 3 minggu biasnya sudah menggunakan tempat ransum khusus untuk anak
ayam
3. Kandang system litter yaitu kandang yang lantainya dilapisi dengan litter, ketebalan litter sekitar 5
– 7.5 cm
4. Bahan liter yang digunakan sekam padi, tongkol jagung, yang digiling, jerami yang dipotong –
potong kelembaban liter tidak boleh lebih dari 25 %
5. Agar ayam tidak terlalukepnasan karena bentuk kadang panggung ventilasi kandang akan jauh
lebih baik
6. Agar tidak terkena penyakit yang mungkin berasal dari ayam dewasa
7. Agar ransum yang disediakan tidak terlalu kering. Karena kalau terlalu kering ransum bisa
berdebu dan ayam kurang menyenangi
8. Supaya tidak banyak ransum yang tercecer
9. Karena kalau diganti sekaligus. Nafsu makan auayam yang bersangkutan biasanya menurun
karena terjadi perubahan bau, dari ransum. Dengan diberikan bertahap perubahan tersebut tidak
mencolok sehingga konsumsi ransum juga tidak menurun
10. Bentuk ransum yang biasa diberikan yaitu bentuk mash, crumbelr, pellet, dan campuran antara
bentuk tepung dan biji – bijian.

28
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
IV PENUTUP

Setelah menyelesaikan modul ini, anda berhak untuk mengikuti tes praktek untuk menguji
kompetensi yang telah anda peljari. Apabila anda dinyatakan memenuhi syarat kelulusan dari hasil
evaluasi dalam modul ini minimla 70 maka anda berhak untuk melanjutkan ke topic / modul
berikutnya

29
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
RECORDING PEMELIHARAAN AYAM PEDAGING
JENIS STRAIN KANDANG
TANGGAL TETAS PERUSAHAAN / KODE BOX JUMLAH DOC EKOR
TANGGAL MASUK KONDISI RATA – RATA BB GRAM

Pemeliharaan Minggu 1 (umur 1 – 7 Hari)


TANGGAL UMUR DEPLESI SISA KONSUMSI PAKAN (GRAM/ EKOR) MEDIKASI KETERANGAN APLIKASI
(HARI) (EKOR) MEDIKASI
MATI AFKIR STANDART BERI SISA INTEKE PAGI SORE KET

1
2
3
4
5
6
7
TOTAL
EVALUASI BB AWAL (GR/EKOR) KONSUMSI PAKAN KUMULATIF GR/EKOR)
PEMELIHARAAN BB AKHIR (GR/EKOR) KONSUMSI PAKAN / FCR MINGGUAN
PBB (GR/EKOR) KONSUMSI PAKAN / FCR KUMULATIF
BB STANDART (GR/EKOR) KONSUMSI PAKAN / FCR KOMULATIF STANDAR

30
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING
31
NURUL LAILATUL JANNAH
MODUL PEMELIHARAN AYAM PEDAGING

Anda mungkin juga menyukai