Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN KUNJUNGAN

“Balai Penelitian Ternak Ciawi”

Disusun oleh :
Dini Rahmawati Apriani (J3L216177)
Dwita Rahmawati (J3L116034)
Nadia Imani (J3L216207)
Ridho Prastama R (J3L116113)

PROGRAM STUDI ANALISIS KIMIA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2018
1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Analisis kimia merupakan bidang yang bergerak dalam analisis secara


kimia. Studi yang dipelajari ialah pemisahan, identifikasi, dan kuantifikasi
komponen kimia dalam bahan alam maupun buatan. Analisis kualitatif
memberikan indikasi identitas spesies kimia di dalam sampel.
Sedangkan analisis kuantitatif menentukan jumlah komponen tertentu dalam suatu
zat.kunjungan industri ( KI ) adalah merupakan salah satu jenis kegiatan
pembelajaran diluar lingkungan sekolah untuk menambah wawasan siswa dan serta
untuk melihat langsung bagaimana suasana/kondisi industri yang sesuai dengan
program keahlian masing-masing. Kunjungan industry sangat diperlukan untuk
mahasiswa analisis kimia sekolah vokasi karena untuk mempelajari dan mengetahui
pengaplikasian materi kuliah secara real serta mengetahui hal – hal baru khususnya
tentang dunia kerja. Kegiatan kunjungan mahasiswa IPB kelas BP2 angkatan 53
didampingi oleh beberapa dosen kali ini mengunjungi Balai Penelitian Peternakan
yang bertempat di Ciawi, Jawa Barat dan. Pelaksanaan kegiatan kunjungan ini
diharapkan seluruh mahasiswa program keahlian Analisis Kimia Sekolah Vokasi
IPB dapat mengetahui mengenai dunia industri yang sebenarnya dan keterkaitannya
dengan analisis kimia.

1.2 Tujuan
Kegiatan kunjungan ini bertujuan untuk menambah pengetahuan dan
pengalaman mahasiswa khususnya dalam dunia kerja industri serta memberi
informasi tentang cara kerja dan tenaga kerja di setiap perusahaan dan melatih
mahasiswa untuk mempunyai etika dan tanggung jawab.

1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan


Kegiatan kunjungan dilaksanakan pada tanggal 16 Oktober 2018 di Ciawi,
Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Jam berkunjungnya ialah dari pukul 10.00 WIB –
11.30 WIB. Instansi yang dikunjungi yaitu Balai Penelitian Ternak (BALITNAK).
2 HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Balai Penelitian Ternak

2.1.1 Sejarah perusahaan


Balai Penelitian Ternak (Balitnak) merupakan gabungan dua Unit Kerja
bidang peternakan yaitu Lembaga Penelitian Peternakan (LPP) di jalan Raya
Pajajaran, Bogor dan Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (P3T) di Ciawi,
Bogor pada tahun 1981. Sejalan dengan perkembangannya, sejak didirikan masing-
masing unit kerja tersebut telah beberapa kali mengalami perubahan nama.
Lembaga Penelitian Peternakan di Bogor, awal didirikannya bernama Balai
Penelitian Umum (BPU) 1950, Palai Penyidikan Peternakan (BPP) 1952, Pusat
Balai Penyelidikan Peternakan (PBPP) 1956, Lembaga Penelitian Peternakan
(1961), Lembaga Peternakan (1966), Lembaga Penelitian Peternakan (1967).
Pusat Penelitian dan Pengembangan Ternak (P3T) di Ciawi Bogor.
Lembaga ini adalah lembaga penelitian Indonesia-Australia berdasarkan
memorandum persetujuan tanggal 4 Desember 1974, kerjasama Direktorat Jenderal
Peternakan, Departemen Pertanian, Indonesia dengan Colombo Plan, CSIRO
(Commonwealth Scientific and Industry Research Organization) Australia.
Direncanakan berlangsung selama 10 tahun. Semula bernama B.A.R.I (Bogor
Animal Husbandry Research Institute) kemudian berubah menjadi Pusat Penelitian
dan Pengembangan Peternakan (P4). Pada tanggal 13 November 1978 berubah
menjadi P3T dan diresmikan penggunanya oleh Presiden Soeharto dan dihadiri oleh
Perdana Menteri Australia serta pejabat tinggi kedua Negara penggabungan LPP
dan P3T tahun 1981 secara resmi menjadi Balai Penelitian Ternak (Balitnak) SK
Mentan No.71/KPts/OT.210/1/2002 dan sekaligus pelimpahan kedudukan yang
semula dibawah Direktorat Jenderal Peternakan menjadi Unit Kerja Badan Litbang
Pertanian.

2.1.2 Fungsi Balai Penelitian Ternak


Fungsi didirikannya Balai Penelitian Ternak ini adalah :
1. Pelaksanaan penelitian eksplorasi, identifikasi, karakterisasi, evaluasi,
serta pemanfaatan plasma nutfah ternak dan hijauan pakan tenak.
2. Pelaksanaan penelitian pemuliaan, reproduksi dan nutrisi pada ternak
unggas, sapi perah dan dwiguna, kerbau, domba, kambing perah, serta
aneka ternak.
3. Pelaksanaan penelitian bioteknologi ternak, agrostology dan fisiologi
hasil ternak.
4. Pelaksanaan penelitian komponen teknologi sistem dan usaha
agribisnis ternak.
5. Pemberian pelayanan teknik kegiatan penelitian ternak.
6. Penyiapan kerjasama, informasi, dokumentasi, dan penyebarluasan
serta pendayagunaan hasil penelitian ternak.
7. Urusan tata usaha dan rumah tangga.
2.1.3 Ruang Lingkup Laboratorium
Ruang lingkup kegiatan Laboratorium Balai Penelitian Ternak yaitu
laboratorium terakreditasi yang meliputi laboratorium pelayanan kimia analitik,
laboratorium eksplorasi yang meliputi laboratorium teknologi pakan, laboratorium
nutrisi ruminan, laboratorium fisiologi reproduksi, laboratorium RIA/EIA,
laboratorium tanaman pakan, dan laboratorium pemuliaan ternak, dan yang terakhir
laboratorium pelayanan kesehatan hewan. Laboratorium terakreditasi maupun
eksplorasi selain melayani analisis sampel internal (lingkup balai), juga melayani
jasa analisis dari luar, seperti dari instansi pemerintahan, perguruan tinggi,
perusahaan swata dll. Pelayanan analisis dilakukan selama jam kerja dan dapat
menghubungi Manajer Administrasi Laboratorium Terakreditasi.

2.1.4 Proses Poduksi


Salah satu produk yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak, Ciawi, Bogor
adalah susu yogurt. Proses produksi dari susu yogurt itu sendiri adalah pemanasan
susu, pendinginan inokulasi dan inkubasi susu. Pengolahan yogurt dimulai dengan
persiapan starter atau kultur, yaitu membiakan kultur murni S. thermophillus dan L.
burgaricus kemudian mencampurkannya sebelum diinokulasi pada susu yang akan
difermentasi, dipasteurisasi pada suhu 850C hingga 900C sekitar 15 sampai 30
menit. Selanjutnya didinginkan sampai 430C, dan diinokulasikan dengan 2sampai
3%kultur campuran S. thermophillus dan L. bulgaricus dan diinkubasi pada suhu
430C selama 3 hingga 6 jam sampai diperoleh keasaman yang diinginkan yaitu 0,85
sampai 0,95% (asam laktat) dengan nilai pH 4,4 sampai 4,5. Setelah itu produk
didinginkan sampai suhu 50C .

2.1.5 Produk
Balai Penelitian Ternak Ciawi, Bogor mempunyai bibit unggul yaitu
ruminansia (sapi perah, domba, kambing, dan kerbau) dan non ruminansia (ayam,
itik, dan kelinci). Selain itu produk yang dihasilkan oleh Balai Penelitian Ternak
(Balitnak Ciawi) yaitu teknologi pakan dan pakan imbuhan (Bioplas, Bioport,
Probion, Ferlawit, Minoxvit, Biovet, dan Commin Block), Teknologi produksi
(Estronak, Chilled Semen, Pemisahan Sperma XY, dan Sponge penyerentakan
birahi), dan tanaman pakan ternak (Rumput Potong, Rumput Gembala, Legum
Pohon, dan Legum Herba (Bunga Telang)).
3 PENUTUP

3.1.1 Simpulan
Simpulan yang dapat diambil dari kunjungan ke Balai Penelitian Ternak
yakni gambaran umum mengenai instansi tersebut, memperoleh pengetahuan
tentang proses yang terdapat pada laboratorium BALITNAK, dan memperoleh
pengetahuan tentang alat-alat di laboratorium BALITNAK.

LAMPIRAN
Gambar 1. Kunjungan industri di Balai Penelitian Ternak

Anda mungkin juga menyukai