Oleh :
Kelas: B
Kel: VI (enam)
Salim Abdusy
200110130079
Zhasa Nurlailya
200110130039
Aditya Wirabhakti
200110130237
Ayu Kamila
200110130230
PENDAHULUAN
II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Kambing (Capra hircus) merupakan salah satu jenis ternak yang pertama
dibudidayakan oleh manusia untuk keperluan sumber daging, susu, kulit dan bulu
(Chen et al., 2005). Bukti arkeologi menemukan bahwa kambing merupakan
hewan yang pertama didomestikasi di kawasan Asia Barat sekitar 10.000 tahun
lalu (Zeder and Hesse, 2000). Menurut Devandra dan Mcleroy (1982), sistematika
kambing adalah sebagai berikut :
Kingdom
: Animals
Phylum
: Chordata
Group
: Cranita (Vertebrata)
Class
: Mammalia
Order
: Artiodactyla
Sub Order
: Ruminantia
Famili
: Bovidae
Sub Famili
: Caprinae
Genus
: Capra
Spesies
Tenggara (Devendra dan Burns, 1994). Ciri-ciri kambing PE adalah warna bulu
belang hitam putih atau merah dan coklat putih, hidung melengkung, rahang
bawah lebih menonjol, jantan dan betina memiliki tanduk, telinga panjang
terkulai, memiliki kaki dan bulu yang panjang (Sosroamidjojo, 1978). Kambing
PE telah beradaptasi terhadap kondisi dan habitat Indonesia (Mulyono, 2003).
Menurut Ludgate (2006) kandang lantai tanah memiliki kelebihan yaitu biaya
pembuatan lebih murah, konstruksi kandang lebih sederhana, resiko kecelakaan
dapat dihindari dan kandang tidak memikul beban yang berat dari ternak,
sedangkan kelemahannya yaitu kebersihan kurang terjamin, kebersihan ternak
kurang terjamin, lantai becek dan lembab, kuman penyakit, parasit dan jamur
berkembang subur yang menyebabkan kesehatan ternak kurang terjamin.
Pakan
Menurut Sarwono (2005), kambing membutuhkan hijauan yang banyak
ragamnya. Kambing sangat menyukai daun-daunan dan hijauan seperti daun turi,
akasia, lamtoro, dadap, kembang sepatu, nangka, pisang, gamal, puteri malu, dan
rerumputan.Selain pakan dalam bentuk hijauan, kambing juga memerlukan pakan
penguat untuk mencukupi kebutuhan gizinya.Pakan penguat dapat terdiri dari satu
macam bahan saja seperti dedak, bekatul padi, jagung, atau ampas tahu dan dapat
juga dengan mencampurkan beberapa bahan tersebut.Sodiq (2002) menjelaskan,
ditinjau dari sudut pakan, kambing tergolong dalam kelompok herbivora, atau
hewan pemakan tumbuhan.Secara alamiah, karena kehidupan awalnya di daerahdaerah pegunungan, kambing lebih menyukai rambanan (daun-daunan) daripada
rumput.
Menurut Kartadisastra (1997), kebutuhan ternak ruminansia terhadap
pakan, dicerminkan oleh kebutuhannya terhadap nutrisi. Jumlah kebutuhan nutrisi
setiap harinya sangat tergantung pada jenis ternak, umur, fase (pertumbuhan,
dewasa, bunting atau menyusui), kondisi tubuh (sehat, sakit), dan lingkungan
tempat hidupnya (temperatur dan kelembaban nisbi udara).
Pakan sangat dibutuhkan oleh kambing untuk tumbuh dan berkembang
biak, pakan yang sempurna mengandung kelengkapan protein, karbohidrat, lemak,
air, vitamin dan mineral (Sarwono, 2005). Pemberian pakan dan gizi yang efisien,
paling besar pengaruhnya dibanding faktor-faktor lain, dan merupakan cara yang
sangat penting untuk peningkatan produktivitas (Devendra dan Burns, 1994).
Kesehatan
Manajemen Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dalam proses
peternakan baik ternak itu sendiri, kandang maupun dari peternaknya itu sendiri.
Menurut Sarwono (2005) menyatakan bahwa kegiatan pengendalian penyakit
yang meliputi, sanitasi kandang, sanitasi peralatan, sanitasi lingkungan
perkandangan, dan sanitasi pekerja. Kandang dibersihkan setiap satu minggu
sekali. Sanitasi pekerja dilakukan dua kali sehari (mandi) yaitu sebelum dan
sesudah melakukan aktivitas di kandang. Sanitasi pekerja dilakukan agar
kebersihan dan kesehatan pekerja dapat terjaga sehingga terhindar dari kuman
penyakit yang mungkin berasal dari kambing yang sedang sakit. Pengedalian
penyakit merupakan salah satu bagian daripada pemeliharaan ternak yang tidak
dapat diabaikan begitu saja. (Kartadisastra,1997).
Pemilihan Bibit
Pemilihan bibit atau bakalan ternak yang akan dipelihara tergantung dari
selera petani peternak dan kemampuan modal yang dimiliki. Akan tetapi secara
umum yang menjadi pilihan petani peternak adalah kambing yang mudah
pemasarannya (Murtidjo, 1993). Pemilihan bibit harus disesuaikan dengan tujuan
dari usaha, apakah untuk pedaging, atau perah (misalnya: kambing kacang untuk
produksi daging, kambing etawah untuk produksi susu, dll). Secara umum ciri
bibit yang baik adalah yang berbadan sehat, tidak cacat, bulu bersih dan
mengkilat, daya adaptasi tinggi terhadap lingkungan.
III
PEMBAHASAN
3.1
10
11
12
tipe
kandang
yang
sering
digunakan
untuk
usaha
13
JENIS KANDANG
Kandang Koloni / Kelompok
Merupakan jenis kandang untuk memelihara ternak kambing secara
kelompok atau koloni. Ukuran kandang koloni / kelompok relatif luas, tidak ada
sekat antar ternak. Luas kandang disesuaikan dengan umur dan jumlah kambing
yang dipelihara.
1. Umur 3 7 bulan, luas kandang rata-rata 0,5 m / ekor
2. Umur 7 12 bulan, luas kandang rata-rata 0,75 m / ekor
3. Umur >12 bulan, luas kandang rata-rata 1 1,5 m / ekor
Kandang Individu/Baterai
14
Kandang Pejantan
Merupakan jenis kandang yang khusus digunakan untuk seekor jantan
pemacek. Kandang untuk pejantan sebaiknya cukup luas, memperoleh sinar
matahari pagi dan udara segar serta bersih. Selain itu diusahakan agar kandang
pejantan terpisah dari kandang lainnya, tetapi tidak terlalu jauh dengan kandang
kambing betina. Hal ini dimaksudkan agar tidak gaduh dan terjadi perkelahian.
Dianjurkan kandang pejantan dibuat bersekat-sekat. Luas kandang yang
diperlukan untuk seekor kambing pejantan pemacek adalah 1 x 1,5 m.
Kandang Kawin
Merupakan kandang yang khusus digunakan untuk proses perkawinan
ternak kambing. Kandang tersebut sebaiknya cukup luas dengan ukuran minimal
4 x 6 m atau digunakan untuk kapasitas tampung 4 ekor : 1 ekor pejantan dengan
15
3 ekor betina. Kandang ini digunakan untuk menampung ternak kambing betina
yang diduga sedang berada dalam masa birahi untuk dikawinkan. Umumnya pada
perkawinan alamiah, betina tersebut akan ditempatkan bersama pejantan selama
satu kali periode berahi/estrus.
16
Tempat Kotoran
Merupakan perlengkapan kandang yang sudah sewajarnya tersedia. Pada
kandang tipe lemprak, sisa makanan atau kotoran akan menumpuk jadi satu dan
sangat mengganggu kesehatan. Sebaliknya pada tipe panggung, kotoran akan
tertumpuk pada kolong kandang sehingga akan mudah diolah untuk pembuatan
pupuk. Oleh sebab itu jarak lantai kandang tidak boleh terlalu rapat.
Selain dari perlengkapan kandang yang telah disebutkan di atas, perlu juga
disediakan alat-alat kebersihan, seperti sapu, sikat, sabit, sekop, alat pengangkut
dan lain lain.
17
3.2
mengandung energi dan zat-zat gizi (atau keduanya). Pakan adalah bahan yang
dimakan dan dicerna oleh seekor hewan yang mampu menyajikan unsur hara atau
nutrien yang penting untuk perawatan tubuh, pertumbuhan, penggemukan,
reproduksi dan produksi (Hartadi et al.,1986).
Menurut Setiawan dan Arsa (2005), secara umum pakan ternak kambing
sebenarnya hanya terdiri dari tiga jenis, yaitu pakan kasar, pakan penguat dan
pakan pengganti. Pakan kasar merupakan bahan pakan berkadar serat kasar tinggi.
Bahan ini berupa pakan hijauan yang terdiri dari rumput dan dedaunan. Pakan
penguat merupakan bahan pakan berkadar serat rendah dan mudah dicerna seperti
konsentrat, ampas tahu dan bubur singkong. Sementara pakan pengganti
merupakan pakan hijauan yang sudah difermentasi. Kambing sangat efisien dalam
mengubah pakan berkualitas rendah menjadi protein yang berkualitas tinggi.
(Blakely dan Bade , 1994)
18
membutuhkan kira-kira 6 kg hijauan segar sehari yang diberikan 2 kali, yaitu pagi
dan sore. Tetapi kambing lebih suka mencari dan memilih pakannya sendiri di
alam terbuka (browser) (Sasroamidjojo, 1978).
Pemberian pakan hijauan diberikan sesuai kebutuhan ternak yaitu 3 4%
bahan kering dari bobot hidup (Sianipar, dkk, 2003). Hijauan merupakan bahan
pakan berserat kasar yang dapat berasal dari rumput dan dedaunan. Kebutuhan
hijauan untuk kambing sekitar 70 % dari total pakan (Setiawan dan Arsa, 2005).
Pemberian pakan hijauan diberikan 10% dari bobot badan (Sugeng, 1995).
Sasroamidjojo (1978) menyatakan cara memilih hijauan pakan adalah :
1. Pilih tanaman berumur relatif muda sekitar 35-42 hari
2. Imbangan daun/batang setinggi mungkin
3. Utamakan bagian daun dibandingkan batang
4. Gunakan lebih dari satu jenis; 2-3 jenis hijauan yang disukai ternak
5. Tanaman legum sangat baik sebagai sumber protein yang murah
19
20
pakan
kambing,
seperti
Paspalum
guenoarum,
Paspalum
21
22
saat.
Manajemen Pemeliharaan Ternak Domba
Perawatan merupakan salah satu bagian daripada pemeliharaan ternak
yang tidak dapat diabaikan begitu saja. Beberapa perawatan penting yang harus
dilakukan secara rutin dalam pemeliharaan ternak yaitu kambing antara lain:
1. Memandikan
Ternak yang tidak pernah dimandikan, maka bulunya akan kotor, gembel dan
lembab. Keadaan seperti ini merupakan tempat yang baik untuk bersarangnya
kuman penyakit, parasit dan jamur yang dapat membahayakan terhadap kesehatan
ternak. Tujuan memandikan ternak kambing yaitu untuk menjaga kesehatan dari
kuman penyakit, parasit dan jamur yang bersarang dalam bulu. Ternak kambing
yang dimandikan tampak lebih bersih, menarik dan lebih sehat. Sebaiknya ternak
dapat dimandikan secara rutin untuk jantan seminggu sekali sedangkan betina
dapat dimandikan sebulan sekali. Dalam memandikan ternak jantan dapat di
dalam kandang atau dapat dilakukan di luar kandang atau di tempat pemandian
23
preventif
terhadap
kemungkinan
terjangkitnya
penyakit
kuku
24
3.4
25
26
IV
KESIMPULAN
27
DAFTAR PUSTAKA
28
29
Sutama, I dan Budiarsana, IGM. 2009. Panduan Lengkap Kambing dan Domba.
Penebar Swadaya, Jakarta