Di Susun Oleh :
REZA WAHYUDI
(G0120307)
PRODI PETERNAKAN
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan
BAB II
BAB III
A. Kesimpulan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini beternak kambing sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat
sebagai usaha sampingan. Bahkan beternak kambing bisa diartikan sebagai bahan
Ternak Kambing adalah ternak ruminansia kecil yang banyak dipeliharaan oleh
penduduk pedesaan karena pemeliharaanya lebih mudah dilakukan dari pada ternak
ruminansia besar. Menurut Sarwono (2008) nilai ekonomi, sosial dan budaya beternak
kambing sangat nyata pendapatan dan nilai tambah beternak kambing akan semakin
penDengan demikian usaha ternak ini memiliki peluang yang sangat baik untuk
keggunaan bibit yang baik, pemberian pakan yang cukup dari segi gizi danvolume,
kebutuhan pasar.
atau domba ternyata memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan
Biaya paling menentukan dalam suatu usaha peternakan adalah pakan, sehingga
pemberian pakan yang baik menjadi prioritas yang harus dilakukan agar produktifitas
bisa optimal, dan keuntungan pun dapat diraih. Produktifitas ternak yang rendah acap
terjadi kala kebutuhan nutrisi ternak tidak tercukupi baik dalam hal kualitas maupun
kuantitasnya.
Dalam budidaya ternak ruminansia kecil seperti kambing, memiliki potensi yang
besar untuk dikembangkan di Indonesia. Jenis ternak ini dapat dimanfaatkan sebagai
pakannya, dan penangannanya. Kelebihan lainnya kambing memiliki anak lebih dari
satu dalam setiap kelahiran, sehingga dalam 2 tahun bisa beranak 3 kali, masa
menguntungkan jika conception rate - nya 95%, dan kematian di bawah 10%.
B. Tujuan Penulisan
Agar pembaca dapat mengetahui apa-apa saja yang harus kita pahami dalam memilih
PEMBAHASAN
Dalam tahap ini tentunya kita sudah menentukan untuk melakukan ternak
banyak, bahkan sampai puluhan jenisnya di masing-masing wilayah. Dalam kasus ini,
jika kita ingin ternak kambing sebagai kambing potong (pedaging) maka sebaiknya
bibit yang kita siapkan adalah bibit jenis kambing kacang (jawa). Mengapa kambing
ini, karena kambing ini sangatlah cepat untuk berkembangbiak, mudah gemuk, mudah
adaptasi di semua lingkungan, lebih tahan penyakit, dan dagingnya paling diminati.
Jika kita ternak kambing dengan tujuan susu perah, maka bibit jenis kambing
yang harus kita siapkan adalah jenis kambing etawa, kambing sangat bagus untuk
menghasilkan susu.
Kambing etawa ini justru malah memiliki 2 opsi hasil panen, yaitu susu perah
dan juga sebagai kambing potong/pedaging. Kambing etawa ini memiliki keunggulan
tubuhnya yang berukuran yang besar, tentunya bobot daging yang di hasilkan juga
lebih banyak daripada kambing jenis kacang/jawa. Baiklah, untuk menentukan bibit
kambing sebagai induk dan pejantan yang baik harus memiliki kriteria seperti
dibawah ini :
Indukan Calon Ternak Kambing Cepat Gemuk Dan Hasil Panen Maksimal
Bentuk tubuhnya yang seimbang, memiliki dada yang dalam dan lebar, bentuk
garis punggung dan pinggangnya lurus, tulangan/tubuhnya besar dan tidak gemuk
Memiliki jumlah gigi lengkap, mempunyai kriteria merumput dengan baik, dan
Bentuk ambingnya simetris dan tidak menggantung atau memiliki puting 2 buah
(bercabang).
Memiliki ukur tubuh yang besar dan panjang (tulangannya besar), sangat bagus jika
memiliki bagian belakang yang lebih tinggi dan lebih besar, memiliki bentuk dada
yang lebar, serta kambing tidak teralalu gemuk, perawakannya gagah, aktif dan
Cara ternak kambing yang baik dan benar sehingga akan menunjang
penghasilan belum di praktekkan oleh para masyarakat desa yang telah melakukan
ternak kambing, di sana hanya memiliki beberapa ekor kambing saja. Mereka tidak
ada target untuk mengembangkan ternaknya, dan kambing sifatnya adalah hanya
sebagai harta simpanan di lain waktu jika membutuhkannya maka akan di jual di
pasar atau melalui tengkulak. Padahal justru sangat tepat untuk memulai usaha ternak
kambing di daerah pedesaan, lokasi yang tepat dan juga banyaknya sumber makanan
kambing di sana. Para petani yang juga melakukan ternak kambing tidak memiliki
target dalam ternaknya, seperti target jumlah setiap bulan atau tahunannya, karena
impor daging. Untuk menaggapi hal ini maka dalam hati saya untuk membuat artikel
tentang cara ternak kambing yang mungkin akan bermanfaat bagi yang ingin memulai
ketahanan dari serangan penyakit dan juga biaya pakan yang minim menjadi peluang
perkembangbiakan yang sangat baik, dalam 7 bulan induk kambing sudah bisa di
kawinkan lagi, dengan masa kehamilan sekitar 5-6 bulan, maka anak kambing akan
terlahir. Pada umumnya 1 induk kambing akan beranak sekitar 1-4 ekor, jadi ini
sangat bagus untuk kita kembangkan menjadi usaha ternak yang berpotensi.
maksimalnya pertumbuhan dan perkembangbiakan pada kambing. Dari hal itu juga
masih banyak keuntungannya, yaitu dari hasil susu peras yang di hasilkan (jika ternak
kambing etawa/susu), keuntungan lainnya adalah pupuk kandang yang bisa dijual atau
di gunakan pupuk sendiri. Pupuk yang di hasilkan dari kotoran dan pembuangan sisa
pakan dai ternak kambing sangat bagus untuk di gunakan sebagai pupuk organik. Jadi
tunggu apalgi segera kita mulai untuk melakukan ternak kambing sendiri!!
Daun Singkong
Daun singkong mengandung protein yang cukup tinggi sekitar 16,7—39,9 persen
bahan kering dan hampir 85 persen dari fraksi protein kasarnya merupakan protein murni.
Kandungan pati tertinggi terdapat di dalam kulit dan onggok sehingga bagian tersebut dapat
Berfungsi sebagai sumber protein, daun singkong juga dapat berperan sebagai
anticacing. Hal ini karena adanya kandungan tanin yang dapat meningkatkan daya tahan
Namun, Anda perlu berhati-hati dengan daun singkong karena hijauan ini
mengandung sianida. Racun tersebut dapat menghilang setelah dijemur setelah satu malam.
Rumput Taiwan
Rumput taiwan berukuran cukup besar, yaitu sekitar 4—5 m. Rumput ini
berbatang lunak, daunnya lebar berbulu lembut, mengandung nutrisi yang cukup baik,
Daun turi kaya akan protein kasar, kandungannya dapat mencapai 27,3 persen.
Selain itu, daun turi juga mengandung energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4 persen,
lignin 2,7 persen, abu 7,5 persen, Ca 1,5 persen, dan P 0,4 persen.
Tanaman turi dapat tumbuh subur meski sedang musim kemarau. Daun turi sangat
baik diberikan ketika ternak membutuhkan zat makan lebih banyak dari biasanya,
Gamal
Gamal mengandung protein sebesar 23 persen dan kalsium sekitar 1,2 persen.
Kandungan serat di dalam gamal terbilang tinggi mencapai 45 persen. Itu sebabnya
tanaman ini sangat berpotensi menjadi pakan hijauan yang baik untuk kambing. Namun,
Permasalahan aroma yang menyengat tersebut bisa diatasi dengan penjemuran dan
pelayuan daun. Selain itu, daun juga bisa diberikan ketika ternak kambing sedang dalam
kondisi lapar.
Kandang yang baik ialah kandang yang nyaman bagi ternak sebagai tempat
tinggal dan menjalankan kelangsungan hidupnya. Manajemen kandang yang baik
merupakan salah satu faktor yang mendukung bagi ternak untuk dapat berproduksi
dengan baik. Adapun fungsi kandang bagi ternak kambing yaitu :
Untuk melindungi ternak dari pemangsa dan kondisi lingkungan yang ekstrem
(hujan, panas, angin kencang, dll.)
Tempat kambing untuk produktif (hidup, kawin, melahirkan, dan menghasilkan
daging)
Tempat kambing untuk makan, minum dan beristirahat
Mencegah ternak kambing agar tidak merusak tanaman sekitar
Tempat untuk merawat ternak yang sakit
Untuk memudahkan pengontrolan ternak kambing
Ketika akan membuat kandang perlu mempertimbangkan tiga faktor berikut :
a)Faktor biologis
Respon sensitifitas tiap jenis kambing terhadap suasana iklim atau cuaca
menjadi faktor biologis yang perlu dipertimbangkan. Pada kambing yang sensitif
terhadap cuaca panas maka perlu dirancang sedemikian rupa kandang dengan
sirkulasi udara yang baik dan tidak menyebabkan kondisi yang tidak nyaman pada
ternak kambing.
b) Faktor teknis
Kandang harus dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang kuat dan
tahan lama agar memberikan fungsi yang maksimal. Konstruksi, bahan dan tata letak
bangunan kandang harus diperhitungkan dengan matang.
c) Faktor ekonomis
Tujuan pemeliharaan ternak adalah untuk memberikan nilai ekonomi bagi
peternaknya. Pembuatan kandang juga harus mempertimbangkan dari segi ekonomis.
Kandang yang merupakan investasi tetap dan jangka panjang harus dibangun
menggunakan bahan-bahan yang kuat namun tidak terlalu mahal. Efisiensi biaya
pembangunan kandang juga tergantung pada tata letak dan rancangan kapasitas skala
bangunan kandang.
Tipe individu
Tipe kandang yang diberi penyekat, biasanya cukup 1 ekor. Ukuran tiap
kandangnya antara 1,2 x 1,2 m hingga 1,2 x 1,5 m. Tujuan penyekatan untuk
membatasi ruang gerak ternak sehingga perkembangan tubuh diharapkan lebih cepat
tercapai. Kelebihan dengan sistem kandang individu, seperti kenyamanan dan
kesehatan ternak lebih terjaga, sistem pemeliharaan yang lebih terkontrol sehingga
dapat meningkatkan laju pertumbuhan bobot serta serta lebih memudahkan dalam
pencacatan dan evaluasi.
Tipe koloni/kelompok
Ukurannya relatif luas dan dibuat tanpa penyekat antar ternak kambing. Luas
kandang disesuaikan dengan umur dan jumlah kambing yang dipelihara.
1. Lokasi kandang
Lokasi yang ideal adalah daerah yang terletak jauh dari pemukiman warga namun
mudah diakses oleh kendaraan. Tujuannya untuk menghindari bau kotoran
kambing yang dapat mengganggu masyarakat sekitar. Jarak kandang ternak
dengan pemukiman adalah minimal 200 meter. Sementara jarak kandang dengan
rumah tinggal peternak minimal sejauh 10 meter agar tidak tercemar bau dan
kotoran (Peraturan Menteri Pertanian No. 40/Permentan/OT.140/7/2011).
Peternak juga harus memilih lokasi yang berada pada wilayah yang bebas
penyakit ternak, misalnya seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang
berpotensi merugikan peternak.
Mudah dijangkau sarana transportasi seperti muatan ternak, truk pakan hingga
memudahkan proses pemasaran atau pengiriman ke rumah potong hewan.
Lokasi dengan sumberdaya air dan cukup sinar matahari.
Struktur kandang
a. Atap kandang
Bahan atap yang sebaiknya dihindari yaitu seng. Bahan tersebut gampang
menyerap panas dari permukaan dan menyebarkan panas tersebut di dalam kandang
dan ketika hujan menjadi sangat berisik. Pilihlah bahan-bahan yang kuat dan tahan
dari sengatan panas matahari dan tidak menimbulkan panas di dalam kandang.
Disarankan untuk memilih genting dari tanah, selain harganya murah dan mudah
didapatkan, juga tidak menyerap mudah panas.
Minimal jarak dari permukaan tanah hingga atap minimal 3 meter, dengan
kemiringan 30°. Tujuannya agar sirkulasi udara di dalam kandang bisa berlangsung
dengan baik, dan air hujan cepat turun hingga tidak menimbulkan genangan.
b. Dinding kandang
Dapat terbuat dari kayu, bambu atau tembok dan dibuat sesuai kondisi ternak
yang dipelihara. Dinding kandang yang rapat sebaiknya dibuat setinggi 70-80 cm
(sejajar tinggi penyekat) agar kambing terhindar dari angin kencang. Dinding tetap
dibuat bercelah agar udara dan sinar matahari pagi dapat bebas masuk ke dalam
kandang.
c. Lantai kandang
Lantai kandang harus cepat kering dan mudah dibersihkan. Celah pada lantai
panggung dibuat kurang lebih 1,5-2 cm agar kotoran dapat jatuh kebawah, tetapi kaki
kambing tidak sampai terperosok. Untuk lantai panggung, sebaiknya gunakan bahan
kayu atau bambu bercelah atau bisa menggunakan slat bahan plastik yang aman.
Tempat minum tidak mudah bocor dan harus mudah dibersihkan. Posisi
tempat makan dan minum dibuat berdampingan. Ketinggian tempat pakan dan air
minum harus proporsional dengan tinggi ternak kambing.
Tempat pakan harus dibuat kokoh agar bahan pakan yang diberikan
tidak tercecer keluar. Ukuran alas tempat pakan 25-40 cm, lebar bagian atas
40-50 cm, sedangkan kedalaman tempat pakan 30-40 cm. Tempat pakan pada
kandang ganda dapat dibuat di tengah kandang agar peternak lebih mudah
memberikan pakan dan minum. Tempat minum berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan tempat pakan, yang disesuaikan dengan bentuk kandang
kambing tersebut.
Area lainnya yang juga tidak kalah penting dan perlu ada seperti area
penanganan ternak, area bongkar muat ternak, lokasi timbangan, kandang jepit, dan
gudang pakan. Selain itu sebaiknya disediakan pula tempat umbaran dan tempat
kotoran/kompos. Umbaran berfungsi sebagai lokasi exercise bagi ternak. Ternak
kambing yang kesehariannya dipelihara dalam kandang perlu bermain di tempat
umbaran secara teratur agar kesehatannya terjaga terutama untuk tujuan pembibitan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jika kita ternak kambing dengan tujuan susu perah, maka bibit jenis kambing
yang harus kita siapkan adalah jenis kambing etawa, kambing sangat bagus untuk
menghasilkan susu
maksimalnya pertumbuhan dan perkembangbiakan pada kambing. Dari hal itu juga
masih banyak keuntungannya, yaitu dari hasil susu peras yang di hasilkan (jika ternak
kambing etawa/susu), keuntungan lainnya adalah pupuk kandang yang bisa dijual atau
di gunakan pupuk sendiri. Pupuk yang di hasilkan dari kotoran dan pembuangan sisa
pakan dai ternak kambing sangat bagus untuk di gunakan sebagai pupuk organik.