Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

BUDIDAYA TENAK KAMBING

Dosen Pengampuh : Ir. Besse Muhbuba We Tenri Gading, S.Pt.,M.Sc.IPP

Di Susun Oleh :

REZA WAHYUDI

(G0120307)

PRODI PETERNAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SULAWESI BARAT 2022/2023


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Majene, 23, Oktober,


2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I

A. Latar Belakang
B. Tujuan Penulisan

BAB II

A. Pemilihan Bibit Kambing


B. Perawatan Ternak Kambing
C. Jenis-jenis Pakan Ternak Kambing
D. Perkandangan Ternak Kambing

BAB III

A. Kesimpulan
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini beternak kambing sudah tidak asing lagi didengar oleh masyarakat

terutama di kalangan petani. Banyak sebagian petani yang menjadikan kambing

sebagai usaha sampingan. Bahkan beternak kambing bisa diartikan sebagai bahan

tabungan petani jika mengalami kebutuhan yang sangat mendesak.

Ternak Kambing adalah ternak ruminansia kecil yang banyak dipeliharaan oleh

penduduk pedesaan karena pemeliharaanya lebih mudah dilakukan dari pada ternak

ruminansia besar. Menurut Sarwono (2008) nilai ekonomi, sosial dan budaya beternak

kambing sangat nyata pendapatan dan nilai tambah beternak kambing akan semakin

nyata jika kaidah-kaidah usaha peternakan diperhatikan. Kaidah-kaidahitu antara lain

penDengan demikian usaha ternak ini memiliki peluang yang sangat baik untuk

keggunaan bibit yang baik, pemberian pakan yang cukup dari segi gizi danvolume,

tatalaksana pemeliharaan yang benar, serta mesmperhatikan permintaan dan

kebutuhan pasar.

Depannya, walaupun dipelihara dengan cara yang sederhana. Beternak kambing

atau domba ternyata memiliki peran yang sangat penting dalam memajukan

perekonomian di Indonesia. Dengan membudidayakan kambing dirasa memiliki nilai

yang tidak jauh berbeda dengan hasil ternak lainnya. 

Biaya paling menentukan dalam suatu usaha peternakan adalah pakan, sehingga

efisiensi pakan menjadi mutlak untuk menjadi perhatian utama. Manajemen

pemberian pakan yang baik menjadi prioritas yang harus dilakukan agar produktifitas
bisa optimal, dan keuntungan pun dapat diraih. Produktifitas ternak yang rendah acap

terjadi kala kebutuhan nutrisi ternak tidak tercukupi baik dalam hal kualitas maupun

kuantitasnya.

Dalam budidaya ternak ruminansia kecil seperti kambing, memiliki potensi yang

besar untuk dikembangkan di Indonesia. Jenis ternak ini dapat dimanfaatkan sebagai

hewan kurban, aqiqoh, hewan ketangkasan atau hewan kesayangan.

Keunggulan ternak kambing adalah mudah dalam pemeliharaan, pemberian

pakannya, dan penangannanya. Kelebihan lainnya kambing memiliki anak lebih dari

satu dalam setiap kelahiran, sehingga dalam 2 tahun bisa beranak 3 kali, masa

kebuntingan rata-rata 5 bulan. Usaha peternakan kambing bisa disebut

menguntungkan jika conception rate - nya 95%, dan kematian di bawah 10%. 

B. Tujuan Penulisan

Agar pembaca dapat mengetahui apa-apa saja yang harus kita pahami dalam memilih

bibit kambing yang baik dan unggul


BAB II

PEMBAHASAN

A. Pemilihan Bibit Kambing

Dalam tahap ini tentunya kita sudah menentukan untuk melakukan ternak

kambing dengan jenis tertentu, mengingat jenis kambing di Indonesia sangatlah

banyak, bahkan sampai puluhan jenisnya di masing-masing wilayah. Dalam kasus ini,

jika kita ingin ternak kambing sebagai kambing potong (pedaging) maka sebaiknya

bibit yang kita siapkan adalah bibit jenis kambing kacang (jawa). Mengapa kambing

ini, karena kambing ini sangatlah cepat untuk berkembangbiak, mudah gemuk, mudah

adaptasi di semua lingkungan, lebih tahan penyakit, dan dagingnya paling diminati.

Jika kita ternak kambing dengan tujuan susu perah, maka bibit  jenis kambing

yang harus kita siapkan adalah jenis kambing etawa,  kambing sangat bagus untuk

menghasilkan susu.

Kambing etawa ini justru malah memiliki 2 opsi hasil panen, yaitu susu perah

dan juga sebagai kambing potong/pedaging. Kambing etawa ini memiliki keunggulan

tubuhnya yang berukuran yang besar, tentunya bobot daging yang di hasilkan juga

lebih banyak daripada kambing jenis kacang/jawa. Baiklah, untuk menentukan bibit

kambing sebagai induk dan pejantan yang baik harus memiliki kriteria seperti

dibawah ini :

1.    Kriteria Calon Induk Kambing Yang Ideal

Indukan Calon Ternak Kambing Cepat Gemuk Dan Hasil Panen Maksimal
 Bentuk tubuhnya yang seimbang, memiliki dada yang dalam dan lebar, bentuk

garis punggung dan pinggangnya lurus, tulangan/tubuhnya besar dan tidak gemuk

(sehat) bukan obesitas

 Berkaraktek jinak dan tidak galak

 Memiliki keempat kakinya yang lurus dan tumitnya tinggi.

 Memiliki jumlah gigi lengkap, mempunyai kriteria merumput dengan baik, dan

rahang atas/bawah rata.

 Terlahir dari 2 pranakan/bahkan anak tunggal.

 Bentuk ambingnya simetris dan tidak menggantung atau memiliki puting 2 buah

(bercabang).

1.    Kriteria Calon Pejantan Kambing Yang Ideal

 Memiliki ukur tubuh yang besar dan panjang (tulangannya besar), sangat bagus jika

memiliki bagian belakang yang lebih tinggi dan lebih besar, memiliki bentuk dada

yang lebar, serta kambing tidak teralalu gemuk, perawakannya gagah, aktif dan

tentunya memiliki nafsu kawin yang tinggi.

 Bentuk seluruh kakinya yang lurus serta kuat.

 Di lahirkan dari 2 bersaudara atau tunggal.

 Memiliki usia di antara 1,5 -3 tahun.


B. Perawatan Ternak Kambing

Cara ternak kambing yang baik dan benar sehingga akan menunjang

penghasilan belum di praktekkan oleh para masyarakat desa yang telah melakukan

ternak kambing, di sana hanya memiliki beberapa ekor kambing saja. Mereka tidak

ada target untuk mengembangkan ternaknya, dan kambing sifatnya adalah hanya

sebagai harta simpanan di lain waktu jika membutuhkannya maka akan di jual di

pasar atau melalui tengkulak. Padahal justru sangat tepat untuk memulai usaha ternak

kambing di daerah pedesaan, lokasi yang tepat dan juga banyaknya sumber makanan

kambing di sana. Para petani yang juga melakukan ternak kambing tidak memiliki

target dalam ternaknya, seperti target jumlah setiap bulan atau tahunannya, karena

sedikitnya kambing siap potong di Indonesia maka pemerintah masih melakukan

impor daging. Untuk menaggapi hal ini maka dalam hati saya untuk membuat artikel

tentang cara ternak kambing yang mungkin akan bermanfaat bagi yang ingin memulai

usaha ternak kambing.

Dalam perawatannya, kambing ini sangat mudah untuk di budidayakan,

ketahanan dari serangan penyakit dan juga biaya pakan yang minim menjadi peluang

yang sangat menyedihkan jika kita lewati. Kambing memiliki tingkat

perkembangbiakan yang sangat baik, dalam 7 bulan induk kambing sudah bisa di

kawinkan lagi, dengan masa kehamilan sekitar 5-6 bulan, maka anak kambing akan

terlahir. Pada umumnya 1 induk kambing akan beranak sekitar 1-4 ekor, jadi ini

sangat bagus untuk kita kembangkan menjadi usaha ternak yang berpotensi.

Keuntungan dari cara beternak kambing yang tepat tentunya adalah

maksimalnya pertumbuhan dan perkembangbiakan pada kambing.  Dari hal itu juga

masih banyak keuntungannya, yaitu dari hasil susu peras yang di hasilkan (jika ternak
kambing etawa/susu), keuntungan lainnya adalah pupuk kandang yang bisa dijual atau

di gunakan pupuk sendiri. Pupuk yang di hasilkan dari kotoran dan pembuangan sisa

pakan dai ternak kambing sangat bagus untuk di gunakan sebagai pupuk organik. Jadi

tunggu apalgi segera kita mulai untuk melakukan ternak kambing sendiri!!

C. Jenis-jenis Pakan Ternak Kambing

 Daun Singkong

Daun singkong mengandung protein yang cukup tinggi sekitar 16,7—39,9 persen

bahan kering dan hampir 85 persen dari fraksi protein kasarnya merupakan protein murni.

Kandungan pati tertinggi terdapat di dalam kulit dan onggok sehingga bagian tersebut dapat

digunakan sebagai sumber energi.

Berfungsi sebagai sumber protein, daun singkong juga dapat berperan sebagai

anticacing. Hal ini karena adanya kandungan tanin yang dapat meningkatkan daya tahan

saluran pencernaan ternak terhadap mikroorganisme.

Namun, Anda perlu berhati-hati dengan daun singkong karena hijauan ini

mengandung sianida. Racun tersebut dapat menghilang setelah dijemur setelah satu malam.

 Rumput Taiwan

Rumput taiwan berukuran cukup besar, yaitu sekitar 4—5 m. Rumput ini

berbatang lunak, daunnya lebar berbulu lembut, mengandung nutrisi yang cukup baik,

dan batang bawah tanaman bewarna kemerahan.


 Turi

Daun turi kaya akan protein kasar, kandungannya dapat mencapai 27,3 persen.

Selain itu, daun turi juga mengandung energi kasar 4.825 kkal/kg, SDN 24,4 persen,

lignin 2,7 persen, abu 7,5 persen, Ca 1,5 persen, dan P 0,4 persen.

Tanaman turi dapat tumbuh subur meski sedang musim kemarau. Daun turi sangat

baik diberikan ketika ternak membutuhkan zat makan lebih banyak dari biasanya,

terutama pada akhir masa kebuntingan, awal laktasi, dan cempe.

 Gamal

Gamal mengandung protein sebesar 23 persen dan kalsium sekitar 1,2 persen.

Kandungan serat di dalam gamal terbilang tinggi mencapai 45 persen. Itu sebabnya

tanaman ini sangat berpotensi menjadi pakan hijauan yang baik untuk kambing. Namun,

sayangnya kambing kurang menyukai daun gamal karena aromanya menyengat.

Permasalahan aroma yang menyengat tersebut bisa diatasi dengan penjemuran dan

pelayuan daun. Selain itu, daun juga bisa diberikan ketika ternak kambing sedang dalam

kondisi lapar.

D. Perkandangan Ternak Kambing

Kandang yang baik ialah kandang yang nyaman bagi ternak sebagai tempat
tinggal dan menjalankan kelangsungan hidupnya. Manajemen kandang yang baik
merupakan salah satu faktor yang mendukung bagi ternak untuk dapat berproduksi
dengan baik. Adapun fungsi kandang bagi ternak kambing yaitu :
 Untuk melindungi ternak dari pemangsa dan kondisi lingkungan yang ekstrem
(hujan, panas, angin kencang, dll.)
 Tempat kambing untuk produktif (hidup, kawin, melahirkan, dan menghasilkan
daging)
 Tempat kambing untuk makan, minum dan beristirahat
 Mencegah ternak kambing agar tidak merusak tanaman sekitar
 Tempat untuk merawat ternak yang sakit
 Untuk memudahkan pengontrolan ternak kambing
Ketika akan membuat kandang perlu mempertimbangkan tiga faktor berikut :

 Faktor Yang Mempengaruhi Perkandangan

a)Faktor biologis

Respon sensitifitas tiap jenis kambing terhadap suasana iklim atau cuaca
menjadi faktor biologis yang perlu dipertimbangkan. Pada kambing yang sensitif
terhadap cuaca panas maka perlu dirancang sedemikian rupa kandang dengan
sirkulasi udara yang baik dan tidak menyebabkan kondisi yang tidak nyaman pada
ternak kambing.

b) Faktor teknis
Kandang harus dibangun dengan menggunakan bahan-bahan yang kuat dan
tahan lama agar memberikan fungsi yang maksimal. Konstruksi, bahan dan tata letak
bangunan kandang harus diperhitungkan dengan matang.

c) Faktor ekonomis
Tujuan pemeliharaan ternak adalah untuk memberikan nilai ekonomi bagi
peternaknya. Pembuatan kandang juga harus mempertimbangkan dari segi ekonomis.
Kandang yang merupakan investasi tetap dan jangka panjang harus dibangun
menggunakan bahan-bahan yang kuat namun tidak terlalu mahal. Efisiensi biaya
pembangunan kandang juga tergantung pada tata letak dan rancangan kapasitas skala
bangunan kandang.

 Tipe dan Model Kandang Kambing


Pada hakekatnya ada tiga model kandang kambing yang dapat digunakan, yaitu :
 Model kandang panggung
Konstruksi kandang dibuat panggung, terdapat kolong untuk menampung
kotoran. Kolong digali dan dibuat lebih rendah daripada permukaan tanah sehingga
kotoran dan air kencingnya tidak tergenang. Jarak antara lantai kandang dengan tanah
minimal 50-80 cm atau 2 meter untuk skala perternakan besar. Lantai kandang dengan
jarak celah lantai panggung ±1,5-2 cm dengan tujuan kotoran mudah jatuh dan kaki
ternak tidak terperosok. Kandang ini biasanya yang paling banyak digunakan pada
peternakan kambing.

 Model kandang lemprak


Kandang dengan lantai tanah atau semen dan dilapisi jerami atau rumput
kering serta sisa-sisa hijauan pakan. Kekurangan dari model kandang ini adalah
kebersihan yang sulit dikontrol sehingga keamanan dari penyakit kurang terjamin.
Feses atau alas lantai biasanya diangkut setelah 3-6 bulan kemudian. Bisa
dimodifikasi dengan memberikan lantai bambu atau kayu setebal 5-10 cm sebagai
alas tempat tidur ternak.
 Kombinasi kandang panggung dan kandang lemprak
Sebagian kandang model panggung dan sebagian berlantai tanah atau semen.
Biasanya digunakan untuk usaha ternak kambing pembibitan.

Berdasarkan jumlah kambing di setiap petak kandangnya, ada dua tipe


kandang kambing yaitu kandang kelompok dan kandang individu.

 Tipe individu
Tipe kandang yang diberi penyekat, biasanya cukup 1 ekor. Ukuran tiap
kandangnya antara 1,2 x 1,2 m hingga 1,2 x 1,5 m. Tujuan penyekatan untuk
membatasi ruang gerak ternak sehingga perkembangan tubuh diharapkan lebih cepat
tercapai. Kelebihan dengan sistem kandang individu, seperti kenyamanan dan
kesehatan ternak lebih terjaga, sistem pemeliharaan yang lebih terkontrol sehingga
dapat meningkatkan laju pertumbuhan bobot serta serta lebih memudahkan dalam
pencacatan dan evaluasi.

 Tipe koloni/kelompok
Ukurannya relatif luas dan dibuat tanpa penyekat antar ternak kambing. Luas
kandang disesuaikan dengan umur dan jumlah kambing yang dipelihara.

 Tata Laksana Perkandangan Ternak Kambing


Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membangun sebuah
peternakan kambing sebagai berikut :

1. Lokasi kandang
 Lokasi yang ideal adalah daerah yang terletak jauh dari pemukiman warga namun
mudah diakses oleh kendaraan. Tujuannya untuk menghindari bau kotoran
kambing yang dapat mengganggu masyarakat sekitar. Jarak kandang ternak
dengan pemukiman adalah minimal 200 meter. Sementara jarak kandang dengan
rumah tinggal peternak minimal sejauh 10 meter agar tidak tercemar bau dan
kotoran (Peraturan Menteri Pertanian No. 40/Permentan/OT.140/7/2011).
 Peternak juga harus memilih lokasi yang berada pada wilayah yang bebas
penyakit ternak, misalnya seperti Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), yang
berpotensi merugikan peternak.
 Mudah dijangkau sarana transportasi seperti muatan ternak, truk pakan hingga
memudahkan proses pemasaran atau pengiriman ke rumah potong hewan.
 Lokasi dengan sumberdaya air dan cukup sinar matahari.
 Struktur kandang

a. Atap kandang

Bahan atap yang sebaiknya dihindari yaitu seng. Bahan tersebut gampang
menyerap panas dari permukaan dan menyebarkan panas tersebut di dalam kandang
dan ketika hujan menjadi sangat berisik. Pilihlah bahan-bahan yang kuat dan tahan
dari sengatan panas matahari dan tidak menimbulkan panas di dalam kandang.
Disarankan untuk memilih genting dari tanah, selain harganya murah dan mudah
didapatkan, juga tidak menyerap mudah panas.

Minimal jarak dari permukaan tanah hingga atap minimal 3 meter, dengan
kemiringan 30°. Tujuannya agar sirkulasi udara di dalam kandang bisa berlangsung
dengan baik, dan air hujan cepat turun hingga tidak menimbulkan genangan.

b. Dinding kandang

Dapat terbuat dari kayu, bambu atau tembok dan dibuat sesuai kondisi ternak
yang dipelihara. Dinding kandang yang rapat sebaiknya dibuat setinggi 70-80 cm
(sejajar tinggi penyekat) agar kambing terhindar dari angin kencang. Dinding tetap
dibuat bercelah agar udara dan sinar matahari pagi dapat bebas masuk ke dalam
kandang.

c. Lantai kandang
Lantai kandang harus cepat kering dan mudah dibersihkan. Celah pada lantai
panggung dibuat kurang lebih 1,5-2 cm agar kotoran dapat jatuh kebawah, tetapi kaki
kambing tidak sampai terperosok. Untuk lantai panggung, sebaiknya gunakan bahan
kayu atau bambu bercelah atau bisa menggunakan slat bahan plastik yang aman.

SLAT Alas Medion merupakan alas berbahan plastik yang multifungsi.


Selain untuk alas kandang ayam juga dapat digunakan sebagai alas pada
kandang panggung kambing. Fungsinya bisa menggantikan slat kayu/bambu
pada kandang panggung/ untuk lantai kandang. Keunggulan SLAT Alas
Medion diantaranya :
 Desain sederhana sehingga mudah dalam instalasi (bongkar pasang dan
perawatan)
 Mudah dibersihkan dan feses tidak akan menempel lama sehingga lebih
higienis
 Konstruksi lebih kokoh karena desainnya yang tebal sehingga tidak mudah
rapuh dan patah
 Tahan lama karena dari bahan baku murni dan berkualitas.

 Tempat pakan dan minum

Tempat minum tidak mudah bocor dan harus mudah dibersihkan. Posisi
tempat makan dan minum dibuat berdampingan. Ketinggian tempat pakan dan air
minum harus proporsional dengan tinggi ternak kambing.
Tempat pakan harus dibuat kokoh agar bahan pakan yang diberikan
tidak tercecer keluar. Ukuran alas tempat pakan 25-40 cm, lebar bagian atas
40-50 cm, sedangkan kedalaman tempat pakan 30-40 cm. Tempat pakan pada
kandang ganda dapat dibuat di tengah kandang agar peternak lebih mudah
memberikan pakan dan minum. Tempat minum berukuran lebih kecil
dibandingkan dengan tempat pakan, yang disesuaikan dengan bentuk kandang
kambing tersebut.

 Penyediaan area pendukung lainnya

Area lainnya yang juga tidak kalah penting dan perlu ada seperti area
penanganan ternak, area bongkar muat ternak, lokasi timbangan, kandang jepit, dan
gudang pakan. Selain itu sebaiknya disediakan pula tempat umbaran dan tempat
kotoran/kompos. Umbaran berfungsi sebagai lokasi exercise bagi ternak. Ternak
kambing yang kesehariannya dipelihara dalam kandang perlu bermain di tempat
umbaran secara teratur agar kesehatannya terjaga terutama untuk tujuan pembibitan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jika kita ternak kambing dengan tujuan susu perah, maka bibit  jenis kambing
yang harus kita siapkan adalah jenis kambing etawa,  kambing sangat bagus untuk
menghasilkan susu

Keuntungan dari cara beternak kambing yang tepat tentunya adalah

maksimalnya pertumbuhan dan perkembangbiakan pada kambing.  Dari hal itu juga

masih banyak keuntungannya, yaitu dari hasil susu peras yang di hasilkan (jika ternak

kambing etawa/susu), keuntungan lainnya adalah pupuk kandang yang bisa dijual atau

di gunakan pupuk sendiri. Pupuk yang di hasilkan dari kotoran dan pembuangan sisa

pakan dai ternak kambing sangat bagus untuk di gunakan sebagai pupuk organik.

Anda mungkin juga menyukai