OLEH :
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan laporan ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan laporan
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di
akhirat nanti
Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu,
penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan ini, supaya
nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat
banyak kesalahan pada laporan ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
PENULIS
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………...…………………….1
DAFTAR ISI…………………………………………...…………...…………….2
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...17
LAMPIRAN………………………………………………………………..……18
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kambing Kacang adalah salah satu kambing Lokal di Indonesia yang cukup
potensial untuk dikembangkan karena memiliki kelebihan, antara lain mudah
beradaptasi dengan lingkungan, pemeliharaan mudah karena dapat dipelihara di
berbagai daerah, cepat dewasa kelamin, tidak memerlukan lahan yang luas,
kebutuhan modal lebih rendah dibandingkan ternak ruminansia besar seperti sapi
dan kerbau.
3
Untuk meningkatkan bobot badan pada ternak kambing, pemberian pakannya
sebaiknya dimulai pada pagi hari yaitu mulai pukul 08.00 ± 14.00. Hal ini dilakukan
karena pada pagi hari ternak mendapat kesempatan yang banyak pula untuk
mengunyah makanan tersebut. Semakin banyak waktu yang diberikan kepada
ternak kambing untuk mengkonsumsi pakan, maka akan menghasilkan bobot badan
yang lebih optimal.
B. Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Kambing merupakan salah satu jenis ternak ruminansia kecil yang telah
dikenal secara luas di Indonesia. Ternak kambing memiliki potensi produktivitas
yang cukup tinggi. Kambing di Indonesia telah dimanfaatkan sebagai ternak
penghasil daging, susu, maupun keduanya (dwiguna) dan kulit. Kambing secara
umum memiliki beberapa keunggulannya antara lain mampu beradaptasi dalam
kondisi yang ekstrim, tahan terhadap beberapa penyakit, cepat berkembang biak
dan prolifik (beranak banyak). Kambing merupakan mamalia yang termasuk Ordo
Aartiodactyla, Sub Ordo Ruminansia, Famili Bovidae, dan Genus Capra (Devendra
dan Burn, 1994). Menurut Williamson dan Payne (1993), kambing peliharaan
terdiri atas lima spesies yaitu Capra ibex, Capra Hircus, Capra Caucasica, Capra
Pyrenaica, dan Capra Falconeri.
a. Kambing Kacang
Kambing Kacang adalah kambing yang berasal dari Indonesia yang banyak
dipelihara oleh masyarakat. Narasasmita (1979) menyatakan bahwa kambing
Kacang merupakan kambing asli Indonesia yang mempunyai bobot hidup lebih
kecil dibandingkan dengan kambing jenis lainnya. Kambing Kacang memiliki
keunggulan, mudah beradaptasi dengan lingkungan setempat dan angka
reproduksinya cukup baik. Dagingnya pun cukup disenangi oleh masyarakat
dan banyak dipakai atau dikonsumsi dalam upacara adat, agama, kenduri dan
lain-lain. Susilawati (2008) lebih lanjut menjelaskan bahwa kambing Kacang
yang mempunyai berat badan 20-30 kg ini mempunyai fertilitas tinggi sehingga
anak yang dilahirkan berkisar 1-4 ekor per kelahiran, merupakan tipe pedaging
dan mampu beradaptasi dilingkungan yang jelek. Kambing Kacang yang
memiliki potensi genetik yang baik ini, dapat ditingkatkan produktivitasnya
dengan beberapa jenis kambing pedaging unggul lainnya.
5
c. Kambing Jawa Randu
d. Kambing Boer
e. Kambing Saanen
6
BAB III
METODOLOGI
Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah ATK dan kamera.
C. Prosedur Kerja
7
BAB IV
A. Hasil
• Kambing Boerka
8
• Kambing Marica
9
• Kambing kacang
10
B. Pembahasan
11
Beternak kambing, merupakan salah satu usaha yang cukup menjanjikan
karena;
• Tidak memerlukan lahan yang luas
• Memilikidaya adaptasi yang tinggi terhadap lingkungansehingga
mudah dipelihara dan dikembangkan
• Untuk berkembang biak tidak memerlukanwaktu yang lama
• Bahan pakan tidak mahal harganya karena dapat memanfaatkan
limbah pertanian. Selain itu kambing merupakan sumber protein
yang bernilai gizi tinggi
A. Sistem Pemeliharaan
B. Pakan
Pakan yang diberikan dapat terdiri dari konsentrat dan dedak dengan
perbandingan1: 3 atau penggabungan beberapa bahan pakandengan
perbandingan dedak sebanyak 50%,bungkil kelapa 25%, tepung jagung 15%,
bungkilkacang tanah 8%, garam dapur 1%, tepung tulang0,5% dan kapur 0,5%
sebagai pakan tambahan.Kambing dapat diberikan rumput-rumput
seperti:rumput gajah, rumput setaria, rumput benggala,rumput raja dan rumput
alam dan dedaunan,seperti daun lamtoro, daun turi, daun gamal, daunkacang
dan daun kaliandra.
12
Pakan hijauan /rumput dapat diberikan sebanyak 15 - 20% dari berat
badankambing. Pakan konsentrat dapat diberikan 0,5kg/ekor/hari untuk
memacu pertumbuhan beratbadan, dapat diberikan growth stimulant
(GS)berupa Bio-N-Plus.
Pemberian Pakan
Komposisi rumput dan daunan untuk kambing :
Kambing dewasa membutuhkan 75% rumput dan25% daunan
Kambing bunting membutuhkan 60% rumput dan40% daunan
Kambing menyusui membutuhkan 50% rumputdan 50% daunan
Kambing Anak lepas membutuhkan 60% rumputdan 40% daunan.
13
subur dan cocok untuk daerah pedesaan yang masih jarang penduduknya
dengan pola peternakan ekstensif (Sodiq dan Abidin, 2009).
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Sub-filum : Vertebrata
Class : mamalia
Ordo : Atiodactyla
Sub-ordo : Ruminansia
Famili : Bovidae
Sub-family : Caprinae
Genus : Capra
Spesies : Hirus
14
C. Kambing Boerka (Capra Aegagrus Hircus)
15
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Perlu adanya recording yang lebih jelas agar diketahui data tentang
induk ternak, kebuntingan, dan perkawinannya.Selain itu, limbah padat dan cair
perlu dikelola dengan baik, agar menambah penghasilan.
16
DAFTAR PUSTAKA
Blakely, J dan D.H. Blade. 1998. Ilmu Petemakan. Edisi ke-4. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta. (Diterjemahkan oleh: B. Srigandono ).
17
LAMPIRAN
18