Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

JENIS KAMBING DI INDONESIA

Dosen pengampu: Ir. Damaryanto Widharto, Msi

Penyusun:
Agung Adi Saputro (PT1022011)

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KARANGANYAR
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “Jenis
Kambing di Indonesia”. Pertenakan kambing bukan hanya sumber makanan yang penting,
tetapi juga bagian integral dari pertanian modern. Mari kita jelajahi lebih dalam tentang
hewan luar biasa ini dan dampaknya pada kehidupan sehari-hari kita.

Melalui pemahaman yang lebih dalam tentang jenis kambing, kita akan dapat
menghargai bagaimana hewan ini berperan dalam ekonomi pertanian, menghasilkan
makanan yang sangat bernilai, dan bahkan memengaruhi lingkungan di sekitarnya. Makalah
ini juga akan mengungkapkan tantangan yang dihadapi oleh peternak kambing saat ini dan
upaya untuk menjaga keberlanjutan dalam budidaya mereka.

Karanganyar, 23 September 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Halaman Judul.......................................................................................……………. 1

Kata Pengantar......................................................................................……………. 2

Daftar Isi ...............................................................................................……………. 3

BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakangan ……….................................................................…………………. 4

BAB II PEMBAHASAN
A.Kambing Etawa (PE) .... ...............................................................………………….. 5
B. Kambing Kacang ..…………..………….........................................………………………… 6
C.Kambing Boer ..................................................……………………………………………… 7
D. Kambing Bligon ...................……………………………………………………………………….. 8

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan ...................................................................................…………………. 9

3
BAB l
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kambing merupakan ternak yang dipelihara oleh masyarakat secara luas


karena kambing mempunyai beberapa sifat yang menguntungkan, antara lain cepat
berkembangbiak yaitu sering beranak lebih dari 1 ekor (1 – 4 ekor). Kambing di
daerah tropis umumnya dalam waktu 2 tahun dapat beranak 3 kali (Sindoeredjo,
1996).Kemampuan beranak banyak merupakan satu hal yang spesifik dari sifat
produksi ternak kambing dan sifat ini merupakan hasil interaksi yang besar antara
faktor genotipe dan lingkungan (Iniquezet al., 1993). Kambing yang memiliki genotip
jumlah anak perkelahiran yang banyak tidak akan muncul,apabila lingkungan tidak
mendukung. Demikian juga kambing yang dipelihara dalam lingkungan yang baik
tidak akan menampilkan jumlah anak perkelahiran yang banyak apabila induk
tersebut tidak mempunyai genetik tersebut. Produktivitas kambing sangat ditentukan
oleh kelahiran anaknya dan semakin banyak jumlah anak yang dilahirkan per
kelahiran, maka seekor induk dianggap memiliki produktivitas yang tinggi dalam
menghasilkan keturunan (Devendra dan Burns, 1994).
Peningkatan produktivitas kambing dapat ditempuh dengan cara mencari
induk kambing yang mampu beranak banyak (lebih dari satu per kelahiran) untuk
digunakan sebagai bibit dan dipelihara secara baik. Menurut Direktorat Jenderal
Peternakan (1993), induk kambing yang mampu melahirkan anak kembar pada
kelahiran pertama ada kecenderungan mengulangi pada setiap melahirkan
berikutnya. Kemampuan beranak kembar tersebut ditentukan oleh gen tunggal yang
berpengaruh besar terhadap laju ovulasi dan jumlah anak sekelahiran, dengan
demikian maka peran seleksi kembar individu kambing dapat diarahkan untuk
memperbanyak jumlah anak yang dihasilkan dari ternak kambing
tersebut(Tiesnamurti, 1991). Salah satu kambing yang cukup berpotensi di Indonesia
adalah kambing Peranakan Etawah (PE), kambing kacang, Kambing Boer, kambing
Bligon.

4
BAB ll
PEMBAHASAN

A. Kambing Etawa (PE)

Kambing Etawa, juga dikenal sebagai Kambing Peranakan Etawa (PE), adalah salah satu
jenis kambing yang populer di Indonesia. Berikut beberapa informasi tentang Kambing
Etawa:

1. Asal Usul: Kambing Etawa berasal dari India, tepatnya dari daerah Etawah. Mereka
dibawa ke Indonesia pada awal abad ke-20 dan kemudian berkembang biak menjadi
jenis yang dikenal sebagai Kambing Peranakan Etawa.
2. Ciri-ciri Fisik: Kambing Etawa memiliki tubuh yang besar dan kuat. Salah satu ciri
khasnya adalah tanduk yang melengkung ke belakang. Warna bulunya umumnya
cenderung cerah, seperti putih atau krem.
3. Pemanfaatan: Kambing Etawa digunakan untuk berbagai tujuan, termasuk produksi
daging, susu, dan bahkan sebagai hewan kerja dalam pertanian. Susu Kambing Etawa
memiliki kualitas yang baik dan biasanya digunakan untuk produk-produk susu seperti
keju dan krim.
4. Adaptasi: Kambing Etawa dapat beradaptasi dengan baik dalam berbagai kondisi iklim,
termasuk iklim tropis yang umum di Indonesia. Mereka tahan terhadap panas dan
memiliki ketahanan terhadap berbagai penyakit.
5. Pemeliharaan: Pemeliharaan Kambing Etawa membutuhkan perhatian khusus
terutama dalam hal pakan dan perawatan kesehatan. Mereka memerlukan makanan
yang baik untuk pertumbuhan dan produksi susu yang optimal.

5
Kambing Etawa adalah salah satu jenis kambing yang sangat berharga di Indonesia,
terutama dalam konteks pertanian dan produksi susu. Mereka telah menjadi bagian
penting dari budaya peternakan di berbagai daerah di Indonesia.

B. Kambing kacang

Kambing Kacang adalah salah satu jenis kambing asli Indonesia yang memiliki ciri
khas tersendiri. Berikut beberapa informasi lebih lanjut tentang Kambing Kacang:

1. Ukura: Kambing Kacang cenderung kecil hingga sedang. Berat tubuhnya biasanya
berkisar antara 20-30 kg, meskipun ada variasi dalam ukuran tubuh.
2. Ciri-ciri Fisik: Mereka memiliki tubuh yang ringan dan kompak dengan warna bulu
yang bervariasi, termasuk coklat, hitam, atau campuran lainnya. Beberapa individu
Kambing Kacang memiliki corak atau pola pada bulu mereka.
3. Adaptasi Lingkungan: Kambing Kacang memiliki adaptasi yang baik terhadap iklim
tropis di Indonesia. Mereka dapat bertahan dalam kondisi cuaca panas dan kering.
4. Pemanfaatan: Kambing Kacang biasanya digunakan untuk produksi daging.
Meskipun ukurannya lebih kecil dibandingkan beberapa jenis kambing lainnya,
mereka sering dihargai karena dagingnya yang lezat.
5. Pemeliharaan: Pemeliharaan Kambing Kacang bisa lebih ekonomis karena ukuran
mereka yang kecil memerlukan ruang yang lebih sedikit. Mereka juga dapat diberi
makan dengan hijauan lokal dan pakan yang tersedia di daerah tersebut.

Kambing Kacang adalah salah satu aset penting dalam pertanian Indonesia, terutama
untuk masyarakat yang tinggal di daerah pedesaan. Mereka memberikan sumber
protein yang berharga dalam bentuk daging bagi penduduk setempat.

6
C. Kambing Boer

Kambing Boer adalah salah satu jenis kambing yang berasal dari Afrika Selatan.
Berikut beberapa informasi tentang Kambing Boer:

1. Asal Usul: Kambing Boer berasal dari Afrika Selatan, di mana mereka
dikembangkan pada awal abad ke-20. Nama "Boer" dalam bahasa Afrika
berarti "petani," dan kambing ini diberi nama demikian karena mereka adalah
hasil seleksi yang ditujukan untuk produksi daging.
2. Ciri-ciri Fisik: Kambing Boer memiliki tubuh yang besar dan kuat. Warna
bulunya umumnya putih, tetapi kepala mereka sering kali memiliki warna
merah atau coklat yang mencolok. Mereka memiliki telinga yang panjang dan
tanduk yang cenderung melengkung ke samping.
3. Pemanfaatan: Kambing Boer sangat dihargai karena dagingnya yang
berkualitas tinggi. Daging Kambing Boer dikenal memiliki rasa yang lezat dan
daging yang empuk. Mereka juga bisa menghasilkan susu, tetapi produksi
daging adalah tujuan utama pemeliharaannya.
4. Adaptasi: Meskipun berasal dari Afrika Selatan, Kambing Boer telah
menunjukkan kemampuan untuk beradaptasi dengan baik dalam berbagai
iklim dan lingkungan. Ini membuat mereka cocok untuk pemeliharaan di
banyak negara, termasuk Indonesia.
5. Pemeliharaan: Pemeliharaan Kambing Boer memerlukan perhatian khusus
terutama dalam hal nutrisi dan perawatan kesehatan. Mereka memerlukan
pakan yang baik dan pemantauan kesehatan yang rutin.

Kambing Boer adalah salah satu jenis kambing yang populer di berbagai
negara karena produksi dagingnya yang unggul. Mereka telah menjadi pilihan
utama dalam usaha peternakan daging di banyak tempat, termasuk Indonesia,
di mana permintaan akan daging yang berkualitas tinggi terus meningkat.
7
D. Kambing Bligon

Kambing Bligon adalah salah satu jenis kambing yang berasal dari Jawa, Indonesia.
Berikut adalah beberapa informasi tentang Kambing Bligon:

1. Ciri-ciri Fisik: Kambing Bligon memiliki ciri-ciri fisik yang khas. Mereka cenderung
memiliki bulu berwarna hitam, dan pola putih pada wajah, kaki, dan perut. Tanduk
mereka biasanya melengkung ke belakang, dan telinga mereka berbentuk segitiga.
2. Ukuran: Kambing Bligon adalah jenis kambing yang berukuran sedang hingga
besar. Berat tubuhnya bervariasi, tetapi mereka dapat mencapai berat yang cukup
besar.
3. Pemanfaatan: Kambing Bligon umumnya digunakan untuk produksi daging.
Dagingnya dianggap memiliki rasa yang enak dan tekstur yang baik. Selain itu,
mereka juga dapat menghasilkan susu dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan
keluarga.
4. Adaptasi: Kambing Bligon telah diadaptasi dengan baik terhadap kondisi iklim di
pulau Jawa. Mereka dapat bertahan dalam iklim tropis yang panas dan lembab.
5. Pemeliharaan: Seperti semua jenis kambing, pemeliharaan Kambing Bligon
memerlukan perhatian terhadap nutrisi, perawatan kesehatan, dan manajemen
pemeliharaan yang baik. Memberikan pakan yang baik dan air bersih adalah faktor
penting dalam pemeliharaannya.

Kambing Bligon adalah salah satu jenis kambing yang populer di pulau Jawa,
Indonesia. Mereka telah menjadi bagian penting dari pertanian dan budaya
peternakan di wilayah tersebut, memberikan sumber daging yang berharga bagi
penduduk setempat.

8
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan ini dapat menjadi acuan dalam pengelolaan dan pengembangan
usaha peternakan kambing. Dalam hal ini, perlu diperhatikan aspek-aspek teknis
seperti pemilihan bibit yang tepat, manajemen pakan yang baik, dan upaya
pengelolaan yang dilakukan oleh masyarakat. Dengan demikian, diharapkan
usaha peternakan kambing dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
masyarakat dan lingkungan sekitar.

Anda mungkin juga menyukai