Anda di halaman 1dari 31

KAJIAN ASPEK

TEKNIS
Oleh : Kelompok 2
Anggota
Kelompok:
Claris Fransiska Dina Mahiratul
01 T 04 Muna
Absen 07 Absen 10
NIM 04.01.20.515 NIM 04.01.20.518
Destya Romdhotus Faqih Abil
02 S.
Absen 08 05 Qosim11
Absen
NIM 04.01.20.516
NIM 04.01.20.502

Devi Dwi Ariyanti Fardhina ‘Aisyi M.


03 Absen 09 05 Absen 12
NIM 04.01.20.517 NIM 04.01.20.519
Aspek
Teknis:
Penilaian kelayakan terhadao aspek teknis menyangkut hal-
hal yang berkaitan dengan teknis/operasi suatu bisnis.

Kajian aspek teknis mencakup analisis kesiapan perusahaan


dalam usahanya dengan menilai ketepatan :
1. Lokasi usaha
2. Luas produksi usaha
3. Layout usaha
4. Kesiagaan mesin-mesin yang digunakan
0
Usaha
1
Penentuan Lokasi
Aspek Teknis
Pertimbangan dalam menentukan
letak suatu lokasi usaha.
1. Jenis 8. Kedekatan di kawasan
2. Kedekatan pasar
usaha industri
atau konsumen 9. Kemudahan untuk
3. Kedekatan bahan melakukan
baku ekspans/perluasan
4. Ketersediaan tenaga 10. Kondisi adat
kerja istiadat/b udaya/sikap
5. Ketersediaan sarana masyarakat
dan prasarana setempat
(transportasi, 11. Hukum yang berlaku
listrik, dan air) di
6. Kedekatan pusat wilayah setempat
pemerintahan
Keuntungan mendapatan lokasi yang
tepat
01 02 03
Kepuasan pelayanan Kemudahan Kemudahan
yang diberikan mendapatkan tenaga memperoleh bahan
kepada konsumen kerja, baik jumlah baku/bahan
maupun kualifikasinya penolong
secaraterus menerus

04 05 06
Kemudahan Memiliki nilai atau Meminimalkan
memperluas harga ekonomis terjadinya
lokasi usaha yang lebih tinggi di konflik terutama
masa yang akan dengan
datang masyarakat dan
pemerintah
Metode dalam
Penentuan
Lokasi Usaha
Aspek Teknis
—Metode Penilaian
Hasil
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode ini antara lain pasar; bahan
baku;
(Value Method)
transportasi; tenaga kerja; dll.
Nilai Loka yang
No Kebutuhan Malang Surabaya Sidoarjo
Ideal
1 Pasar 40 25 45 35

2 Bahan Baku 30 15 20 25

3 Transportasi 15 6 15 15

4 Tenaga Kerja 10 20 3 7

5 Lainnya 5 4 5 4

Jumlah 100 70 88 86

NB : Lokasi teringgi yang dipilih yaitu


Surabaya dengan nilai 87
—Metode Perbandingan
Biaya
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode ini antara lain bahan baku;
biaya
(Cost Comparison Method)
operasi (pengolahan); biaya distribusi; biaya umum; dan biaya lainnya.
Lokasi
No Kebutuhan
Malang Surabaya Sidoarjo

1 Bahan Baku 140 160 150

2 Bahan Bakar dan Listrik 35 45 40


3 Biaya Operasi 50 70 65

4 Biaya Umum 80 80 75
5 Biaya Lainnya 10 10 5
Jumlah 315 365 335
NB : Lokasi dengan biaya termurah yang
dipilih yaitu Malang, yaitu harga Rp. 315
per unit
—Metode Analisis
Ekonomi (Economic
Analisis Method)
Faktor-faktor yang menjadi pertimbangan dalam metode ini antara lain biaya sewa;
biaya tenaga kerja; biaya pengankutan; biaya bahan bakar dan listrik; pajak; perumahan;
sikap masyarakat dan lainnya.
—Metode Analisis
Ekonomi
No Kebutuhan (Economic Analisis
Lokasi
Malang
Method)Surabaya Sidarjo

1 Biaya Sewa Rp. 200.000 Rp. 300.000 Rp. 250.000

2 Biaya Tenaga Kerja Rp. 850.000 Rp. 900.000 Rp. 800.000

3 Biaya Pengangkutan Rp. 250.000 Rp. 250.000 Rp. 250.000


Biaya Bahan Bakar dan
4 Rp. 150.000 Rp. 200.000 Rp. 250.000
Listrik
5 Pajak Rp. 50.000 Rp. 60.000 Rp. 50.000

Total Biaya Operasi Rp. 1.550.000 Rp. 1.710.000 Rp. 1.60.000

6 Perumahan Baik Baik Sedang

7 Sikap Masyarakat Baik Cukup Baik

NB : Lokasi yang dipilih dengan metode ini yaitu


Malang
0
Produksi 2
Penentuan Luas dan Besaran
Aspek Teknis
Metode dalam Penentuan Lokasi
Usaha
Luas dan besaran produksi dapat dilihat dari
segi ekonomis dan segi teknis.
Dari segi ekonomis adalah berapa jumlah produk
yang dihasilkan dalam waktu tertentu dengan biaya
yang paling efisien. Sedangkan dari segi teknisnya
adalah jumlah produk yang dihasilkan atas dasar
kemampuan mesin dan peralatan serta persyaratan
teknis
Luas Produksi yang
Ekonomis, ditentukan
oleh :
1. Kecenderungan permintaan yang akan datang.
2. Kemungkinan pengadaan bahan baku,
bahan pembantu, tenaga kerja, dan lain-lai
3. Tersedianya teknologi, mesin dan peralatan di
pasar.
4. Daur hidup produk, dan produk substitusi
dari produk tersebut.
Kemudian untuk menentukan jumlah produksi yang
menghasilkan keuntungan yang maksimal dapat
dilakukan dengan salah satu pendekatan berikut:

1. Pendekatan biaya marjinal dan pendapatan


marjinal.
2. Mendekati titik break event.
3. Metode pemrograman linier
0
3
Tata Letak
(Layout)
Aspek Teknis
Layou
t
Layout adalah proses penentan bentuk dan penempatan
fasilitas yang dapat menentukan efisiensi produksi/operasi.
Layout dirancang berkenaan dengan produk, proses, sumber
daya manusia, dan lokasi sehingga tercapai efisisensi operasi.
Keuntungan
Layout :
01 02 03 04
Keleluasaan
ruang gerak Mengurangi biaya Aliran
Efisiensi produksi
untuk material
pemakaian maupun
beraktivitas dan menjadi lancar
ruangan investasi
pemeliharaan

05 06 07
Cost pengangkutan Kebutuhan persediaan Memberikan
material dan yang rendah kenyamanan,
barang rendah
kesehatan dan
keselamatan kerja
Jenis Layout yang baik
1. Layout
Posisi Tetap: (Fixed Position) perlu
2. Orientasi Proses menentukan :
(Process
Oriented) 1. Kebutuhan kapasistas tempat
3. Tata Leta Kantor 2. Peralatan untuk
(Office menangani
Layout)
4.
5. Tata
Tata Letak
Letak Gudang
material atau bahan
(Warehouse
Pedagang Layout) 3. Lingkungan dan estetika
6. Eceran/Pelayanan
Tata Letak Produk(Retail and
(Product
4. Arus informasi
Service
Layout) Layout)
04
Pemilihan Teknologi
Aspek Teknis
Hal yang diperhatikan dalam
Pemilihan Teknologi

1. Ketepatan teknologi dengan bahan bakunya.


2. Keberhasilan teknologi di tempat lain.
3. Pertimbangan teknologi lanjutan.
4. Besarnya biaya investasi dan biaya pemeliharaan.
5. Kemampuan tenaga kerja dan kemungkinan
pengembangannya.
6. Pertimbangan pemerintah dalam hal tenaga kerja.
7. Pertimbangan lainnya.
05
Penentuan Metode Persediaan
Aspek Teknis
1. Economic Order Quantity (EOQ)

EOQ merupakan jumlah pembelian bahan


mentah pada setiap kali pesan dengan biaya
yang paling rendah. Dalam membuat
perhitungan EOQ harus memperhatikan
klasifikasi biaya meliputi: biaya angkut/
penyimpanan atau Carrying Cost (CC), biaya
pemesanan atau ordering cost (OC) dan biaya
total atau total cost (TC).
a. EOQ dengan kebutuhan tetap
PT
  Sumber Tani menginginkan barang 10.000 unit/tahun dengan biaya peemesanan
RP2,-/unit sedangkan biaya penyimpanan Rp4,-/unit. Anda diminta untuk menghitung
pesanan paling ekonomis dengn EOQ
Jawab:
Demand/Th = 10.000 unit
CC = Rp4,-/unit
OC = RP2,-/unit

Jadi pesanan yang paling ekonomis adalah 100 unit


Jumlah
  biaya yang dikeluarkan untuk pemesanan 100 unit adalah Rp 400,-
Jika D di ukur dengan rupiah, maka CC dan Q juga diukur dengan rupiah, dengan
menggunakan rumus diatas maka diperoleh hasilnya sebagai berikit:
Harga per unit = Rp 20,-
Demand/tahun = 20 x 10.000 = Rp 200.000

Jadi optimal order adalah Rp 4.470


b. EOQ dengan Kapasitas Lebih
CV Maju Tani bergerak di bidang usaha took pertanian bermaksud mengubah metode
persediaan. Hal ini dikarenakan selama ini sering terjadi keterlambatan dan tidak
efisiennya biaya yang telah dikeluarkan. Metode yang digunakan adalah menentukan
berapa biaya yang paling ekonomis setiap kali pesan dan tidak akan terjadi keterlambatan
seperti masa lalu. Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Demand = 1.500 unit setiap hari
Kemampuan produksi (P) = 2.500 unit
Ordering Cost = Rp. 15.000
Carryng Cost = Rp. 20
Pertanyaan:
1. Berapa EOQ dalam unit dan rupiah?
2. Berapa safety stock yang harus disediakan?
Jawab:
 

Q = = 2.372 unit

TaR =
Apabila dibandingkan dengan Q 2.500 maka
R=
Kesimpulan; dengan membandingkan TaR Qo = 2.372 dengan Q = 2.500 dapat
menghemat 19.000 – 18.488 = Rp.512
2. Safety Stock (SS)

Faktor penentu besarnya safety stock yaitu penggunaan bahan baku rata-rata, factor
waktu dan biaya yang digunakan. Disamping itu diperlukan standart kuantitas yang harus
dipenuhi meliputi persediaan minimum, besarnya pesanan standart, persediaan
maksimun, tingkat pemesanan Kembali dan administrasi persediaan.
3. Reorder Point (PP)
ROP merupakan waktu perusahaan untuk memesan Kembali atau batas waktu
pemesanan Kembali dengan melihat jumlah minimal persediaan yang ada. ROP
memiliki beberapa model, diantaranya model jumlah permintaan maupun masa
tenggang waktu konstatan (constant demand rate, constant lead time)
P.T Tani Maju sebagai peternak ayam petelur ingin melakukan pemesanan pakan untuk
memenuhi pakan ayam perharinya ayam menghabiskan 15Kg pakan, Jangka waktu yang
di butuhkan dalam pemesanan barang adalah 4 hari perusahaan memiliki kebijakan
untuk melebihkan pakan sebanyak 10 % berapakah ROP yang tepat untuk melakukan
pemesanan?
ROP = ( LT x d ) + Ss
Diketahui = LT = Leat time = 15 Kg
d = Daily Quantily = 4 hari
Ss = Safety Stock (Konstanta atau presentase khusus) = 10%
Jawab =
ROP = ( 15 x 4 ) + 10 %
= 60 Kg + 10% (6 Kg)
= 66 Kg
Jadi perusahaan akan melakukan Reorder Point atau titik pemesanan Kembali jika pakan
tinggal 66 Kg
 
Terimakasih !

Anda mungkin juga menyukai