Hand Out
Out
Penanganan
Penanganan Bahan
Bahan dan
dan
Tata
Tata Letak
Letak Fasilitas
Fasilitas
BAB II
PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN
LOKASI
Lokasi Fasilitas
Perencanaan lokasi fasilitas mempunyai peranan yang
sangat penting dalam menunjang perkembangan
perusahaan, dan lokasi fasilitas menjadi salah satu
faktor penentu keberhasilan sebuah perusahaan.
Lokasi terbaik adalah jika lokasi tersebut mampu
memberikan total biaya produksi yang rendah dan
mendatangkan keuntungan yang maksimal. Dengan
kata lain perencanaan lokasi pabrik mempunyai
tujuan untuk meminimalkan seluruh biaya produksi
dan memaksimalkan laba dari pemilihan lokasi
tersebut.
2. Faktor sekunder
a. Ketersediaan air
- surface water, yaitu air yang berasal dari sumber-
sumber air seperti sungai, danau, dan lain-lain
- Ground water, yaitu air yang berasal dari sumber
air di dalam tanah
- Air yang berasal dari penampungan hujan
20
1. Metode Kualitatif
(Ranking Procedure)
• Metode ini lebih bersifar kualitatif
dan/atau subyektif
• Baik diaplikasikan untuk masalah yang
sulit dikuantitatifkan
21
Ad. 1. Metode Kualitatif
(Ranking Procedure)
Langkah 1
Mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dan memiliki
signifikasi dengan proses pemilihan pabrik, seperti :
• Lokasi pensuplai bahan baku
• Lokasi pemasaran
• Lokasi tenaga kerja
• Kondisi iklim
• UU dan peraturan lain
• Factory utilities and services
22
Ad. 1. Metode Kualitatif
(Ranking Procedure)
Langkah 2
Pemberian bobot masing-masing faktor yang telah
diidentifikasi berdasarkan derajat kepentingan
(weighted procedure)
Contoh :
Lokasi pensuplai bahan baku 20% (bobotnya X1)
Lokasi area pemasaran bobotnya 40% (X2)
Lokasi tenaga kerja 10% (X3)
Kondisi iklim setempat 5% (X4)
UU dan Perda setempat 5% (X5)
Factory utilities and service 20% (X6)
23
Ad. 1. Metode Kualitatif
(Ranking Procedure)
Langkah 3
Memberi skor untuk masing-masing
faktor sesuai dengan skala angka
(range berkisar 1 s.d 10, dengan 10
terbaik)
Contoh : ada 4 alternatif lokasi, maka
matriks skor adalah sbb :
24
Ad. 1. Metode Kualitatif
(Ranking Procedure)
Alternatif Lokasi Lokasi Lokasi Lokasi
Kriteria I II III IV
Raw material Y11 Y12 Y13 Y14
supplies
Market location Y21 Y22 Y23 Y24
Labor supplies Y31 Y32 Y33 Y34
Climatic conditions Y41 Y42 Y43 Y44
Law & rules Y51 Y52 Y53 Y54
Factory utilities & Y61 Y62 Y63 Y64
services
25
Ad. 1. Metode Kualitatif
(Ranking Procedure)
Langkah 4
Mengalikan bobot dari masing-masing faktor dengan skor
tiap alternatif (Xi x Yij) dan menghitung total perkalian
antara skor dan bobot ini sebagai :
Zj = ∑ Xi x Yij i = 1 s.d 6 (dalam contoh ini)
j = 1 s.d 4 (dalam contoh ini)
Dari hasil total perkalian ini maka pemilihan alternatif
lokasi yang dianggap paling baik adalah alternatif lokasi
yang memiliki Zj yang terbesar
26
Kualitatif (Teknik
Analisis Faktor)
Contoh : Sebuah perusahaan akan mengembangkan
usahanya ada tiga lokasi yang akan
dipertimbangkan dalam pengembangan usaha
yaitu Yogyakarta, Solo, dan Semarang. Faktor-
faktor yang dipertimbangkan dalam penentuan
lokasi adalah kedekatan dengan pasar, harga
tanah dan bangunan, tingkat upah tenaga kerja,
pajak usaha, transportasi, infrastruktur, dan
faktor lainnya. Bobot tiap faktor dan skor tiap
lokasi adalah sebagai berikut :
27
Bobot tiap faktor dan
skor tiap lokasi
Bobot Faktor Skor
Yogyakarta Solo Semarang
0,30 Kedekatan 90 95 90
dengan pasar
0,20 Harga tanah 70 90 60
dan bangunan
0,15 Tingkat upah 85 70 70
0,10 Pajak usaha 80 90 70
0,10 Transportasi 70 60 85
0,10 Infrastruktur 85 70 90
28
Bobot Faktor Skor
Yogyakarta Solo Semarang
0,30 Kedekatan
dengan pasar
0,20 Harga tanah
dan bangunan
0,15 Tingkat upah
0,10 Pajak usaha
0,10 Transportasi
0,10 Infrastruktur
29
Hasil Perkalian antara
bobot dan skor
Faktor Skor
Yogyakarta Solo Semarang
Kedekatan
dengan pasar
Harga tanah
dan bangunan
Tingkat upah
Pajak usaha
Transportasi
Infrastruktur
Faktor lainnya
Jumlah bobot
skor
30
2. Metode Kuantitatif
• Bersifat kuantitatif dan dianggap obyektif
karena penilaiannya didasarkan pada ukuran-
ukuran yang bisa dikuantitatifkan secara
nyata
• Metode-metode kuantitatif :
a. Metode analisis pusat gravitasi (Centre of
Gravity Approach)
b. Metode analisis transportasi (metode
heuristic, metode north west corner, vogel’s
approximation method)
31
a. Metode analisis pusat
gravitasi (Centre of Gravity
Approach)
• Analisis pusat gravitasi dibuat dengan
memperhitungkan jarak lokasi sumber bahan
baku atau daerah pemasaran dengan lokasi
pabrik yang direncanakan
• Formulasi yang diperlukan sbb :
m n
∑ ∑ Wj √ [ (Xi - aj)2 + (Yi - bj )2 ] … minimal
i=1 j=1
32
Dimana :
m = banyaknya alternatif lokasi pabrik yang dipilih
n = banyaknya daerah pemasaran atau sumber
perolehan material yang akan menjadi pertimbangan
dalam penentuan lokasi pabrik
(Xi, Yi) = koordinat lokasi dari alternatif pabrik yang
akan didirikan i = 1,2,3,…m
(aj, bj) = koordinat lokasi dari daerah pemasaran yang
akan didistribusikan atau lokasi sumber material
dimana pabrik akan sangat tergantung j=1,2,3,…n
Wj = kebutuhan (demand) akan produk atau
material dari daerah pemasaran atau jumlah
kapasitas suplai dari lokasi sumber
33
Input data yang diperlukan berupa :
1. Ramalan kebutuhan produk jadi maupun bahan
baku dari masing-masing daerah pemasaran atau
sumber material
2. Koordinat geografis dari lokasi pabrik yang
direncanakan, daerah pemasaran, ataupun lokasi
sumber material
3. Rasio/perbandingan antara material input
dengan produk jadi yang dihasilkan
Kesulitan dalam analisis pusat gravitasi adalah
perbedaan biaya distribusi dan produksi setiap
lokasi tidak diperhitungkan.
Kekurangan ini dapat dibantu dengan programa
linier dengan memasukkan biaya produksi
dan/atau distribusi dalam analisisnya.
34
b. Metode analisis transportasi (metode
heuristic, metode north west corner, vogel’s
approximation method)
35
c. Metode Brown-Gibson untuk
Pemilihan Alternatif Lokasi
36