Anda di halaman 1dari 2

Nama : Lidwina Thanya Nggata

NPM : 18230005

UTS ETIKA PROFESI

1. Etika berasal dari istilah etik, istilah ini berasal dari bahasa Greek yang mengandung arti
kebiasaan atau cara hidup. K Bertens dalam buku etikanya menjelaskan lebih jelas lagi.
Etika berasal dari bahasa Yunani Kuno. Kata Yunani ethos dalam bentuk tunggal
mempunyai banyak arti: tempat tinggal yang biasa; padang rumput; kandang;
kebiasaan,adat; akhlak,watak; perasaan, sikap, cara berpikir. Dalam bentuk jamak artinya
adalah adat kebiasaan.

Etika sering diidentikan dengan moral (moralitas). Namun, meskipun sama-sama terkait
dengan baik-buruk tindakan manusia, etika dan moral memiliki perbedaan pengertian.
Moralitas lebih condong pada pengertian nilai baik dan buruk dari setiap perbuatan
manusia itu sendiri, sedangkan etika berarti ilmu yang mempelajari tentang baik dan
buruk. Jadi bisa dikatakan, etika berfungsi sebagai teori tentang perbuatan baik dan
buruk. Dalam filsafat terkadang etika disamakan dengan filsafat moral.

Contoh:

Saat karyawan menghargai pekerjaan yang diberikan, mereka akan melakukan semua
pekerjaan yang diberikan tepat waktu dan mencapai target yang ditetapkan. Hal ini akan
sangat mempengaruhi penjualan dan produktivitas perusahaan. Karena itu, pastikan
bahwa perusahaan memiliki sumber daya manusia berupa karyawan yang berpedoman
teguh terhadap etika profesinya. Secara tidak langsung, karyawan yang berpegang teguh
kepada etika profesi akan menjaga pertumbuhan perusahaan dan bisnis tetap konsisten.

2. Kode etik profesi pada dasarnya adalah seperangkat prinsip-prinsip dan nilai-nilai yang
menegaskan tentang benar dan salahnya hal-hal yang dilakukan dalam proses produksi
atau dalam proses penambahan nilai guna barang.

Contoh:

Dalam perkembangan zaman akhir-akhir ini dan diera globalisasi dimana semuanya serba
instan, ternyata dibalik kemudahan yang selalu kita temui ini terdapat pelanggaran-
pelanggaran etika didalamnya. Seperti makanan, minuman dan obat-obatan yang menjadi
konsumsi masyarakat umum jaman sekarang, mulai mencemaskan masyarakat itu sendiri.
Dan akhir-akhir ini kita sering menyaksikan laporan berita yang berisi tentang makanan
yang telah dicampuri oleh zat-zat yang tidak selayaknya terdapat dalam makanan itu
sendiri. Jadi pelanggaran etika terhadap makanan adalah suatu tindakan yang
menyimpang dari aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah mulai dari proses
pembuatan, pengolahan, sampai dengan pengedarannya.
Saya menjelaskan produk saya " Es cream buah sukun" dengan variasi rasa yang asli dari
buah sukun yang diolah.

Produk ini saya kembangkan guna untuk menggembangkan inovasi baru dan juga bahan
baku yang di gunakan dari buah sukun. Sehingga banyak yang tahu buah sukun sangat
penting dan juga memiliki kandungan yang cukup baik untuk tubuh dan juga inovasi
yang saya buat dengan variasi rasa asli dari buah sukun tanpa ada tambahan bahan-bahan
lain atau penyedap rasa karena buah sukun juga banyak khasiat untuk tubuh jadi saya
ingin mengembangkan produk ini

Jadi produk saya ini 100% menggunakan bahan alami tanpa ada campuran bahan kimia,
jadi sangat aman apabila dikonsumsi. Dan tentunya saat proses sortasi saya memilih buah
sukun yang masih baik kualitasnya dan masih layak untuk di proses kembali. Dan pada
saat proses pembuatannya pun dijamin kebersihannya, saat mencuci buah sukun saya
menggunakan air mengalir, bahan dan peralatan yang akan digunakan juga dicuci bersih
sebelum digunakan.

3. Di Indonesia, pertanian tidak bisa dilepaskan karena Negara Indonesia sampai saat ini
masih merupakan negara agraris. Oleh karena itu pertanian memegang perekonomian
masyarakat. Sektor pertanian Indonesia tidak pernah lepas dari permasalahan yang setiap
tahunnya selalu membuat petani kesulitan. Salah satu masalah sektor pertanian di
Indonesia adalah teknologi pertanian.
Contoh: Dengan adanya peran teknologi pertanian maka diharapkan akan dapat
meningkatkan kualitas hasil pertanian, serta memudahkan bagi para pengelola sektor
pertanian untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.
Teknologi pertanian di beberapa wilayah mungkin masih belum sesuai untuk diterapkan
secara keseluruhan, karena masih harus mempertimbangkan beberapa faktor seperti
kondisi alam, tenaga ahli yang mengoperasikan peralatan, serta pengetahuan masyarakat
tentang alat teknologi pertanian.

Anda mungkin juga menyukai