Anda di halaman 1dari 17

KONSEP PERSONAL HYGIENE Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat pentinu dan harus diperhatikan

karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang. Kebersihan itu sendiri dangat dipengaruhi oleh nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat perkembangan. Jika seseorang sakit, biasanya masalah kebersihan kurang diperhatikan. Hal ini terjadi karena kita menganggap masalah kebersihan adalah masalah sepele, padahal jika hal tersebut dibiarkan terus dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Personal Hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseoang adalah suatu tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseoran untuk kesejahteraan fisik dan psikis. Fisiologi Kulit Sistem integumen terdiri atas kulit, lapisan subkutan di ba ah kulit dan pelengkapnya, seperti kelenjar dan kuku. Kulit terdiri atas ! lapisan yaitu lapisan epidermis yang terdapat pada bagian atas yang banyak mengandung sel-sel epitel. Sel-sel epitel ini mudah sekali mengalami regeneras. "apisan ini tidak mengandung pembuluh darah. "apisan kedua adalah lapisan dermis yang terdiri atas jaringan otot, saraf folikel rambut dan kelenjar. #ada kulit terdapat ! kelenjar $ pertama kelnejar sebasea yang menghasilkan minyak yang disebut sebun yang berfungsi meminyaki kulit dan rambut. Kedua, kelenjar serumen yang terdapat dalam telingga yang berfungsi sebagai pelumas dan ber arna cokelat. %ungsi Kulit $ &. !. '. (. #roteksi tubuh #engaturan temperatur tubuh #engeluaran pembuangan air Sensasi dari stimulus lingkungan

). *embantu keseimbangan carian da eletrolit +. *emproduksi dan mengabsorpsi vitamin D a!am"ma!am Personal Hygiene &. !. '. (. ). +. ,. -. #era #era #era #era #era #era #era #era atan kulit kepala dan rambut atan mata atan hidung atan telingga atan kuku kaki dan tangan atan genetalia atan kulit seruruh tubuh atan tubuh secara keseluruhan

#u$uan Personal Hygiene &. !. '. (. ). +. *eningkatkan derajat kesehatan seseorang *emelihara kebersihan diri seseorang *emperbaiki personal hyiene yang kurang *encagah penyakit *enciptakan keindahan *eningkatkan rasa percaya diri empengaru'i Personal Hygiene

Fa%tor"&a%tor yang &. .ody image

/ambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri misalnya karena adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli terhadap kebersihannya. &. #raktik sosial #ada anak-anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan akan terjadi perubahan pola Personal Hygiene &. Status sosial-ekonomi Personal Hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat gigi, sampo, alat mandi yang semuanya memerlukan uang untuk menyediakannya

&. #engetahuan #engetahuan Personal Hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik dapat meningkatkan kesehatan. *isalnya pada pasien penderita D* ia harus menjaga kebersihan kakinya. &. .udaya Di sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu maka tidak boleh dimandikan. &. Kebiasaan seseorang 0da kebiasaan seseorang yang menggunakan produk tertentu dalam pera atan dirinya seperti penggunaan sabun, sampo, dan lain-lain. &. Kondisi fisik #ada keadaan sakit tertentu kemampuan untuk mera at diri berkurang dan perlu bantuan untuk melakukannya. (ampa% yang Sering #imbul pada &. Dampak %isik .anyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang karena tidak terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik. /angguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan gangguan fisik pada kuku. &. Dampak #sikososial *asalah social yang berhubungan dengan Personal Hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial. asala' Personal Hyiene

(e&inisi
#ersonal hygiene berasal dari bahasa yunani yang berarti personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah cara pera atan diri seseorang untuk memelihara kesehatannya.Seseorang tidak dapat melakukan pera atan diri sendiri dipengaruhi kondisi fisik atau keadaan emosional klien. 1leh karena itu perlu bantuan orang lain.#eran pera at dalam personal hygiene adalah untuk mempertahankan atau membantu klien memelihara integritas kulit sehingga selsel kulit mendapat nutrisi dan hidrasi yang diperlukan untuk menahan cedera dan penyakit. 2ujuan pera atan personal hygiene adalah 3 *enghilangkan minyak yang menumpuk , keringat , sel-sel kulit yang mati dan bakteri 3 3 3 3 3 *enghilangkan bau badan yang berlebihan *emelihara integritas permukaan kulit *enstimulasi sirkulasi 4 peredaran darah *eningkatkan perasaan sembuh bagi klien *emberikan kesempatan pada pera atan untuk mengkaji kondisi kulit klien. 3 3 3 *eningkatkan percaya diri seseorang *enciptakan keindahan *eningkatkan derajat kesehatan sesorang

#rinsip dalam melakukan pera atan personal hygiene adalah 3 /unakan komunikasi terapeutik selama pera atan hygiene

Selama dalam pera atan hygiene,#era at dapat melakukan tindakan kepera atan yang lain, misalkan latihan gerak

Fa%tor ) &a%tor yang mempengaru'i %ebersi'an diri


5itra tubuh #enampilan umum klien dapat menggambarkan pentinya hygiene pada orang tersebut. 5itra tubuh merupakan konsep subjektif seseorang tentang penampilan fisiknya. 5itra tubuh ini dapat sering berubah. 5itra tubuh mempengaruhi cara mempertahankan hygiene. Jika seorang klien rapi sekali maka pera at mempertimbaagkan rincian kerapian ketika merencanakan kepera atan dan berkonsultasi pada klien sebelum membuat keputusan tentang bagaimana memberikan peraatan hygienis. Karena citra tubuh klien dapat berubah akibat pembedahan atau penyakit fisik maka pera at harus membuat suatu usaha ekstra untuk meningkatkan hygiene.

#raktik social. Kelompok-kelompok social adah seorang klien berhubungan dapat mempengaruhi

praktik hygiene pribadi. Selama masa kanak-kanak, kanak-kanak mendapatkan praktik hygiene dari orang tua mereka. Kebiasaan keluarga, jumlah orang dirumah, dan ketersediaan air panas dan atau air mengalir hanya merupakan beberapa faktok yang mempengaruhi pera atan kebersihan.

'. Status sosio-ekonomi sumber daya ekonomi seeorang mempengruhi jenis dan tingkat praktik kebersihan yang digunakan. #era at hrus menentukan apakah klien dapat menyediakan bahan-bahan yang penting seperti deodorant, sampo, pasta gigi dan kometik. #era at juga harus menentukan

jika penggunaan produk-produk ini merupakan bagian dari kebiasaan social yang dipraktikkan oleh kelompok social klien. (. #engetahuan #engtahuan tentang pentingnya hygiene dan implikasinya bagi kesehatan mempengaruhi praktik hygiene. Kendati demikian, pengetahuan itu sendiri tidaklah cukup. Klien juga harus termotivasi untuk memelihara pera atan-diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit atau kondisi mendorong klien untuk meningkatkan hygiene. #embelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan dalam mngurangi resiko kesehatan dapat memotifasi seeorang untuk memenuhi pera atan yang perlu. ). 6ariable kebudayaan Kepercayaan kebudayaan klien dan nilai pribadi mempengaruhi pera atan hygiene. 1rang dari latar kebudayaan yang berbeda mengikuti praktik kepera atan diri yang berbeda pula. Di asia kebersihan dipandang penting bagi kesehatan. Di 7egara-negara eropa, bagaimanapun, hal ini biasa untuk mandi secara penuh hanya sekali dalam seminggu.

+. #ilihan pribadi Setiap klien memiliki keinginan individu dan pilihan tentang kapan untuk mandi, bercukur, dan melakukan pera atan rambut . klien memilih produk yang berbeda 8mis. Sabun, sampo, deodorant, dan pasta gigi9 menurut pilihan pribadi.

,. kondisi fisik. 1rang yang menderita penyakit tertentu 8mis. Kanker tahap lanjut9 atau menjalani operasi sering kali kekurangan energi fisik atau ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi.

Anatomi dan &isiologi

:ongga mulut dilapisi dengan membran mukosa. *embra merupakan jaringan epitel yang melapisi dan melindungi organ ,mensekresi mukus untuk menjaga jalan saluran sistem pencernaan dan mengabsorbsi nutrien. *ulut atau bukal rongga yang terdiri dari bibir sekitar pembukaan mulut , leher sepanjang sisi dinding rongga,lidah serta otonya, langi-langit mulut bagian depan dan belakang yang mebentuk akar rongga. .

Kelainan * Pato&isiolologi gigi dan mulut


*ulut merupakan suatu tempat yang amat ideal bagi perkembangan bakteri. .ila tidak dibersihkan dengan sempurna, sisa makanan yang terselip bersama bakteri akan tetap melekat pada gigi kita dan akan bertambah banyak dan membentuk koloni yang disebut plak, yaitu lapisan film tipis, lengket dan tidak ber arna. #lak merupakan tempat pertumbuhan ideal bagi bakteri yang dapat memproduksi asam. Jika tidak disingkirkan dengan melakukan penyikatan gigi, asam tersebut akhirnya akan menghancurkan email gigi dan akhirnya menyebabkan gigi berlubang Selain itu plak ini juga berpengaruh terhadap kesehatan jaringan pendukung gigi seperti gusi dan tulang pendukungnya. Hal ini disebabkan oleh bakteri yang menempel pada plak di atas permukaan gigi dan di atas garis gusi. Kuman-kuman pada plak menghasilkan racun yang merangsang gusi sehingga terjadi radang gusi, dan gusi menjadi mudah berdarah. .ila dibiarkan, keadaan ini dapat menjadi lebih buruk dengan bergeraknya gusi dari perlekatannya dengan gigi, sehingga mempengaruhi tulang pendukung dan ligamen 8jaringan pengikat9 sekitarnya dan menyebabkan tanggalnya gigi. /igi yang sehat adalah gigi yang rapi, bersih, bercahaya, dan didukung oleh gusi yang kencang dan ber arna merah muda. #ada kondisi normal, dari gigi dan mulut yang sehat ini tidak tercium bau tak sedap.Kondisi ini hanya dapat dicapai dengan pera atan

yang tepat. 7amun, oleh karena berbagai faktor 8misalnya biaya dokter gigi yang relatif lebih mahal daripada dokter umum9 kesehatan gigi seringkali tidak menjadi prioritas. Kita hanya pergi ke dokter gigi kalau keadaan gigi sudah parah dan rasa sakit tidak tertahankan lagi #adahal, gigi yang sudah dalam keadaan terinfeksi berat dapat mempengaruhi kesehatan secara umum. Selain itu, gigi yang tidak tera at juga menyebabkan nafas tidak segar yang ujung-ujungnya bisa menghambat pergaulan. Karena itulah, sebagai remaja 8apalagi yang sedang melakukan pendekatan pada pujaan hati9 kita harus tahu seluk beluk pera atan mulut dan gigi. .eberapa gangguan yang terjadi pada gigi dan mulut $ 3 .au mulut Selain rasa sakit, akibat paling nyata dari buruknya kondisi mulut dan gigi adalah bau mulut. .au mulut sendiri dapat disebabkan oleh faktor internal dan eksternal. %aktor internal biasanya disebabkan oleh penyakit sistemik yang merupakan tanda-tanda adanya masalah kesehatan lain, seperti diabetes melitus, kelainan pada saluran pencernaan atau pernafasan, penyakit-penyakit pada kerongkongan Sedangkan faktor eksternal disebabkan oleh jenis makanan yang dimakan seperti pengaruh minuman kopi, alkohol, makanan berbumbu ba ang putih atau ba ang merah, faktor pembersihan gigi yang tidak optimal, dan kebiasaan merokok. *ulut yang kering karena kurang minum air juga merupakan kontributor penyebab masalah bau mulut. Karena itulah, ketika bangun tidur di pagi hari bau mulut kita juga kurang sedap, yang segera hilang setelah kita sikat gigi dan minum air. 3 0kibat lain dari gigi tidak tera at

;alaupun amat jarang terjadi, penyakit gigi terkadang dapat juga menyebabkan kematian. /igi berlubang yang didiamkan dan tidak dira at akan menjadi sumber infeksi dan dapat mempengaruhi kondisi organ lainnya .akteri dari gigi berlubang dapat terus menembus jaringan lebih dalam yang disebut pulpa gigi yang terdiri dari jaringan syaraf, pembuluh darah dan limfe. .akteri kemudian menghancurkan seluruh pulpa, terkadang sampai tidak ada lagi jaringan pulpa yang masih hidup. Keadaan ini memungkinkan terjadinya pembengkakan pada ujung akar berbentuk kantung yang disebut granuloma. /ranuloma mengandung jaringan lunak, bakteri, nanah dan lain sebagainya, yang dapat tertekan dalam aliran darah sehingga terba a ke bagian lain dari tubuh. Selain aliran darah, penyebaran bakteri atau nanah ini dapat juga melalui saluran limfe, hubungan langsung dengan saluran pernafasan dan saluran pencernaan. #enyebaran bakteri ke daerah lain juga dapat menimbulkan penyakit seperti misalnya pada mata, hidung, jantung, persendian, sakit, penyakit pada saluran pencernaan. Keadaan ini disebut sebagai infeksi fokal. . 3 Dua tipe masalah besar adalah karies gigi 8lubang9 dan penyakit periodontal 8pyorrhea9. Karies gigi merupakan masalah mulut paling umum dari orang muda. #erkembangan lubang merupakan proses patologi yang melibatkan kerusakan email gigi pada akhirnya melalui kekurangan kalsium. Kekurangan kalsium adalah hasil dari akumulasi musin, karbohidrat, basilus asam laktat pada asaliva yang secara normal ditemukan pada mulut, yang membentuk lapisan gigi yang disebut pla%. #lak adalah transparan dan melekat pada gigi, khususnya dekat dasar kepala gigi pada margin gusi. #lak mencegah dilusi asam normal dan netralisasi, yang mencegh disolusi bakteri pada rongga mulut. 0sam akhirnya merusak gigi dan email, pada kasus yang berat, merusak pulpa atau jaringan spon dalam gigi. "ubang pertama kali mulai sebagai diskolorasi pengapuran putih dari gigi. Selanjutnya dengan berkembangnya lubang, gigi menjadi kecoklatan atau kehitaman.

<ntuk orang yang berusia lebih dari ') tahun, masalah yang paling umum adalah pyorrhea. Penya%it periodontal adalah penyakit jaringan sekitar gigi, seperti peradangan membrane periodontal atau ligament periodontal 8mosby, &==(9. Diperkirakan bah a !)> - ,)> populasi orang de asa dengan gigi alami memiliki beberapa bukti dari penyakit ini 85oleman, 7elson, &=='9. #enambahan penyakit seperti berikut$

Deposit kalkulus pada gigi digaris gusi. /ingiva menjadi bengkak dan perih. #eradangan menyebar, pembentukan celah atau kantong antara gusi dan gingival, gusi menyusut. 2ulang alveolar hancur, dan gigi lepas 8le is, collier, &==+9. 3 Halitosis 8bau nafas9 merupakan masalah umum. Hal ini akibat hygiene mulut yang buruk, memasukkan makanan tertentu, atau proses infeksi atau penyakit. Hygiene mulut yang tepat mengeliminasi bau, kecuali penyebabnya adalah kondisi sistemik seperti penyakit liver atau diabetes. 3 #era at seringkali menghadapi %eilosis pada klien. /angguan termasuk bibir yang retak, terutama pada sudut mulut. Defisiensi riboflavin, nafas mulut, dan saliva yang berlebihan dapat menyebabkan keilosis., pemberian minyak pada bibir mempertahankan kelembaban, dan salep antijamur atau antibakteri memperkecil perkembangan mikroorganisme. 3 /ejala penyakit periodontal meliputi gusi yang berdaiah? bengkak, jaringan yang radang? garis gusi yang menyusut, dengan pembentukan celah atau kantong antara gusi dan gigi dan kehilangan gigi tiba-tiba. Jika pera atan mulut yang tepat tidak dipertahankan, maka bekteri mati, disebut tartar yang mengumpul disepanjang garis gusi. 2artar menyerang gusi dan serat yang menempel pada gigi, akibatnya kehilangan gigi. 2indakan preventif paling baik adalah pembersihan dengan flossing dan gosok gigi yang teratur.

ASALAH

+L+# LAIN

Stomatitis adalah kondisi peradangan pada mulut karena kontak dengan pengiritasi, seperti tembakau? defisiensi vitamin? infeksi oleh bakyeri, virus, atau jamur? atau penggunaan obat kemoterapi. Glositis adalah peradangan lidah hasil karena penyakit infeksi atau cidera, seperti luka bakar atau gigitan. Gengi%itis adalah peradangan gusi, biasanya karena higiene mulut yang buruk atau terjadi tanda leukimia, defisiensi vitamin, atau diabetes melitus. #era atan mulut khusus merupakan keharusan apabila klien memiliki masalah oral ini. #erubahan mukosa mulut yang berhubungan dengan mudah mengarah kepada malnutrisi, yang merupakan perhatian utama bagi klien yang memiliki kanker 8/rief@u, :adjeski, ;innick, &==A9.

Nursing proses
A, Peng%a$ian
#engkajian pera at tentang bibir,gigi,mukosa buccal,gusi,langit-langit,dan lidah klien. #era at memeriksa semua daerah ini dengan hati-hati tentang arna,hidrasi,tekstur,dan lukannya. Klien yang tidak mengikuti praktik hygiene mulut yang teratur akan mengalami penurunan jaringan gusi,gusiyang meradang,gigi yang hitam 8khususnya sepanjang margin gusi9,karies gigi, kehilangan gigi, dan halitosis. :asa sakit yang dilokalisasi adalah gejala umum dari penyakit gusi atau gangguan gigi tertentu. Bnfeksi pada mulut melibatkan organisme seperti treponeme pallidum, neisseria gonorrhoeae, dan hominis virus herpes. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, jika klien hendak memperoleh radiasi atau kemoterapi,sangat penting mungumpulkan data dasr mengenai keadaan rongga mult klien. Hal ini berfungsi sebagai dasar untuk per atan preventif bagi klien saat mereka mele ati pengobatan 8 /reif@u :adjeski, ;innick, &==A9.

#engkajian rongga mulut klien dapat menunjukkan perubahan aktual atau potensial dalam integritas struktur mulut. Diagnosa kepera atan yang berhubungan dapat

merefleksikan masalah atau komplikasi akibat perubahan rongga mulut. #enemuan pera at juga menunjukkan kebutuhan klien untuk bantuan pera atan mulut karena defisit pera atan-diri. Bdentifikai diagnosa yang akurat memerlukan seleksi faktor yang berhubungan yang menyebabkan masalah klien. #erubahan pada mukosa mulut akibat pemaparan radiasi, misalnya, akan memerlukan intervensi berbeda dari pada kerusakan mukosa akibat penempatan selang andotrakea.

-,Peren!anaan *enyusun rencana kepera atan untuk klien yang membutuhkan higiene mulut termasuk mempertimbangkan pilihan, status emosional, sumber daya ekonomi, dan kemampuan fisik klien. #era atan harus membina hubungan yang baik dengan klien untuk membantu praktik higiene mulut. .eberapa klien sanat sensitif tentang kondisi mulut mereka dan enggan membiarkan orang lain mera at. Dalam banyak kasus, klien 8seperti yang terkena diabetes dan kanker 9 juga tidak sadar bah amereka berisiko penyakit gigi dan periodontal dan karenanya memerlukan pendidikan ekstensif. Klien yang mengalami perubahan mukosa akan memerlukan pera atan jangka panjang. Hasil tidak dapat terlihat untuk beberapa hari atau minggu. Keluarga dapat memainkan peranan penting dalam pembelajaran bagaimana untuk memeriksa rongga mulut klien terhadap perubahan dan memberikan higiene mulut meliputi sebagai berikut $ &. Klien akan memiliki mukosa mulut utuh yang terhidrasi baik. !. Klien mampu melakukan sendiri pera atan higiene- mulut dengan benar. '. Klien akan mencapai rasa nyaman . (. klien akan memahami praktik higiene-mulut. ., Implementasi Higiene mulut yang baik termasuk kabersihan, kenyaman, dan kelembaban struktur mulut. #era atan yang tepat mencegah penyakit mulut dan kerusakan gigi. Klien di rumah sakit atau fasilitas pera atan jangka panjang seringkali tidak menerima pera atan agresif yang mereka butuhkan. #er atan mulut harus diberikan teratur dan setiap hari. %rekuensi tindakan higiene bergantung pada rongga mulut klien. (, E/aluasi

C C C C

*elihat kembali perkembangan kesembuhan klien Hasil yang diharapkan dari hygiene mulut tidak dapat dilihat dalam beberapa hari #embersihan yang berulang-ulang harus sering kali dilakukan. #era at mengantisipasi kebutuhan untuk mengubah intervensi selama evaluasi

H+-+NGAN PENGE#AH+AN (AN SIKAP (ENGAN PERILAK+ PERA0A# (ALA PELAKSANAAN ORAL HYGIENE PA(A PEN(ERI#A S#ROKE

6ie clicks

#osted *arch &!th, !A&A by on'g Blmu Kepera atan abstraks$ .anyaknya penderita stroke saat ini yang mengakibatkan gangguan fungsi otak lokal maupun global, menuntut pera at untuk memiliki pengetahuan yang baik dalam mera at pasien. *emenuhi kebutuhan sehari-hari 80D"9, termasuk oral hygiene yang baik. 2ujuan penelitian ini mengetahui hubungan pengetahuan, sikap dengan perilaku pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien stroke di :umah Sakit secara umum. #enelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif riset dengan desain cross sectional melalui penyebaran kuesioner, sampel ', pera at di ruang ra at inap 0l Haji 8Kelas B9 dan B5< di:umah Sakit Bslam Surakarta pada tanggal !( 1ktober sampai != 1ktober !AA). Hasil penelitian menunjukkan pengetahuan pera at akan oral hygiene baik, sikap pera at dalam pelaksanaan oral hygiene mempunyai sikap cukup baik, tetapi perilaku pera at masih kurang baik. .erdasarkan hasil perhitungan tidak ada hubungan antara pengetahuan dan perilaku pera at dan tidak ada hubungan antara sikap dan perilaku pera at dalam pelaksanaan oral hygiene. *elihat hal itu perlu kiranya meningkatkan perilaku pera at menciptakan budaya kondusif, memberikan motivasi yang kuat untuk melakukan perubahan yang didukung prosedur oral hygiene sebagai prosedur tetap 8#rotap9 dan diberikan pelatihan cara mensosialisasikan oral hygiene, dievaluasi secara berkala tentang kendala4keberhasilan yang dihadapi oleh pera at. .0. B #D7D0H<"<07 0. "atar .elakang Stroke atau gangguan peredaran darah otak 8/#D19 adalah penyakit neurogenik yang menyebabkan gangguan fungsi otak baik fokal maupun global dan merupakan penyebab kecacatan yang paling banyak. #enderita dapat mengalami berbagai masalah diantaranya gangguan kesadaran, gangguan mobilitas fisik, gangguan menelan dan gangguan

pera atan diri 8Doenges, &===9. /angguan kesadaran akan menyebabkan ketidakmampuan penderita untuk mempertahankan patensi jalan napas, pemasangan alat-alat artificial air ay 8jalan napas buatan9, oro-pharyngeal air ay 8mayo9 sangat dibutuhkan ataupun nasogastric tube pada penderita yang mengalami gangguan menelan makanan sehingga ludah jarang mengalami pergantian hal ini akan merupakan sarana mikroorganisme, menyebabkan peningkatan simulasi sekresi mucus, menghambat fungsi fisiologis saluran napas bagian atas seperti menghangatkan, melembabkan dan filtrasi. .egitu pula mekanisme proteksiantara lain mengeluarkan sekret, gerakan mukosilia, kemampuan batuk efektif akan terganggu atau menurun 8.arbara, &=-=9. Hal tersebut dapat menimbulkan kolonisasi oropharinE terjadi basil gram negatif dengan penyakit dasar lainnya, faktor predisposisi adalahoral hygiene yang jelek, gangguan menelan menyebabkan bertambahnya basil gram negatif di sel mukosa apabila dibiarkan keadaan tersebut dapat mendorong terjadinya infeksi rongga mulut apapun risikoyang lebih lanjut 8Doenges, &===9. Hasil kajian kesehatan membuktikan kepentingan menjaga kesehatan mulut ada kaitan erat dengan kesehatan seluruh tubuh, mendapatkan hampir =A> simptom penyakit sistemik bermula dengan masalah dari mulut. *enurut artikel terbitan *ayo 5linic, *innesota, mulut sehat bisa menghindarkan dari beberapa penyakit seperti serangan jantung, stroke, diabetes. Dalam mulut kira-kira ada )AA species bakteriyang hidup subur dengan adanya saliva. 8 http$44 .hmetro.com.my45urrentF7e s4H*4sunday4kesihatan4!AA)A(&A&A'+'&... 9. #ada penderita tersebut juga disertai defisit neurologis dari yang ringan sampai yang berat termasuk pemenuhan kebutuhan diri 80ctivity Daily "iving9, oral hygiene adalah merupakan tindakan yang mutlak dilakukan oleh pera at. Di :umah Sakit Bslam Surakarta tindakan tersebut belum dilakukan secara optimal karena belum menjadi budaya pelaksanaan dalam lingkungan dan kurangnya motivasiyang kuat untuk berubah meskipun tingkat pendidikan mereka cukup baik yaitu ##, S#K, 0kper, Sarjana, tetapi peran pera at sebagai pemberi pelayanan dan pendidik belum terlaksana dengan baik. 0danya kasus di :S, penderita stroke yang mengalami penurunan kesadaran sehingga terjadi penurunan refleks menelan, dengan pemasangan mayo akumulasi sekret di saluran pernapasan atas semakin menumpuk meskipun sudah dilaksanakan suction jika diperlukan ataupun penggantian mayo tetapi belum menutup kemungkinan masih adanya akumulasi sekret kentalyang tertinggal dan menyumbat saluran pernapasan yang berakibat sangat fatal, suatu hal yang sering tidak kita pikirkan terhadap penderita tersebut jika tidak dilaksanakan oral hygiene dengan optimal. #engetahuan beberapa pera at tentang oral hygiene di :SBS adalah baik, mereka dapat menjelaskan tentang dasar-dasar prosedur pelaksanaan oral hygiene meskipun mempergunakan alat-alat ataupun cara yang berbeda-beda, didukung dengan mayoritas pendidikan mereka cukup tinggi meskipun proses belajar dapat berlangsung di institusi pendidikan atau di luar institusi pendidikan. .elum terciptanya budayayang kondusif terhadap perilaku oral hygiene karena tidak adanya motivasi yang kuat untuk melakukan perubahan perilaku pera at terhadap oral hygiene. Salah satu faktornya adalah tingginya tingkat kesibukan pera at, ataupun tidak seimbangnya beban kerja. Kapasitas pasien yang melebihi kemampuan kerja pera at dalam melaksanakan pera atan, sehingga tindakan oral hygiene yang dianggap mudah atau tidak penting kadang tidak terlaksana

dengan baik. *enurut *antra 8&==(9 makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi maka seseorangakan cenderung untuk mendapatkan informasi baik dari orang lain maupun dari media masa. Dan sebagian dari mereka sudah bekerja dalam aktuyang lama, pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik. *enurut 7otoatmodjo 8&=='9, sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap obyek. Diantara berbagai faktoryang mempengaruhi pembentukan sikap pera at adalah pengalaman pribadi kebudayaan orang lain yang dianggap penting, media masa, institusi atau lembaga pendidikan dan lembaga agama serta faktor emosi dalam diri individu 80@ ar, &==-9. Sikap pera at tentang tindakan oral hygiene di :SBS bah a tindakan tersebut belum menjadi budaya rutin dalam kepera atan pasien yang akan berpengaruh besar dalam pembentukan sikap pera at. #ada umumnya individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis atau searah dengan sikap orang yang dianggap penting, dalam hal ini pera at model, kepala bangsal atau pera at yang bekerja lebih lama. Kecenderungan ini antara lain dimotivasi oleh keinginan berafiliasi dan keinginan menghindari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut, sehingga apabila mayoritas dari pera at tidak melaksanakan tindakan oral hygiene maka akan sulit untuk menjadikan budaya rutinitas dalam tindakan kepera atan. .erdasarkan studi pendekatan a ancara dengan satu dua orang pera at pelaksana ruangan diketahui mereka menyatakan oral hygiene merupakan tindakan yang penting tetapi bukan merupakan tindakan yang vital akibatnya pelaksanaan oral hygiene pada pasien stroke di :umah Sakit Bslam Surakarta tidak berjalan dengan baik, pada akhirnya di rumah sakit kadang ditimbulkan komplikasi penyakit sistemik, gangguan nutrisi dan risiko yang berlanjut, misalnya terjadinya kasus infeksi pneumonia. .erdasarkan fakta diatas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dan sikap dengan perilaku pera at dalam pelaksanaanoral hygiene pada pasien stroke di rumah Sakit Bslam Surakarta. .. :umusan *asalah 0dakah hubungan faktor pengetahuan dan sikap dengan perilaku pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien stroke di rumah Sakit Bslam Surakarta. 5. 2ujuan #enelitian &. 2ujuan <mum *engetahui hubungan antara pengetahuan dan sikap dengan perilaku pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien stroke di :umah Sakit Bslam Surakarta. !. 2ujuan Khusus a. *engetahui pengetahuan pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada penderita stroke di :umah Sakit Bslam Surakarta. b. *engetahui sikap pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada penderita stroke di :umah Sakit Bslam Surakarta. c. *engetahui perilaku pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada penderita stroke di :umah Sakit Bslam Surakarta d. *engetahui hubungan antara pengetahuan dengan perilaku pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada penderita stroke di :umah Sakit Bslam Surakarta.

e. *engetahui hubungan antara sikap pera at dengan perilaku pera at dalam pelaksanaan oral hygiene pada penderita stroke di :umah Sakit Bslam Surakarta. D. *anfaat #enelitian &. Bnstitusi :umah Sakit Diharapkan dapat menjadi masukan bagi pimpinan :umah Sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan rumah sakit terutama dalam pelaksanaan oral hygiene pada pasien stroke. !. Bnstitusi #endidikan Sebagai informasi penelitian, yang dapat digunakan sebagai materi pembelajaran kepera atan klinis dan rekomendasi penelitian selanjutnya. '. .agi #era at *eningkatkan pengetahuan dan tanggung ja ab terhadap pelaksanaan tindakan oral hygiene. (. .agi Keluarga dan #enderita *endapat pengetahuan baru, sehingga mampu untuk melaksanakan oral hygiene dan mera at penderita dengan baik sepulang dari rumah sakit. D. :elevansi #elaksanaan oral hygiene sangat penting bagi penderita stroke, ketidakmampuan penderita untuk mera at dirinya dan ketidakmampuan penderita untuk melakukan sirkulasi air liur, bila dibiarkan saja dapat mengakibatkan terjadinya infeksi rongga mulut. 1leh karena itu diperlukan tindakan oral hygiene. <ntuk dapat melaksanakan perannya dengan baik sebagai pemberi layanan dan pendidik diperlukan pengetahuan dan sikap yang positif dari seorang pera at disamping ketrampilan yang memadai.

Anda mungkin juga menyukai