Anda di halaman 1dari 54

Kebutuhan Dasar I

PERSONAL HYGIENE

BY : Ns. Yustina Riki Nazarius, M. Kep


Pendahuluan
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan
merupakan hal yang sangat penting dan harus di
perhatikan karena kebersihan akan
mempengaruhi kesehatan dan psikis seseorang.

Kebersihan itu sendiri sangat di pengaruhi oleh


nilai individu dan kebiasaan. Hal-hal yang
sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan,
sosial, keluarga, pendidikan, persepsi seseorang
terhadap kesehatan serta tingkat perkembangan.
Lanjutan…
Seseorang
sakit

Kebersihan kurang
diperhatikan

Masalah sepele

Mempengaruhi
kesehatan secara
umum
A. Pengertian
Yunani

Personal :
Perseorangan
Kebersihan
Perseorangan
Personal
Hygiene
Hygiene :
Kebersihan
Lanjutan…
Kebersihan perorangan adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan
dan kesehatan seseorangan untuk
kesejahteraan fisik dan psikis.
Kebersihan diri (Personal
Hygiene) a/ perawat diri
sendiri yg dilakukan u/
mempertahankan kesehatan
baik fisik maupun psikologis
Pemenuhan perawatan diri
dipengaruhi berbagai faktor,
diantaranya

• Budaya

•Nilai sosial pada individu atau


keluarga.

•pengetahuan thdp perawatan


diri.

•Persepsi thdp perawatan diri


Macam-macam personal hyegene :

1. Perawatan kulit kepala dan rambut


2. Perawatan mata
3. Perawatan hidung
4. Perawatan telinga
5. Perawatan kuku kaki dan tangan
6. Perawatan genetalia
7. Perawatan kulit seluruh tubuh
8. Perawatan tubuh secara keseluruhan
Tujuan perawatan personal hygiene

1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang


2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Perbaiki personal hygiene yang kurang
4. Pencegahan penyakit
5. Meningkatkan kepercayaan diri seseorang
6. Menciptakan keindahan
Faktor-faktor
yang
mempengaruhi
personal hygiene
1. Body Image

Gambaran individu thdp dirinya


sangat mempengaruhi kebersihan
diri sendiri.
Misal : Adanya perubahan fisik
sehingga individu peduli thdp
kebersihannya.
2. Praktik Sosial

Pada anak-anak selali dimanja dalam


kebersihan diri maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal
hyigiene.
3. Status sosial ekonomi
5. Budaya
Personal hygiene
memerlukan alat dan bahan Disebagian masyarakat jika
seperti sabun, pasta gigi, individu sakit tertentu
sikat gigi, sampo dan alat maka tidak boleh
mandi yang semuanya dimandikan
memerlukan uang untuk
menyediakannya

4. Pengetahuan 6. Kebiasaan seseorang

Pengetahuan personal hygiene ada kebiasaan orang yang


sangat penting, karena pengetahuan menggunakan produk
yang baik dapat meningakatkan tertentu dalam perawatan
kesehatan. Misalnya pada pasien diri, seperti penggunaan
penderita diabetes melitus, ia harus sabun, sampo, dll.
selalu menjaga kebersihan kakinya.
7. Kondisi Fisik

 pada keadaan sakit tentu kemampuan


merawat diri berkurang dan perlu
bantuan untuk melakukannya.
Dampak yang sering timbul pada
masalah personal hygiene.
1. Dampak Fisik

Banyak gangguan kesehatan yang


diderita seseorang karena tidak
terpeliharanya kebersihan perorangan
dengan baik. Gangguan fisik yang sering
terjadi adalah : gangguan integritas kulit,
gangguan mukosa mulut, infeksi pada
mata dan telinga dan gangguan fisik
pada kuku.
2. Dampak Psikososial

Masalah sosial yang berhubungan


dengan personal hygiene adalah
gangguan kebutuhan rasa
Jenis Perawatan Diri Berdasarkan
Waktu Pelaksanaan
1. Perawatan Dini Hari
Merupakan perawatan diri yang dilakukan
pada waktu bangun tidur, untuk
melakukan tindakan seperti perapian
dalam pengambilan bahan pemeriksaan
(urine atau feses), memberikan
pertolongan,
mempersiapkan pasien dalam melakukan
makan pagi dengan melakukan tindakan
perawatan diri, seperti mencuci muka,
tangan, dan menjaga kebersihan mulut.
2. Perawatan Pagi Hari
Perawatan yang dilakukan setelah
melakukan makan pagi dengan
melakukan perawatan diri seperti
melakukan pertolongan dalam mencuci
rambut, melakukan perawatan kulit,
melakukan pijatan pada punggung,
membersihkan mulut, kuku, dan rambut,
serta merapikan tempat tidur pasien.
3. Perawatan Siang Hari.
Perawatan diri yang dilakukan setelah
melakukan berbagai tindakan pengobatan
atau pemeriksaan dan setelah makan
siang.
Berbagai tindakan perawatan diri yang
dilakukan , antara lain mencuci muka dan
tangan, membersihkan mulut, merapikan
tempat tidur, dan melakukan
pemeliharaan kebersihan lingkungan
kesehatan pasien.
4. Perawatan Menjelang Tidur.
Perawatan diri yang melakukan pada saat
menjelang tidur agar pasien dapat tidur
atau beristirahat dengan tenang.
Berbagai kegiatan yang dapat dilakukan,
antara lain pemenuhan kebutuhan
eliminas ( BAB dan BAK ), mencuci
tangan dan muka, membersihkan mulut
dan memijat daerah punggung.
Tujuan umum perawatan diri
adalah :
untuk mempertahankan perawatan diri,
baik secara sendiri maupun dengan
menggunakan bantuan, dapat melatih
hidup sehat/bersih dengan cara
memperbaiki gambaran/presepsi terhadap
kesehatan dan kebersihan, serta
menciptakan penampilan yang sesuai
dengan dengan kebuthan kesehatan.
Membuat rasa nyaman dan relaksasi dapat
dilakukan untuk menghilangkan kelelahan
serta mencegah infeksi, mencegah
gangguan sirkulasi darah dan
mempertahankan integritas pada jaringan.
Jenis Perawatan Diri Berdasarkan
Tempat
1. Perawatan Diri pada Kulit
Kulit merupakan salah satu bagian
penting dari tubuh yang dapat melindungi
tubuh dari berbagai kuman atau trauma,
sehingga diperlukan perawatan yang
adekuat (cukup) dalam mempertahankan
fungsinya.
Fungsi kulit
1. Melindungi tubuh dari masuknya berbagai
kuman atau trauma jaringan bagian dalam
yang juga dapat menjaga keutuhan kulit.
2. Mengatur keseimbangan tubuh dan membantu
produksi keringat serta penguapan.
3. Sebagai alat peraba yang dapat membantu
tubuh menerima rangsangan dari luar melalui
rasa sakit, sentuhan, tekanan, atau suhu.
4. Sebagai alat sekresi keringat melalui
pengeluaran air, garam, dan nitrogen
5. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit
yang bertugas mencegah pengeluaran cairan
tubuh secara berlebihan
6. Memproduksi dan menyerap vitamin D
sebagai penghubung atau pemberi vitamin atau
pemberi vitamin D dari sinar ultraviolet
matahari.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kulit
Perubahan dan keutuhan pada kulit dapat
dipengaruhi oleh berbagai factor, diantaranya :

Umur.
Perubahan kulit dapat ditentukan oleh umur seseorang, hal ini dapat
terlihat pada bayi yang berumur relative masih muda, kondisi
kulitnya sangat rawan trhadap berbagai trauma atau masuknya
kuman. Sebaliknya, pada orang dewasa, keutuhan kulit sudah
memiliki kematangan sehingga fungsinya sebagai pelindung sudah
baik.

Jaringan Kulit.
Perubahan dan keutuhan kulit dapat dipengaruhi oleh struktur
jaringan kulit. Apabila jaringan kulit rusak, maka terjadi perubahan
pada struktur kulit.
Kondisi/ Keadaan Lingkungan.
Beberapa keadaan lingkungan atau
kondisi yang dapat memengaruhi keadaan
kulit secara utuh, antara lain keadaan
panas, adanya nyeri akibat sentuhan dan
tekanan dan sebagainya.
Asuhan keperawatan pada
masalah perawatan kulit
A. Pengkajian Keperawatan
Warna Kulit

Pengkajian terhadap masalah kebersihan


kulit meliputi penilaian tentang keadaan
kulit, Misalnya warna kulit untuk
mengetahui adanya pigmentasi kulit.
Warna kulit yang tidak normal dapat
disebabkan oleh melanin pada kulit :
1. Warna coklat dapat menunjukan adanya
penyakit addision atau tumor hipofisis
2. Warna biru kemerahan dapat menunjukan
adanya polisitemia
3. Warna merah menunjukan adanya alergi
dingin, hipertermia, psikologi, alcohol dan
inflamasi local
4. Warna biru(sianosis) akibat kecemasaan atau
kedinginan atau sentral karma penurunan
kapasitas darah dalam membawa oksigen yang
meliputi, bibir, mulut dan badan.
5. Warna kuning menunjukan ikterus yang
menyertai penyakit hati, hemolisis sel darah
merah, obstruksi saluran empedu atau infeksi
berat yang dapat dilihat pada sclera, membran
mukosa dan abdomen; apabila terdapat pada
telapak tangan, kaki dan maka menunjukan
dampak atas konsumsi wortel atau kentang ;
apabila pada area kulit terbuka (bukan pada
sclera dan membran mukosa) menunjukan
adanya penyakit ginjal kronis.
6. Warna pucat (kurang merah muda pada
orang kulit putih) atau warna abu-abu
pada kulit hitam menunjukan adanya
sinkop, demam, syok, atau anemia.
7. Kekurangan warna secara umum dapat
menunjukan albinisme
2. Kelembapan kulit

Dalam keadaan normal, kulit agak kering dan


dalam keadaan patologis dapat dijumpai
kekeringan pada daerah bibir. Kekeringan pada
bagian tangan dan genital dapat menunjukan
adanya dermatitis kontak. Keadaan normal pada
membrane mukosa adalah lembap dan tidak
terjadi kekeringan menunjukan adanya
dehidrasi.
3. Tekstur Kulit

Penilaian tekstur kulit dapat dilakukan


melalui pengamatan dan palpasi. Contoh
tekstur abnormal adalah pengelupasan
atau sisik jari tangan dan kaki. Perhatikan
juga turgor yaitu kembalinya kulit seperti
semula tanpa meninggalkan tanda setelah
dicubit dalam keadaan normal. Selain itu,
perhatikan juga ada atau tidaknya edema
dan lesi (macula,papula, nodal, tumor,
vesikla, bola, pustula)
B. Diagnosis Keperawatan
Gangguan integritas kulit
berhubungan dengan :

Perubahan sirkulasi
Imobilisasi lama
Edema
Inkontinesia Urine
Malnutrisi
C. Perencanaan Keperawatan
Tujuan :

Menghilangkan atau membersihkan bau


badan, keringat, dan sel yang mati.
Merangsang sirkulasi darah,
mengendorkan otot, dan membuat rasa
nyaman.
Rencana Tindakan:

1. Menghilangkan atau membersihkan bau,


mengurangi kekeringan serta sel yang
mati dengan cara perawatan kulit
2. Merangsang sirkulasi darah,
mengendorkan otot, dan membuat rasa
nyaman dengan cara memandikan
pasien.
D. Pelaksanaan (Tindakan)
Keperawatan
1. Cara merawat kulit
Merupakan tindakan keperawatan dengan
melakukan perawatan pada kulit yang
mengalami atau beresiko terjadi
kerusakan jaringan lebih lanjut khususnya
pada daerah yang mengalami tekanan
(tonjolan).
Tujuannya adalah mencegah dan
mengatasi terjadinya luka dekubitus
akibat tekanan lama dan tidak hilang.
Alat dan Bahan :

1. Baskom cuci
2. Sabun
3. Air
4. Agen pembersih
5. Balutan
6. Pelindung kulit
7. Plester
8. Sarung tangan
Prosedur Kerja
1. Jelaskan prosedur pada klien
2. Cuci tangan dan gunakan sarung tangan
3. Tutup (sapiran, Scerm dan tirai) ruangan
4. Atur posisi pasien
5. Kaji luka / kulit tertekan dengan memperhatikan
warna, kelembapan, penampilan sekitar kulit,
ukur diameter kulit, ukur kedalaman.
6. Cuci kulit sekitar luka dengan air hangat atau
sabun cuci secara menyeluruh dengan air.
7. Perlahan-lahan keringkan luka secara
menyeluruh dan disertai dengan pijatan.
8. Bersihkan luka secara menyeluruh dengan
cairan normal atau larutan pembersih, gunakan
semprit irigasi luka pada luka yang dalam.
9. Setelah selesai berikan obat atau agen topical.
10. Catat hasil
11. Cuci tangan

Anda mungkin juga menyukai