Anda di halaman 1dari 80

HUKUM DAGANG

Dosen :
Dr. Theresia Anita Christiani.
Perbedaan Hukum privat
dan publik
1)      Hukum perdata dalam arti luas/ pribadi disingkat saja dengan hukum
publik atau perdata.
2)      Hukum privst pada umumnya mengenai kepentingan perseorangan,
perbedaan ini tidak mutlak tetapi dapat dipakai sebagai pegangan.
3)      Dalam hukum publik  pelaksanaan sangsi dilakukan dengan sendirinya
oleh penguasa, artinya tidak tergantung pada keinginan yang bekepentingan.
Contoh, seorang pencuri yang sudah tertangkap langsung dikenakan
hukuman tanpa ada tuntutan dari si korban.
4)      Hukum perdata pelaksanaan sangsi oleh penguasa tergantung pada
tuntutan dari pada sikorban.
Cth: Si A (kreditur) meminjamkan uang kepada si B (debitur) sesuai dengan
perjanjian.
5)      Dalam hukum publik tidak ada kebebasan.
Maksud pihak* tidak dapat menyimpang dari UU.
.
7)      Hukum publik pada umumnya memaksa menurut (Dwihgend).
8)      Hukum perdata sifatnya mengatur (Regand).
9)      Hukum dagang adalah sebagian bagian dari hukum pribadi/ hukum
perdata dalam arti luas yang mengatur hubungan*  hukum yang timbul
karena hubungan* perusahaan. Cth: Jual beli
Macam Hukum Publik:
1.      Hukum pidana
2.      Hukum tata negara
3 .  Hukum administrasi/ tata usaha negara dan tata
pemerintahan
4 .       Hukum antar bangsa/ hukum Internasional.

Macam hukum perdata;


1. Hukum perdata Internasional
2. Hukum dagang.
3.Hukum Perdata
 
Hukum Perdata
TERDIRI :
•Menurut pendapat yang lazim sekarang lapangan hukum perdata dapat
dibagi dalam 4 bidang hukum:
¨     1. Hukum perseorangan (personenreeht)
¨     2. Hukum keluarga (familerecht): hubungan perkawinan dan
hubungan keluarga
     3. Hukum warisan
¨     4. Hukum perikatan (verbinternissenrecht)

Dalam bidang hukum inilah terlatak  hukum dagang hukum


perikatan.
Hukum perikatan adalah hukum yang mengatur akibat hukum.
Suatu hubungan hukum yang terletak dalam bidang hukum harta
kekayaan antara 2 pihak masing* yang berdiri sendiri.
Yang menyebabkan yang satu terhadap pihak yang lainnya
berhak terhadap suatu prestasi. Prestasi mana adalah menjadi ewajiban
pihak terakhir terhadap pihak pertama.
Jadi perikatan adalah hubungan hukum dan hubungan hukum
akibat hukum.
Letak Hukum Dagang
• Hukum dagang adalah terletak dalam lpangan
hukum perikatan yang khusus timbul dari lapangan
perusahaan.
• Perikatan* itu ada bersumber dari perjanjian, ada
yang bersmber dari UU:
• a. Bersmber dari perjanjian.
•     misal: pengangkutan, asuransi, jual beli
perusahaan, makelar, komisioner, wesel, cek dll.
• b. Bersumber dari UU
•     misal: tubrukan kapal (psl 534)
• Jadi hukum dagang adalah hukum perikatan
yang timbul khusus dari perusahaan.
Sejarah Hukum Dagang

1. Zaman Romawi
2. Perancis
3. Belanda
4. Indonesia
Zaman Romawi
Kaisar Justianus
pada permulaan abad VI membuat kodifikasi Corpus iuris
civilis yang terdiri dari:

A. Codex Justiani
kumpulan undang-undang (leges lex) yang masih berlaku,
berisikan:
- hukum perdata
- hukum pidana
- hukum tata negara
- hukum tata usaha negara
B. Digesta (pandectae)
Yaitu :Kumpulan petikan karangan para sarjana hukum
C. Institiones
Kitab pelajaran hukum

D. Novellae
Kumpulan undang-
undang yang dikeluarkan
setelah Codex selesai
Perancis
• Pada tahun 1000 s.d. 1500an Masehi, di italia
dan Perancis selatan bermunculan kota-kota
perdagangan seperti : Genua, Florence,
Vennetia, Marceile dll.

• Hukum Romawi ( Corpus iuris civilis) tidak


mampu lagi menyelesaikan seluruh
permasalahan yang muncul.

• Di Kota-kota tersebut di susunlah peraturan-


peratuaran baru yang bersifat kedaerahan.
• Peraturan-peraturan tersebut dikenal dengan Koopmansrecht
(Hukum Pedagang). Pada masa ini sudah mulai dikenal istilah
Hukum Dagang
• Semakin erat hubungan dagang antar daerah membutuhkan
kesatuan hukum dagang
• Ordonance du Commerce 1673
Pada abad XVII diadakan kodifikasi Hukum Dagang
“Ordonance du Commerce” oleh Raja Louis XIV (1643-
1715 M) dengan menunjuk Colbert sebagai
organisatornya
• Ordonance de La Marine 1681 (kodifikasi hukum
perdagangan lewat laut)
• Napoleon Bonaparte
- Code Civil des Francais 1804
- Code Commerce 1807
- Code Penal 1810
-
-
Belanda(abad 18)

• Tahun 1809 Perancis menjajah Belanda


• Code Du Commerce jg berlaku di belanda (azas
konkordandi)
• Tahun 1819 dimulai membuat kodifikasi hukum dagang
• 1 oktober 1838 disahkan wetbook van koophandle
• Tahun 1848 wvk diberlakukan di Hindia Belanda
Perubahan KUHD

1. Dihapuskannya buku III tahun 1893 dan diganti UU


Kepailitan dgn stb.348 tahun 1906 dan berlaku 1906
2. Dihapuskannya pasal 2 s/d pasal 5 KUHD tgl 17 juli
1938 dgn stb. 1938 – 276
• Pasal 2 KUHD : Pedagang : Mereka yang melakukan
perbuatan perniagaan sbg pekerjaannya sehari-hari
• Pasal 3 KUHD : Perbuatan Perniagaan : perbuatan
pembelian barang u/ dijual lagi
• Pasal 4 KUHD : Jenis Perbuatan perniagaan lainnya.
• Pasal 5 KUHD : Perbuatan yg timbul dr kewajiban
menjalankan kapal, kewajiban mengenai tubrukan kapal
Pasal 4 lama
1.      Perusahaan Komisi
2.      Perniagaan wesel dan surat
3.      Pedagang , Bankir, kasir dan makelar
4.      Pembangunan / perbaikan dan perlengkapan
kapal untuk keperluan dikapal.
5.      Ekspedisi dan pengangkutan* barang.
6.      Jual beli perlengkapan dan keperluan kapal
7.      Carter mencarter kapal yang merupakan
perjanjian tentang perniagaan laut.
8.      Perjanjian hubungan kerja dgn nakoda dan anak
kapal untuk kepentingan kapal.
9.      Perantara atau makelar laut.
10.  Perusahaan asuransi.
Kesulitan penerapan pasal 2-5

1. Pengertian “barang” yang ditentukan dlm pasal 3


hanya meliputi barang bergerak
2. Pasal 3 menyebutkan bahwa “perbuatan
perniagaan” adalah perbuatan membeli saja.
3. Pasal 2 bahwa perbuatan perdagangan hanya
dilakukan oleh pedagang saja, bertentangan
dengan pasal 4
4. Pasal 5 hanya dapat diterapkan kepada pedagang
saja .
Dengan stblt 1938-276 mulai berlaku 17 Juli 1938. Istilah
pedagang dalam KUHD di hapuskan dan diganti dengan
istilah perusahaan walaupun tidak terdapat dalam KUHD.
Pengertian Perusahaan
1.      Menurut pemerintah Belanda disebut
perusahaan: keseluruhan perbuatan yang dilakukan
secara terus menerus, dengan terang* an, dalam
kedudukan tertentu dan untuk mencari laba (untuk
diri sendiri).
2.      Menurut Prof. Moleng Graff perusahaan:
Keselu8ruhan perbuatan yang dilakukan secara
terus menerus bertindak keluar untuk mendapatkan
penghasilan dengan cara menyerahkan barang*/
mengadakan perjanjian* perdagangan.
3.      Menurut Polak. Baru ada perusahaan jika
diperlukan adanya perhitungan* tentang laba/ rugi
yang dapat diperkirakan dan segala sesuatu itu
dicatat dalam pembukuan.
4. UU No 3 tahun 1982
Perusahaaan adalah setiap bentuk usaha yang
menjalankan setiap jenis usaha yang bersifat tetap dan
terus menerus dan didirikan, bekerja serta berkedudukan
dalam wilayah negara Indonesia untuk tujuan mencari
laba .
Perbedaan Perusahaan dan
Pekerjaan
Pengertian Perusahaan
• Dengan demikian, dapat dibedakan antara orang yang
melakukan pekerjaan dan orang yang melakukan
perusahaan. Menjalankan perusahaan merupakan suatu
pekerjaan tetapi tidak setiap pekerjaan merupakan
perusahaan.
Perbedaan perusahaan dan
pekerjaan
Perusahaan
• Tujuannya mencari keuntungan materi.
• Lebih banyak menggunakan modal
• Izin khusus.
pembukuan
Pekerjaaan
• Tujuannya memenuhi kebutuhan hidup.
• Lebih banyak menggunakan tenaga.
• Ijinnya Bisa ya/tidak.
• Tujuannya tdk untuk mencari laba
URUSAN PERUSAHAAN
• Kita telah mengetahui bahwa hukum dagang adalah hukum perikatan
yang timbul khusus dari lab perusahaan.
• Urusan perusahaan: Segala sesuatu yang berwujud atau bukan
benda yang termasuk dalam lingkungan perusahaan tertentu.
• Misalnya: tanah, gedung, alat* kantor, buku, barang* dagangan,
tagihan, piutang, nama perusahaan, paten, good will, utang, relasi,
langganan rahasia perusahaan dll.
• Dari suatu ekonomis urusan perusahaan itu harus merupakan satu
kesatuan yang bulat, sebab kalau tidak maka perusahaan itu akan
bubar, hancur, rugi.
• Inti segala tindakan dalam perustahaan dari sudut ekonomis adalah;
mencari keuntungan yang sebesar* nya dengan pengorbanan yang
sekecil* nya.
• Meskipun dari sudut ekonomis perusahaan itu merupakan satu
kesatuan yang bulat tetapi dari sudut yuridis perusahaan itu belum
tentu merupakan satu kesatuan yang bilat, misal: peraturan
penyerahan benda tetap tidak sama dengan peraturan  penyerahan
benda bergerak.
•            
Urusan perusahaan terdiri
dari
:
1. Benda tetap (tidak bergerak)
      yang bertubuh, cth: tanah, kapal yang
terdampargedung di atas tanah sendiri
    Yang tidak bertubuh cth: hipotik merupakan  benda
yang dijaminkan kepada Bank.
2.Benda bergerak.
        yang bertubuh, mobil, alat telkom, buku, barang
dagangan.
  Yang tidak bertubuh, bintang gadai, nama
perusahaan, merk paten, good will dll.
3.Yang bukan benda yaitu: utang, langganan, rahasia
perusahaan, relasi dll.
Perbedaan terpenting mengenai urusan perusahaan adalah urusan jual
beli
• Dalam sistem hukum barat perbuatan jual beli ini terdiri dari 2 macam
perjanjian yaitu:- Perjanjian jual beli yang sifatnya obligator.
•    - Perjanjian penyerahan yang sifatnya mengalihkan hak (milik).
Good will adalah suatu benda ekonomis tak bertubuh yang terjadi
dari pada hubungan antara perusahaan dengan para langganan dan
kemungkinan perkembangan yang akan datang.
•          Good will juga dapat diarikan tentang kemajuan perusahaan
yang nilai lebih perusahaan sehingga suatu kebulatan hasil usaha.
Bila dibandingkan dengan jumlah nilai seluruh benda yang merupakan
urusan perusahaan.
• Good will suatu perusahaan bisa terjadi sehingga akibat adanya
hubungan (relasi yang baik) managemen yang baik para mengatur
jalan perusahaan yang sistematis dan efisien dan menuliskan tepat
yang terstruktur, pemilik tempat penjualan.
•  
•  
•  
•  
Soal tugas 1
1. Jelaskan hubungan antara KUHD dan KUH
perdata, jelaskan .
2. Berikan contoh yang kongkrit antara KUHD
dan KUHPerdata.
3. Dimanakah letak hukum dagang jelaskan.
4. Mengapa pasal 2-5 KUHD dihapuskan ,
jelaskan dasar hukum penganghapusan
dan alasan penghapusan tersebut.
Tugas 2
1. Jelaskan perbedaan antara perusahaan
dan pekerjaan. Berikan contoh seseorang
menjalankan perusahaan atau pekerjaan
dan berikan argumentasi yang tepat
kenapa subyek hukum tersebut
menjalankan perusahaan atau pekerjaan .
2. Dikatakan bahwa urusan perusahaan
secara ekonomi mempunyai kesatuan ,
tetapi secara yuridis urusan perusahaan
mempunyai pengaturannyan sendiri sendiri
Pengusaha dan pembantu-pembantunya
beserta hubngan hukum
1. Pengusaha adalah orang yang menjalankan
perushaan atau menyuruh menjalankan perusahaan .
a.pengusaha yang bekerja sendiri
b. pengusaha yang bekerja dengan bantuan pekerja
c. pengusaha yang memberikan kuasa kepada orang
lain untuk menjalankan perusahaan.
Pembantu pengusaha
Didalam perusahaan
1.Pemegang prokurasi
2. Pengurus filial
3. Pelayan toko
4. Pekerja keliling
Diluar perusahaan
Agen perusahaan, bank, makelar, komisioner, notaris dan
pengacara
• Kedudukan dokter, pengacara, notaris dan juru sita.
• Pasal 113 ayat 1 KUHPer: menetapkan bahwa wanita yang
sudah kawin yang menjalankan pekerjaan atas dasar
persetujuan dari suami maka ia dapat mengingatkan dirinya
dalam segala perjanjian berkenaan dengan pekerjaannya itu
tanpa bantuan suaminya. Hal demikian tidak terdapat  pada
wanita Indonesia, yang mempunyai penuh kemampuan
bertindak baik  sebelum maupun sesudahsesudah kawin dari
itu MA Indonesia dengan surat edaran tgl 5 September 1963
no.1115/ P 3292/ M/1963. Menganggab pasal 108 dan110
KUHPer tidak berlaku.
• Pasal 1967 KUHPer: Bahwa hak menuntut menjadi guru
setelah lampau waktu 30 thn. Tetapi bagi tagihan * cepat pasal
1968-1971 menetapkan bahwa tuntutan itu menjadi gugur
setelah lewat 5 thn. Bila tuntutan ini tidak mengenai barang
yang dipakai menjalankan pekerjaan debitur sendiri, tetapi bila
tuntutan ini mengenai barang yang dipakai untuk menjalankan
pekerjaan debitur sendiri maka menjadi 30 thn. Tertuang dalam
pasal 1971 ayat 2 KUHPer.
Pemegang Prokurasi
• Adalah pemegang kuasa dari pengusaha untuk
mengelola satu bagian besar/bidang tertentu dari
perusahaaan
PENGURUS FILIAL
Pemegang kuasa yang mewakili pengusaha menjalankan
perusahaan dengan mengelola satu cabang perusahaan
yang meliputi daerah tertentu
Agen Perusahaan
Adalah orang yang mewakili pengusaha untuk
mengadakan dan melaksanakan perjanjian dengan pihak
ketiga atas nama pengusaha. Fungsinya adalah sebagai
pengantara antara pengusaha dan pihak ketiga dan
sebagai wakil pengusaha. Hubungannya bersifat tetap .
Bisa melayani lebih dari satu perusahaan
Bank

Lembaga yang mewakili pengusaha untuk membayar dan


menerima uang dari dari pihak ketiga atas nama
pengusaha yang diwakilinya.
Makelar
Adalah orang yang menjalankan perusahaan dengan
menghubungkan pengusaha dengan pihak ketiga untuk
mengadakan berbagai perjanjian . Makelar mengadakan
pihak ketiga atas nama pengusaha
Komisioner
Adalah orang yang menjalankan perusahaan
dengan membuat perjanjian atas namanya
sendiri berdasarkan perintah dan atas
pembiayaan orang lain dengan menerima
upah atau provisi
Komisioner tidak wajib memberitahukan siapa
komitennya, komisioner menjadi pihak
dalam perjanjian, komiten tidak berhak
menuntut dan dituntut oleh pihak ketiga.
Kommisioner_ del credere, hak retensi
Hubungan Kerja
1. Perjanjian untuk melakukan pekerjaan
2. Perjanjian pemberian kuasa
Perjanjian melakukan pekerjaan
(buku III bab VII KUHPerd)
Meliputi : perjanjian pelayanan berkala, perjanjian
perburuhan dan perjanjian pemborongan pekerjaan
1. Perjanjian pelayanan berkala hubngn hk koordinasi
dan bersifat tidak tetap
2. Perjanjian perburuhan , hubungan hukumnya
subordinasi dan bersifat tetap
3. Perjanjian pemborongan, hub hknya koordinasi dan
bersifat tidak tetap.
Perjanjian Pemberian Kuasa
(buku III bab XVI pas 1792-
1819)
Pemberi kuasa memberikan kekuasaan kepada penerima
kuasa untuk menyelenggarakan urusan dengan
mendapat upah atau tidak mendapat, upah.
Hubungan hukum nya koordinasi dan sifatnya bersifat
tetap dan tidak tetap.
Carilah pola hubungan hukum

1. Pengusaha dan Pemimpin Perusahaan


2. Pengusaha dan pemegang prokurasi
3. Pengusaha dan pemimpin cabang
4. Pengusaha dan pelayan toko
5. Pengusaha dan pekerja kelilling.
6. Pengusaha dan makelar dsb
Pembukuan/Dokumen
Perusahaan
Pengaturannya ada di
1.Pasal 6-12 KUHD
2.UU No 8 Tahun 1997 tentang Dokumen Perusahaan
Pasal 1
Dokumen Perusahaan
Adalah Data, catatan dan atau keterangan yang dibuat dan
atau diterima oleh perusahaan dalam rangka
pelaksanaan kegiatannya baik tertulis diatas kertas atau
sarana lain maupun terekam dalam bentuk corak apapun
yang dapat dibaca atau dilihat dan didengar.
• Dokumen perusahaan terdiri dari dokumen keuangan
dan dokumen lainnya seperti akta pendirian, risalah
rapat pemegang saham dsb
Tujuan pembuatan dan
penyimpanan dokumen
Untuk menjamin kepastian hukum dan melindungi
kepentingan para pihak dalam suatu hubungan hukum

Pasal 8
Setiap perusahaan wajib membuat catatan…..
Tugas IV

• Sebutkan 3 perbedaan antara ketentuan antara pasal


6-12 KUHD dan UU Dokumen Perusahaan tahun 1997
Penyimpanan Dokumen Perusahaan

• Catatan, bukti pembukuan, dan data pendukung yang


merupakan bagian dari bukti pembukuan, wajib disimpan
selama 10 (sepuluh) tahun terhitung sejak akhir tahun
buku perusahaan yang bersangkutan.      
• Data pendukung yang bukan merupakan bagian dari
bukti pembukuan, jangka waktu penyimpanannya
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang
bersangkutan
• Penggunaan kata “wajib” dalam hal ini
dimaksudkan untuk menekankan bahwa
mengenai hal yang harus dilakukan
perusahaan, yakni menyimpan dokumen
selama 10 (sepuluh) tahun. Dengan
demikian apabila sebelum jangka waktu 10
(sepuluh) tahun dokumen yang
bersangkutan dimusnahkan, maka risiko
karena pemusnahan tersebut menjadi
tanggung jawab perusahaan yang
bersangkutan  

Pengalihan Bentuk Dokumen
Perusahaan dan Legalisasi
• Dokumen perusahaan dapat dialihkan ke dalam
mikrofilm atau media lainnya. Setiap pengalihan
dokumen perusahaan wajib dilegalisasi. Pengalihan
dokumen perusahaan ke dalam mikrofilm atau media
lainnya dapat dilakukan sejak dokumen tersebut dibuat
atau diterima oleh perusahaan yang bersangkutan.
• Penggunaan kata “wajib” dalam hal ini dimaksudkan
untuk menekankan bahwa setiap pengalihan dokumen
perusahaan harus dilegalisasi. Apabila pengalihan
dokumen perusahaan tidak dilegalisasi, maka dokumen
perusahaan hasil pengalihan tersebut secara hukum
tidak dapat dijadikan alat bukti yang sah.  
• Yang dimaksud “legalisasi” adalah tindakan pengesahan
isi dokumen perusahaan yang dialihkan atau
ditransformasikan ke dalam mikrofilm atau media lain
tersebut sesuai dengan naskah aslinya.
•  
• Legalisasi wajib dilakukan pimpinan perusahaan atau
pejabat yang ditunjuk di lingkungan perusahaan yang
bersangkutan, dengan dibuatkan berita acara.
Pemindahan, Penyerahan, dan Pemusnahan
Dokumen Perusahaan
Berita acara dimaksud sekurang-
kurangnya memuat ;

a. keterangan tempat, hari, tanggal, bulan, dan tahun


dilakukannya legislasi;
b.keterangan bahwa pengalihan dokumen perusahaan
yang dibuat di atas kertas ke dalam mikrofilm atau media
lainnya telah dilakukan sesuai dengan aslinya; dan
c tanda tangan dan nama jelas pejabat yang
bersangkutan.
DAFTAR PERUSAHAAN
(UU No 3 Tahun 1982)
a. Pemerintah
• Dalam rangka memberikan bimbingan, pembinaan
dan pengawasan termasuk untuk kepentingan
pengamanan pendapatan Negara yang memerlukan
informasi yg akurat.
b. Dunia usaha
• Mempergunakan daftar perusahaan sebagai
sumber informasi untuk kepentingan usahanya.
Selain itu juga dalam upaya mencegah praktek
usaha yg tidak jujur.
c. Pihak lain yang berkepentingan atau masyarakat
yang memerlukan informasi yang benar.
Tujuan
• untuk mencatat bahan-bahan keterangan yang dibuat secara
benar dari suatu perusahaan dan merupakan sumber
informasi resmi untuk semua pihak yang berkepentingan
mengenai identitas, data serta keterangan lainnya tentang
perusahaan yang tercantum dalam Daftar Perusahaan dalam
rangka menjamin kepastian berusaha, seperti yang terdapat
dalam pasal 3 UUWDP yaitu daftar perusahaan bersifat
terbuka untuk semua pihak dan pasal 4 nya setiap pihak yang
berkepentingan setelah memenuhi biaya administrasi yang
ditetapkan oleh menteri, berhak memperoleh keterangan yang
diperlukan dengan cara mendapatkan salinan atau petikan
resmi dari keterangan yang tercantum dalam daftar
perusahaan.Setiap salinan atau petikan yang diberikan
berdasarkan ketentuan ayat (1) pasal ini merupakan alat
pembuktian yang sempurna.
BENTUK-BENTUK
PERUSAHAAN
Klasifikasi Perusahaan
1.Jumlah pemilik dibagi menjadi perusahaan perseorangan
dan perusahaan persekutuan
2. Status pemilik dibagi menjadi BUMN dan BUMS
3. Bentuk Hukum dibagi menjadi perusahaan berbadan
hukum dan tidak berbadan hukum.
Persekutuan Perdata
Pasal 1618 KUHPerdata
Persekutuan adalah suatu persetujuan dengan mana dua
orang atau lebih mengikatkan diri untuk memasukkan
sesuatu dalam persekutuan dengan maksud membagi
keuntungan yang terjadi karenanya.
Pembagian keuntungan
• 1633 KUHPerdata
Jika didalam persetujuannya persekutuan tidak
telah ditentukan bagian masing-masing sekutu
dalam untung dan ruginya persekutuan maka
bagian masing-masing adalah seimbang dengan
apa yang ia telah masukkan dalam persekutuan .
Terhadap sekutu yang hanya memasukkan
kerajinannya , bagian dalam untung dan rugi
ditetapkan sama dengan bagian si sekutu yang
memasukkan uang atau barang paling sedikit.
Perusahaan tidak berbadan
hukum
(perusahaan perseorangan, CV
dan Firma)
1. Perusahaan perseorangan
2. Persekutan Firma
PERSEKUTUAN FIRMA
diatur dalam pasal 16 -35 KUHD
Yi: setiap persekutuan perdata yang didirikan
untuk menjalankan perusahaan dengan
nama bersama
Persekutuan Perdata (1618)
Yi: ialah perjanjian dengan mana dua orang
atau lebih mengikatkan diri untuk
memasukkan sesuatu kedalam persekutuan
dengan maksud untuk membagi keuntungan
atau kemanfaatan yang diperoleh karenanya
.
Unsur-Unsur Firma

1. Persekutuan Perdata (1618)


2. Menjalankan perusahaan (16 KUHD)
3. Dengan nama bersama atau firma (pasal 16 KUHD)
4. Tanggung jawab sekutu (firmant) bersifat pribadi untuk
keseluruhan
Cara mendirikan Firma
Pasal 22 : Tiap persekutuan firma harus
didirikan dengan akta otentik akan tetapi
ketiadaan akta yang demikian tidak dapat
dikemukakan untuk merugikan pihak ketiga.
HUBUNGAN HK DAN TANGGUNG JAWAB
Pasal 17: Setiap persero yang tidak
dikecualikan satu dengan yang lain , berhak
untuk bertindak untuk mengeluarkan dan
menerima uang atas nama perseroan pula
untuk mengikat perseroan itu dengan pihak
ketiga dengannya.
Hub firma dengan pihak
ketiga
• Pasal 18
Dalam perseroan dengan firma adalah tiap-tiap pesero
secara tanggung menanggung bertanggung jawab untuk
seluruhnya atas segala perikatan dari perseroan
Tanggung jawab sekutu
didalam firma
• Sekutu bertanggung jawab secara tanggung renteng ,
artinya masing2 sekutu berperan aktif ,hutang yang
dibuat oleh salah satu sekutu akan mengikat sekutu
yang lain dan demikian sebaliknya pelunasan hutang
firma yang dilakukan oleh salah satu sekutu
membebaskan hutang yang dibuat oleh sekutu yang lain.
• Tanggung jawab sekutu tidak hanya sebatas modal yang
disetorkan kedalam firma tetapi juga meliputi seluruh
harta kekayaan pribadi para sekutu . Jika misalnya harta
kekayaan firma tidak cukup untuk melunasi hutang firma
maka harta kekayaan pribadi sekutu harus digunakan
untuk melunasinya .
PERSEKUTUAN KOMANDITER
(CV)
Dilihat dari pasal 19-21 KUHD
Persekutuan komanditer adalah persekutuan firma yang
mempunyai satu atau lebih sekutu comanditer
Cara mendirikan CV psal 22
CV dlm hub dengan pihak ke3 dibagi: CV diam-diam, CV
terang-terangan dan CV dengan saham
Hubungan hukum dan tanggung
jawab
1. Hub hukum kedalam(intern)
Hub Sekutu komplementer dan komanditer tunduk pd
ketentuan pasal 1624 -1641 KUHPerd
Hub hukum keluar(ekstern)
Pasal 19,20,21,
Sekutu komplementer bertanggung jawab keluar.
Berakhirnya Persekutuan
• Karena persekutuan komanditer pada hakekatnya
adalah persekutuan perdata (pasal 16 KUHD) maka
berakhirnya persekutuan komanditer adalah sama
dengan berakhirnya perekutuan perdata dan
persekutuan dengan firma (pasal 1646 sd 1652
KUHPerdata)
PERSEROAN TERBATAS
• Pengaturan : UU No 40 Tahun 2007
Pengertian PT : adalah Badan Hukum yang merupakan
persekutuan modal didirikan berdasarkan perjanjian
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang
seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi
persyaratan yang ditetapkan oleh undang-undang.
Pendirian
1. Akta pendirian
2. Akta pengesahan
3. Pengesahan
4. Pendaftaran dan pengumuman
Tanggung jawab pemegang
saham
Pasal 3
(1)Pemegang saham perseroan tidak bertanggung jawab
secara pribadi atas perikatan yang dibuat atas nama
perseroan dan tidak bertanggung jawab atas kerugian
perseroan melebihi saham yang dimiliki
Pasal 3(2) ketentuan ayat 1 tidak
berlaku
a. Persyartan perseroan sebagai Badan Hukum
belum atau tidak terpenuhi
b. Pemegang saham ybs baik langsung maupun
tidak langsung dng itikad buruk memanfaatkan
perseroan untuk kepentingan pribadi.
c. Pemegang saham ybs terlibat dalam perbuatan
melawan hukum yang dilakukan perseroan
d. Pemegang saham ybs baik langsung maupun
tidak langsung secara melawan hukum
menggunakan kekayaan perseroan yang
mengakibatkan kekayaan perseroan menajdi tidak
cukup untuk melunasi utang perseroan.
Saham dan haknya
Pasal 52
(1) Saham memberikan hak kepada pemiliknya untuk:
a. menghadiri dan mengeluarkan suara dalam RUPS;
b. menerima pembayaran dividen dan sisa kekayaan hasil likuidasi;
c. menjalankan hak lainnya berdasarkan undang- undang ini.
(2) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berlaku setelah saham
dicatat dalam daftar pemegang saham atas nama pemiliknya.
(3) Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dan huruf c tidak
berlaku bagi klasifikasi saham tertentu sebagaimana ditetapkan dalam
undang- undang ini.
(4) Setiap saham memberikan kepada pemiliknya hak yang tidak dapat dibagi.
(5) Dalam hal 1 (satu) saham dimiliki oleh lebih dari 1 (satu) orang, hak yang
timbul dari saham tersebut digunakan dengan cara menunjuk 1 (satu) orang
sebagai wakil bersama.
Organ PT
1. RUPS
2. Direksi
3. Komisaris
RUPS
• Rapat Umum Pemegang Saham, yang selanjutnya
disebut RUPS,
adalah Organ Perseroan yang mempunyai wewenang
yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan
Komisaris dalam batas yang ditentukan dalam Undang-
Undang ini dan/atau anggaran dasar.
Direksi
• adalah Organ Perseroan yang berwenang dan
bertanggung jawab penuh atas pengurusan Perseroan
untuk kepentingan
Perseroan, sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan
serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun di luar
pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Dewan Komisaris
adalah Organ Perseroan yang bertugas melakukan
pengawasan secara umum dan/atau khusus sesuai
dengan anggaran dasar serta memberi nasihat kepada
Direksi.
Penggabungan, Peleburan,
Akuisisi dan likuidasi
• Penggabungan adalah perbuatan hukum
yang dilakukan oleh satu Perseroan atau
lebih untuk menggabungkan diri dengan
Perseroan lain yang telah ada yang
mengakibatkanaktiva dan pasiva dari
Perseroan yang menggabungkan diri beralih
karena hukum kepadaPerseroan yang
menerima penggabungan dan selanjutnya
status badan hukum Perseroan yang
menggabungkan diri berakhir karena hukum.
Peleburan
• Peleburan adalah perbuatan hukum yang dilakukan oleh
dua Perseroan atau lebih untuk meleburkan diri dengan
cara mendirikan satu Perseroan baru yang karena
hukum memperoleh aktiva dan pasiva dari Perseroan
yang meleburkan diri dan status badan hukumPerseroan
yang meleburkan diri berakhir karena hukum.
Pengambilalihan
• Pengambilalihan adalah perbuatan hukum yang
dilakukan oleh badan hukum atau orang perseorangan
untuk mengambil alih saham Perseroan yang
mengakibatkan beralihnya pengendalian atas Perseroan
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai