NPM : 18230005
FAKULTAS : TEKNIK
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Pisang merupakan tanaman buah tropis yang berasal dari asia tenggara, brazil, dan india.Pisang
menjadi buah yang penting di masyarakat Indonesia, Karena pisang merupakan buah yang sering
dikonsumsi dibandingkan dengan buah yang lain dan dikonsumsi tanpa memperhatikan tingkat
sosial.
Bukan hanya buah pisang saja yang memiliki kandungan gizi yang tinggi, namun bagian lain
dari pohon pisang. Kulit pisang misalnya. Kulit pisang merupakan limbah pertanian yang cukup
banyak ditemukan dimana-mana, sehingga dalam hal ini kulit pisang dapatt dimanfaatkan suatu
bahan/produk makanan oleh industri. Kali ini penulis mencoba mengungkapkan tentang manfaat
kulit pisang yang ternyata memiliki kandungan gizi yang tidak kalah banyaknya dari buah
pisang. Buah ini mengandung Vitamin C, Vitamin A, sejumlah serat dan berbagai mineral yang
penting untuk tubuh. Bahkan pisang cocok untuk segala usia dari bayi sampai orang tua. Itu
karena teksturnya yang lembut rasanya yang manis. Siapa sangka, kulit buah pisang ternyata
dapat dimanfaatkan. Kandungan gizi kulit pisang masih cukup tinggi.
Di sebuah kota, khususnya di situbondo kulit pisang dibuang begitu saja, dianggap barang tak
berguna. Padahal kulit pisang mengandung gizi tak kalah banyaknya dari buah pisang. Buah ini
mengandung Vitamin C, Vitai A, sejumlah serat yang dapat digunakan untuk bahan pembuat
selai kulit pisang yang tak kalah rasanya dengan selai dari buah-buah yang lain
1.2.Tujuan
Jenis-jenis Pisang
Pisang banyak sekali jenisnya tidak berbeda dengan pohon buah-buahan lain.Pada zaman
dahulu perkebunan pisang, hanya menanam jenis pisang ambon, badak dan pisang raja untuk
kualitas ekspor. Akhir-akhir ini pisang susu, pisang tanduk ddan lain-lain telah mendapat
perhatian dari konsumen, karena mempunyai nilai gizi yang tinggi.
Kulit pisang kaya mineral seperti kalium, magnesium, fosfor, kalsium, dan besi.Bila
dibandingkan dengan jenis makanan nabati lain, mineral pisang, khususnya besi, hampir
seluruhnya (100 persen) dapat diserap tubuh. Berdasarkan berat kering, kadar besi pisang
mencapai 2 miligram per 100 gram dan seng 0,8 mg. Kulit pisang juga mengandung vitamin B,
yaitu tiamin, riboflavin, niasin, dan vitamin B6 (piridoxin). Sedangkan selai sendiri mengandung
vitamin dari asam sitrat yang diberikan.
Kulit pisang yang memiliki kandungan karbohidrat yang cukup besar memiliki manfaat. Fungsi
karbohidrat adalah:
a) Fungsi utamanya sebagai sumber energi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi
kebutihan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karrbohidrat diubah langsung menjadi energy
untuk aktifitas tubuh, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada
beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan energy
yang berasal dari karbohidrat saja.
b) Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil energi. Kebutuhan tubuh energy
merupakan prioritas pertama bila karbohidrat yang dikonsumsi tidak mencukupi untuk
kebutuhan energy tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak dalam makanan atau cadangan
lemak yang disimpan dalam tubuh, maka protein akan menggantikan fungsi karbohidrat sebagai
penghasil energy. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi utamanya.
c) Sebagai zat pembangun. Apabila keaadaan iniberlangsung terus menerus, maka keadaan
kekurangan energy dan protein (kep) tidak dapat dihindari lagi.
g) Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus didalam tubuh. Laktosa misalnya
berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribose merupakan komponen yang penting dalam
asam nukleat.
Tentunya dari pembahasan pada subbab dan bab-bab sebelumnya, sangat besar potensi kulit
pisang ini sebagai sumber gizi yang baru, yang jauh lebih ekonomis, mudah dan ramah
lingkungan. Karena akan mengurangi limbah rumah tangga, produksi makanan dan sebagainya.
Kandungan gizi yang dipaparkan pada subbab sebelumnya, tentunya sudah saatnya kita mulai
melirik manfaat kulit pisang ini, terutama bagi kesehatan. Ditambah lagi kulit pisang dapat
diolah dari berbagai menu makanan yang tidak kalah lezat rasanya dibandingkan hasil olahan
pisang dan buah lainya. Selain dapat pasokan gizi yang baik bagi tubuh kita, lidah kita
dimanjakan dengan rasa dari hasil olahan kulit pisang tersebut. Juga menurut data dari bab
sebelumnya, dimana hasil holitkultura terbesar diindonesia adalah pisang, tentunya sangat murah
bagi kita untuk mendapat kulit pisang ini, bukan buahnya.jadi, potensi sebagai sumber gizi yang
hemat, efesien, dan efektif dari kulit pisang untuk manusia sangat besar.
3. Pengertian Selai
Selai atau selei (bahasa inggris; jam, bahasa perancis; confiture) adalah salah satu jenis
makanan awetan berupa sari buah atau buah-buahan yang sudah dihancurkan, ditambah gula dan
dimasak hingga kental atau berbentuk setengah padat. Selai tidak dimakan begitu saja, melainkan
untuk dioleskan diatas roti tawar atau sebagai isi roti manis. Selai juga digunakan sebagai isi
pada kue-kue seperti kue nastar atau pemanis pada minuman, seperti yogurt dan es krim. Selai
yang didalamnya masih ditemukan potongan buah dalam berbagai ukuran disebut preserve atau
conserves, sedangkan selai yang dibuat dari sari buah dan kulit buah genus citrus disebut
marmalade.
Pectin yang dikandung dalam buah-buahan atau sari buah breaksi dengan gula dan asam selai
menjadi kental. Buah-buahan dengan kadar pectin atau keasaman yang rendah perlu
ditambahkan pectin atau asam agar selai bias menjadi kental.
Buah-buahan yang dijadikan selai biasanya buah yang sudah masak, tapi tidak terlalu matang
dan mempunyai rasa sedikit masam. Buah-buahan yang umum dijadikan selai, misalnya;
strawberry, blueberi, apricot, apel, anggur, pir, dan fig. Selain itu, selai again biasa dibuat dari
sayur-sayuran seperti wortel dan seledri. Di Indonesia, selai dibuat dari bua-buahan tropis
seperti; nanas, srikaya dan jambu biji.
Kulit pisang
Dihaluskan
Dimasak
Adonan kental
Natrium Benzoat
BAHAN :
5. Air secukupnya
ALAT:
1. Panci
2. Blender
3. Sendok
4. Spatula
5. Gelas
CARA PEMBUATANNYA :
REKOMENDASI PENGEMASAN
SELAI KULIT
PISANG
3.2 Pengemasan sekunder
Kemasan yang fungsi utamanya melindungi kelompok-kelompok kemasan
lainnya,seperti halnya kotak karton unuk wadah susu dalam kaleng,kotak kayu untuk
wadah buah-buahan yang sudah dibungkus,keranjang tempe dan sebagainya.
Netto: 270 gr
3.3 Pengemasan Tersier
Pengemasan tersier yaitu apabila masih diperlukan lagi pengemasan setelah kemasan
primer dan sekunder. Umumnya digunakan sebagai pelindung selama pengangkutan.
nETT
Netto :270 gr