Anda di halaman 1dari 13

Kata Pengantar

Puji Syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya


penulis dapat menyelesaikan makalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) dengan
judul “Pemanfaatan Limbah Dari Kulit Buah Semangka Sebagai
Alternatif Pembuatan Selai”. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Sri Sulisya, S.Pd. selaku guru mata pelajaran bahasa Indonesia
SMA Negeri 2 Jombang yang senantiasa membimbing, mendukung,
dan memberi saran selama proses pembuatan KTI.
2. Segala pihak yang mendukung serta membantu kelancaran dalam
pembuatan KTI.

Semangka merupakan buah yang dapat tumbuh disegala musim,


harganya murah, dan mudah didapat. Oleh karena itu, daging buah
semangka sering kita jumpai sebagai hidangan pencuci mulut, sedangkan
kulit semangka dianggap sebagai limbah. Padahal, kulit semangka
memiliki banyak kandungan gizi. Hal tersebut mendorong penulis untuk
mengolah kulit semangka menjadi alternatif pembuatan selai.

Semoga karya tulis ini dapat berguna bagi penulis dan pembaca.
Penulis masih merasakan banyak kekurangan dalam karya tulis ini.
Maka dari itu, penulis berharap adanya saran dan kritik yang konstruktif
dari pembaca untuk perbaikan di masa yang akan datang.

Jombang, 22 Januari 2020

Penulis

1
Daftar Isi

Bab I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang…………………………………………………...3

I.2 Tujuan……………………………………………………………4

I.3 Rumusan Masalah……………………………………………......4

I.4 Hipotesis………………………………………………………....4

2
Pemanfaatan Limbah Dari Kulit Buah Semangka Sebagai
Alternatif Pembuatan Selai

Bab I

Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

Semangka (Citrullus lanatus) merupakan buah yang dapat tumbuh


disegala musim, sehingga mudah didapat dan harganya terjangkau. Oleh
karena itu, sering kita jumpai sajian buah semangka sebagai hidangan
pencuci mulut. Buah semangka mengandung banyak air, sehingga cocok
bagi masyarakat untuk melepas dahaga. Tetapi, tidak banyak masyarakat
mengetahui bahwa kulit semangka bagian dalam yang bewarna putih
yang dianggap limbah, ternyata memiliki banyak kandungan gizi.
Teksturnya agak keras, warnanya pucat, dan rasanya hambar,
mengurangi minat masyarakat untuk mengonsumsinya. Hal ini
mendorong penulis untuk mengolah kulit semangka bagian dalam
menjadi produk olahan yang diminati masyarakat. Dengan teknik
pengolahan yang sederhana, produk yang dihasilkan memiliki harga
terjangkau. Inovasi yang penulis lakukan merupakan salah satu sarana
untuk mengubah limbah menjadi produk yang memiliki harga jual.

Penelitian yang dilakukan didasari oleh prinsip ramah lingkungan.


Penulis mengolah limbah kulit semangka bagian dalam menjadi selai.
Selai biasanya terbuat dari buah-buahan segar, seperti stroberi, nanas,
bluberi, rasberi, dan lain-lain. Selai dari buah-buahan merupakan
makanan olahan berserat tinggi yang biasanya dikonsumsi dengan
roti. Bahan yang digunakan dalam pembuatan selai dari kulit semangka
bagian dalam ini mayoritas adalah bahan alami. Kulit semangka bagian
dalam mengandung banyak gizi, yaitu asam amino Citrulin, asam amino
Arginin, likopen, karoten, dan vitamin C. Bahan alami yang ditambahkan
adalah jeruk nipis, gelatin, cengkeh, gula, dan kayu manis untuk
menambah cita rasa.
3
Penelitian meliputi proses pengolahan kulit bagian dalam semangka.
Dari pengumpulan bahan sampai memasaknya menjadi selai dan dikemas
dalam kemasan yang siap dikonsumsi.

1.2 Tujuan

a. Mengetahui apakah kulit semangka dapat dimanfaatkan untuk


menjadi selai.

b. Mengetahui cara pembuatan selai dari kulit semangka.

1.3 Rumusan Masalah

a. Apakah kulit semangka bagian dalam dapat dimanfaatkan untuk


menjadi selai?

b. Bagaimana cara pembuatan selai dari kulit buah semangka?

1.4 Hipotesis

a. Kulit putih semangka dapat dijadikan alternatif pembuatan selai.

b. Kulit putih semangka tidak dapat dijadikan alternatif pembuatan


selai

4
Bab II

Kerangka Teori

II.1 Semangka
Semangka atau Citrullus lanatus merupakan buah yang memiliki
khasiat yang luar biasa untuk kesehatan tubuh, buah ini juga memiliki
kulit yang cukup tebal dan daging yang mengandung banyak air serta
merupakan salah satu buah yang digemari di Indonesia. Jika dilihat dari
budidaya semangka, buah ini merupakan tanaman yang tumbuh di
wilayah tropis dan subtropis dan dapat tumbuh liar di tepi jalan,
pekarangan, semak belukar, dan lain–lain, maka semangka merupakan
buah yang mudah untuk ditemukan. Daging buah semangka memiliki
kandungan gizi yang banyak dan mengandung kalori yang relatif rendah.
Selain fungsinya untuk melepaskan dahaga, ternyata buah
semangka juga memiliki fungsi untuk mempercantik kulit, dan
mencegah peradangan. Semangka mengandung asam amino Citrulin,
asam amino Arginin, likopen, karoten, dan vitamin C yang berperan
banyak terhadap kesehatan tubuh.
Semangka terkenal dengan buahnya yang merah dan memiliki
banyak khasiat, namun perlu diketahui bahwa bagian putih dari buah
semangka juga memiliki banyak zat gizi yang tidak kalah
pentingnya untuk tubuh. Bagian dalam kulit buah semangka ini
mengandung nutrisi yang penting, antara lain 1,8 kalori, 2 % vitamin C
dan vitamin B6 untuk kebutuhan tubuh kita. Bagian putih ini juga sangat
baik untuk kecantikan kulit, meningkatkan sistem imun dan juga
berkhasiat untuk kesehatan pada sistem saraf.
Kandungan kulit semangka adalah Citrulin yang berfungsi sebagai
antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Citrulin di dalam
tubuh bisa berubah menjadi arginin, yaitu asam amino yang berguna
untuk berperan penting dalam sistem kekebalan tubuh dan dapat
melancarkan peredaran darah. Kandungan gizi dalam kulit buah
semangka dianggap mampu menjaga kesehatan jantung.

II.2 Kulit Semangka


Semangka memiliki kulit buah bagian dalam yang berwarna putih.
Kulit putih semangka memiliki banyak kandungan gizi. Kandungan gizi
yang terdapat dalam kulit semangka adalah sebagai berikut:
a. Memiliki kadar Citrullin lebih besar daripada buah yang
berwarna.

5
b. Citrullin dan Arginin berperan dalam pembentukan urea dalam
hati.
c. Likopen merupakan antioksidan yang lebih baik daripada vitamin
E dan C

II.3 Selai

Merupakan bahan pangan yang dimasak dengan gula hingga kental,


di pasaran, selai dapat dijumpai dengan berbagai macam rasa, seperti
buah–buahan hingga varian rasa yang lain, contohnya coklat dan kacang.
Tekstur dari selai adalah semi padat atau sangat kental. Pada umumnya,
selai digunakan untuk menambahkan cita rasa pada berbagai makanan
seperti roti, kue, dan sebagainya.

Di dalam 100 gram selai, terdapat 278 kalori sehingga selai dianggap
baik dikonsumsi sebelum melakukan aktivitas, seperti untuk sarapan.
Selai yang terbuat dari bahan dasar organik seperti buah–buahan
mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat yang baik bagi tubuh.

6
Bab III

Metode Penelitian

III.1 Jenis Penelitian

Untuk memperoleh data dalam percobaan ini digunakan teknik


pengumpulan data dengan cara mengamati dan membuat secara langsung
proses pembuatan selai dari kulit putih semangka. Agar penulis dapat
menyusun tentang proses pembuatan selai dari kulit putih semangka.

III.2 Tempat Penelitian

a. Percobaan pertama dilakukan di Wangkalkepuh, Gudo.


b. Percobaan kedua dilakukan di Desa Sukoiber, Gudo.

III.3 Waktu Penelitian

a. Percobaan pertama dilakukan pada hari Sabtu, 25 Januari 2020


pukul 14.30 WIB.
b. Percobaan kedua dilakukan pada hari Minggu, 26 Januari 2020
pukul 13.00 WIB.

III.4 Alat
a. Kompor
b. Wajan
c. Spatula
d. Sendok
e. Baskom
f. Blender
g. Pisau
h. Tupperware

III.5 Bahan
a. Kulit putih semangka

7
b. Gula pasir
c. Air
d. Jeruk nipis
e. Garam
f. Kayu manis
g. Vanila

III.6 Cara Kerja


Cara kerja yang dilakukan penulis adalah sebagai berikut:
1. Semangka dipotong menjadi dua bagian.
2. Kulit semangka dipisahkan dari bagian dagingnya. Kemudian
ditaruh di tempat yang berbeda.
3. Bagian kulit luar semangka yang berwarna hijau dikupas dan
dicuci sampai bersih.
4. Kulit putih semangka dipotong menjadi bagian yang lebih kecil.
5. Masukkan separuh kulit semangka ke dalam blender.
6. Masukkan air mineral ke dalam blender.
7. Sisa dari separuh kulit semangka dimasukkan ke dalam blender
sedikit demi sedikit, lalu blender hingga halus.
8. Setelah halus, Masukkan kulit putih semangka tersebut ke dalam
wajan.
9. Hidupkan kompor dengan api yang kecil.
10. Aduk kulit putih semangka sampai sedikit mengering.
11. Tambahkan gula pasir sampai terasa manis.
12. Tambahkan garam secukupnya.
13. Tambahkan air jeruk nipis.
14. Tambahkan vanila sebagai penambah rasa.
15. Tambahkan kayu manis sebagai penambah aroma.
16. Aduk kembali selai kulit putih semangka tersebut sampai kering
17. Selai siap disajikan.

III. 7 Teknik Pengolahan Data


III.7.1 Tabel Uji Cita Rasa

8
No. Nama Skor
rasa tekstur aroma warna
1.
2.
3.
4.
5.

Keterangan:
1. Skor diberikan dengan nilai 1-3.
2. Skor 1, Tidak enak, Tidak menarik.
3. Skor 2, Kurang enak, Kurang menarik.
4. Skor 3, Sangat enak, Sangat menarik.

9
Bab IV

Hasil dan Pembahasan

IV.1 Pembahasan

Penulis melakukan percobaan pertama di Desa Wangkalkepuh pada


hari Sabtu, 25 Januari 2020 pukul 14.30 WIB dan percobaan kedua pada
hari Minggu tanggal 26 Januari 2020 pukul 13.00 WIB. Penulis
melakukan beberapa langkah untuk membuat selai dari kulit putih
semangka. Langkah pertama yang dilakukan penulis adalah memotong
semangka menjadi 2 bagian. Lalu kulit semangka dipisahkan dari bagian
dagingnya. Kemudian ditaruh di tempat yang berbeda. Bagian kulit luar
semangka yang berwarna hijau dikupas dan dicuci sampai bersih. Setelah
bersih, kulit putih semangka dipotong menjadi bagian yang lebih kecil.
Masukkan separuh kulit semangka ke dalam blender. Masukkan air
mineral ke dalam blender. Masukkan separuh sisa kulit semangka ke
dalam blender sedikit demi sedikit. Nyalakan blender dan tunggu hingga
halus. Setelah halus, masukkan kulit putih semangka yang sudah
diblender tersebut ke dalam wajan. Hidupkan kompor dengan api yang
kecil. Kulit putih semangka diaduk sampai sedikit mengering. Pada
percobaan pertama penulis menambahkan 5 sendok makan gula pasir
namun hasilnya kurang manis. Kemudian pada percobaan kedua, penulis
menambahkan 10 sendok makan gula pasir dan selai berhasil terasa
manis. Lalu pada percobaan pertama penulis menambahkan 1 sendok teh
garam namun hasilnya terlalu asin. Kemudian pada percobaan kedua
penulis menambahkan ½ sendok teh garam dan hasilnya tidak terlalu asin
seperti pada percobaan pertama. Setelah itu, potong jeruk nipis menjadi 2
bagian. Peras ½ bagian air jeruk nipis ke dalam selai kulit putih
semangka. Masukkan pula vanila sebagai penambah rasa dan kayu manis
sebagai penambah aroma. Aduk kembali selai kulit putih semangka
tersebut sampai kering dan selai siap disajikan.

10
IV.2 Rincian Biaya

Bahan Harga Keterangan


500 gram kulit putih Rp 0,00 Merupakan
semangka. limbah
200 gram gula Rp 4.000
15 ml jeruk nipis Rp 5.000
100 gram garam Rp 3.500
15 ml vanila Rp 5.000
6 cm kayu manis Rp 6.000
Total Rp 23.500

11
Bab V

Penutup

V.1 Saran

Untuk penelitian selanjutnya, disarankan untuk melakukan uji nutrisi


yang terkandung dalam selai. Misalnya, uji glukosa yang terdapat pada
selai kulit bagian dalam semangka dan dibandingkan dengan glukosa
yang terkandung dalam selai yang berada di pasaran. Penelitian terhadap
kandungan nutrisi dalam selai juga dapat menambah keunggulan selai di
pasaran dan dapat meyakinkan konsumen.

V.2 Kesimpulan

Pembuatan selai dari kulit semangka bagian dalam merupakan


sarana untuk mengurangi limbah dan menjadikan limbah memiliki harga
jual. Kandungan gizi dalam kulit semangka bagian dalam tidak kalah
dengan kandungan gizi daging buahnya. Selain itu, bahan-bahan alami
yang digunakan juga memiliki kandungan gizi yang tinggi sehingga
kandungan gizi dalam selai akan meningkat. Dari segi harga pemasaran,
selai yang terbuat dari limbah kulit semangka relatif lebih murah
dibanding harga selai di pasaran dan bahan dasar selai yang digunakan
masih jarang diproduksi di pasaran. Penelitian ini memiliki peluang yang
besar untuk menghasilkan produk baru yang inovatif serta realistis karena
bahan yang digunakan mudah didapat, prosesnya tidak memerlukan
waktu yang lama, dan tidak memerlukan biaya yang besar.

12
Daftar Pustaka

13

Anda mungkin juga menyukai