Anda di halaman 1dari 29

Pertemuan 11

Tata Letak Dan Perancangan Industri

Perencanaan Lokasi Fasilitas


dan Evaluasi Tata Letak
RUANG LINGKUP PERENCANAAN
FASILITAS
Tompkins, et.al. 1996 PERENCANAAN
FASILITAS
(Facilities Planning)

PERANCANGAN LOKASI
FASILITAS FASILITAS

PERANC. PERANC. PERANC. SISTEM


STRUKTUR TATALETAK PEMINDAHAN
BANGUNAN FASILITAS PROD. MATERIAL

Perancangan Pengaturan letak Pengaturan sistem


bangunan pabrik mesin, peralatan pemindahan material,
beserta fasilitas produksi, dan pergerakan personil,
penunjangnya, mis : dll. 4
fasilitas produksi
jaringan listrik, air, lainnya.
dll
RUANG LINGKUP PERENCANAAN
FASILITAS

LOKASI
FASILITAS ???

NATIONAL DECISION
Perencanaan fasilitas akan didahului oleh penetapan
lokasi pabrik. Penetapan lokasi merupakan aktivitas
pemilihan lokasi dimana fasilitas – Fasilitas produksi
harus ditempatkan.
Faktor Penentu Dalam Pemilihan Lokasi
Faktor Ekonomi
Biaya akuisisi lahan, biaya persiapan dan
konstruksi, dll
Biaya tenaga kerja di suatu lokasi,
ketrampilan yang dimiliki, ketersediaan
tenaga kerja
Biaya transportasi dari supplier ke pabrik
dan pabrik ke pasar
Pajak
Faktor Non - Ekonomi
Tradisi dan perilaku tenaga kerja
Jumlah dan tipe housing yang tersedia
Community attitude
Pentingnya Tata Letak Fasilitas
• Ongkos Pemindahan Material:
– 30-75% dari ongkos produk (Sule 1991)
–20-50% dari anggaran operasi manufaktur
(Tompkins &White, 1994)
• Tata letak fasilitas yang optimal dapat
mengurangi Ongkos Pemindahan Material
• Fasilitas: mesin, stasiun kerja, stasiun
inspeksi, locker rooms, rest area, dan fasilitas
penunjang lainnya.
Tujuan Perancangan Tata Letak
• Minimasi ongkos pemindahan material
• Pemanfaatan ruang yang efisien
• Mengurangi waktu siklus manufaktur
• Eliminasi pemborosan
• Memudahkan kegiatan keluar-masuk dan
penempatan dari material dan produk
• Memberikan fleksibilitas sehingga dapat
beradaptasi terhadap perubahan
manufaktur dan bisnis
PENENTUAN LOKASI PRODUKSI
Persoalan dimana suatu pabrik akan didirikan
bukanlah suatu hal yang mudah untuk dipecahkan

Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya


dapat membawa ke persoalan penentuan lokasi
pabrik, yaitu :
1.Perluasan pabrik (Ekspansi)
2. Pemecahan pabrik kedalam sentral-sentral unit
kerja (Desentralisasi)
3. Kekurangan/tidak adanya bahan baku
4. Faktor-faktor ekonomis (perubahan pasar,
penyediaan tenaga kerja, dll)
PERLUASAN PABRIK
Perluasan pabrik adalah suatu hal yang paling sering
membawa manajemen kearah persoalan penentuan
lokasi.

Suatu industri hakikatnya akan memperluas usahanya


bilamana :
1.Fasilitas-fasilitas produksi sudah jauh ketinggalan,
2. Kebutuhan pasar tumbuh dan berkembang diluar
kemampuan kapasitas produksi,
3. Pelayanan kepada pelanggan yang tidak mencukupi
dan kurang memuaskan,
• Desentralisasi adalah suatu proses dimana pabrik
membagi-bagi lokasinya pada beberapa tempat
dengan fungsi dan tanggung jawab yang sama.
• Pada dasarnya lokasi pabrik yang paling ideal adalah
terletak pada suatu tempat yang mampu
memberikan total biaya produksi yang rendah dan
keuntungan yang maksimum
• Kekeliruan yang dibuat dalam penentuan lokasi
pabrik tidaklah mungkin diselesaikan dengan segera
tanpa kehilangan investasi yang sudah terlanjur
ditanamkan serta perlunya tambahan investasi
untuk mencapai alternatif lokasi lainnya,
Faktor-Faktor Pertimbangan
Dalam Penentuan Lokasi (1)
A. Lokasi Pasar
Lokasi dimana potensi pembeli berada adalah satu faktor yang harus
diperhatikan didalam proses penentuan lokasi pabrik, Jika lokasi pasar
tersebar dalam beberapa wilayah tertentu maka posisi pabrik yang ideal
adalah berada ditengah-tengah (titik berat) dari posisi-posisi pasar. Dan jika
lokasi pasar terpusat pada wilayah tertentu maka lokasi pabrik dapat
didirikan mendekati wilayah tersebut.
B. Lokasi Sumber Bahan Baku
Beberapa industri karena sifat dan keadaan dari proses produksinya
memaksa untuk menempatkan pabriknya dengan sumber bahan baku,
Seperti pabrik semen, mengharuskan lokasi pabrik berada didaerah yang
memiliki sumber bahan baku semen.
C. Alat Angkutan
Tersedianya alat transportasi yang layak akan sangat mempengaruhi proses
produksi, jenis fasilitas dan biaya relatif dari masing-masing alat
transportasi dilokasi alternatif harus memberikan biaya transportasi yang
minimal,
Faktor-Faktor Pertimbangan
Dalam Penentuan Lokasi (2)
D. Sumber Energi
Faktor ini sangat vital dalam penetuan lokasi karena keberadaannya mutlak
diperlukan, Secara umum sebagian perusahaan membeli energi (listrik)
daripada harus membuat instalasi pembangkit energi.

E. Pekerja dan Tingkat Upah


Pemilihan lokasi akan mempertimbangkan tersedianya tenaga kerja yang
cukup yang tidak saja dilihat dari ketersediaan jumlah pekerja akan tetapi
juga kemampuan dan keterampilan pekerja dan tentu saja akan
mempertmbangkan tingkat upah rata-rata pada lokasi alternatif.

F.Undang-undang dan pajak


Beberapa aspek dari operasi suatu pabrik yang umum diatur oleh undang-
undang seperti jam kerja maksimal, usia kerja maksimal dan kondisi kerja
lainnya, Dan besar kecilnya pajak yang harus disetorkan oleh suatu industri
akan berbeda-beda pula tergantung lokasinya,
Faktor-Faktor Pertimbangan
Dalam Penentuan Lokasi (3)
G. Sikap masyarakat
Sosial kultural, adat istiadat, tradisi dan tingkat pendidikan rata-rata dari
anggota masyarakat sekitar lokasi alternatif menjadi pertimbangan utama
dalam penyelesaian masalah-masalah perburuhan,
perselisihan/persengketaan dan masalah hubungan industri dengan
masyarakat sekitar,

H. Air dan limbah industri


Memilih lokasi dengan suplai air yang cukup sangat penting bagi hampir
semua industri, Dan masalah pengolahan dan pengendalian limbah industri
merupakan hal harus dipertimbangkan dalam penentuan dan perencanaan
pembangunan industri,
Kekeliruan Penentuan Lokasi
1. Kurangnya analisa/pertimbangan faktor
terkait
2. Besarnya pengaruh manajemen yang
bersifat subyektif
3. Pemilihan “Kampung halaman” atau lokasi
sekitar tempat tinggal
4. Kejenuhan suatu wilayah
5. Sudah tersedianya lahan
Kondisi Umum Beberapa Tipe
Lokasi
a. Kota Besar (City)
• Tenaga terampil sangat banyak dan labor cost tinggi
• Fasilitas, sarana komunikasi &Transportasi tersedia
secara layak
• Supplier dekat dan komunikasi cepat
• Pajak tinggi
a. Pinggiran Kota (Sub Urban)
• Semi skilled labor/female labor mudah diperoleh, labor
cost cukup tinggi
• Pajak lebih rendah dibanding kota besar
• Expansi Pabrik lebih dimungkinkan
• Adanya kemungkinan timbulnya masalah lingkungan
Kondisi Umum Beberapa Tipe Lokasi
c. Luar Kota (Country)
• Lahan masih sangat murah
• Tenaga kerja terampil sulit diperoleh, labor cost
rendah
• Pajak rendah
• Jarak yg jauh dengan supplier, mempengaruhi
pemenuhan material, baik untuk produksi yang
dapat menggangu lingkungan
Faktor yang Dipertimbangkan
• Berkaitan dengan production input/output
– Industri hulu, lokasi berdekatan dengan suplai
sumber materialnya. Contohnya pengolahan bijih
logam
– Industri hilir, lokasi pabrik berdekatan dengan
wilayah pemasaran
• Berkaitan dengan proses produksi
– Menyangkut suplai energi dan tenaga kerja
• Berkaitan dengan kondisi lingkungan luar
– Suplai material, distribusi output, fasilitas
komunikasi, transportasi, sosial budaya, kebijakan
pemerintah
METODE PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI

A. METODE RANKING PROCEDURE


B. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI
METODE PEMILIHAN ALTERNATIF LOKASI
A. RANKING PROCEDURE
Metode ini dipergunakan untuk problem yang bersifat kualitatif/subyektif, biasanya
digunakan untuk permasalahan yang sulit untuk dikuantifikasikan dengan
menggunakan pembobotan (Wi) kriteria penentu (i) dan pemberian skor terhadap
alternatif (j) berdasarkan kriteria penentu (Yij).

Langkah-langkah rangking procedure :


1.Tentukan alternatif-alternatif lokasi yang akan dipilih ( j )
2. Indentifikasi faktor-faktor penentu ( Yij ) yang relevan dalam penentuan lokasi
pabrik.
3. Pemberian bobot dari masing-masing faktor penentu berdasarkan derajat
kepentingan ( Wi ).
4. Pemberian skor (nilai) terhadap tiap alternatif lokasi ( j ) berdasarkan masing-
masing faktor penentu ( Yij ), Skala penilaian menggunakan nilai 0 – 10 point,
dengan nilai 10 sebagai point terbesar,
5. Tentukan total nilai dari masing-masing alternatif lokasi (Zj) dengan cara
mengalikan bobot dari tiap faktor penentu dengan skor dari tiap alternatif lokasi,
Zj = (Wi x Yij)
Alternatif lokasi yang memiliki total nilai (Zj) terbesar sebagai alternatif
terbaik yang dipilih,
Contoh Soal :
PT, “X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa
alternatif lokasi sbb :
Alternatif lokasi 1= Sidoarjo
Alternatif lokasi 2 = Pasuruan
Alternatif lokasi 3 = Krian
Terdapat 3 faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku,
Tenaga Kerja dan Transportasi,

Dari ketiga faktor penentu tersebut diberikan bobot sbb :


Ketersedian bahan baku = 40%
Tenaga Kerja = 35% Total = 100%
Transportasi = 25%
Kemudian dengan menggunakan skor nilai antara 0 – 10
diberikan penilaian sbb:
Faktor Penentu Sidoarjo Pasuruan Krian
Ketersediaan bahan baku (40%) 8 5 7
Tenaga Kerja (35%) 7 8 4
Transportasi (25%) 9 7 8

Langkah selanjutnya adalah penentuan total nilai dari


masing-masing alternatif lokasi :
ZSidoarjo = (40% x 8) + (35% x 7) + (25% x 9) = 7,9
ZPasuruan = (40% x 5) + (35% x 8) + (25% x 7) = 6,55
ZKrian = (40% x 7) + (35% x 4) + (25% x 8) = 6,2

Sehingga dihasilkan total nilai terbesar adalah lokasi Sidoarjo


dengan total nilai 7,9, sehingga Sidoarjo dipilih sebagai lokasi
pendirian pabrik sebagai alternatif terbaik
Latihan :
PT, “Z” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa
alternatif lokasi sbb :
Alternatif lokasi 1 = Bandung
Alternatif lokasi 2 = Cianjur
Alternatif lokasi 3 = Garut
Terdapat 3 faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku,
Tenaga Kerja dan Transportasi,

Dari ketiga faktor penentu tersebut diberikan bobot sbb :


Ketersedian bahan baku = 30%
Tenaga Kerja = 35% Total = 100%
Transportasi = 35%
Diketahui faktor penentu masing masing kota adalah sebagai
berikut :
Faktor Penentu Bandung Cianjur Garut
Ketersediaan bahan baku (30%) 10 15 17
Tenaga Kerja (35%) 17 8 14
Transportasi (35%) 10 8 8

Tentukan Lokasi Pabrik yang dipilih sebagai


alternatif terbaik ?
B. METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI
Analisa pusat gravitasi dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-
masing lokasi sumber (j) atau daerah pemasaran (j) dengan alternatif
lokasi (i), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan
distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama

Rumus umum yang dipergunakan adalah :

m : Jumlah alternatif lokasi


n : Jumlah daerah pemasaran atau sumber material
(Xi , Yi): Koordinat lokasi pabrik
(aj , Bj): Koordinat lokasi pasar atau sumber material
Wj : Besar demand pada pasar atau jumlah source material yang
tersedia
Contoh Soal :
Dalam suatu analisa kelayakan pendirian pabrik “Y” terdapat
permasalahan dalam penentuan lokasi pabrik dengan beberapa
alternatif lokasi seperti gambar dibawah ini.
sumbu Y (Km)

Sumber A
(8,18)

Sumber C
Alternatif 1 (25,15)
(18,14)

Alternatif 2
(14,9)

Alternatif 3
(9,6)

Sumber D
Sumber B (21,3)
(4,2)
sumbu X (Km)
Sumber A memiliki kemampuan supplai sebanyak 10 Ton/hari
Sumber B memiliki kemampuan supplai sebanyak 8 Ton/hari
Sumber C memiliki kemampuan supplai sebanyak 12 Ton/hari
Sumber D memiliki kemampuan supplai sebanyak 4 Ton/hari

Permasalahan dari pabrik “Y” tersebut adalah


menentukan alternatif yang terbaik dari 3
alternatif yang ada dengan mempertimbangkan 4
lokasi sumber bahan baku !!!

Dari gambar diatas diketahui koordinat dari masing-masing


alternatif lokasi dan sumber bahan baku yang ada, Sehingga
dapat ditentukan titik berat dari masing-masing alternatif
lokasi.
SOLUSI
Alternatif 1: PERMASALAHAN

Zalternatif1  10[(18 8)  (1418) )] 8[(18  4)  (14 2) )] 12[(18  25)  (14 15) ) 
2 2 2 2 2 2
4[(18 21)2  (143)2 )]

Zalternatif 1 = {(34.058)+(52.154)+(24.495)+(22.804)
= 133.511

Alternatif 2:

Zalternatif2  10[(14 8)  (9 18) )]  8[(14  4)  (9  2) )]  8[(14  25)  (9 15) )]  12[(14  21)  (9  3) )
2 2 2 2 2 2 2 2

Zalternatif 2 = {(34.205)+(34.525)+(43.405)+(18.439)
= 130.575

Alternatif 3:

Zalternatif3  10[(9  8)2  (6 18)2 ]  8[(9  4)2  (6  2)2 ]  12[(9  25)2  (6 15)2 ]  4[(9  21)2  (6  3)2 ] 
Zalternatif 3 = {(38.079)+(18.111)+(63.592)+(24.739)
= 144.52
Sehingga dari total nilai diatas, alternatif 2 dapat dipilih sebagai alternatif terbaik
karena memiliki nilai Z yang terkecil (minimum)
Evaluasi dan follow up
Teknik evaluasi:
1. Rasio untung rugi
menyusun untung rugi dari alternatif-alternatif,
kemudian layout yang dipilih berdasarkan keuntungan
relatif terbesar
2. Peringkat
- menentukan faktor-faktor yang dianggap penting
dalam pembuatan layout.
- membuat ranking alternatif untuk tiap faktor
- dihitung skor untuk tiap alternatif
3. Analisis faktor
- menentukan faktor-faktor penting
- memberi bobot faktor
- menentukan ranking alternatif untuk tiap
faktor
- skor = bobot x ranking
4. Perbandingan biaya
- identifikasi biaya tiap alternatif
- alternatif yang terpilih adalah yang termurah
Software Tata Letak
Berorientasi Pada Proses

Computerized Relative Allocation of Facilities Technique


(CRAFT), yaitu sebuah program komputer yang secara sistematis
menguji alternatif pengaturan antar-departemen untuk mengurangi
biaya penanganan bahan total.

Anda mungkin juga menyukai