Anda di halaman 1dari 27

KEGIATAN

PRODUKSI
LATAR BELAKANG
Pengertian Sumber Daya :
 Land/tanah : tempat atau sarana yang dibutuhkan untuk
mengolah ketiga sumber daya lain.
 Capital/Modal : berbagai jenis harta ( uang,kendaraan,
bahan baku dan mesin)
 Labour/tenaga kerja: tenaga kerja manusia yang dibutuhkan
untuk menjalankan mesin atau menggunakan alat-alat dalam
mengolah bahan baku.
 Enterpreneurship/Kewirausahaan : kemampuan pengelolaan
(managerial skill) yang dibutuhkan untuk mengelola dan
mendayagunakan tanah,modal dan tenaga kerja.
DEFINISI MANAJEMEN PRODUKSI

 Suatu proses secara berkesinambungan


dan efektif dengan munggunakan fungsi
manajemen untuk mengintegrasikan
sumber daya dalam rangka menghasilkan
barang dan jasa.
FUNGSI MANAJEMEN DALAM MANPRO
1. Perencanaan : meliputi seluruh kegiatan produksi mulai dari
perencanaan produk, perencanaan fasilitas dan perencanaan
sumber daya produksi
2. Pengorganisasian : meliputi seluruh kegiatan menentukan
jumlah dan jenis sumber daya manusia yang akan digunakan
untuk mendukung tercapainya fungsi perencanaan termasuk
menentukan wewenang & tanggung jawab masing-masing
sumberdaya manusia yang digunakan
3. Pengarahan : meliputi kegiatan memimpin,mangawasi dan
memotivasi keryawan untuk melaksanakan tugas sesuai dengan
job yang diberikan
4. Pengawasan : meliputi kegiatan pengawasan agar kegiatan
dapat sesuai dengan standar yang telah direncanakan sehingga
tujuan dapat tercapai.
BARANG DAN JASA
 Barang (goods) : berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang
dapat diraba, dilihat dan mempunyai bangun fisik (misal :
mobil,televisi,kendaraan bermotor, pakaian dll)

 Jasa (services) : berbagai hasil kegiatan produksi dan operasi yang


tidak dapat diraba, dilihat dan tidak mempunyai bangun fisik tetapi
keberadaannya dapat disadari (misal : keamanan, kesehatan,
keindahan dll)

PERBEDAAN BARANG DAN JASA


Barang Jasa
 bewujud - tidak berwujud
 dapat disimpan - tidak dapat disimpan
 menggunakan proses mesin - menggunakan proses manusia
 Kualitas obyektif (mudah diukur) - kualitas bersifat subyektif (sulit diukur)
PROSES TRANSFORMASI
 Suatu kegiatan operasi yang melakukan proses transformasi dari
mulai input (berupa sumber daya) menjadi output (berupa
barang jadi,barang setengah jadi dan/atau berupa jasa).

INPUT OUTPUT

- Manusia
- Mesin Barang
- Material PROSES
- Modal TRANSFORMASI atau
- Metoda
- Energi Jasa
- Informasi

Umpan Balik
PROSES MANUFACTURE

 Continuous Proces Industries : industri yang


memproduksi barang secara terus menerus
( misal: industri pupuk, gula,semen,tepung terigu
dll)
 Intermittent Proces Industries : industri yang
memproduksi barang secara individu, unit per
unit ( misal : kendaraan bermotor, mobil,
elektronik dll)
Pentingnya Lokasi
Salah satu keputusan yang paling strategis bagi
organisasi adalah dimana mereka akan
menempatkan fasilitas operasi/produksi
Aspek internasional dari keputusan lokasi
menandakan bahwa lokasi bisa sangat global
sifatnya
Lokasi berpengaruh terhadap biaya (tetap dan
variabel : pajak, upah, bahan baku, sewa,
angkutan  berpengaruh thd laba
Sekali lokasi ditentukan muncul biaya kerja
keras manajemen untuk mencari lokasi
menjadi sangat penting
Keputusan lokasi sangat spesifik tergantung
pada jenis bisnisnya.
Lokasi pabrik yang ideal
Terletak pada suatu tempat yang mampu
memberikan total biaya produksi yang rendah dan
keuntungan yang maksimal

Artinya : lokasi terbaik dari suatu pabrik adalah


lokasi dimana unit cost dari proses produksi dan
distribusi akan rendah, sedangkan harga dan
volume penjualan produk akan mampu
menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya
bagi perusahaan

9
Kondisi-kondisi yang berperan dalam
proses penentuan lokasi pabrik (1) :
1. Lokasi di kota besar (city location)
Diperlukan tenaga kerja trampil dalam jumlah besar
Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas yang
umumnya hanya terdapat di kota besar, seperti :
listrik, gas, dll
Kontrak dengan suppliers dekat dan cepat
Sarana transportasi dan komunikasi mudah
didapatkan

10
Kondisi-kondisi yang berperan dalam
proses penentuan lokasi pabrik (2) :
2. Lokasi di pinggir kota (sub urban location)
Semi-skilled dan female labor mudah diperoleh
Menghindari pajak yang berat
Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi
pabrik
Rencana ekspansi pabrik akan mudah dibuat
Populasi tidak begitu besar, sehingga masalah
lingkungan tidak banyak timbul
Standar Upah buruh lebih murah

11
Kondisi-kondisi yang berperan dalam
proses penentuan lokasi pabrik (3) :
3. Lokasi di luar kota (country location)
Lahan yang luas sangat diperlukan untuk
keadaan sekarang maupun rencana ekspansi yang
akan datang
Pajak terendah bisa diperoleh
Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar
Upah buruh lebih rendah mudah didapatkan
Baik untuk produk manufakturing produk-
produk yang berbahaya

12
Faktor-Faktor yg Mempengaruhi Lokasi
 Biaya tenaga kerja (termasuk upah, pembentukan serikat pekerja,
produktivitas)
 Ketersediaan tenaga kerja (termasuk sikap, umur, distribusi,
keahlian)
 Jarak lokasi dengan bahan baku dan pemasok
 Jarak lokasi dengan pasar
 Kebijakan fiskal pemerintah
 Peraturan lingkungan hidup
 Peralatan dan utilitas
 Biaya lokasi : tanah, ekspansi, parkir, dsb
 Ketersediaan transportasi (darat, laut, udara)
 Isu kualitas hidup masyarakat (pendidikan, perumahan, dsb.
 Kurs valuta asing (tingkat kurs, stabilitas kurs)
 Kualitas pemerintah (stabilitas, kejujuran, sikap terhadap bisnis
baru)
PERENCANAAN TATA LETAK
Perencanaan tata letak : desain atau konfigurasi atas tempat
sumberdaya fisik yang digunakan untuk membuat produk

Jenis tata letak dalam indutri manufaktur :


1. Tata letak proses (process layout) : penyusunan tata letak
dimana alat yang sejenis atau yang mempunyai fungsi
sama ditempatkan dalam bagian yang sama.
2. Tata letak produk (product layout) : penyusunan tata letak
dimana proses produksinya telah distandardisasikan dan
setiap produk akan melalui tahapan operasi yang sama
sejak awal sampai akhir.
3. Tata letak posisi tetap (fixed position layout) : penyusunan
tata letak dimana produksinya relatif sulit dipindahkan
karena ukuran,bentuk atau karakteristiknya
(misal :pembuatan kapal laut,pesawat terbang,lokomotif
dll).
PERENCANAAN KEBUTUHAN MATERIAL
 Material Requirements Planning (MRP) : suatu konsep
dalam manajemen produksi dalam menentukan
perencanaan kebutuhan barang dalam proses produksi
sehingga dapat sesuai dengan yang direncanakan.
 Tujuan MRP :
1. Meminimalkan persediaan
2. Mengurangi risiko keterlambatan pengiriman bahan
3. Komitmen yang realistis
4. Meningkatkan efisiensi
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Persediaan : merupakan bahan atau barang yang disimpan dan
akan digunakan untuk proses produksi atau untuk dijual
 Bentuk Persediaan :
a. Pabrikan : Persediaan Bahan Baku, Persediaan Barang
Dalam Proses, Persediaan Barang Jadi
b. Perdagangan : Persediaan Barang dagangan
 Fungsi Persediaan :
a. Menghindari risiko keterlambatan pengiriman bahan baku
b. Menghindari risiko jika material yang dipesan tidak baik
dan dikembalikan
c. Menghindari risiko terhadap kenaikan harga
d. Meningkatkan pelayanan pelanggan
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Jenis Persediaan.
a. Fluctuation Stock : persediaan untuk menjaga terjadinya
fluktuasi permintaan yang tidak dapat diperkirakan
sebelumnya.
b. Anticipation Stock : persediaan untuk menghadapi
permintaan yang dapat diperkirakan sebelumnya.
c. Lot-Size inventory : persediaan untuk mendapatkan
diskon karena pembelian dalam jumlah besar disamping
efisiensi biaya pengangkutan.
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Biaya dalam Persediaan :
a. Biaya Pemesanan (Ordering Cost) : biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan pemesanan/order barang sejak dari tempat
pemesnan sampai dengan barang ada digudang pembeli.
b. Biaya Penyimpanan (Carrying Cost) : biaya yang dikeluarkan
berkaitan dengan diadakannya persediaan barang.
c. Biaya Kekurangan Persediaan (Shortages Cost) : biaya yang
timbul sebagai akibat tidak tersedianya barang pada waktu
diperlukan. Biaya ini bersifat tidak nyata sehingga berupa
biaya kehilangan kesempatan.

 Keputusan dalam manajemen persediaan :


a. Berapa banyak jumlah barang yang harus dipesan
b. Kapan pemesanan barang harus dilakukan
MANAJEMEN PERSEDIAAN
 Model Manajemen Persediaan antara lain:
1. Model persediaan jumlah pesanan ekonomis (Economic
Order Quantity)
2. Model Just In Time
3. dll
 Economic Order Quantity (EOQ) :
a. Cara tabel : menggunakan pendekatan “trial and error”
untuk mengetahu jumlah pesanan paling ekonomis,
dengan cara menghitung biaya-biaya yang timbul pada
setiap frekwensi pesanan.
b. Cara formula : pendekatan matematika.
GRAFIK EOQ
GRAFIK EOQ DENGAN SAFETY STOCK
Pengertian Just In Time (JIT)
Sistem produksi tepat waktu (Just In Time) adalah sistem
produksi atau sistem manajemen fabrikasi modern yang
dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan Jepang yang
pada prinsipnya hanya memproduksi jenis-jenis barang yang
diminta sejumlah yang diperlukan dan pada saat dibutuhkan
oleh konsumen.
Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku
yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari
pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan
oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat
bahkan meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan
barang / stocking cost.
Terdapat empat konsep pokok yang harus dipenuhi dalam
melaksanakan Just In Time (JIT):
1. Produksi Just In Time (JIT), adalah memproduksi apa
yang dibutuhkan hanya pada saat dibutuhkan dan dalam
jumlah yang diperlukan.
2. Autonomasi merupakan suatu unit pengendalian cacat
secara otomatis yang tidak memungkinkan unit cacat
mengalir ke proses berikutnya.
3. Tenaga kerja fleksibel, maksudnya adalah mengubah-
ubah jumlah pekerja sesuai dengan fluktuasi
permintaan.
4. Berpikir kreatif dan menampung saran-saran karyawan
ANALISA BREAK EVEN
 Analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam unit (rupiah) yang
menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Dengan mengetahui
titik BEP ini diharapkan pada volume penjualan berapa perusahaan mencapai
titik impas (tidak untung dan tidak rugi)

 Unsur untuk menghitung besarnya BEP : estimasi biaya tetap, biaya variabel
dan pendapatan

 Biaya Tetap (Fixed Cost) : biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam besaran
tetap, tidak tergantung volume penjualan, sekalipun perusahaan tidak
melakukan penjualan ( misal : biaya depresiasi, pajak bumi dan bangunan,
bunga kredit, gaji pemimpin)

 Biaya Variabel (Variabel Cost) : biaya yang besarnya bervariasi sebanding


dengan jumlah unit yang dijual ( misal : biaya bahan baku & biaya tenaga kerja
langsung)

 Pendapatan (Revenue) : hasil penjualan


PENENTUAN KAPASITAS PRODUKSI DENGAN ANALISA BREAK
EVEN
(Rp.000)

. Revenue/Sales

2.800
Total Cost

. 2.000 Titik BEP

. 1.000 Fixed Cost

Unit
MANAJEMEN MUTU TOTAL
TOTAL QUALITY MANAGEMENT/TQM
Merupakan tindakan mengawasi dan
meningkatkan mutu produk dan jasa yg
dihasilkan.

TQM membutuhkan adanya penilaian produk


secara terus menerus, dimulai sejak bahan baku
produk dipesan samapai pelanggan membeli dan
menggunakan produk tsb.
Interaksi antara berbagai Fungsi Manajemen
dan Pemasaran Ketika menerapkan TQM

Fungsi-fungsi Manajemen
• Pemesanan persediaan (Mnj
Persediaan) Produk diproduksi dg baik
•Mencapai produksi yg efisien
•Memastikan standar produksi

Memberikan umpan balik


mengenai bagaimana produk
dpt ditingkatkan

Fungsi-fungsi Manajemen
• Mencapai penguasaan strategi
pemasaran yg efisien Produk dipasarkan dan
• Memastikan kepuasan pelanggan dijual dengan baik
• Mendapatkan saran-saran pelanggan
untuk peningkatan

Anda mungkin juga menyukai