Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

MATA KULIAH PERANCANGAN TATA LETAK FASILITAS

PERTIMBANGAN DALAM PENENTUAN LOKASI

Disusun Oleh :

Kelas :
A1/Teknik Industri/Semester
VI

Andri Yulian (21217103)

Muhammad Ismail (21217025)

PutriRahmayani (21217276)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SERANG RAYA

2020

A. Pertimbangan dalam penentuan lokasi


Persoalan dimana suatu pabrik akan didirikan bukanlah suatu hal yang mudah
untuk dipecahkan. Pada umumnya ada beberapa kondisi yang akhirnya dapat
membawa ke persoalan penentuan lokasi pabrik, yaitu :
1. Perluasan pabrik (expansion)
2. Pemecahan pabrik kedalam sentral-sentral unit kerja (decentralization)
3. Faktor-faktor ekonomis (perubahan pasar, penyediaan tenaga kerja, dll).

Perluasan atau ekspansi pabrik adalah suatu hal yang paling sering membawa
manajemen kearah persoalan penentuan lokasi, suatu industri pada hakikatnya
akan memperluas sistem usahanya bila mana :
1. Fasilitas-fasilitas produksi sudah dirasakan jauh ketinggalan
2. Kebutuhan market (marker demand)tumbuh dan berkembang diluar
jangkauan kapasitas produksi yang ada
3. Service yang tidak mencukupi dan memuaskan konsumen

Desentralisasi adalah suatu proses dimana pabrik membagi-bagi lokasinya


pada beberapa tempat dengan fungsi dan tanggung jawab yang sama. Proses ini
cenderung untuk diterapkan terutama untuk industri-industri yang besar dan
kuat.

Pada dasarnya lokasi pabrik yang paling ideal adalah terletak pada suatu
tempat yang akhirnya mampu memberikan total biaya produksi yang rendah dan
keuntungan yang maksimal. Dengan kata lain< lokasi yang terbaik dari suatu
pabrik adalah lokasi dimana unit cost dari proses produksi dan distribusi akan
rendah, sedangkan harga dan volume penjualan produk akan mampu
menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi perusahaan. Pemilihan
lokasi pabrik merupakan suatu keputusan yang penting, karena kekeliruan yang
besar tidaklah mungkin dengan segera dikoreksi tanpa kehilangan investasi yang
sudah terlanjur ditanamkan serta tambahan modal/investasi untuk mencari
alternatif lokasi di tempat lain

B. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan didalam penentuan lokasi pabrik


Banyak faktor yang harus dipertimbangkan didalam penentuan lokasi dimana
sebaiknya pabrik didirikan dalam kaitan ini faktor-faktor tersebut dijelaskan
sebagai berikut :
1. Lokasi pasar (market lokasi)
Pasar atau market yaitu lokasi dimana potensi pembeli berdomisili adalah
salah satu faktor yang harus diperhatikan didalam proses penentuan lokasi
pabrik, tergantung pada macam produk yang dihasilkan, pasar pasar ini
bisa secara luas tersebar atau terpusatkan.
2. Lokasi sumber bahan baku (raw material location)
Lokasi dari sumber bahan baku untuk produksi sangat pula berpengaruh
didalam menentukan lokasi pabrik yang akan didirikan. Beberapa industri
karena sifat dan keadaan dari proses manufakturingnya memaksa untuk
menempatkan pabriknya berdekatan dengan sumber bahan baku pada
dasarnya disini ada tiga kelas bahan baku yang umum dijumpai dalam
suatu proses industri yaitu sebagai berikut
1) Pure materials, material yang termasuk sebagai bahan baku didalam
proses manufakturing yang secara nyata tidak akan kehilangan
prosentase berat/volume pada akhir proses berlangsung
2) Weight-lossing materials, material yang sebagian dari
berat/volumenya akan tetap tinggal pada saat akhir proses produksi
langsung
3) Ubiquities, material yang dapat secara mudah diketemukan pada
setiap tempat.
3. Alat angkutan (transportation)
Masalah tersedia tidaknya fasilitas transportasi adalah sangat menentukan
didalam proses pemilihan media transportasi yang tepat. Beberapa
pertimbangan harus dilakukan seperti :
1) Macam/jenis fasilitas transportasi yang ada pada daerah asal dan
tujuan (kereta api, truk, kapal laut, dll)
2) Relatif biaya dari masing-masing transportasi tersebut
3) Derajat kepentingan dari pengiriman barang tersebut
4) Kondisi-kondisi khusus yang diharapkan dalam proses pengiriman
barang yang ada (pendinginan, keamanan, dll)
4. Sumber energi (power)
Hampir dapat dipastikan bahwa semua industri akan memerlukan listrik
untuk berbagai macam kebutuhan dalam produksinya. Secara umum
sebagian perusahaan akan lebih senang untuk membeli energi ini (dari
perusahaan listrik) dari pada harus membuat instalasi pembangkit listrik
sendiri. Biasanya public utility akan dapat mensuplai energi pada tingkat
baiaya yang lebih rendah/murah dibandingkan bila harus menyediakan
sendiri, analisa ekonomi teknik akan lebih membantu didalam
mengevaluasi kondisi seperti ini.
5. Iklim (climate)
Iklim atau cuaca secara nyata akan banyak mempengaruhi efektivitas,
efesiensi, dan tingkah laku pekerja pabrik didalam melaksanakan
aktivitasnya seharu-hari, berdasarkan hasil penelitian, manusia akan dapat
bekerja dengan nyaman didalam ruangan yang temperaturnya dapat dijaga
sekitar 24º C
6. Buruh dan tingkat upahnya (labor & wage salary)
Pendirian pabrik pada suatu lokasi tertentu akan mempertimbangkan pula
tersedianya tenaga kerja yang cukup yang tidak saja harus dilihat dari
jumlahnya akan tetapi harus juga ditinjau dari segi kemampuan dan
keterampilan yang diperlukan. Selain itu tingkat upah tentu saja
merupakan salah satu faktor yang pantas diperhitungkan.
7. Undang-undang dan sistem perpajakan (law & taxation)
Aturan ataupun undag-undang yang dikeluarkan oleh suatu pemerintah
baik tingkat pusat maupun tingkat daerah, akan pula mempengaruhi
proses pemilihan lokasi pabrik. Beberapa aspek dari operasi suatu pabrik
yang umum diatur oleh undang-undang berupa jam kerja maksimal, usia
kerja maksimal dan kondisi-kondisi kerja lainnya. Disamping itu besar
kecilnya pajak yang harus disetorkan oleh suatu industri akan pula
berbeda-beda tergantung di lokasi mana industri tersebut akan didirikan.
Untuk ini besarnya pajak yang harus dibayarkan akan merupakan pula
salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan didalam proses pemilihan
dan penentuan alternatif lokasi pabrik.
8. Sikap masyarakat setempat (community attitude)
Setiap masyarakat setempat dimana pabrik tersebut hendak didirikan ikut
pula menjadi dasar pertimbangan yang cukup penting artinya. Sosial
kultural, adat istiadat, tradisi, dan tingkat pendidikan rata-rata dari
anggota masyarakat merupakan aspek penting didalam penyelesaian
masalah-masalah perburuan, perselisihan, dan lain-lain yang mentangkut
masalah hubungan industrial.
9. Air dan limbah industri (water & waste)
Pada beberapa industri tertentu, masalah tersedianya air dalam jumlah
besar mutlak sekali diperlukan untuk produksinya. Memilih lokasi
industri dengan suplai air yang cukup sangat penting sekali bagi industri
baja, industri kertas, dan lain-lain. Air untuk kebutuhan industri ini secara
umum tersedia dari tiga macam sumber utama, yaitu :
1) Surface water, yaitu air yang berasal dari sumber sumber air seperti
danau, dll
2) Ground water, yaitu air yang berasal dari sumber air didalam tanah
(wells)
3) Air yang berasal dari penampungan hujan (rain water)
C. Metode kualitatif penentuan alternatif lokasi pabrik (Ranking Procedure)
Metode ini lebih bersifat kualitatif dan/atau subyektif. Disini akan baik
aplikasinya untuk problema-problema yang sulit untuk di kuantifikasikan.
Prosedur yang harus dilaksanakan dalam pendekatan dengan metode
kualitatif ini bisa di atur berdasarkan langkah-langkah analisa sebagai berikut:
1. Langkah pertama adalah mengidentifikasikan faktor-faktor yang relevan
dan memiliki signifikasi yang berkaitan dengan proses pemilihan lokasi
pabrik, seperti halnya dengan faktor-faktor berikut :
1) Lokasi pensuplai bahan baku
2) Lokasi pemasaran
3) Lokasi tenaga kerja
4) Kondisi iklim
5) UU dan peraturan lainnya
6) Factory utilities & services
2. Langkah kedua adalah pemberian bobot dari masing-masing faktor yang
telah diidentifikasikan tersebut berdasarkan derajat kepentingan (wighted
procedure). Sebagai contoh dari fakto-faktor tersebut diatas kita beri
bobot sebagai berikut :
1) Lokasi pensuplai bahan baku 20 % bobotnya (X1)
2) Lokasi area pemasaran bobotnya 40 % (X2)
3) Lokasi tenaga kerja (X3)
4) Kondisi iklim setempat berbobot 5 % (X4)
5) UU dan peraturan-peraturan daerah setempat 5 % (X5)
6) Factory utilities &bservice 20 % (X6)
3. Langkah ketiga adalah memberi skor (nilai) untuk masing-masing faktor
yang diidentifikasikan sesuai dengan skala angka (range berkisar 0 s/d 10,
dengan 10 terbaik) dari masing-masing alternatif lokasi yang dianalisa.
Misalnya disini ada 4 alternatif lokasi, maka matrix skor dari setiap faktor
dan alternatif lokasi dapat ditunjukan.
4. Langkahkeempatdariproseduriniadalahdenganmengalikanbobotdarimasin
g-masing factor tersebutdenganskordaritiap-tiapalternatif yang ada (Xᵢ x
Xᵢⱼ) danmenghitung total perkalianantaraskordanbobotini yang
dalamhalinibisadiinformasikansebagai:
Zᵢ = ∑Xᵢ x Xᵢⱼi = 1 s/d (dalamcontohini)
j = 1 s/d 4 ( dalamcontoh)

DAFTAR PUSTAKA

Wignjosoebroto, Sritomo. 2003. Tata LetakPabrikdanPemindahanBahan.


Surabaya: GunaWidya.

Anda mungkin juga menyukai