Anda di halaman 1dari 22

EKMA 4215

MODUL 3

MANAJEMEN OPERASI
“Perencanaan Lokasi dan Tata
Letak Perusahaan”
Disusun Oleh :
Dihan Alifia 041702161
Atika Sabilla Fardhani 041702749
Angela Sasa Safitri 041702527
Agung Wiyono 041702226
PENDAHULUAN

Perencanaan Lokasi dan Tata Letak Perusahaan


 Keputusan mengenai lokasi biasanya berkaitan dengan tiga hal, yaitu
memperluas fasilitas atau perusahaan yang ada saat ini,menutup fasilitas atau
perusahaan yang ada, dan membuka kembali di lokasi yang baru atau
membuka satu atau beberapa lokasi baru.
 Pemilihan lokasi yang tepat akan mendorong para pelanggan datang untuk
mendapatkan produk atau layanan dan memudahkan proses produksi. Tujuan
penentuan lokasi adalah memaksimumkan manfaat atau keuntungan
perusahaan dan mengurangi biaya tetap dan biaya variable. Seperti biaya
pemindahan lokasi atau biaya angkut atau transportasi ke pelanggan atau ke
perusahaan lain yang terkait.
 Selain lokasi yang tepat, tata letak juga merupakan keputusan kunci yang
menentukan efisiensi operasi jangka panjang. Tata letak mempunyai sejumlah
implikasi strategi karena hal tersebut dapat menyusun prioritas persaingan
perusahaan yang berkaitan dengan kapasitas,proses,fleksibibilitas,dan biaya,
seperti kualitas kehidupan kerja,kontak pelanggan, dan image pelanggan
terhadap perusahaan.
KEGIATAN BELAJAR 1 │Model Penentuan Lokasi Perusahaan

A. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENENTUAN LOKASI


Faktor yang dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi menurut Heizer
dan Render (2014) adalah sebagai berikut :

FAKTOR YANG TERKAIT


FAKTOR-FAKTOR YANG
DENGAN WILAYAH DAN FAKTOR KONDISI
TERKAIT DENGAN
MASYARAKAT LOKASI SETEMPAT
NEGARA
• Keinginan Korporasi • Harga Tanah
• Politik
• Budaya dan Iklim Setempat • Kondisi Udara
• Peraturan Pemerintah
atau Daerah Sekitarnya • Jalan Raya
• Budaya
• Ketersediaan Tenaga Kerja • Drainase
• Isu-isu Ekonomi
• Peraturan Mengenai • Sistem Pembuangan
• Lokasi Pasar
Lingkungan Lombah
• Kemampuan Tenaga Kerja
• Peraturan Pemerintah Daerah • Kebutuhan Akan Produk
• Ketersediaan Bahan Atau
Setempat Dan Layanan Daerah
Material
• Tersedianya Bahan Baku Atau Tersebut
• Komunikasi
Material • Isu Dampak Lingkungan
• Dan Nilai Tukar Atau Nilai
• Pelanggan • Pembatasan Zonasi
Mata Uang.
• Dan Harga Tanah. • Dan Sebagainya.
KEGIATAN BELAJAR 1 │Model Penentuan Lokasi Perusahaan

Faktor yang Faktor yang dipertimbangkan Sedangkan faktor-


dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi menurut faktor yang
dalam pemilihan lokasi Krajewski, et.al. (2007) adalah dipertimbangkan
menurut Haksever, sebagai berikut : oleh perusahaan jasa
et.al. (2000) adalah atau layanan adalah
• Iklim kerja yang menyenangkan sebagai berikut :
sebagai berikut :
• Profil bisnis. • Kedekatan dengan pasar • Kedekatan dengan
• Faktor-faktor lokasi • Kualitas kehidupan pelanggan
yang dominan. • • Biaya transportasi
Kedekatan dengan pemasok dan
• Kriteria umum untuk dan kedekatan
sumber daya dengan pasar
pemilihan lokasi.
• Berbagai kesalahan • Kedekatan dengan fasilitas • Lokasi pesaing
umum yang dibuat perusahan induk
• Faktor-faktor khusus
dalam pemilihan lokasi. • Biaya penggunaan, pajak, dan lokasi
• Lokasi yang dipilih kepemilikan atau hak milik.
sebaiknya tidak hanya
satu.
KEGIATAN BELAJAR 1 │Model Penentuan Lokasi Perusahaan

Dalam analisis yang realitis, ada berbagai perbedaan antara perusahaan jasa
atau pelayanan dan perusahaan manufaktur dalam hal pertimbangan
pemilihan lokasi. (Table 3.1 Strategi Lokasi Barang dan Jasa)
KEGIATAN BELAJAR 1 │Model Penentuan Lokasi Perusahaan

B. METODE PENENTUAN LOKASI


1. Metode Penilaian Faktor (factor rating method) merupakan salah satu dari
beberapa metode kualitatif dalam pemilihan lokasi. Metode tersebut digunakan
untuk memilih dan menentukan lokasi berdasarkan berbagai factor yang
menjadi pertimbangan.
2. Metode Analisis Titik Impas (break even analysis) dapat membantu manajer
dalam membandingkan alternatif lokasi berdasarkan faktor-faktor kuantitatif
vang ditunjukkan dengan biaya total.
3. Metode Pusat Gravitasi (center-of-gravity method) merupakan teknik
matematika yang digunakan untuk menemukan lokasi sebagai pusat distribusi
tunggal yang melayani sejumlah lokasi yang terkait, seperti pemasok,pelanggan,
dan sebagianya. Metode ini dilakukan dengan mencari tempat dan menemukan
biaya angkut terbaik ke pusat distribusi. Lokasi perusahaan lain yang
berhubungan dipetakan dalam koordinat titik x,y.
KEGIATAN BELAJAR 1 │Model Penentuan Lokasi Perusahaan

4. Metode Muatan-jarak (load-distance method) ini merupakan variasi dari


metode pusat gravitasi untuk menentukan koordinat titik lokasi fasilitas.
Dalam metode ini, seperangkat koordinat titik lokasi tunggal tidak
diidentifikasi. Sebagai gantinya, berbagai lokasi dievaluasi menggunakan
nilai muatan-jarak yang merupakan ukuran berat dan jarak.
5. Metode Transportasi merupakan metode yang dilakukan secara berulang
untuk menyelesaikan masalah yang meminimalkan biaya angkut produk
dari satu lokasi ke lokasi lain sebagai tujuan.
6. Metode Delphi merupakan proses sistematis dan berulang untuk
mendapatkan konsensus mengenai pandangan para ahli secara panel.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

A. KRITERIA KINERJA TATA LETAK OPERASIONAL


Desain fasilitas dan tata letak digunakan untuk menghindari disorientasi dan
frustrasi apabila karyawan atau pelanggan memasuki struktur yang tidak mereka
kenal. Menurut Heizer dan Render (2014), desain tata letak harus memperhatikan
beberapa hal berikut :
a. Penggunaan ruang, peralatan, dan orang dengan lebih baik.
b. Dapat memperbaiki aliran informasi, marterial, dan orang.
c. Dapat memperbaiki moral karyawan serta meningkatkan keamanan dan kondisi
kerja.
d. Dapat memperbaiki interaksi dengan pelanggan.
e. Bersifat fleksibel (apa pun tata letak yang ada pasti memerlukan perubahan).
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

Menurut Krajewski, etal. (2007), mengubah tata letak dapat memengaruhi


organisasi dan bagaimana hal tersebut dapat memenuhi prioritas persaingan
dengan beberapa cara, yaitu :
a. Meningkatkan kepuasan pelanggan dan penjualan.
b. Membantu aliran bahan atau material dan informasi.
c. Meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan peralatan secara efisien.
d. Meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan peralatan secara efisien.
e. Mengurangi risiko karyawan.
f. Memperbaiki maral karyawan, memperbaiki komunikasi.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

Permasalahan Tata Letak adalah menemukan pengaturan terbaik dari komponen


dan fasilitas fisik system pelayanan dengan pertimbangan waktu, biaya dan
teknologi. Sasaran tata letak adalah sebagai berikut :
a. Perpindahan orang, material, dan kertas keria seminimal mungkin.
b. Penggunaan ruang seoptimal mungkin. Ruang yang tersedia harus
memungkinkan untuk ekspansi.
c. Fleksibilitas dalam pengaturan, pelayanan, dan pertumbuhan. Perubahan produk
atau jasa yang ditawarkan akan membuat perlunya modifikasi tata letak dari
waktu ke waktu.
d. Lingkungan fisik yang memuaskan bagi karyawan. Hal ini meliputi
pencahayaan, pengendalian suhu udara, ketenangan, kafetaria, kamar kecil, dan
sebagainya.
e. Kenyamanan pelanggan selama pelayanan.
f. Penampilan atraktif dari ruang kantor yang diatur bagi manajemen dan
pelanggan.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

Menurut Heizer dan Render (2014) tata letak yang baik membutuhkan beberapa
hal berikut :
a. Peralatan penanganan bahan atau material Manajer harus memutuskan peralatan
yang digunakan.
b. Kebutuhan kapasitas dan ruang Apabila orang, mesin, dan peralatan diketahui,
manajer dapat menyusun tata letak dan menyediakan ruang bagi setiap
komponen.
c. Lingkungan dan keindahan Tata letak berkaitan dengan keputusan mengenai
tempat, jendela, ruang. dan berbagai fasilitas, seperti aliran udara, ketenangan,
privasi, dan sebagainya.
d. Aliran informasi Komunikasi adalah penting bagi organisasi dan harus
didukung oleh tata letak Biaya perpindahan antarberbagai pekerjaan.
e. Biaya perpindahan antarberbagai pekerjaan.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

Menurut Heizer dan Render (2014) tata letak yang Menurut Krawjewski, et al. (2007) tata letak
baik membutuhkan beberapa hal berikut : yang baik membutuhkan beberapa hal berikut :
a. Peralatan penanganan bahan atau material a. Kepuasan Pelanggan.
Manajer harus memutuskan peralatan yang b. Tingkat Investasi Modal.
digunakan.
c. Persyaratan penanganan bahan / material.
b. Kebutuhan kapasitas dan ruang Apabila orang,
mesin, dan peralatan diketahui, manajer dapat d. Kemudahan dalam mengambil dan
menyusun tata letak dan menyediakan ruang menyimpan barang.
bagi setiap komponen. e. Lingkungan dan atmosfer kerja.
c. Lingkungan dan keindahan Tata letak berkaitan f. Mudah dalam perawatan mesin.
dengan keputusan mengenai tempat, jendela,
g. Sikap pelanggan internal dan eksternal.
ruang. dan berbagai fasilitas, seperti aliran
udara, ketenangan, privasi, dan sebagainya. h. Banyaknya fleksibilitas yang diperlukan.
d. Aliran informasi Komunikasi adalah penting i. Pelanggan pelanggan dan tingkat penjualan.
bagi organisasi dan harus didukung oleh tata
letak Biaya perpindahan antarberbagai
pekerjaan.
e. Biaya perpindahan antarberbagai pekerjaan.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

B. JENIS TATA LETAK OPERASIONAL


1. Tata Letak Aliran Flexibel.
Tata letak ini digunakan pada
kantor yang berlangsung
berhubungan dengan pelanggan
(front office) dan job process
dengan aliran kerja beragam,
volume rendah, dan kustomisasi
tinggi.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

2. Tata Letak Aliran Lini


Tata letak ini digunakan pada pabrikasi (back office) dan proses lini yang memiliki
aliran kerja lincar dan tugas yang berulang-ulang. Manajer harus menentukan
sumber daya bagi pelayanan, produk, atau tugas individual.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

3. Tata Letak Campuran.


Yaitu tata letak mengkombinasikan elemen elemen dari proses yang berbeda dan
proses lini. Beberapa fasilitas diatur dalam tata letak dengan aliran flexible dan
yang lain diatur dalam tata letak lini. Tata letak campuran digunakan dalam
fasilitas yang mempunyai kegiatan operasi pabrikan dan perakitan (assembly).
4. Tata Letak Posisi Tetap.
Tipe tata letak ini digunakan dalam perusahaan manufaktur dan jasa dengan lokasi
yang tetap, sedangkan karyawan dan peralatan didatangkan ke lokasi tersebut. Tata
letak posisi tetap biasanya digunakan apabila produk yang dihasilkan sulit dibawa,
seperti gedung, lokomotif, bendungan, dan sebagainya.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

5. Tata Letak Proses.


Jenis tata letak yang digunakan pada perusahaan jasa diadopsi dari tata letak
perusahaan manufaktur, seperti tata letak proses dan tata letak kantor. tata letak
proses (process layouts) yang digunakan dalam perusahaan jasa memerlukan ruang
yang memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi para pelanggan. Tata letak
layanan didesain dengan cara yang sama seperti tata letak proses dalam
perusahaan manufaktur walaupun tujuannya berbeda.
Tata letak proses yang dikenal dengan tata letak fungsional merupakan
sekelompok kegiatan yang hampir sama (mirip) dalam departemen atau pusat kerja
melalui proses atau fungsi yang mereka laksanakan. Tata letak proses
dikarakteristikkan dengan operasi yang sebentar-sebentar (intermittent), toko jasa
(sevice shop), sekumpulan pekerjaan (job shops), atau sekumpulan produksi
(batch production) yang melayani kebutuhan yang berbeda dari orang-orang yang
berbeda.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

6. Tata Letak Kantor


Tata letak kantor menghendaki pengelompokan karyawan, perlatan, dan ruang
untuk memeberikan kenyamanan , keamanan, dan perpindahan informasi.
Perbedaan utama tata letak kantor adalah pentingnya aliran informasi.
Departemen yang berdekatan adalah departemen yang berhubungan, baik dalam
pertukaran informasi tradisional maupun elektronik. Beberapa hal yang menjadi
perhatian dan pertimbangan dalam tata letak kantor, yaitu :
a. Kedekatan (proxuimity), kemudahan menemui rekan kerja dan supervisor dapat
mendukung komunikasi dan mengembangkan saling percaya.
b. Privadi atau keleluasaan pribadi (privacy) . Faktir kunci dalam desaun tata letak
kantir adalah keleluasaan pribadi . Gangguan dan kekacauan yang terjadi akan
menurunkan kinerja keryawan.
c. Pilihan dalam tata letak kantor, kedekatan dan keleluasaan pribadi bagi
karyawan mendatangkan dilema bagi manajemen.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

7. Tata Letak Eceran


Tata letak eceran didasarkan pada ide bahwa penjualan dan profitabilitas bervariasi
bagi pelanggan. Sasaran tata letak pelayanan eceran adalah memaksimalkan
keuntungan setiap bidang atau ruang yang dimiliki (chase, et.al., 2006). Tata letak
eceran juga memperhatikan kenyamanan pelanggan, kemudahan memindahkan
barang, dan mengoptimalkan ruangan yang ada. Ada beberapa ide yang membantu
pengaturan tata letak eceran tersebut.
a. Tempat produk yang paling menarik perhatian pelangggan di sekeliling toko.
Produk harian ditempatkan di satu sisi, sedangkan produk roti disisi lainnya
b. Menggunakan lokasi yang terkemuka untuk produk yang mempunyai margin
tinggi dan dapat menggerakkan hati pelanggan untuk membelinya
c. Mendistribusikan apa yang dikenal dengan produk yang kuat
d. Menggunakan lokasi diujung gang karena mempunyai tingkat ekspos yang
tinggi
e. Menyampaikan misi secara teliti dalam memilih posisi posisi departemen
yang terpenting dalam perusahaan
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

8. Tata Letak Gudang


Gudang merupakan kasus khusus karena gudang melayani berbagai departemen
yang menggunakan berbagai proses . Kegiatan gudang terpusat pada satu lokasi.
Menurut krajewski, et,al. (2007), ada berbagai pilihan tata letak gudang.
a. Berbagai berbagai cara penggunaan ruangan gudang menawarkan pilihan tata
letak tambahan.
b. Menggunakan berbagai model tata letak, seperti model keluar dan kembali (the
out-and-back pattern) yaitu barang dipindahkan mondar mandir dari dan
kedalam gudang.
Sasaran tata letak gudang adalah menemukan pilihan antara biaya yang berkaitan
dengan ruang gudang. Konsekuensinya, tugas manajemen adalah
memaksimumkan penggunaan gudang.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

9. Tata Letak Berorientasi Produk dan Perakitan


Tata letak yang berorientasi produk digunakan pada perusahaan yang
menghasilkan unit produk dalam jumlah besar, tetapi variasinya rendah. Pada
umumnya, hak itu disebut dengan repetitive production dan continous production.
Asumsi yang mendasari adalah volume produksi besar, permintaan produk cukup
stabil, dan produk yang dihasilkan merupakan produk standar.
Tata letak yang berorientasi produk terdiri atas dua jenis yaitu :
a. Lini Pabrikasi dilakukan dengan menempatkan mesin-mesin untuk
memproduksi komponen
b. Lini perakitan merupakan pendekatan untuk menyusun komponen pabrikasi
tersebut menjadi produk akhir ataupun barang setengah jadi.
KEGIATAN BELAJAR 2 │Model² Tata Letak Kegiatan Operasional

Tujuan tata letak yang berorientasi produk adalah mencapai kelancaran aliran
proses hingga perakitan sehingga tidak ada waktu menganggur dalam setiap
tempat kerja.
Keunggulan tata letak berorientasi produk antara lain. Sebagai berikut:
a. Biaya variabel per unit rendah karena volume produksi besar dan produk
terstandarisasi
b. Biaya penanganan bahan baku rendah
c. Pengurangan produk dalam proses
d. Memudahkan pelatihan dan supervise
e. Mempercepat persiapan proses
Tata letak memiliki kelemahan yaitu tingginya investasi dalam peralatan,
kemacetan satu tahap proses akan memengarungi kemacetan proses selanjutnya,
serta proses produksi yang kurang fleksibel.
MANAJEMEN OPERASI / EKMA4215

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai