A. Pentingnya Strategi Terhadap Lokasi Untuk memaksimalkan potensi keuntungan dari lokasi bagi perusahaan. Hal ini mencakup proses menimbang ketika perusahaan hendak menambah luas lokasi, menambah jumlah lokasi, ataupun berpindah lokasi.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Lokasi
1. Globalisasi 2. Produktivitas tenaga kerja 3. Nilai tukar mata uang dan risiko mata uang 4. Biaya 5. Risiko politik, nilai, dan budaya 6. Kedekatan dengan pangsa pasar 7. Kedekatan dengan para pemasok 8. Kedekatan dengan para pesaing
C. Metode Pengevaluasian Lokasi Alternatif
1. Metode pemeringkatan faktor 2. Analisis biaya-volume lokasi 3. Metode pusat gravitasi 4. Model transportasi
D. Strategi Lokasi Jasa
Minimalisasi biaya, maksimalikan pendapatan. Berikut ini faktor yang menentukan volume dan pendapatan perusahaan jasa : 1. Daya beli konsunen pada area yang dituju 2. Jasa dan gambaran sesuai demografis konsumen 3. Persaingan dalam area 4. Kualitas persaingan 5. Keunikan lokasi dari pesaing 6. Kualitas fisik dari tempat fasilitas dan bisnis sekitarnya 7. Kebijakan operasional perusahaan 8. Kualitas manajemen
E. Sistem Informasi Geografis
Sebuah perangkat untuk membuat analisis keputusan dan keberhasilan berdasarkan lokasi perusahaan. Berikut adalah 5 elemen yang digunakan oleh (GIS) untuk menganalisis faktor keputusan lokasi : 1. Area residensial 2. Toko ritel 3. Pusat hiburan 4. Insiden kejahatan 5. Opsi transportasi
BAB 9 : STRATEGI-STRATEGI TATA RUANG
A. Pentingnya Strategi Keputusan Tata Ruang Tata ruang yang efektif dapat membantu organisasi mencapai strategi yang menunjang diferensiasi, biaya rendah, atau tanggapan.
B. Jenis-Jenis Tata Ruang
Berikut ini adalah 7 jenis tata ruang 1. Tata Ruang Kantor Memposisikan pekerja, perlengkapan, dan ruang antara kantor untuk memperlancar arus informasi. Menentukan lokasi pekerja pada kondisi memerlukan kontak yang sering dan berdekatan satu sama lain. 2. Tata Ruang Toko Eceran Menyediakan ruang tampilan dan tangapan terhadap kebiasaan pelanggan. Menyarankan pelanggan pada barang-barang yang mendatangkan keuntungan tinggi. 3. Tata Ruang Gudang Mempertimbangkan pertukaran antara ruang dan penanganan material. Menyediakan gudang berbiaya rendah dengan penanganan material berbiaya rendah. 4. Tata Ruang Posisi Tetap Mempertimbangkan persyaratan tata ruang bagi proyek-proyek besar dan bulky. Memindahkan tempat penyimpanan material terbatas di sekitar lokasi proyek. 5. Tata Ruang Berorientasi Proses (Job Shop) Menangani volume rendah, produksi dengan keragaman tinggi, atau produksi dengan jeda. Manajemen berbagai aliran material bagi setiap produk. 6. Tata Ruang Sel Kerja Menata mesin dan perlengkapan guna memusatkan perhatian pada produksi suatu produk tunggal atau kelompok produk-produk terkait. Mengidentifikasi suatu kelompok produk, membangun tim, anggota tim pelatihan silang. 7. Tata Ruang Repetitif Dan Berorientasi Produk Mencari personel terbaik dan penggunaan mesin dalam produksi repetitif dan berkesinambungan. Menyetarakan waktu penyelesaian tugas pada masing-masing stasiun kerja.