Anda di halaman 1dari 5

Nama : Sisca Dwintri Nata

Nim : 18080324003
Kelas: PTN -2018 A
TUGAS RESUME DAN STUDI KASUS PEMILIHAN LOKASI PADA
SUATU PERUSAHAAN MANAGEMENT OPERASIONAL
A. Pengertian :
Lokasi Perusahaan adalah suatu tempat di mana perusahaan itu malakukan kegiatan
fisik. Kedudukan perusahaan dapat berbeda dengan lokasi perusahaan, karena kedudukan
perusahaan adalah kantor pusat dari kegiatan fisik perusahaan. Contoh bentuk lokasi
perusahaan adalah pabrik tempat memproduksi barang.

B. Faktor Pertimbangan Memilih Lokasi Pabrik :


Dengan masalah pemilihan lokasi pabrik, sebenarnya akan terdapat sekian banyak
faktor yang akan mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik. Secara teoritis seluruh faktor
yang mempengaruhi pemilihan lokasi pabrik dapat dipisahkan menjadi dua jenis, yaitu:
1. Faktor Utama dalam Pemilihan Lokasi Pabrik
a) Kedekatan dengan Lokasi Sumber Bahan Baku
b) Kedekatan dengan Lokasi Pasar Produk Perusahaan
c) Ketersediaan Fasilitas Transportasi
d) Ketersediaan Tenaga Kerja
e) Ketersediaan Pembangkit Tenaga

2. Faktor Bukan Utama


faktor-faktor yang sangat diperlukan untuk suatu jenis industri tertentu, namun belum
tentu diperlukan oleh jenis industri yang lain. Beberapa faktor yang termasuk dalam
faktor bukan utama antara lain:
a) Rencana masa depan pabrik
b) Kemungkinan perluasan perusahaan
c) Kemungkinan perluasan kota
d) Fasilitas pelayanan mesin dan peralatan produksi
e) Fasilitas pembelanjaan perusahaan
f) Terdapat Persediaan air
g) Perumahan dan fasilitas-fasilitas lain
h) Biaya tanah dan gedung
i) Peraturan pemerintah daerah setempat
j) Sikap masyarakat setempat
k) Iklim
l) Keadaan tanah
m) Keadaan lingkungan

C. Jenis-Jenis Lokasi Perusahaan


1. Lokasi perusahaan yang ditetapkan pemerintah
Lokasi ini sudah ditetapkan dan tidak bisa seenaknya membangun perusahaan di luar
lokasi yang telah ditentukan. Contohnya adalah seperti kawasan industri cikarang, pulo
gadung, dan lain sebagainya.

2. Lokasi perusahaan yang mengikuti sejarah


Lokasi perusahaan yang dipilih biasanya memiliki nilai sejarah tertentu yang dapat
memberikan pengaruh pada kegiatan bisnis. Misalnya seperti membangun perusahaan
udang di cirebon yang merupakan kota udang atau membangun usaha pendidikan di
yogyakarta yang telah terkenal sebagai kota pelajar.

3. Lokasi perusahaan yang mengikuti kondisi alam


Lokasi perusahaan yang tidak bisa dipilih-pilih karena sudah dipilihkan oleh alam.
Contoh : Tambang emas di cikotok, tambang aspal di buton, tambang gas alam di bontang
kaltim, dan lain sebagainya.

4. Lokasi perusahaan yang mengikuti faktor-faktor ekonomi


Lokasi perusahaan jenis ini pemilihannya dipengaruhi oleh banyak faktor ekonomi
seperti faktor ketersedian tenaga kerja, faktor kedekatan dengan pasar, ketersediaan
bahan baku, dan lain-lain.

D. Perencanaan lokasi hendaknya dilakukan sebaik-baiknya. Sebagai bahan


pertimbangan, dalam penentuan lokasi perlu meninjau beberapa aspek seperti
berikut.

a. Aspek teknis-ekonomis
Berdasarkan aspek teknis-ekonomis, ada beberapa hal yang perlu dilihat dari lokasi
usaha yang direncanakan, yaitu biaya transportasi, sarana jalan, tenaga kerja, sewa
tanah, serta sarana listrik dan irigasi.
1. Biaya transportasi
Biaya ini menyangkut transportasi, baik itu dari lokasi usaha dengan tempat penyedia
bahan produksi, ataupun lokasi usaha dengan tempat pemasaran.

2. Sarana jalan
Sarana jalan tidak kalah penting. Bila aspek ini tidak diperhatikan, terkadang bisa
menaikkan biaya pengangkutan sehingga akan terjadi penambahan biaya operasional.
Tidak jarang suatu lokasi harus dibuatkan sarana jalannya terlebih dahulu karena
sangat sulit dijangkau.

3. Harga tanah
Perlu dicari lokasi dengan harga atau sewa tanah yang ringan. Tujuannya untuk
mengantisipasi adanya kemungkinan pengembangan usaha di masa yang akan datang.

4. Sarana listrik dan irigasi


Listrik sangat diperlukan dalam menjalankan usaha. Selain untuk sarana penerangan,
listrik diperlukan untuk menjalankan sarana elektronik lain.
Cara/ Metode Menentukan Lokasi Pabrik :
Berikut ini beberapa metode yang dapat digunakan untuk membantu memilih
lokasi dari berbagai alternatif :
1. Metode Kualitatif
Dalam penggunaan metode ini, semua faktor yang mempengaruhi pemilihan
lokasi pabrik, baik itu faktor utama maupun faktor bukan utama, diberi penilaian
sesuai dengan situasi dan kondisi masing-masing alternatif lokasi. berikut ini
diberikan contoh sebuah perusahaan yang akan memperluas usahanya dengan
mendirikan pabrik baru dengan alternatif lokasi di Solo atau di Demak. Dengan
metode kualitatif kedua alternatif tersebut dinilai. berikut ini disajikan tabel penilaian
alternatif lokasi dengan cara kualitatif.
Rekapitulasi:
Dengan demikian lokasi yang dipilih adalah Solo karena total skornya lebih baik.

2. Metode Kuantitatif
i) Pendekatan Biaya Tetap, Biaya Variabel dan Analisis Break-Even
Pada pendekatan ini dilakukan analisis biaya tetap dan biaya variabel untuk masing-
masing alternatif lokasi untuk menciptakan hubungan antara biaya dan volume
kegiatan/produksi.

Contoh:
Lokasi potensial A, B, dan C memiliki struktur biaya seperti terlihat dalam tabel.
tentukan lokasi yang paling ekonomis untuk volume produksi sebesar 3000 unit.
JAWAB:
Perhitungan Biaya Total (TC) pada kapasitas 3000 unit untuk masing-masing lokasi:
Situs A :
TC = 20 ribu + 50Q
TC = 20 ribu + 50(3000) = 170.000

Situs B:
TC = 40 ribu + 30Q
TC = 40 ribu + 30(3000) = 130.000

Situs C:
TC = 80 ribu + 10Q
TC = 80 ribu + 10(3000) = 110.000
Pola biaya dari ketiga alternatif lokasi yakni A, B, C tersebut di atas dapat
digambarkan secara grafis sebagai berikut:

Dengan demikian lokasi yang dipilih adalah lokasi C karena biaya total untuk
kapasitas 3000 unit yang direncanakan paling rendah dibanding dengan lokasi lain.
Andaikata harga per unit produk adalah Rp.90,00 maka laba yang diharap bila lokasi
dipilih di situs C adalah sebesar:
Laba = TR - TC
= 90(3.000) - 110.000
= 270.000 - 110.000 = 160.000

ii) Model Transportasi


Langkah-langkah penyelesaian model transportasi adalah sebagai berikut:
Langkah Pertama: membentuk Tabel Awal Transportasi
Ada beberapa alternatif cara antara lain:
a) Minimisasi Kolom
b) Minimisasi baris
c) Minimisasi matrik
d) Maksimisasi Penghematan
e) Vogel's Aproximation method (VAM)
f) North West Corner (NWC)

Langkah Kedua: Uji Keoptimalan Tabel


Ada dua alternatif cara
1) Metode Stepping Stone
dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
Uji sel non basis dengan cara membuat closed path untuk setiap sel non basis
Memberi tanda pada closed path mulai dari sel non basis dengan tanda positif (+),
kemudian tanda negatif (-) hingga seluruh jalur yang menuju kembali ke sel non basis
semula.
Menghitung pengurangan biaya untuk setiap sel non basis berdasarkan closed path
Tabel dikatakan optimal bila semua nilai sel non basis lebih besar atau sama dengan
nol (0)

2) Metode Modified Distribution


Dilakukan dengan prosedur sebagai berikut:
Tambahkan variabel R-i untuk setiap baris dan K-j untuk setiap kolom tabel
transportasi.
Menentukan nilai R-i dan K-j untuk setiap sel bsis dengan rumus
R-i + K-j = C-ij
dengan anggapan R-1 = 0
Menghitung nilai semua sel non basis dengan rumus
Cij - Ri - Kj
Membuat closed path untuk sel non basis yang memiliki nilai negatif terbesar.
Tabel dikatakan optimal bila nilai semua sel non basis lebih besar atau sama dengan
nol (0). (Hendra Poerwanto G)
Contoh Studi Case :
Mengapa daerah Mojokerto sering digunakan untuk lokasi perindustrian
atau perusahaan alsanya ?
Jawab : letak atau lokasi mojokerto sangat strategis dan cocok untuk dijadikan wilayah
perindustrian / pembangunan perusahaan , Karena terdapat banyak masyarakat yang
menganggur untuk itu dengan dibangunnya perindustrian maka akan mengurangi dampak
pengangguran , lalu dekat dengan sungai untuk perairan/ pembuangan limbah, dekat dengan
pemukiman warga karena banyak warga mojokerto yang menganggur tadi jadi sangat strategis
untuk para warga yang membutuhkan pekerjaan juga , dekat dengan wilayah perbukitan /
pegunungan kapur , dekat dengan hutan , dekat dengan akses Jalan Tol , dan juga perhitungan
kondisi tanah / kemiringan tanah, dll. Hal ini lah yang memungkinkan penetapan lokasi
perindustrian di wilayah / daerah mojokerto ini.

Selain itu alasan pemilihan lokasi pembangunan industri/ perusahaan


di mojokerto ini yaitu :
Di mojokerto Di tahun 2012 ini, Pemkab Mojokerto mentargetkan pengembangan 11 ribu
hektar kawasan industri bisa dimulai.
"11 ribu hektar lebih ini merupakan jumlah lahan yang ada di beberapa wilayah. Tahun 2012
ini bisa dimulai," kata Mustofa Kamal Pasa kepada wartawan di Pendopo Pemkab Mojokerto,
Jumat (11/05/2012).
Informasinya, 11 ribu hektar lahan industri itu ada di 3 kawasan. Yakni Kecamatan Ngoro,
Mojoanyar dan kawasan utara sungai Brantaas di Kecamatan Gedeg, Kemlagi dan
Dawarblandong perbatasan dengan Kabupaten Gresik. Untuk JIP (Jetis Industri Persada) di
Kecamatan Jetis seluas 10 ribu hektar. Dan lokasinya di utara sungai Brantas dengan catatan
sangat dekat dengan proyek tol Kertosono - Mojokerto - Surabaya," ungkapnya. Sebelumnya,
sbagai salah satu wilayah penyangga Kota Surabaya, Mojokerto akan disulap menjadi kawasan
industri. Bupati Mojokerto Mustofa Kamal Pasa menggagas agar seluruh desa di kabupaten ini
terdapat pabrik untuk menyerap pengangguran.

Anda mungkin juga menyukai