Anda di halaman 1dari 16

TUGAS MANAJEMEN PRODUKSI DAN OPERASI

MODUL 9
Perencanaan Fasilitas - II
Disusun untuk memenuhi tugas tutorial MPO

Disusun Oleh :
Kelompok 7
1.
2.
3.
4.
5.

Akhmad Dwi Prasetyo


Adrian Eka Prasetya
Achmad Riksa M
Liana Padma Praba M
Arista Charistyani

105040101111111
105040101111121
105040101111136
105040101111144
105040101111146

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013
1.

Jelaskan tentang perencanaan lokasi pabrik dan perencanaan lay out pabrik, disertai
sumbernya !
a.

Perencanaan lokasi pabrik


Perencanaan lokasi pabrik merupakan suatu proses perencanaan letak atau
lokasi yang strategis dimana perusahaan itu malakukan kegiatan fisik. Penetapan

lokasi pabrik merupakan fase yang sangat penting dalam proses perancangan pabrik,
dengan alasan sebagai berikut ini :
Fasilitas produksi membutuhkan sejumlah modal yang harus diinventariskan
dalam jangka panjang yang penuh resiko
Fasilitas produksi member batasan dan kerangka kerja dari sistem produksi
Pada saat beroperasi dalam keadaan yang sangat sulit dan mahal maka lokasi
pabrik harus dirubah atau dipndahkan bilamana lokasi yang ditetapkan dianggap
tidak cocok/ layak (Anonymous a, 2013)
Bagi perusahaan yang baru berdiri , Tujuan dari perencanaan lokasi adalah:
Agar dapat melayani konsumen dengan baik. Tempat usaha yang strategis
tentunya akan memudahkan perusahaan baru mendapatkan dan selanjutnya
mempertahankan konsumennya. Tempat usaha yang baik, mudah ditemukan
dandijangkau tentu akan menarik bagi konsumen.
Untuk mendapatkan bahan baku yang baik & kontinyu. Seringkali perusahaan
harus memilih lokasi usaha di daerah dimana bahan baku produksimudah
diperoleh. Baik untuk mengantisipasi mudah rusaknya bahan baku,ataupun
kesulitas angkut bahan baku tersebut. Contoh : Perusahaan pengalengan ikan,
perusahaan minuman, dan sejenisnya.
Untuk mendapatkan tenaga kerja

yang

baik.

Selain

bahan

baku,

pertimbanganlainnya adalah kemudahan dalam mendapatkan sumber daya


manusia yang akanmenjadi karyawan atau pekerja. Perusahaan padat karya
seperti perusahaan rokok, perusahaan garmen, tentu akan memilih lokasi usaha
yang padat penduduk gunamendapatkan SDM yang cukup.
Untuk keperluan usaha di kemudian hari. Antisipasi terhadap berkembangnya
perusahaan juga perlu diperhatikan. Jangan sampai perusahaan mengalami
kesulitan dalam memperluas usahanya dikarenakan tidak ada lagi lahan kosong
dikiri, kanan, belakan, atau depan (sekitar) lokasi usaha saat ini.
Sempitnya lahan usaha dapat diantisipasi dengan merencanakan pondasi untuk
keperluan

bangunan

bertingkat,

yang

dapat

ditambah,

sewaktu-waktu

dibutuhkan tambahan ruangan.


Agar operasi perusahaan dapat berjalan dengan optimal. Semua alasan tersebut
di atas dimaksudkan akan proses produksi lacar, tidak terganggu oleh masalah
kekurangan bahan baku, kekurangan tenaga kerja, sampai dengan kesulitan
menambah kapasitas produksi di kemudian hari.

Menyesuaikan kemampuan perusahaan. Aspek lain yang tidak kalah pentingnya


adalah masalah kemampuan perusahaan saat ini dan di kemudian hari.
Penentuan lokasi usaha sering kali dipengaruhui juga oleh tersedianya dana
perusahaan. Lokasi yang diinginkan tidak selamanya sesuai dengan dana yang
tersedia, karena lokasi usaha yang baik/ strategis biasanya menuntut investasi
yang besar/ mahal juga (Zulian Yamit, 2003).
Sedangkan untuk bagi perusahaan yang telah beroperasi sebelumnya, tujuan
atau alasan perencanaan lokasi adalah :
Berpindahnya pusat kegiatan bisnis. Seperti kita ketahui, bahwa pusat bisnis
merupakan salah satu pasar yang paling potensial bagai perusahaan. Di pusat
bisnislah banyak transaksi akan terjadi, dan di pusat bisnislah peredaran uang
sangat besar, sehingga perusahaan harus mengikuti di mana pusat bisnis itu
berlangsung.
Berubahnya adat kebiasaan masyarakat. Seiring dengan waktu, sering kali
diikuti dengan perubahan adat atau kebiasaan masyarakat, tempat di mana
perusahaan saat ini beroperasi. Sebagai contoh, sebuah lingkungan yang
berangsur-angsur ditempati oleh masyarakat yang mayoritas muslim misalnya,
tentu akan mendorong pengusaha peternak atau restoran yang menyediakan
masakan dari binatang babi untuk memindahkan lokasi usahanya.
Berpindahnya konsentrasi perumahan. Selain perumahan masyarakat identik
dengan tersedianya pasar, perumahan tersebut juga identik dengan semakin
menyempitnya lahan dan tuntutan-tuntutan dari penghuni perumahan tersebut.
Sebagai contoh, sebuah peternakan ayam yang terletak ditengah-tengah sawah,
mungkin 10 tahun kemudian harus memindahkan usahanya karena tuntutan dari
penduduk sekitar karena sawah telah berubah menjadi perumahan padat dan
keberadaan peternakan tersebut dianggap mengganggu ? Adilkah kalau
peternakan yang harus mengalah dan pindah lokasi ?
Adanya sarana prasarana yang lebih baik. Operasi perusahaan membutuhkan
sarana dan prasarana seperti akses jalan, listrik, air bersih, telekomunikasi, dll,
yang baik. Memburuknya sarana prasarana tersebut di lokasi usaha saat ini
tentuakan mendorong perusahaan untuk mencari lokasi usaha yang lebih baik.
Untuk meningkatkan kapasitas produksi. Pemindahan lokasi usaha juga sering
dilakukan sebagai akibat dari berkembangnya usaha perusahaan, sementara
lokasi perusahaan saat sudah tidak mampu lagi menampung aktivitas
perusahaan. Untuk menghindari terjadinya opportunity cost, perusahaan

kemudian mencari lokasi usaha yang lebih layak untuk menampung


perkembangan usaha yang terjadi.
Peraturan pemerintah. Salah satu faktor yang sering kali tidak dapat dihindari
adalah

adanya

peraturan

pemerintah

yang

menghendaki

perusahaan

memindahkan lokasi usahanya, karena misalnya alasan pelebaran jalan,


pembuatan jalur hijau,dan kebijakan penataan kota lainnya.
Persaingan yang ketat. Meskipun tidak semua usaha menghindari persaingan,
namun persaingan yang terlalu ketat dan berat, juga sering menjadi alasan
mengapa sebuah perusahaan memindahkan lokasi usahanya, guna mendapatkan
pasar yang lebih mudah (karena persaingannya belum ketat).
Sebab-sebab lain. Yang dimaksud di sini misalnya terjadinya bencana alam yang
memaksa perusahaan memindahkan lokasi usahanya (Zulian Yamit, 2003).
Suatu industry pada hakikatnya akan memperluas sistem usahanya bilamana:
Fasilitas - fasilitas yang ada dirasa jauh ketinggalan
Kebutuhan pasar tumbuh dan berkembang malampaui kapasitas produksi
Pelayanan yang tidak mencukupi dan memuaskan konsumen (Anonymous a,
2013).
Kondisi umum yang ikut mengambil peranan dalam proses penentuan lokasi pabrik
yaitu :
a. Lokasi di kota besar (city location)
Diperlukan tenaga kerja terampil dalam jumlah yang besar
Proses produksi sangat tergantung pada fasilitas-fasilitas yang umumnya hanya
terdapat di kota besar seperti listrik, gas dan lain-lain
Kontak dengan suplier dekat dan cepat
Sarana transportasi dan komunikasi mudah didapatkan
Banyak persoalan tenaga kerja
Ekspansi sulit dilakukan dan harga tanah mahal
b. Lokasi di pinggir kota (suburban location)
Semi -skilled atau female labor mudah diperoleh
Menghindari pajak yang berat seperti halnya kalau lokasi terletak di kota besar
Tenaga kerja dapat tinggal berdekatan dengan lokasi pabrik
Rencana ekspansi pabrik akan mudah dilakukan
Populasi tidak begitu besar sehingga masalah lingkungan tidak banyak timbul

c. Lokasi jauh di luar kota (country location)


Lahan yang luas sangat diperlukan baik untuk keadaan sekarang maupun
rencana ekspansi yang akan datang
Pajak terendah lebih dikehendaki
Tenaga kerja tidak terampil dalam jumlah besar lebih dikehendaki
Standar upah minimum relatif lebih rendah
Tenaga kerja lebih mudah didapatkan
Baik untuk proses manufakturing produk-produk yang berbahaya (Anonymous
b, 2013).
Faktor faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan lokasi pabrik,
antara lain:
Lingkungan masyarakat
Masyarakat merupakan aspek penting dalam penyelesaian masalh perburuhan,
perselisihan dan apakah masyarakat dapat menerima kehadiran industri di
daerahnya merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan
lokasi pabrik.
Sumber alam
Perusahaan yang karena sifat dan keadaan proses manufakturingnya maupun
sifat bahan bakunya yang mudah rusak, memaksa untuk menempatkan pabrik
yang berada dekat dengan lokasi sumber bahan baku.
Tenaga kerja
Sebuah perusahaan tidak dapat beroperasi tanpa karyawan, dan pendirian
pabrik pada lokasi tertentu akan mempertimbangkan pula apakah tenaga kerja
tersedia dengan cukup baik dari segi jumlah maupun dari segi keahlian dan
kemampuan yang diperlukan.
Transportasi
Tersedia tidaknya fasilitas transportasi sangat menentukan dalam proses
pemilihan lokasi pabrik. Suatu perusahaan harus ditempatkan di suatu daerah
karena tersedia tipe fasilitas transportasi yang sesuai dengan yang diinginkan.
Biaya pengiriman produk maupun biaya untuk memasukkan bahan baku bagi
banyak perusahaan adalah faktor yang penting dan tarif angkutan yang lebih

rendah harus diperbandingkan dengan biaya lain dalam menentukan lokasi


pabrik.
Pembangkit tenaga listrik
Hampir dapat dipastikan bahwa semua industri memerlukan energi atau tenaga
listrik untuk kebutuhan proses produksinya. Secara umum sebagian besar
perusahaan akan lebih suka membeli energi listrik dari perusahaan listrik
daripada harus membuat sendiri instalasi pembangkit listrik.
Tanah untuk ekspansi
Tanah untuk ekspansi ini diadakan untuk perluasan usaha
Selain faktor yang ada di atas, ada juga faktor yang mempengaruhi pemilihan
lokasi pabrik, yaitu:
Faktor Utama meliputi : letak dari pasar, letak dari sumber bahan mentah,
terdapatnya fasilitas pengangkutan, supply dari buruh dan tenaga kerja yang
tersedia, dan terdapatnya pembangkit tenaga listrik (power station).
Faktor Sekunder meliputi : rencana masa depan, biaya dari tanah dan gedung,
kemungkinan perluasan, terdapatnya fasilitas service, terdapatnya fasilitas
pembelanjaan, persediaan air, tinggi rendahnya pajak dan Undang Undang
Perburuhan, masyarakat di daerah itu (sikap, besar, dan keamanan), iklim,
tanah, perumahan yang ada dan fasilitas fasilitas lainnya (Anonymous b,
2013).
Metode penentuan lokasi pabrik, antara lain:
Metode kuantitatif adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu
daerah untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah
tersebut, sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu
dengan daerah lain.
Metode kualitatif adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang
berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi yang
berlaku bagi masing-masing lokasi.
Metode transportasi adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang
menyangkut pengiriman barang dari suatu tempat ke tempat yang lain. Tujuan
transportasi adalah dari mana dan berapa jumlah yang harus didistribusikan

pada masing-masing lokasi, sehingga biaya distribusi minimum (Zulian Yamit,


2003).

b. Perencanaan lay out pabrik


Perencanaan layout adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal antara
fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses produksi.
Tujuan pelaksanaan layout itu sendiri adalah untuk mendapatkan kombinasi yang
paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.
Layout diperlukan dalam perusahaan karena :
Adanya perubahan desain produk : Perubahan pada desain produk akan
menyebabkan pula perubahan dalam proses operasi yang dilakukan.
Adanya produk baru : Timbulnya jenis produksi baru juga akan menimbulkan
masalah pada tata letak pabrik.
Adanya perubahan volume permintaan : Terdapatnya perubahan-perubahan dari
volume permintaan terhadap produk perusahaan tersebut akan berakibat pula
terhadap penyesuaian tata letak yang sudah dipergunakan oleh perusahaan yang
bersangkutan tersebut sampai dengan sebelum terjadinya perubahan permintaan
produk perusahaan tersebut.
Lingkungan kerja yang tidak memuaskan : dalam suatu perusahaan dibutuhkan
kenyamanan bagi para pegawainya, oleh karena itu apabila suatu lingkungan
kerja tidak bisa memberikan kenyamanan bagi para pegawainya maka dibutuhkan
perencanaan tata letak dan layout yang baik agar para pegawai bisa bekerja
dengan nyaman dan maksimal.
Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman : dalam suatu perusahaan, fasilitas
yang digunakan dalam proses produksi memiliki masa atau nilai ekonomisnya,
apabila fasilitas tersebut tidak diganti sedangkan jaman semakin lama semakin
berkembang maka hal tersebut akan berdampak kerugian pada perusahaan itu
sendiri, karena akan menambah biaya jam kerja pegawai yang semakin lama.
Penghematan biaya : dalam suatu perusahaan dibutuhkan perencanaan tata letak
dan layout yang optimal, seperti pada fasilitas yang tidak dibutuhkan dalam
proses produksi tidak perlu dibeli sehingga bisa menghemat biaya pengeluaran
suatu perusahaan.
Adanya kecelakaan dalam proses produksi : dengan adanya perencanaan tata
letak dan layout pabrik diharapkan dapat mengurangi kecelakaan kerja yang bisa

saja terjadi pada para pegawai. Sehingga diperlukan perencanaan yang tepat agar
hal yang tidak diharapkan tersebut tidak terjadi (Barry Render. 2009).
Dasar pengetahuan layout :
Atas dasar proses : cara pengaturan atas dasar proses, tipe dan karateristik dari
pertaian produksi merupakan faktor yang penting dalam pengaturan tata letak
fasilitias.
Atas dasar produk : cara pengaturan atas dasar produk, jenis pekerjaan yang harus
dilakukan pad aproduk merupakan faktor penting dalam penempatan fasilitas
pabrik.
Langkah-Langkah Perencanaan Layout :
Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi
tersebut
Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.
Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan
diagram blok daripada layout.
Klasifikasi Perencanaan Layout :
Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada
Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru
Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi
Pembangunan pabrik baru
Macam macam layout antara lain sebagai berikut:
Produk layout adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari
bahan mentah sampai menjadi barang jadi. Tipe layout produk ini merupakan
tipe paling popular dan sering digunakan untuk pabrik yang menghasilkan
produk secara missal dengan tipe produk relative kecil dan standar untuk jangka
waktu yang relative lama. Tujuan utama dari tata letak seperti ini adalah untuk
memudahkan pengawasan dalam kegiatan produksi.
Proses layout adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang
mempunyai fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang
tertentu.

Layout

berdasarkan

juga dikenal sebagaifunctional layout,

aliran
yaitu

proses,
proses

sering
pengaturan

dan penempatan semua fasilitas pabrik seperti mesin dan peralatan yang
memiliki karakteristik kerja yang sama atau yang mempunyai fungsi yang sama

ditempatkan pada satu departemen atau bagian.Layout proses mempunyai


keuntungan tertentu jika produk yang dihasilkan memiliki banyak tipe dengan
jumlah yang relatif kecil (limited) dan memerlukan banyak pengawasan selama
satu urutan operasi (sekali proses produksi).
Fixed position (layout kelompok) adalah susunan komponen untuk proses
produksi diletakkan didekat tempat proses produksi dilaksanakan.
Layout Posisi Tetap adalah pengaturan material atau komponen produk yang
dibuat akan tinggal tetap pada posisinya, sedangkan fasilitas produksi seperti
peralatan, perkakas, mesin-mesin, manusia serta komponen kecil lainnya akan
bergerak atau berpindah menuju lokasi material atau komponen produk utama
tersebut.
Layout bentuk-U adalah pintu masuk dan keluar bahan baku dan produk akhir
berada pada posisi yang sama, keuntungan yang terbesar dan terpenting dari tata
letak seperti ini adalah fleksibelitasnya untuk menambah atau mengurangi
jumlah pekerja yang diperlukan bila harus menyesuaikan dengan perubahan
jumlah produksi atau perubahan permintaan.
Layout gabungan garis dan proses sering dijumpai dalam pengaturan tata
letak fasilitas pabrik adalah dengan cara mengkombinasikan kedua tipe
layout,yaitu layout proses dan layout produk. Penggabungan ini dengan cara
penempatan mesin-mesin dalam masing-masing departemen menurut tipe mesin
yang sama atau menurut prinsip pengaturan berdasarkan proses. Sedangkan
pengaturan masing-masing departemen berdasarkan urutan operasi atau
pengerjaan dari produk yang akan dibuat atau menurut prinsip pengaturan
berdasarkan produk.
Layout gabungan garis dan bentuk-U, cara penggabungan seperti ini, alokasi
operasi di antara pekerja sebagai respon variasi jumlah produksi dapat dicapai.
Enam prinsip dasar sebagai berikut :
Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total
dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih
besar.
Prinsip Perpindahan Jarak Yang Paling Minimal : Dalam proses pemindahan
bahan dari satu operasi ke operasi berikutnya, waktu dapat dihemat dengan
mengurangi jarak perpindahan tersebut.

Prinsip Aliran Dari Suatu Proses Kerja : Aliran kerja yang baik adalah aliran
konstan dengan minimum interupsi, kesimpangsiuran dan kemacetan dalam
proses produksi
Prinsip Pemanfaatan Ruangan : Pengaturan ruangan yang akan dipakai secara
optimum dengan memanfaatkan tiga dimensi ruang (cubic space)
Prinsip Kepuasan Dan Keselamatan Kerja : Tata letak yang baik akan dapat
membuat suasana kerja menjadi menyenangkan dan memuaskan sehingga dapat
meningkatkan moral karyawan.
Prinsip Integrasi Secara Total : Tata letak pabrik merupakan integrasi secara total
dari seluruh elemen produksi yang ada menjadi satu unit operasi yang lebih
besar
2.

Jelaskan tentang sistem material handling, sebutkan sumbernya !


Material handling merupakan kegiatan mengangkat, mengangkut dan
meletakkan bahan-bahan atau barang-barang dalam proses didalam pabrik sampai pada
saat barang jadi / produk akan dikeluarkan dalam pabrik. Biaya material handling
terdiri atas : upah untuk orang yang memindahkan bahan (material handler) , biaya
investasi dari berbagai alat pemindahan bahan yang digunakan dan biaya-biaya yang
tidak dapat dipisahkan dan termasuk dalam produksi untuk mengerjakan produk
hasilnya. Dari biaya handling ada sebagian yang termasuk biaya langsung (direct cost)
dan sebagian biaya tidak langsung (indirect cost) (Shinta, A, 2012).
Tujuan Material Handler adalah sebagai berikut:
Menjaga atau mengembangkan kualitas produk, mengurangi
kerusakan dan memberikan perlindungan terhdap material.
Meningkatkan keamanan dan mengembangkan kondisi kerja
meningkatkan produktivitas
Meningkatkan tingkat penggunaan fasilitas
mengurangi bobot mati
sebagai pengawasan persediaan

3.

Berdasarkan tugas pembelajaran 1 No. 3. Setiap kelompok membuat suatu contoh kasus
dari industri acuan dengan metode penentuan lokasi pabrik yang menggunakan metode
perbandingan biaya dan metode Break Even Point (BEP).

Kemudian membuat

perencanaan tata letak (layout) fasilitas-fasilitas yang digunakan di dalam pabrik.


Analisa dan intepretasikan hasil perhitungan tersebut.
Sebuah perusahaan sedang menilai pendirian pabrik baru. Terdapat 3 alternatif lokasi
yang tersedia yaitu : Sleman, Bantul dan Kota Jogyakarta.
a.

Metode perbandingan biaya

Rencana produksi ditetapkan pada jumlah 500 unit dan 1.200 unit untuk setiap
lokasi.permasalahan:

tentukan

lokasi

yang

sebaiknya

mempertimbangkan total biayanya.


Menentukan fungsi biaya pada masing-masing lokasi
TC = a + bx
a = Biaya Tetap
B = Biaya Variabel Per Unit
X = Rencana Unit Produksi
Fungsi biaya pada masing-masing lokasi:
SLEMAN = 600.000 + 1.600 X
BANTUL = 900.000 + 1.200X
KOTA = 1.200.000 + 800 X
Total biaya pada kapasitas produksi 500 unit:
SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 500)
= 1.400.000
BANTUL = 900.000 + 1.200 (500)
= 1.500.000

dipilih.

Dengan

KOTA = 1.200.000 + 800 ( 500 )


= 1.600.000
Total biaya pada kapasitas produksi 1.200 unit:
SLEMAN = 600.000 + 1.600 ( 1.200 )
= 2.520.000
BANTUL = 900.000 + 1.200 ( 1.200 )
= 2.340.000
KOTA = 1.200.000 + 800 ( 1.200 )
= 2.160.000
Langkah

selanjutnya

adalah

menghitung

jumlah

menghasilkan total biaya yang sama untuk setiap lokasi.

600.000 + 1.600 X = 900.000 + 1.200 X


1.600 X 1.200 X = 900.000 600.000
400 X = 300.000
X = 750 UNIT

600.000 + 1.600 X = 1.200.000 + 800 X


1.600 X 800 X = 1.200.000 600.000
800 X = 600.000
X = 750 UNIT

900.000 + 1.200 X = 1.200.000 + 800 X


1.200 X 800 X = 1.200.000 900.000
400 X = 300.000
X = 750 UNIT.
Grafik Perbandingan Biaya

unit

produksi

yang

Interpretasi :

Jika kapasitas produksi antara 500 750 Unit, maka alternatif sleman yang
Terbaik (total biaya terendah)

Jika kapasitas produksi diperkirakan Antara 750 1.200 unit, maka lokasi Kota
Yogyakarta yang dipilih

Jika kapasitas produksi sebesar 750 unit, Maka ketiga alternatif lokasi sama
Baiknya (indeference)

a.

Metode break even point

a. BEP lokasi Sleman =

= 375 unit

b. BEP lokasi Bantul =


c. BEP lokasi Kota

= 450 unit
= 500 unit

Interpretasi :
Jika kapasitas produksi yang direncanakan diatas 750 unit, maka berdasarkan
perhitungan bep tersebut lokasi yang terbaik adalah kota (karena dapat
menghasilkan keuntungan yang terbesar)

b.

Perencanaan tata letak

Gambar Layout Pabrik Emping Jagung


Dengan keterangan tata letak :
1. Kantor
2. Toko
3. Ruang menyimpan barang matang
4. Tempat pengemasan
5. Dapur 2 / tempat memberi rasa
6. Dapur / tempat menggoreng emping
7. Ruang menyimpan emping mentah
8. Tempat penggilingan emping
9. Ruang menyimpan bahan baku
10. Tempat menjemur jagung
11. Tempat mencuci jagung
12. Tempat merendam jagung
13. Kamar mandi

Daftar Pustaka

Anonymous a. 2013. http://tiasaindarwati.blogspot.com/2013/01/faktor-penentuan-letaklokasi-suatu.html (diakses 10 mei 2013)


Anonymous

b.

2013.

http://k011tiumb.blogspot.com/2012/10/teori-penentuan-lokasi-

pabrik.html(diakses 10 mei 2013)


Jay Heizer dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasi. Salemba Empat. Jakarta
Shinta, A. 20102. Perencanaan Fasilitas I. Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya:
Malang
Zulian Yamit. 2003. Manajemen Produksi dan Operasi. Ekonisia. Fakultas Ekonomi UII.
Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai