Anda di halaman 1dari 11

`BAB I

PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Jahe dapat memberikan rasa hangat oleh karena itu digunakan dalam
beberapa minuman tradisional Indonesia (Koswara, 1995). Jahe sebagai minuman
penghangat sudah sejak lama dikenal di Indonesia. Minuman-minuman hangat
berbasis jahe ini tersebar diseluruh wilayah Indonesia dengan nama yang berbeda.
Beberapa nama minuman penghangat berbasis jahe yang sudah cukup dikenal
masyarakat Indonesia antara lain adalah wedang jahe, bajigur, sekoteng, bandrek,
serbat, dan bir pletok. Perbedaan asal daerah minuman hangat tersebut membuat
setiap minuman mempunyai keunikan atau ciri khas masing-masing.
Minuman tradisional Indonesia berbasis jahe sudah dipercaya dapat
memberikan efek antioksidan yang tinggi (Yusuf, 2002). Namun, tidak semua
konsumen menyatakan kesukaannya terhadap minuman tersebut. Oleh karena itu,
perlu diteliti tingkat penerimaan minuman tradisional berbasis jahe oleh konsumen.
Sifat sensori suatu bahan pangan merupakan faktor utama yang menentukan
penerimaan bahan pangan oleh konsumen, maka penerimaan minuman tradisional
berbasis jahe oleh konsumen ditentukan melalui uji sensori.
Biasanya makanan/minuman tradisional diolah dari resep yang sudah dikenal
masyarakat setempat dengan bahan yang diperoleh dari sumber lokal dan memiliki
cita rasa yang relatif sesuai dengan masyarakat setempat. Disadari atau tidak,
banyak makanan/minuman tradisional yang berkhasiat bagi kesehatan. Dilihat dari
sifatnya, yaitu memiliki karakteristik sensori, bergizi, dan mempunyai sifat fisiologis
berkhasiat bagi kesehatan, maka seharusnya banyak makanan/minuman tradisonal
yang dapat dikategorikan sebagai makanan/minuman fungsional (Fardiaz, 1997).
Widowati (2004), mengatakan bahwa minuman tradisional Indonesia memiliki
potensi untuk dijadikan minuman fungsional. Berbagai jenis minuman Nusantara
yang dapat digolongkan sebagai pangan fungsional antara lain: wedang jahe,
wedang secang, wedang jeruk, beras kencur, kunyit asam, bir temulawak, bir
plethok, ronde, sekoteng, bandrek, serbat dan dadih. Sebagai minuman fungsional,
minuman tradisional Indonesia juga memiliki khasiat yang penting bagi kesehatan,

antara lain, dapat menghangatkan tubuh, mencegah masuk angin, batuk, influenza,
reumatik, meningkatkan stamina tubuh, melancarkan pencernaan dan anti diare
(Widowati, 2004).
Minuman fungsional berbasis jahe adalah minuman khas Indonesia yang
menggunakan jahe sebagai bahan utamanya. Minuman ini biasa disajikan dalam
keadaan panas atau hangat. Hal ini sangat sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai
minuman penghangat tubuh. Beberapa diantaranya sudah sangat di kenal
masyarakat Indonesia umumnya, yaitu wedang jahe dan bandrek. Dua jenis
minuman ini sudah banyak dipasarkan dalam bentuk instan. Hal ini adalah sebagai
bukti bahwa wedang jahe dan bandrek sudah memasyarakat. Agar minuman
berbasis jahe sedikit berbeda dengan wedang jahe umumnya, maka ditambahkan
daun

kumis kucing, pandan wangi, dan cita rasa manis ditambahkan dari gula

merah.
Pemilihan dan penerimaan suatu bahan pangan oleh seseorang dipengaruhi
oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik (Stepherd dan Spark, 1994). Hal ini juga berlaku
untuk minuman fungsional berbasis jahe. Perbedaan komponen tertentu yang
digunakan dalam pembuatan minuman berbasis jahe sesuai daerah asalnya dapat
memberikan dampak yang berbeda terhadap rasa dan aroma minuman berbasis
jahe tersebut. Selain itu, faktor demografi juga berpengaruh terhadap penerimaan
sensori oleh konsumen, antara lain status sosial, pengalaman, pengetahuan, jenis
kelamin, usia dan keadaan psikologis (Bergier, 1987).
Melihat ketersediaan bahan baku yang diperlukan cukup melimpah, industry
minuman tradisional ini memiliki potensi yang besar dalam sudut pandang produksi
secara masal. Hal ini juga didukung oleh penampilan fisik dari minuman yang
dihasilkan. Dengan harga minuman yang relative murah dengan manfaat yang
banyak, produk ini akan menjadi produk unggulan yang akan banyak digemari oleh
seluruh kalangan masyarakat. Terlebih lagi produk ini tidak memiliki efek samping
yang biasanya berasal dari penggunaan bahan pengawet sintetik yang berlebihan.
Dari banyaknya keunggulan produk ini yang dijabarkan diatas maka
disimpulkan bahwa produk ini akan dapat menguasai pasar minuman yang sedang
bergejolak akhir-akhir ini. Dengan mendirikan sentral produksi di area yang tepat
seperti daerah yang cenderung memiliki hawa yang dingin (Malang, Batu, dan
Bromo), perkembangan dari produk ini akan semakin pesat. Alasan pemilihan lokasi

ini karena dilokasi ini banya sekali masyarakat yang membutuhkan minuman atau
makanan fungsional yang bisa dikonsumsi dengan cepat, tanpa efek samping dan
bisa digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Dari segi lokasi untuk
perkembangan budidaya tanaman jahe juga cocok dilakukan di daerah yang subur
dan dari ketersediaan transportasi dan komunikasi, tempat-tempat industry tersebut
memiliki akses yang lengkap.
1.2 Visi dan Misi Usaha
Dalam pembuatan industry minuman fungsional ini, visi dari industri adalah
menjadi penguasa dari pasar minuman fungsional yang ada di Indonesia maupun
dunia dengan tidak mengesampingkan kesehatan konsumen sebagai pihak yang
menentukan kelanjutan industry. Serta menjadi pelopor minuman yang murni alami
tanpa ada penambahan bahan pengawet sintetik sedikitpun.
Dalam mencapai suatu visi, industri juga memiliki misi yang harus dilakukan
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.

Menciptakan produk yang aman konsumsi konsumen;


Jujur dalam melakukan usaha;
Kepuasaan konsumen nomor satu;
Membuat produk yang dapat bermanfaat bagi konsumen;
Tidak membuat produk yang dapat membahayakan dari segi kesehatan dan
keuangan konsumen.

BAB II
ASPEK PRODUKSI

2.1 Produk
Minuman fungsional berbasis jahe ini merupakan minuman yang tidak asing
di masyarakat, untuk melakukan usaha minuman yang berbasis jahe, harus
mempunyai sisi yang berbeda dari munuman berbasis jahe pada umumnya,
misalkan dilakukan penambahan daun pandan wangi, daun kumis kucing, dan gula
merah. Sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang mengenai produk akhir
agar dapat diterima di masyarakat. Perencanaan tersebut meliputi identifikasi
spesifikasi produk dan keunggulan produk.
2.1.1 Spesifikasi Produk
Produk minuman berbasis jahe yang akan dihasilkan tidak akan berbeda
jauh dengan produk minuman berbasis jahe lainnya. Sifat minuman jahe ini akan
memiliki kandungan kimia yang tinggi akan antioksidan dan senyawa-senyawa dari
campuran rempah yang digunakan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Sedangkan karakteristik fisik, minuman ini akan dihasilkan kurang lebih 2900 botol
perhari dengan warna minuman coklat kehijauan dan aroma rempah-rempah yang
menyegarkan serta rasa yang menyegarkan.
2.1.2 Keunggulan Produk
Kandungan senyawa aktif yang terkandung di dalam jahe sebagian besar
adalah gingerol yang selama penyimpanan dapat terhidrasi menjadi shogaol yang
memiliki rasa pedas rendah daripada gingerol. Shogaol dapat mengalami reaksi
pemecahan retroaldol dan terbentuk senyawa zingerone dan hexanal.
Kandungan antioksidan dalam daun kumis kucing juga bermanfaat bagi
kesehatan sebagai aintiradang, diuretic, mengahncurkan batu kencing, penurun
kolesterol (Wijayakusuma et al., 1997). Selain sebagai pengharum kue, daun
pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi makanan, sebagai komponen
hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di
pesta perkawinan untuk mengharumkan ruangan. Pandan wangi selain sebagai
rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi
(Dewi, 2009). Ekstrak daun pandan wangi juga banyak dimanfaatkan sebagai obat

untuk anemia, bau badan, diabetes, gonorea, sapremia, dan sifilis (Ong, 2008). Hasil
penelitian Ong et al. (2011) juga menyebutkan bahwa daun pandan wangi banyak
digunakan sebagai penghilang rasa gatal pada vagina dan parfum (pewangi) oleh
masyarakat Kampung Mak Kemas Malaysia.
Gula merah merupakan gula yang dihasilkan dari aren. Dalam produk
minuman ini, gula merah digunakan sebagai pemanis alami dan memberikan warna
kecoklatan di produk ini karena nira mengalami proses karamelisasi saat pembuatan
gula merah. Selain itu minuman herbal ini tidak menggunakan pengawet-pengawet
yang berbahaya yang banyak dipergunakan pada minuman pada umumnya, dengan
memanfaatkan khasiat dari rempah-rempah yang digunakan, akan dihasilkan
minuman herbal yang awet dan tidak memilik efek samping bagi tubuh.
2.2 Proses Produksi
1. Persiapan Bahan Baku
Rimpang jahe, daun
kumis kucing, daun
pandan wangi

Dicuci bersih, lalu dipotong kecil

Dikeringkan dengan pengering vakum 60C-75C

Bahan kering
Gambar 2.1 Proses bengeringan bahan baku

2. Proses Pembuatan Minuman


jahe kering

Ditambahkan daun kumis


kucing, daun pandan wangi
kering, dan gula merah
Diseduh dengan air hangat suhu 75C, ditunggu hingga dingin

Disaring dan dilakukan pemisahan dengan sentrifugasi


Ampa
s
Minuman berbasis jahe jernih

Pengemasan

Minuman fungsional
berbasis jahe
kemasan
Gambar 2.2 Proses prosuksi minuman berbasis jahe
2.2.1 Analisa Proses Produksi
Dalam proses pembuatan minuman dilakukan bebapa tahapan proses yang
dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan, tahapan proses tersebut
antara lain:
1. Sortasi bahan (jahe, daun kumis kucing, daun pandan wangi, dan gula
merah)
Tahapan sortasi merupakan tahapan pemilihan jahe dan rempah-rempah
(daun kumis kucing, daun pandan wangi, dan gula merah )yang bagus dan
layak digunakan, tahapan ini merupakan tahapan yang harus diperhatikan,
karena kualitas bahan baku berpengaruh terhadap kualitas produk akhirnya
juga.
2. Pencucian dan pengecilan ukuran

Tahapan ini dilakukan untuk menghilangkan kotoran yang tidak diharapkan


ada di bahan baku. Pencucian akan lebih maksimal bersihnya jika
menggunakan

air

mengalir.

Pengecilan

ukuran

dimaksudkan

untuk

mempercepat pengeringan bahan baku yang akan digunakan.


3. Pengeringan vakum
Jahe dan rempah-rempah lainnya yang digunakan banyak mengandung
senyawa volatile yang mudah menguap atau rusak selama pemanasan.
Pengering vakum yang memanfaatkan tekanan rendah dapat meminimalkan
kehilangan nutrisi dari bahan yang dikeringkan seperti senyawa volatile.
Selain itu tujuan dari tahapan ini adalah menyediakan stok yang cukup untuk
proses produksi dalam skala besar karena pada dasarnya dalam keadaan
kering bahan pangan lebih awet.
4. Penambahan rempah-rempah (daun pandan wangi, daun kumis kucing dan
gula merah)
Penambahan rempah-rempah ditujukan untuk menambah flavor dari
minuman berbasis jahe yang dihasilkan sekaligus menambah khasiat dari
minuman herbal tersebut.
5. Penyeduhan dengan air hangat
Tahapan ini dilakukan dengan menggunakan air hangat karena dengan
menggunakan air hangat dapat membuat proses pencampuran bahan lebih
cepat, serta mengeluarkan ekstrak yang terkandung di dalam bahan.
6. Penyaringan
Tahapan ini ditujukan untuk memisahkan ekstrak bahan dari ampasnya
sehingga didapat cairan minuman fungsional berbasis jehe yang jernih dan
siap minum.
7. Pengemasan
Dengan pengemasan akan dihasilkan produk akhir yang lebih menarik yang
lebih banyak peminatnya.

2.3 Kapasitas Produksi


Berdasarkan kapasitas yang mampu diproduksi oleh mesin, maka kapasitas
produksi dalam satu hari yang mampu diproduksi oleh PT. Sehat Alami ini sekitar
2900 botol perhari dengan system satu kali shift kerja. Kapasitas ini didapat dari
kapasitas perjam dari alat 375 botol perjam, dengan alat yang digunakan (mengacu
pada alat sentrifugal sebanyak 5) maka perjam akan menghasilkan 75x5=375 botol,
dalam satu hari kerja hanya ada 1 shift dengan jam kerja 8 jam, maka 375

botolx8=3000 botol. Adanya kemungkinan produk yang gagal selama produksi


berlangsung (produk reject) maka didapat 3000-100 botol= 2900 botol.
2.4 Tata Letak Pabrik
Dalam pemilihan lokasi pabrik akan dilakukan metode pemilihan lokasi yang
memanfaatkanm table keputusan seperti yang disajikan pada table dibawah ini:
Tabel 1.Keputusan Pemilihan Lokasi Pabrik

Bobot

Malang

(Y)

(A)

Batu

Bromo

Y*A

(B)

Y*B

(C)

Y*C

No

Parameter

(%)

(%)

(%)

Pasar

15

120

105

75

Komunikasi

64

64

56

listrik

49

49

35

Air

49

63

56

Bahan Bakar

10

80

60

50

Kondisi Alam

63

72

72

Transport

64

64

48

Ongkos kerja
Pembuangan

13

104

91

78

Limbah

11

55

66

66

10

Bahan Baku

12

96

96

96

Jumlah

100

744

730

632

Dari hasil tabel keputusan diatas, didapatkan lokasi pabrik yang sesuai
dengan pabrik minuman fungsional berbasis jahe, adalah di Malang. Meskipun kota
Batu dan Bromo lebih dingin daripada di Malang, lokasi di Batu dan Bromo lebih
dianggap aman daripada di Malang, karena Malang merupakan kota yang lebih
besar daripada kota Batu dan Bromo, dimana kota besar kecenderungan akan
tingkat kriminalitas lebih tinggi. Transportasi, komunikasi, ongkos kerja, listrik di kota
Malang lebih terjamin ketersediaannya daripada kedua kota lainnya.
2.4.1

Penjabaran Parameter

1.

Pasar mengacu pada perkiraan banyaknya konsumen, dan


parameter ini didukung dengan banyaknya tempat wisata yang ada

disekitar lokasi pilihan pabrik.


2. Komunikasi mengacu ada kemudahan untuk melakukan bisnis
melalui telepon atau hp sebagai transaksi jual beli pemesanan
produk.
3. Listrik, air dan bahan bakar mengakup pada ketersediaan sumber
daya alam yang dapat mendukung kinerja pabrik.
4. Kondisi alam mengacu pada keamanan lokasi pilihan yang
didasarkan pada seberapa sering lokasi tersebut mengalami bencana
alam.
5. Transportasi mengacu pada kemudahan akses lalu lintas yang
didukung dengan konstruksi jalan yang dapat digunakan sebagai
penunjang pabrik dalam pengiriman produk atau pendatangan bahan
baku.
6. Ongkos kerja mengacu pada gaji pokok yang diberlakukan pada tiaptiap daerah di lingkungan lokasi.
7. Pembuangan limbah mengacu pada ketersediaan tempat untuk
membuang limbah hasil produksi yang berada di lokasi tanpa
merusak lingkungan sekitar dan lokasi penghijauan yang dapat
menetralkan limbah asap dari proses produksi.
8. Bahan baku mengacu pada ketersediaan bahan baku yang
digunakan untuk pembuatan produk.
BAB III
SEGMEN PASAR
Minuman jahe siap minum ini merupakan minuman fungsional,selain sangat
bermanfaat untuk kesehatan,kelebihan lainnya yaitu mudah dibawa.Penggunaan
bahan

baku

jahe

sangatlah

berpengaruh

terhadap

harga

jual

produk

tersebut,sehingga nantinya harga jual produk ini terbilang sangat terjangkau untuk
semua kalangan.Penamabahan rempah-rempah pada bahan aku pembuatannya
menambahkan cita rasa yang khas dan berbeda dari produk-produk lain.Produk
minuman jahe ini sangatlah berkhasiat bagi kesehatan,mengingat kandungan
antioksidan

pada

jahe

yang

mampu

mengatasi

pengaruh

radikal

bebas

darilingkungan.Selain pemilihan bahan baku yang bermanfaat,penggunaan gula


merah juga merupakan salah satu alternatif yang baik,sebab dengan digunakannya
gula merah kita tidak perlu lagi mamakai pemanis buatan.Produk minuman jahe
ditujukan

untuk

kalangan

bawah

hingga

atas,dengan

harganya

yang

terjangkau,semua kalangan bisa menikmatinya.


BAB IV
TARGET PASAR
Target

pasar

dari

minuman

ini

adalah

kalangan

Remaja

hingga

dewasa,mengingat minuman ini merupakan minuman kesehatan.Pada usia


remaja,manusia sudah mulai berpikir tentang pola konsumsi makanan yang
berpengaruh terhadap kesehatan,dan inilah kunci mengapa produk ini ditujukan
untuk kalangan usia tersebut.Pada usia dewasa,manusia membutuhkan asupan
nutrisi yang bermanfaat untuk kesehatan,Sebab pada usia dewasa daya tahan tubuh
manusia mulai mengalami penurunan.Oleh karenanya,dibutuhkan produk yang
praktis,murah namun bermanfaat untuk kesehatan tubuh.Dengan dipilihnya target
pasar ini,diharapkan minuman ini mampu diterima dikalangan masyarakat.

BAB V
SIKLUS HIDUP PRODUK
Siklus hidup produk merupakan bagaimana produk ini bisa diterima
dimasyarakat dan mengalami permintaan yang tinggi dan menurun.Siklus hidup ini
menunjukkan kapan produk kita akan diminati oleh masyarakat,Sehingga kita bisa
menambah kapasitas produksi pada hari-hari atau musim tersebut.Minuman jahe
merupakan minuman yang fungsinya untuk menghangatkan tubuh,Sehingga pada
musim

hujan

diharapkan

minat

konsumen

terhadap

produk

ini

mulai

meningkat.Sebab pada musim itu merupakan waktu dimana suhu mulai terasa
dingin dan hujan mengguyur kota setiap hari.Musim hujan merupakan waktu dimana

tubuh merasakan kedinginan dan daya tahan tubuh akan mulai menurun.Disana
produk ini akan masuk untuk membantu masyarakat mempertahankan daya tahan
tubuh dan tetap merasa hangat.
Selain bisa untuk menghangatkan tubuh,Produk ini mudah dibawa kemanamana sehingga pada saat musim anak-anak remaja sering mendaki gunung,produk
ini bisa menjadi alternatif minuman yang bisa dikonsumsi di daerah dingin.Pada
tanggal-tanggal tertentu (misal 17 Agustus) merupakan waktu dimana para remaja
banyak yang mendaki gunung untuk merayakannya,sehingga permintaan yang
tinggi di setiap musim bisa terus berlangsung.Namun pada musim kemarau
pertengahan,bisa

diperhitungkan

produk

ini

akan

mengalami

penurunan

permintaan,mengingat suhu pada musim tersebut sangatlah panas,sehingga


produksi pada waktu-waktu tersebut bisa dikurangi.

3.1 Segmen pasar : Dhior Antalimar


3.2 Target pasar : Dhior Antalimar
3.3 Konsep Siklus Hidup Produk : Dhior Antalimar
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya

Anda mungkin juga menyukai