PENDAHULUAN
antara lain, dapat menghangatkan tubuh, mencegah masuk angin, batuk, influenza,
reumatik, meningkatkan stamina tubuh, melancarkan pencernaan dan anti diare
(Widowati, 2004).
Minuman fungsional berbasis jahe adalah minuman khas Indonesia yang
menggunakan jahe sebagai bahan utamanya. Minuman ini biasa disajikan dalam
keadaan panas atau hangat. Hal ini sangat sesuai dengan fungsinya, yaitu sebagai
minuman penghangat tubuh. Beberapa diantaranya sudah sangat di kenal
masyarakat Indonesia umumnya, yaitu wedang jahe dan bandrek. Dua jenis
minuman ini sudah banyak dipasarkan dalam bentuk instan. Hal ini adalah sebagai
bukti bahwa wedang jahe dan bandrek sudah memasyarakat. Agar minuman
berbasis jahe sedikit berbeda dengan wedang jahe umumnya, maka ditambahkan
daun
kumis kucing, pandan wangi, dan cita rasa manis ditambahkan dari gula
merah.
Pemilihan dan penerimaan suatu bahan pangan oleh seseorang dipengaruhi
oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik (Stepherd dan Spark, 1994). Hal ini juga berlaku
untuk minuman fungsional berbasis jahe. Perbedaan komponen tertentu yang
digunakan dalam pembuatan minuman berbasis jahe sesuai daerah asalnya dapat
memberikan dampak yang berbeda terhadap rasa dan aroma minuman berbasis
jahe tersebut. Selain itu, faktor demografi juga berpengaruh terhadap penerimaan
sensori oleh konsumen, antara lain status sosial, pengalaman, pengetahuan, jenis
kelamin, usia dan keadaan psikologis (Bergier, 1987).
Melihat ketersediaan bahan baku yang diperlukan cukup melimpah, industry
minuman tradisional ini memiliki potensi yang besar dalam sudut pandang produksi
secara masal. Hal ini juga didukung oleh penampilan fisik dari minuman yang
dihasilkan. Dengan harga minuman yang relative murah dengan manfaat yang
banyak, produk ini akan menjadi produk unggulan yang akan banyak digemari oleh
seluruh kalangan masyarakat. Terlebih lagi produk ini tidak memiliki efek samping
yang biasanya berasal dari penggunaan bahan pengawet sintetik yang berlebihan.
Dari banyaknya keunggulan produk ini yang dijabarkan diatas maka
disimpulkan bahwa produk ini akan dapat menguasai pasar minuman yang sedang
bergejolak akhir-akhir ini. Dengan mendirikan sentral produksi di area yang tepat
seperti daerah yang cenderung memiliki hawa yang dingin (Malang, Batu, dan
Bromo), perkembangan dari produk ini akan semakin pesat. Alasan pemilihan lokasi
ini karena dilokasi ini banya sekali masyarakat yang membutuhkan minuman atau
makanan fungsional yang bisa dikonsumsi dengan cepat, tanpa efek samping dan
bisa digunakan untuk menjaga kesehatan tubuh mereka. Dari segi lokasi untuk
perkembangan budidaya tanaman jahe juga cocok dilakukan di daerah yang subur
dan dari ketersediaan transportasi dan komunikasi, tempat-tempat industry tersebut
memiliki akses yang lengkap.
1.2 Visi dan Misi Usaha
Dalam pembuatan industry minuman fungsional ini, visi dari industri adalah
menjadi penguasa dari pasar minuman fungsional yang ada di Indonesia maupun
dunia dengan tidak mengesampingkan kesehatan konsumen sebagai pihak yang
menentukan kelanjutan industry. Serta menjadi pelopor minuman yang murni alami
tanpa ada penambahan bahan pengawet sintetik sedikitpun.
Dalam mencapai suatu visi, industri juga memiliki misi yang harus dilakukan
yaitu:
1.
2.
3.
4.
5.
BAB II
ASPEK PRODUKSI
2.1 Produk
Minuman fungsional berbasis jahe ini merupakan minuman yang tidak asing
di masyarakat, untuk melakukan usaha minuman yang berbasis jahe, harus
mempunyai sisi yang berbeda dari munuman berbasis jahe pada umumnya,
misalkan dilakukan penambahan daun pandan wangi, daun kumis kucing, dan gula
merah. Sehingga perlu dilakukan perencanaan yang matang mengenai produk akhir
agar dapat diterima di masyarakat. Perencanaan tersebut meliputi identifikasi
spesifikasi produk dan keunggulan produk.
2.1.1 Spesifikasi Produk
Produk minuman berbasis jahe yang akan dihasilkan tidak akan berbeda
jauh dengan produk minuman berbasis jahe lainnya. Sifat minuman jahe ini akan
memiliki kandungan kimia yang tinggi akan antioksidan dan senyawa-senyawa dari
campuran rempah yang digunakan yang dapat bermanfaat bagi kesehatan.
Sedangkan karakteristik fisik, minuman ini akan dihasilkan kurang lebih 2900 botol
perhari dengan warna minuman coklat kehijauan dan aroma rempah-rempah yang
menyegarkan serta rasa yang menyegarkan.
2.1.2 Keunggulan Produk
Kandungan senyawa aktif yang terkandung di dalam jahe sebagian besar
adalah gingerol yang selama penyimpanan dapat terhidrasi menjadi shogaol yang
memiliki rasa pedas rendah daripada gingerol. Shogaol dapat mengalami reaksi
pemecahan retroaldol dan terbentuk senyawa zingerone dan hexanal.
Kandungan antioksidan dalam daun kumis kucing juga bermanfaat bagi
kesehatan sebagai aintiradang, diuretic, mengahncurkan batu kencing, penurun
kolesterol (Wijayakusuma et al., 1997). Selain sebagai pengharum kue, daun
pandan juga dipakai sebagai sumber warna hijau bagi makanan, sebagai komponen
hiasan penyajian makanan, dan juga sebagai bagian dalam rangkaian bunga di
pesta perkawinan untuk mengharumkan ruangan. Pandan wangi selain sebagai
rempah-rempah juga digunakan sebagai bahan baku pembuatan minyak wangi
(Dewi, 2009). Ekstrak daun pandan wangi juga banyak dimanfaatkan sebagai obat
untuk anemia, bau badan, diabetes, gonorea, sapremia, dan sifilis (Ong, 2008). Hasil
penelitian Ong et al. (2011) juga menyebutkan bahwa daun pandan wangi banyak
digunakan sebagai penghilang rasa gatal pada vagina dan parfum (pewangi) oleh
masyarakat Kampung Mak Kemas Malaysia.
Gula merah merupakan gula yang dihasilkan dari aren. Dalam produk
minuman ini, gula merah digunakan sebagai pemanis alami dan memberikan warna
kecoklatan di produk ini karena nira mengalami proses karamelisasi saat pembuatan
gula merah. Selain itu minuman herbal ini tidak menggunakan pengawet-pengawet
yang berbahaya yang banyak dipergunakan pada minuman pada umumnya, dengan
memanfaatkan khasiat dari rempah-rempah yang digunakan, akan dihasilkan
minuman herbal yang awet dan tidak memilik efek samping bagi tubuh.
2.2 Proses Produksi
1. Persiapan Bahan Baku
Rimpang jahe, daun
kumis kucing, daun
pandan wangi
Bahan kering
Gambar 2.1 Proses bengeringan bahan baku
Pengemasan
Minuman fungsional
berbasis jahe
kemasan
Gambar 2.2 Proses prosuksi minuman berbasis jahe
2.2.1 Analisa Proses Produksi
Dalam proses pembuatan minuman dilakukan bebapa tahapan proses yang
dilakukan untuk menghasilkan produk yang diinginkan, tahapan proses tersebut
antara lain:
1. Sortasi bahan (jahe, daun kumis kucing, daun pandan wangi, dan gula
merah)
Tahapan sortasi merupakan tahapan pemilihan jahe dan rempah-rempah
(daun kumis kucing, daun pandan wangi, dan gula merah )yang bagus dan
layak digunakan, tahapan ini merupakan tahapan yang harus diperhatikan,
karena kualitas bahan baku berpengaruh terhadap kualitas produk akhirnya
juga.
2. Pencucian dan pengecilan ukuran
air
mengalir.
Pengecilan
ukuran
dimaksudkan
untuk
Bobot
Malang
(Y)
(A)
Batu
Bromo
Y*A
(B)
Y*B
(C)
Y*C
No
Parameter
(%)
(%)
(%)
Pasar
15
120
105
75
Komunikasi
64
64
56
listrik
49
49
35
Air
49
63
56
Bahan Bakar
10
80
60
50
Kondisi Alam
63
72
72
Transport
64
64
48
Ongkos kerja
Pembuangan
13
104
91
78
Limbah
11
55
66
66
10
Bahan Baku
12
96
96
96
Jumlah
100
744
730
632
Dari hasil tabel keputusan diatas, didapatkan lokasi pabrik yang sesuai
dengan pabrik minuman fungsional berbasis jahe, adalah di Malang. Meskipun kota
Batu dan Bromo lebih dingin daripada di Malang, lokasi di Batu dan Bromo lebih
dianggap aman daripada di Malang, karena Malang merupakan kota yang lebih
besar daripada kota Batu dan Bromo, dimana kota besar kecenderungan akan
tingkat kriminalitas lebih tinggi. Transportasi, komunikasi, ongkos kerja, listrik di kota
Malang lebih terjamin ketersediaannya daripada kedua kota lainnya.
2.4.1
Penjabaran Parameter
1.
baku
jahe
sangatlah
berpengaruh
terhadap
harga
jual
produk
tersebut,sehingga nantinya harga jual produk ini terbilang sangat terjangkau untuk
semua kalangan.Penamabahan rempah-rempah pada bahan aku pembuatannya
menambahkan cita rasa yang khas dan berbeda dari produk-produk lain.Produk
minuman jahe ini sangatlah berkhasiat bagi kesehatan,mengingat kandungan
antioksidan
pada
jahe
yang
mampu
mengatasi
pengaruh
radikal
bebas
untuk
kalangan
bawah
hingga
atas,dengan
harganya
yang
pasar
dari
minuman
ini
adalah
kalangan
Remaja
hingga
BAB V
SIKLUS HIDUP PRODUK
Siklus hidup produk merupakan bagaimana produk ini bisa diterima
dimasyarakat dan mengalami permintaan yang tinggi dan menurun.Siklus hidup ini
menunjukkan kapan produk kita akan diminati oleh masyarakat,Sehingga kita bisa
menambah kapasitas produksi pada hari-hari atau musim tersebut.Minuman jahe
merupakan minuman yang fungsinya untuk menghangatkan tubuh,Sehingga pada
musim
hujan
diharapkan
minat
konsumen
terhadap
produk
ini
mulai
meningkat.Sebab pada musim itu merupakan waktu dimana suhu mulai terasa
dingin dan hujan mengguyur kota setiap hari.Musim hujan merupakan waktu dimana
tubuh merasakan kedinginan dan daya tahan tubuh akan mulai menurun.Disana
produk ini akan masuk untuk membantu masyarakat mempertahankan daya tahan
tubuh dan tetap merasa hangat.
Selain bisa untuk menghangatkan tubuh,Produk ini mudah dibawa kemanamana sehingga pada saat musim anak-anak remaja sering mendaki gunung,produk
ini bisa menjadi alternatif minuman yang bisa dikonsumsi di daerah dingin.Pada
tanggal-tanggal tertentu (misal 17 Agustus) merupakan waktu dimana para remaja
banyak yang mendaki gunung untuk merayakannya,sehingga permintaan yang
tinggi di setiap musim bisa terus berlangsung.Namun pada musim kemarau
pertengahan,bisa
diperhitungkan
produk
ini
akan
mengalami
penurunan