Oleh :
Nama : Retno Budiono
NIM
: 5401413033
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sirsak merupakan buah yang banyak tumbuh di daerah tropis. Rasa buahnya
yang manis asam membuat banyak orang menyukainya. Sirsak merupakan
tumbuhan yang memiliki banyak manfaat bagi manusia. Buah sirsak dipercaya
mampu
mencegah
dan
mengobati
penyakit
sariawan.
Kayunya
dapat
B. Tujuan Praktek
Adapun tujuan yang akan dicapai dalam praktek pembuatan teh daun sirsak
tersebut antara lain :
1. Untuk mempelajari tentang pengawetan dengan teknik pengeringan sebagai
salah satu cara mengawetkan makanan.
2. Mengetahui apakah teh daun sirsak yang dibuat sudah sesuai dengan kriteria
atau belum.
3. Untuk mengetahui perbedaan pada perlakuan kedua produk teh daun sirsak
C. Manfaat Praktek
Adapun manfaat yang akan dicapai dalam praktek pembuatan cocktail tersebut
antara lain :
1. Menambah pengalaman dan pengetahuan mahasiswa dalam bidang
pengawetan makanan.
2. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perubahan pada rasa
daun teh sirsak.
3. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang cara mengawetkan bahan-bahan
makanan disekitar dengan metode pengeringan
4. Menambah kreatifitas mahasiswa dalam mengolah bahan-bahan yang ada di
lingkungan sekitar agar menjadi makanan yang bermutu, layak untuk
dikonsumsi dan mengandung unsur inovasi.
BAB II
LANDASAN TEORI
Bahan makanan segar mudah mengalam kerusakan dengan adanya kadar air
yang tinggi. Supaya dapat dimanfaatkan lebih lama maka dilakukan sebuah
pengawetan melalui teknik pengeringan. Poses pengeringan secara alami
menggunakan
sinar
matahari
telahh
lama
dilakukan.
Namun
seiring
Hasibun
(2005)
bahwa bahasa
pengeringan
merupakan
mengalami pencoklatan(browning) yang disebabkan oleh reaksi-reaksi nonenzimatik. Pengeringan menyebabkan kadar air bahan pangan menjadi rendah
yang juga akan menyebabkan zat-zat yang terdapat pada bahan pangan seperti
protein, lemak, karbohidrat dan mineral akan lebih terkonsentrasi. Vitamin vitamin yang terdapat dalam bahan pangan yang dikeringkan akan mengalami
penurunan mutu, hal ini disebabkan karena ada berberapa vitamin yang tidak
tahan terhadap suhu tinggi. Proses pengeringan yang berlangsung pada suhu yang
sangat tinggi akan menyebabkan terjadinya case hardening, yaitu bagian
permukaan bahan pangan sudah kering sekali bahkan mengeras sedangkan bagian
dalamnya masih basah.
Tabel Perbedaan Pengeringan Tekanan Normal dengan Hampa Udara
Parameter
Tekanan
Tekanan Normal
760 mmHg
Hampa Udara
2 mmHg
Waktu
146 jam
11 jam
78,5%
79,2%
BAB III
METEDOLOGI PRAKTEK
A. Metode Penentuan Bahan
Metode yang digunakan dalam proses penentuan bahan pembuatan teh daun
sirsak adalah metode observasi dan tindakan (sortasi). Yaitu metode yang didalam
menentukan bahan yang akan digunakan melakukan tinjauan langsung ke tempat
pembelian bahan atau ke tempat yang menyediakan daun sirsak. Melalui metode
tindakan, bahan yang dipilih adalah bahan yang mempunyai kualitas terbaik.
Dalam bab ini, bahan dasar yang digunakan adalah daun sirsak. Adapun ciri-ciri
daun sirsak yang baik untuk diolah menjadi teh adalah:
1. Daun sirsak berwarna hijau tua dan mengkilap
2. Daun sirsak berbentuk utuh
3. Tidak kecacatan pada daun sperti lubang atau kering pada bagian daun.
Bahan :
Perlakuan A
1) Daun sirsak
2) Air
Perlakuan B
100 g
0 ml
Daun sirsak
Air
100 g
1000 ml
Kegiatan yang wajib setelah kita memilih alat adalah mencuci alat-alat
tersebut kemudian dilap atau dikeringkan sampai kering untuk menjaga
kebersihan hasil produk yang kita buat.
Alat yang digunakan :
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Nama Alat
Kompor
Panci
Spatula
Timbangan digital
Gelas ukur
Loyang
Pisau
Lenan
Kom
Plastik kemas
Spesifikasi
Metal
Metal
Wood
Metal
Plastik
Aluminium
Metal
Wood
Plastik
Plastik
Jumlah
1
2
2
1
1
1
2
2
2
4
C. Metode Praktek
Cara membuat cocktail :
1. Cucilah daun daun tersebut hingga bersih, lalu potonglah sepanjang sekitar 5
ml.
2. Untuk perlakuan A langsung diletakan pada Loyang, ratakan. Dan dianginanginkan hingga kering,
3. Unutk perlakuan B, blanching selama 2 menit saja pada air yang mendidih.
Setelah itu tiriskan dan tunggu hingga kering.
4. Setelah itu baru diangin-anginkan pada Loyang selama beberapa hari
5. Dalam praktikum kali ini waktu yang diperlukan ialah 7 hari
6. Setelah itu dilakukan pengemasan pada plastic kemas dan ditutup
kemasannya menggunakan sealer dengan head space 10% dari total volume
plastic.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data ini meliputi;
1. Data penentuan bahan atau bahan yang diperlukan, yaitu dilakukan dengan
cara mencatat bahan apa saja yang diperlukan dalam pembuatan teh
2. Data waktu, yaitu berapa lama proses pengeringan yang diperukan untuk
mongering dengan sempurna.
3. Data penyimpanan yaitu daya tahan penyimpanan setelah mengalami
pengeringan.
E. Metode Analisis Data
Berat Produk
x 100
)%
Berat Bahan Dasar
BAB IV
ANALISA DAN PEMBAHASAN
A. Data Hasil Praktek
Perlakuan A
Jenis Data
Berat
Warna
Tekstur
Aroma
Pengamatan Awal
100 g
Hijau
Agak Lunak
Daun sirsak
Perubahan
100
Hijau
Lunak
Daun sirsak
Pengamatan Akhir
49
Cokelat kehijauan
Renyah
Daun kering
Pengamatan Awal
100 g
Hijau
Agak Lunak
Daun sirsak
Perubahan
137
Hijau
Lunak
Daun sirsak
Pengamatan Akhir
49
Cokelat
Lunak
Daun kering
Perlakuan B
Jenis Data
Berat
Warna
Tekstur
Aroma
B. Analisis Data
1. Berat awal sebelum mengalami perlakuan ialah 100 g, kemudian sete;ah
mengalami pengeringan secara sempurna hanya mencapai 49 g. untuk berat
setelah mengalami blanching ialah 137 g
2. Untuk produk dengan mengalami perlakuan blanching membutuhkan waktu 1
hari lama untuk mengalami pengeringan secara sempurna. Hal ini disebabkan
karena adanya kandungan air yang berlebih saart melakukan blanching.
Randemen A =
=(
Berat Produk
x 100
Berat Bahan Dasar
)%
49
x 100
)%
100
= 49 %
Randemen B =
=(
Berat Produk
x 100
Berat Bahan Dasar
)%
49
x 100
) % = 49 %
100
C. Pembahasan
Aspek kebersihan sangat diperlukan, baik dari sisi bahan, alat ataupun
penjamah makanan perlu diperhatikan terkait dengan higinie dan sanitasi.
Dalam praktik kali ini waaktu hanya 2 menit saja, hal ini bertujuan untuk
mengeluarkan warna pada daun the agar warna hijaunya tetap maksimal walau
sudah kering. Untuk waktu pengeringan didalam ruangan pada produk yang
diblanching mengalami lebih lama, hal ini dikarenakan kandungan air yang lama.
Dalam proses pengeringan, untuk produk yang blanching dijemur pada sinar
matahari selama kurang lebih 2 jam atau benar-benar kandungan air akibat
blanching menghilang. Selain itu, hal ini juga bertujuan untuk menghilangkan
bakteri/jamur yang terbawa pada air setelah mengalami blanching dan
mempercepat proses pengeringan.
Warna hijau pada produk A lebih maksimal, hal ini dikarenakan kloropas
pada daun tidak mengalami kerusakan yang signifikan, berbeda dengan produk
yang mengalami blanching dan pemanasan yang mengakibatkan kloropas pada
daun sirsak mengalami kerusakan.
Setelah daun tersebut mongering, daun-daun tersebut diseduh pada 2 gelas yang
berbeda. Produk dengan mengalami blanching dan pemanasan memiliki rasa yang
kurang kuat jika dibandingkan dengan produk yang tidak mengalami blanching.
Hal ini dapat disebabkan zat Murisolin Pembahasan
Daya simpan minimal pada praktikum ini ialah sekitar 2 bulan.hal ini telah
dibuktikan dengan lamanya produk setelah mengalami beberapa waktu yakni 8
minggu. Hal ini dikarenakan produk ini merupakan produk kering sehingga
aktivitas bakteri atau jamu lebih kecil.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Mahasiswa mampu mendeskripsikan pengeringan pada pembuatan the dari
daun sirsak. Dan juga dapat menjelaskan langkah-langkah pembuatan teh. Selain
itu juga, mahasiswa mampu mejelaskan tujuan pengeringan dan pengawetan
makanan serta melakukan evaluasi terhadap produk.
B. Saran
Pada pembuatan teh kali ini, sebaiknya waktu penjemuran dibawah sinar
matahari dipersingkat atau dihilingkan saja diganti dengan kipas agar kloropas
pada daun yang dibuat produk tidak mengalami kerusakan, sehingga manfaat yang
diperoleh lebih maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Loekmonohadi. 2011. Mikrobiologi Pangan. Universitas Negeri Semarang,
Semarang
Fathonah, Siti. 2011. Pengawetan Makanan. Universitas Negeri Semarang.
Semarang.
Fathonah, Siti. 2011. Pengolahan Makanan. Universitas Negeri Semarang.
Semarang
Wordpress.artikel.pembuatan.teh.daun.sirsak.https://wordbiology.wordpress.com/
2009/01/20 /pembuatan.teh.daun.sirsak./ (diakses pada tanggal 2 Juni 2016)
Dicki.webinfo.pembuatan.teh.daun.sirsak.https://herbals.word.webinfo.com/2009
/01/20 /pembuatan.teh.daun.sirsak./ (diakses pada tanggal 2 Juni 2016)
LAMPIRAN