Oleh :
Dhior Antalimar
105100413111002
Pembimbing :
Dr. Widya Dwi Rukmi Putri.,STP, MP
Outline
Pendahuluan
Tinjauan Pustaka
Metodologi Penelitian
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan Saran
Latar Belakang
Buah Sukun :
Sumber karbohidrat
cukup tinggi
Kadar pati tinggi
Kaya akan mineral
Umur simpan pendek
Kurang dimanfaatkan
dengan maksimal
Perlu dimodifikasi agar :
Umur simpan lama
Lebih mudah dicampur
(komposit)
Mudah di fortifikasi
Latar Belakang
M
O
D
I
F
I
K
A
S
I
Perumusan
Masalah
Manfaat
Penelitian
Tujuan Penelitian
Tinjauan
Pustaka
Buah Sukun (Artocarpus
communis)
Merupakan salah Komoditas yang memiliki harapan
untuk dikembangkan menjadi olahan makanan dan
bahan baku industri
Buah Sukun :
Berbuah dua kali dalam setahun
Dapat berbuah sejak berumur 3 tahun
Kurang dimanfaatkan dengan baik didaerah
pedesaan
(Syah Angkasa dan Nazarudin, 1996)
Tepung Sukun
Merupakan bentuk alternatif setengah jadi yang dianjurkan
Kandungan karbohidrat yang jumlahnya hampir menyamai Tepung terigu menjadi
salah satu alternatif agar tepung sukun disukai oleh konsumen
Zat Gizi
Tepung Sukun
Karbohidrat (g)
78,2
Lemak (g)
2,72
Protein (g)
3,6
Vitamin B1 (mg)
0,34
Vitamin B2 (mg)
0,17
Vitamin C (mg)
4,76
Kalsium (mg)
58,8
Fosfor (mg)
Zat Besi (mg)
Sumber : Suprapti, 2002
165,2
1,1
Pati Alami
Pati tersusun atas homopolimer
glukosa dengan ikatan glikosidik. Pati terdiri dari
dua fraksi yang dapat
dipisahkan dengan air panas,
yaitu fraksi terlarut yang
disebut amilosa dan fraksi
tidak larut yang disebut
amilopektin (Winarno, 2002)
Kelarutan
pati yang
terbatas
di dalam
air
tidak
tahan
proses
mekanis
viskositas
dan
kemampu
an
membent
uk gel
tidak
seragam
Pati
Alami
tidak
tahan
pemanas
an suhu
tinggi
tidak
tahan
kondisi
asam
Pati Sukun
Komposisi kandungan pati
sukun
Komponen
Protein
Kasar
Air
Abu
Kadar %
Komponen
0,53 Lemak
10,83 Amilosa
1,77 Amilopektin
Sumber : Akanbi et al
(2009)
Kadar %
0,39
22,52
77,48
Modifikasi Pati
Tujuan :
Merubah ukuran
partikel
Menurunkan kelarutan
dalam air
Perubahan Waktu dan
Suhu Gelatinisasi
Tahan terhadap suhu
tinggi
Annealin
g
Merupakan modifikasi pati fisik yang
pada pengaplikasiannya
mengkombinasikan antara panas dan
suhu, dimana kadar air yang digunakan
terbilang berlebih, yaitu sekitar (>65%)
dengan temperature dibawah suhu
gelatinisasi.
(Neelam et al., 2012)
Metodologi
Penelitian
Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Pengolahan Hasil
Pertanian, Laboratorium Biokimia dan Nutrisi, Jurusan
Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian,
dan Laboratorium Pilot Plan, Universitas Brawijaya,
Malang, Jawa Timur, pada bulan Juni 2014 sampai
Desember 2014.
Alat
Pengering Kabinet
Oven Listrik
Blender Kering
Ayakan 80 Mesh
Timbangan Analitik,
Baskom
Kompor Gas
Loyang, Slicer, Pisau
Spektrofotometer
Color Reader
Alumunium foil
Viskometer
Buah Sukun
Hcl 25%
NaOH 45%
Kertas Lakmus
Larutan Iod
Etanol PA 95%
Aquades
Asam Asetat
Alkohol
Reagent Nelsen
Arsenalmolibdat
Bahan Penelitian
Rancangan
Percobaan
\Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang melibatkan 2 faktor perlakuan dengan 3
ulangan. Yang pertama adalah perlakuan perbedaan suhu inkubasi Chip (27C, 40C),
dan yang kedua adalah perlakuan perbedaan lama waktu perendaman Chip (, 6 jam, 12
jam dan 18 jam).
Kombinasi Perlakuan :
Faktor 1 merupakan suhu perendaman yaitu:
T1 = 27C
T2 = 40C
Faktor 2 merupakan lama perendaman yaitu :
L1 =6 jam
L2 = 12 jam
L3 = 18 jam
Waktu
Perenda
man
Suhu Perendaman
T1
T2
L1
L1T1
L1T2
L2
L2T1
L2T2
L3
L3T1
L3T2
Pembersihan
Pengupasan Kulit
Pembersihan
Pengecilan Ukuran (slicer)
Perendaman Chip
Penirisan
Pengeringan kabinet suhu 55-60 C selama 7-8 jam
Penghancuran menggunakan blender
Pengayakan 80 mesh
Tepung sukun termodifikasi Annealing
Diagram Alir Proses Pembuatan Tepung Sukun Termodifikasi Annealing
(Modifikasi Wurzburg, 1985)
Analisa :
Rendemen
Kecerahan
Kadar Air
Kadar Pati
Kadar Amilosa
Swelling Power
Kelarutan
Viskositas (Panas,
Holding dan Dingin)
pH
Granula
Hasil dan
Pembahasan
Karakteristik Bahan
Parameter
Buah Sukun*
Baku
Buah Sukun**
75,36
69,3
19,02
19,41
2,12
2,20
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Kadar Air Tepung Sukun Termodifikasi
Annealing
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata nilai pH Tepung Sukun Termodifikasi Annealing
Suhu
(C)
27
40
Waktu
(Jam)
pH
Notasi
5,49
12
5,22
18
5,03
4,48
12
4,43
18
4,40
DMRT
5%
0,16
0,17
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Kadar Pati Tepung Sukun Termodifikasi
Annealing
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Kadar AmilosaTepung Sukun
Termodifikasi Annealing
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Nilai Swelling power Tepung Sukun
Termodifikasi Annealing
Kisaran rerata kadar swelling power antara 8,81 (g/g) 10,69 (g/g)
Hasil analisa ragam pada tingkat kepercayaan 5% menunjukan bahwa
menunjukan tidak adanya pengaruh yang nyata antar perlakuan yang terjadi,
baik itu faktor suhu maupun lama waktu perendaman
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Nilai KelarutanTepung Sukun
Termodifikasi Annealing
Kelarutan
(%)
20,74
21,20
23,99
Notasi
BNT%
a
ab
b
3,17
Kelarutan (g.g)
40,06
40C
28,55
Notasi
a
b
BNT%
3,17
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Nilai viskositas Panas Tepung Sukun
Termodifikasi Annealing
Tabel 4.5 Rerata Nilai Viskositas Panas Akibat Interaksi
Suhu Perendaman dan Lama Perendaman
Suhu
(C)
Waktu
(Jam)
6
Viskositas
(cPs)
19,00
Notasi
27
12
18
17,33
13,33
a
ab
40
6
12
12,67
16,67
bc
c
18
14,33
DMRT 5%
2,19 2,41
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Nilai viskositas Holding Tepung Sukun
Termodifikasi Annealing
Tabel 4.6 Rerata Nilai Viskositas Holding Tepung Sukun
Akibat Pengaruh Waktu Perendaman Chips Sukun
Waktu (Jam)
6
12
18
Viskositas Holding
(Cps)
11,67
16,00
14,33
Notasi
BNT%
a
ab
b
2,64
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Nilai viskositas Dingin Tepung Sukun
Termodifikasi Annealing
Tabel 4.7 Rerata Nilai Viskositas Dingin Tepung Sukun
Akibat Pengaruh Waktu Perendaman Chips Sukun
Suhu (C)
27
40
Viskositas Dingin
(Cps)
83,67
58,67
Notasi
a
b
BNT
%
12,58
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Nilai KecerahanTepung Sukun
Termodifikasi Annealing
Hasil dan
Pembahasan
Grafik Rerata Analisa Nilai Serat Kasar Tepung Sukun
Termodifikasi Annealing
12
18
8,06
8,15
b
c
40
6
12
8,65
9,56
d
e
18
9,73
0,10-0,11
Analisa
Mikroskopis
Hasil
dan
Pembahasan
Hasil analisa
mikroskop granula
pati sukun
termodifikasi
annealing dengan
perbesaran 400x,
pada suhu dan
lama perendaman
(a)27oC -6 jam
(b)27oC - 12 jam
(c)27oC 18 jam
(d)40oC - 6 jam
(e) 40oC - 12 jam
(f) 40oC - 18 jam
Hasil dan
Pembahasan
Perlakuan
Terbaik
Tabel 4.9
Perbandingan Hasil Perlakuan
Terbaik Dibandingkan Dengan Kontrol
Parameter
Perlakuan
Terbaik
Kadar Air
9,12
pH
4,43
Kadar Pati
55,10
Kadar Amilosa
29,19
Swelling Power
10,67
Kelarutan
20,90
Kecerahan (*L)
88,70
Viskositas Panas
14,67
Viskositas Holding
14,00
Viskositas Dingin
32,33
Serat Kasar
9,72
Kontrol
8,74
5,84
42,06
22,19
8,78
25,17
84,33
12,67
16,67
16,67
5,34
Uji T
tn
*
*
*
*
tn
*
tn
*
*
*
Kesimpulan
Hasil penelitian menunjukan perlakuan suhu dan lama
annealing terhadap chips sukun memberikan pengaruh
nyata namun tidak ada interaksi terhadap kenaikan nilai
kelarutan
Lama annealing berpengaruh nyata terhadap kenaikan
nilai viskositas holding
Suhu annealing berpengaruh nyata terhadap kenaikan
nilai viskositas dingin
Interaksi antara suhu dan lama perendaman berpengaruh
nyata terhadap terhadap karakteristik kimia dan fisik
tepung ubi jalar seperti viskositas panas, pH, dan serat
kasar
Saran
5.2 Saran
Perlu dilakukan analisa lebih lanjut terhadap sifat pati
dan viskositas pati menggunakan Rapid Visco
Analyser (RVA) dari tepung sukun termodifikasi
annealing.
Perlu dilakukan analisa lebih lanjut terhadap profil
amilograf dan gambar bentuk granula menggunakan
SEM dari tepung sukun termodifikasi annealing.
Dokumentasi
Dokumenta
si
a
m
i
r
Te ih
s
a
K