Anda di halaman 1dari 14

Identifikasi Bakteri dan Uji Kualitas

Daun Gaharu dan Kayu Manis


Terhadap Kualitas dan Umur Penyimpanan
Gula Aren Cair (Arenga longipes Mogea, Sp.Nov)
Dosen Pembimbing :
Dr. Ridwanti Batubara S.Hut., M.P
Harisyah Manurung S.Hut, M.Si

Mikhael Halomoan Silalahi


201201138

Program Studi Kehutanan


Fakultas Kehutanan
Universitas Sumatera Utara
2023
 LATAR BELAKANG
Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK) menjadi komponen penting yang sudah
lama dimanfaatkan oleh masyarakat di indonesia. Masyarakat khususnya petani,
mengandalkan hidupnya dengan mengambil dan mengelola hasil hutan bukan kayu
sebagai sumber perekonomian. Salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh
petani adalah aren. Tanaman aren merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki
nilai ekonomi tinggi.
Nira juga dapat diolah menjadi gula aren cair, saat pemanen agar kualitas
nira segar tidak berubah, petani biasanya menambahkan beberapa bahan pengawet,
baik bahan pengawet kimia, biologis, dan kombinasinya. Pengawet biologi yang
digunakan antara lain kulit manggis, sabuk kelapa dan kulit buah langsat.
Selama penyimpanan kadar gula nira aren semakin menurun karena
aktivitas mikroba merombak sukrosa, gula utama dalam nira menjadi asam-asam
organik. Oleh sebab itu perlu dilakukan pengujian penambahan ekstrak daun gaharu
dan serbuk kayu manis terhadap nira cair untuk memperlama umur penyimpaann gula
aren cair.
 TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk mengidentifikasi bakteri pada gula aren cair.
2. Mengukur pengaruh ekstrak daun gaharu (Aquilaria
Malaccensis) dan serbuk kayu Manis (Cinnamomum
Burmannii) terhadap kualitas dan umur penyimpanan
gula aren cair.

 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat penelitian ini adalah untuk memberi kajian
ilmiah tentang identifikasi bakteri dan penambahan
ekstrak daun gaharu (Aquilaria malaccensis) dan serbuk
kayu manis (Cinnamomum burmannii) terdapat kualitas
gula aren cair. Diharapkan penelitian ini dapat berguna
bagi masyarakat terutama yang bergerak di pengelolaan
gula aren cair di kemudian hari.
 METODE PENELITIAN
 Waktu dan Tempat
Lokasi pengambilan sampel air nira dan pemasakan gula ini dilaksanakan di Desa
Rumah Sumbul, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Agustus-September 2023.
Pengujian sampel kadar air, padatan tak larut air dan kadar abu dilakukan di
Laboratorium Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan USU, Pengujian Isolasi
karakterisasi dan identifikasi bakteri dan aktivitas antibakteri dilakukan di Laboratorium
Mikrobiologi Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam. Pengujian kadar gula di lakukan di
Balai Riset dan Standardisasi Industri Medan.

Gambar 1. Peta Lokasi Penelitian


 Alat dan Bahan
• Pengolahan Air Nira menjadi Gula Aren Cair :

Alat => Bahan =>

• Pada Pengujian di Laboratorium

Alat =>

Bahan =>
 Prosedur Penelitian
A. Metode Pengumpulan Data

Nira dimasak Sampel diangkat


dari api
Dilakukan Uji
Laboratorium terhadap
Dimasak beberapa parmeter uji
Sampel (pemanasan)
didinginkan sampai
mengeluarkan
buih

Gambar 2. Bagan Alir Pembuatan Gula Aren Cair


1. Prosedur Pengujian Untuk Parameter yang Diuji
 Isolasi Karakterisasi dan Identifikasi Bakteri
 Penyiapan Media
 Isolasi Mikroorganisme
 Teknik Biakan Murni
 Pewarnaan dan Pengamatan Bakteri
 Uji Biokimia Metabolisme Bakteri
1. Hidrolisa Pati 4. Uji TSIA
2. Hidrolisa Gelatin 5. Uji Motilias
3. Uji Sitrat 6. Uji Katalase
2. Penetapan Kadar Air (SNI 01-2891-1992)
Prosedur penentuan kadar air dengan cara menimbang sebanyak 1g – 2g (W).
Sampel gula aren cair dalam botol yang sudah ditimbang dan diketahui beratnya,
setelah itu dimasukan kedalam oven pada suhu 105 ˚C selama 3 jam.Perhitungan
kadar air gula aren cair menggunakan persamaan :
Kadar air =
Keterangan :
W : bobot sampel sebelum dikeringkan (g)
W1 : bobot sampel setelah dikeringkan (g)

3. Penerapan Kadar Abu (SNI 01-2891-1992)


Prosedur penentuan kadar abudengan cara menimbang sampel gula aren cair dengan
bobot 2 – 3g (W) kedalam cawan porselen yang telah ditimbang bobotnya. Sampel gula
aren cair dalam cawan porselen yang sudah diketahui beratnya kemudian dimasukan
kedalam tanur listrik suhu 550 ˚C selama 3 jam. Perhitungan kadar abu gula aren cair
menggunakan persamaaan:

Kadar abu =

Keterangan :
W : Bobot contoh sebelum di abukan
W1 : Bobot contoh dan cawan setelah di abukan
W2 : Bobot cawan kosong
4. Penetapan Bahan Yang Tidak Larut Dalam Air (SNI 01-2891-1992)
Prosedur penentuan padatan tak larut air dengan cara menimbang sampel gula aren
cair dengan bobot 20g, setelah itu dimasukan kedalam gelas piala sebanyak 400 ml
setelah itu campurkan dengan air panas sebanyak 200 ml dan aduk hingga larut.
Setelah itu Saring hingga semua sampel gula aren cair selesai. Setekah itu kertas
saring dimasukan kedalam oven pada suhu 105 ˚C selama 2 jam, dinginkan dan
timbang hingga didapatkan bobot tetap. Perhitungan kadar abu gula aren cair
menggunakan persamaaan:

Bagian yang tidak larut dalam air =

Keterangan :
W : bobot sampel
W1 : bobot sampel timbang + kertas saring berisi bagian yang tidak larut air
W2 : bobot botol timbang + kertas saring kosong
5. Penetapan Kadar Sukrosa (SNI 01-2891-1992)
Jumlah gula pereduksi di tentukan dengan cara seperti pada penetapan kadar gula
pereduksi. Hasil kali faktor kimia, dengan selisih kadar gula sesudah dan sebelum
inversi menunjukan kadar sakarosa. Perhitungan kadar sukrosa gula aren cair
menggunakan persamaaan:
% gula sesudah inversi =

Keterangan :
V2 : glukosa yang dihasilkan dari daftar
Fp : faktor pengenceran
W : bobot sampel
% gula total : 0,95% x % gula sesudah inversi (sebagai sukrosa)
% gula total : 0,95% x gula (sesudah dan sebelum inversi)
6. Penetapan Kadar Gula Pereduksi (SNI 01-2891-1992)
Jumlah larutan gula yang mereduksi larutan luff ditentukan dengan cara titrasi
dengan larutan natrium tio sulfat. Perhitungan kadar abu gula aren cair
menggunakan persamaaan:
% gula sebelum inversi =

Keterangan :
W1 : glukosa
Fp : faktor pengenceran
W : bobot contoh
7. Uji Aktivitas Antibakteri
Tabel 1. Kategori Daya Hambat Bakteri Menurut (Susanto et al., 2012)
Daya hambat bakteri Kategori
> 21 mm Sangat kuat
11-20 mm Kuat
6-10 mm Sedang
< 5 mm Lemah

B. Metode Analisis Data


Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan
Acak Lengkap (RAL) non Faktorial dengan 6 Taraf perlakuan. Faktor perlakuan
yaitu penambahan ekstrak daun gaharu dan serbuk kayu manis (T) terdiri dari 6
taraf.
Tabel 2. Analisis Data Perlakuan dan Ulangan
Perlakuan Ulangan (U) Jumlah Rata-rata
(P) 1 2 3 Perlakuan Perlakuan
1
2
3
Total
Grand total (G)
Rata-rata total
Analisis data dilakukan menggunakan software R Studio versi R 4.2.1 dengan uji
statistik Analysis of varience (ANOVA) Satu Arah yang bertujuan untuk melihat
perbedaan perlakuan. Jika didapatkan hasil yang signifikan atau berbeda nyata maka
dilanjutkan dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range Test (DMRT).

Tabel 3. Analisis Sidik Ragam (ANOVA)


F Tabel
Sumber Derajat Jumlah Kuadrat F hitung
Keragaman (SK) Bebas Kuadrat Tengah 5% 1
(DB) (JK) (KT) %
Perlakuan (P)
Galat (g)
Total (T)
THANK YOU!
Any question?

Anda mungkin juga menyukai