A. PENDAHULUAN Kedelai merupakan sumber protein yang berperan penting bagi kesehatan tubuh. Kedelai mengandung protein sekitar 35% (Rohmah et al., 2016). Kedelai dapat diolah menjadi beberapa produk pangan seperti tahu dan susu kedelai. Tahu telah banyak dikenal oleh masyarakat Indonesia sebagai produk pangan dengan nilai gizi tinggi dan memiliki harga yang relatif murah. Susu kedelai mengandung kadar lemak yang rendah sehingga aman dikonsumsi bagi orang yang sedang melakukan diet. Selain itu, susu kedelai juga dapat menjadi alternatif bagi penderita laktose intoleran. B. TUJUAN PRAKTIKUM 1. Untuk mengetahui proses pembuatan tahu dan susu kedelai. 2. Untuk mengetahui fungsi bahan yang digunakan. 3. Untuk mengetahui perlakuan terbaik pada pembuatan tahu dan susu kedelai. C. ALAT DAN BAHAN Alat-alat yang digunakan dalam praktikum Pembuatan Tahu dan Susu Kedelai yaitu baskom, blender, gelas plastik, kompor, panci, saringan dan sendok kayu. Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum Pembuatan Tahu dan Susu Kedelai yaitu air, gula pasir, kacang kedelai, lemon, cuka dan vanili. D. PROSEDUR PRAKTIKUM 1. Pembuatan Tahu Pembuatan tahu dilakukan dengan cara kacang kedelai dicuci dan direndam selama 4 jam. Setelah itu kacang kedelai digiling menggunakan air 3,5 L. Kemudian dilakukan pemasakan pada suhu 100 ℃ selama 15 menit. Selanjutnya dilakukan penyaringan menggunakan kain saring. Lalu filtrat kedelai digumpalkan menggunakan perasan lemon atau cuka. Setelah itu whey dimasukkan kedalam kain dan dipress. Kemudian tahu dipotong dan dilakukan pengujian. Formulasi : A1: 500g Kacang Kedelai + 3 ml perasan lemon A2: 500g Kacang Kedelai + 2 ml perasan lemon A3: 500g Kacang Kedelai + 1 ml perasan lemon A4: 500g Kacang Kedelai + 3 ml cuka A5: 500g Kacang Kedelai + 2 ml cuka A6: 500g Kacang Kedelai + 1 ml cuka 2. Pembuatan Susu Kedelai Pertama-tama, disiapkan alat dan bahan. Kacang kedelai sebanyak 500 g disortir lalu dicuci bersih menggunakan air mengalir. Setelah itu kacang kedelai direndam selama kurang lebih 12 jam agar lunak dan kulit arinya mengelupas. Tiriskan kacang kedelai lalu rebus selama 15 menit. Selanjutnya kacang kedelai diblender dan ditambahkan air sesuai perlakuan. Selanjutnya bubur kedelai disaring lalu dimasak. Kemudian ditambahkan gula pasir sebanyak 500 g dan diaduk hingga mendidih. Adapun perlakuan yang digunakan yaitu : Kedelai : Air (kg/L) A1 = 1 : 2 A2 = 1 : 3 A3 = 1 : 4 A4 = 1 : 5 A5 = 1 : 6 A6 = 1 : 7 3. Pengujian Organoleptik Pertama-tama disiapkan sampel dan diletakkan dalam wadah. Kemudian diberi kode setiap wadah. Panelis kemudian mengamati warna, aroma, rasa dan tekstur dari sampel. Hasil pengamatan kemudian dituliskan pada lembar kuesioner. 4. Pengujian Protein Uji kadar protein dilakukan dengan menggunakan metode Lowry. Seluruh alat dan bahan disiapkan, selanjutnya dilakukan pembuatan larutan induk dan larutan standar. Setelah itu, sebanyak akuades sebanyak 4 mL ditambahkan ke dalam tabung reaksi berisi sampel. Selanjutnya dihomogenkan dengan menggunakan vortex. Kemudian bagian atas tabung reaksi ditutup menggunakan aluminium foil, lalu disentrifugasi selama 5 menit menggunakan kecepatan 3000 rpm. Setelah itu, sampel sebanyak 1 mL diencerkan dengan 4 mL akuades, dan sampel sebanyak 0,5 mL dicampurkan dengan 1,5 akuades dan pereaksi C sebanyak 2,75 ml, kemudian dihomogenkan dengan menggunakan vortex. Selanjutnya diinkubasi selama 10 menit dan ditambahkan reagen folin sebanyak 0,25 mL, lalu dihomogenkan menggunakan vortex. Setelah itu, diinkubasi kembali selama 30 menit, dan dimasukkan ke dalam spektrofotometer. Langkah terakhir, data yang diperoleh dari alat spektrofotometer dibaca dan dicatat. E. HASIL Tabel 01. Hasil Pengujian Protein Perlakuan Kadar Protein (%)
Sumber: Data Primer Praktikum Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Nabati, 2024.
Tabel 02. Hasil Pengujian Organoleptik
Organoleptik Perlakuan Warna Rasa Tekstur Aroma
Sumber: Data Primer Praktikum Aplikasi Teknologi Pengolahan Hasil Nabati, 2024.