Anda di halaman 1dari 3

Analisis Kadar Air Dan Kadar Abu Bahan Pangan Akan Dilakukan Dengan Metode Gravimetri

AOAC

PENDAHULUAN
Analisis kadar air dan kadar abu bahan pangan. Analisis gravimetri adalah prosesisolasi
dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Bagian terbesar
dari penentuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni
stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti,sehingga
dapat diketahui massa tetapnya. Metode kering biasa digunakan untuk menentukan total mineral
(sebagai abu) pada bahan yang larut/tak larut pada air, abu yang tidak larut pada asam; penentuan
kandungan logam. Sedangkan metode basah bisa dilakukan pada suhu yang relatif rendah dan
larutan dapat dijaga stabil,alatnya sederhana dan oksidasinya cepat. Kelemahannya pelarutnya
sangat korosif, sulit digunakan untuk analisis rutin yang sampelnya banyak, membutuhkan
operator yg ahli.
Alat dan Bahan
 Yang digunakan dalam praktikum analisis kadar air metode gravimetri adalah timbangan
analitik, sudip, oven, desikator, gegep besi, dan cawan aluminium. Bahan yang digunakan adalah
tepung sagu. Sedangkan alat-alat yang digunakan pada praktikum analisi kadar abu metode
gravimetri yaitu timbangan analitik, sudip, tungku pemanas, desikator, tanur dan gegep besi.

Analisis kadar air metode gravimetri


Sampel yang digunakan adalah tepung sagu. Pertama, cawan aluminium kosong
dipanaskan dalam oven 130°C selama 15 menit lalu didinginkan di dalam desikator. Setelah itu,
cawan ditimbang dan dimasukkan sampel sebanyak 2 gram lalu ditimbang kembali cawan
dengan sampelnya. Setelah ditimbang, dipanaskan dalam oven selama
satu jam lalu didinginkan dalam desikator. Terakhir, cawan dan isinya ditimbang berat akhirnya.

Analisis kadar abu metode gravimetri


Cawan porselin kosong dipanaskan dalam tanur suhu 550°C selama 15 menit, setelah itu
didinginkan dalam desikator. Selanjutnya cawan ditimbang, kemudian dimasukkan sampel
tepung sagu sebanyak 3gram dan ditimbang beserta cawannya. Sampel diarangkan sampai tidak
berasap,kemudian dimasukkan ke dalam tanur yang suhunya 550°C selama 2-3 jam. Sampel
dikeluarkan lalu didinginkan dalam desikator. Terakhir, berat akhir cawan dan isinya ditimbang.

HASIL
Sampel yang digunakan
dalam penetapan kadar air dan kadar abu adalah berbagai macam tepung yaitu tepung terigu,tepu
ng sagu, tepung talas, dan tepung beras yang dianalisa dengan metode Gravimetri AOAC official
method 925.10 untuk kadar air dan AOAC official method 923.03 untuk kadar abu. Tepung
terigu adalah tepung yang dibuat dari biji gandum. Tepung terigu
mengandung banyak zat pati, yaitu karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air. Tepung
terigu mengandung protein dalam bentuk gluten,yang berperan dalam menentukan kekenyalan
makanan yang terbuat dari bahan terigu
.Tepung sagu adalah tepung yang berasal dariteras batang pohon sagu (Metroxylon sp). Tepung
sagu biasa digunakan sebagai salah satu bahan baku kue atau penganan lainnya. Tepung sagu
kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. Tepung talas dapat digunakan
sebagai bahan industri makanan seperti biskuit ataupun makanan sapihan. Tepung talas memiliki
ukuran granula yang kecil, yaitu sekitar 70-80%. Tepung beras merupakan produk pengolahan
beras yang paling mudah. Tepung beras mengandung banyak zat gizi makro maupun mikro.
Berikut adalah hasil pengamatan analisis kadar air pada beberapa jenis tepung.

Tabel 1
 Hasil pengamatan analisis kadar air No Sampel Kadar air (%bb)1
Tepung sagu 13.432 Tepung terigu 12.543 Tepung beras 11.654
Tepung sagu 13.145 Tepung terigu 12.626 Tepung talas 8.70
Perhitungan kadar air (%):=
(x−y)x 100%(x−a)
 =
(7.6800−7.4171)x 100%(7.6800−5.6805)
 = 13.14 %
Keterangan:a = berat cawan kosong (g)x = berat cawan dan sampel awal (g)y = berat cawan dan
sampel akhir (g)
Analisis selanjutnya dilakukan untukmengetahui kadar abu pada tepung sagu.Tepung sagu yang
digunakan untuk analisiskadar abu metode gravimetri ini sebesar 3gram. Berikut adalah hasil
pengamatan analisiskadar abu pada tepung sagu.
Tabel 2
 Hasil pengukuran kadar abu No Sampel Kadar abu (%bb)1Tepung sagu 0.092Tepung terigu -
784.763Tepung beras 0.134Tepung sagu 0.105Tepung terigu 59.756Tepung talas 1.24
Perhitungan kadar abu (%):=(c−a)x 100%(b−a)
 =(24.6108−24.6069)x 100%(28.6036−24.6069)
 = 0.0975 % = 0.10 %
Keterangan:a = berat cawan kosong (g) b = berat cawan dan sampel awal (g)c = berat cawan dan
sampel akhir (g)

KESIMPULAN
Penetapan kadar air dan kadar abudengan metode gravimetri membutuhkan waktu yang
cukup lama namun sederhana. Data analisis kandungan air dan abu didapatkan sampel tepung
sagu memiliki persentase kadar air tertinggi yang menunjukkan bahwa kandungan air tepung
sagu paling banyak dibandingkan ketiga sampel lain, sedangkan sampel tepung terigu
mempunyai persentase kadar abu paling tinggi yang menunjukkan bahwa kandungan bahan
anorganik pada tepung terigu paling banyak dibandingkan ketiga sampel lainnya. Saran yang
diberikan untuk praktikumini adalah sebaiknya dalam
melaksanakan praktikum praktikan mengikuti prosedur secara teliti agar diperoleh hasil yang
tidak jauh berbeda dari literatur.
 

Anda mungkin juga menyukai