Anda di halaman 1dari 43

Pengaruh Suhu Ekstraksi dan pH PerendamanTerhadap Yield yang Dihasilkan pada Proses Pembuatan Gelatin dari Limbah Kulit

Sapi Split

Oleh: Ach Farid Wadjdi Anggoro Eko Arifianto

2308100099 2308100110

Dosen Pembimbing: Ir. Nuniek Hendrianie, M.T.

LATAR BELAKANG

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala sedang

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala Rumahan

LATAR BELAKANG
Jumlah Limbah Kulit Sapi Split Tiap Perusahaan
Jenis Perusahaan

Tahun
2002 (ton) 5,29 2004 (ton) 6,325 2006 (ton) 7,705 2008 (ton) 8,05

Menengah Besar Rumahan

15,64

23

27,6

46

Bambang Kusmartono, 2008


3

LATAR BELAKANG

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala sedang

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala Rumahan

LATAR BELAKANG

SOLUSI

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala sedang

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala Rumahan

Sebagai bahan baku Krupuk rambak - Peminat sedikit - Harga murah

LATAR BELAKANG

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala sedang

Limbah Kulit sapi split Pabrik Skala Rumahan

SOLUSI
Gelatin Halal

LATAR BELAKANG

pH perendaman

Gelatin Halal

Suhu Ekstraksi

TUJUAN

1. Mempelajari salah satu alternatif pemanfaatan limbah kulit sapi split sebagai bahan baku pembuatan gelatin halal.

2. Mengetahui yield yang dihasilkan dari pengaruh pH perendaman dan suhu pada proses ekstraksi.

Batasan Penelitian

1. Bahan baku yang digunakan dalam

pembuatan gelatin adalah limbah kulit sapi split

2. Produksi gelatin pada penelitian ini dilakukan dengan proses batch.

KEGUNAAN

Memberikan bahan baku gelatin..

alternatif pembuatan

YIELD

Mengetahui yield yang dihasilkan terhadap pengaruh pH perendaman dan suhu pada proses ekstraksi.
7

TINJAUAN PUSTAKA

Tinjauan Pustaka KULIT SPLIT


Kulit sisa yang tidak terpakai dalam proses penyamakan kulit.
Winter 1984

Tinjauan Pustaka KOLAGEN

Kolagen : SEJENIS PROTEIN yang merupakan komponen struktural utama pada serat-serat jaringan pengikat

Komposisi Kolagen Kulit split pada sapi dewasa

10%
Glicksman, 1997

Tinjauan Pustaka GELATIN

Polipeptida turunan kolagen, dimana merupakan protein struktur yang ditemukan pada kulit dan tulang hewan.
Standart Mutu Gelatin
Karakteristik Kadar air Kekuatan gel Viskositas British Standart 757b 16% 300-500 gram bloom 1,5-7 cP

10

Tinjauan Pustaka Terbentuknya gelatin

Ts : Suhu Pengerutan kolagen

C1 : Konsentrasi rendah C2 : Konsentrasi tinggi

T1 : pendinginan lambat T2 : pendinginan cepat

11

Tinjauan Pustaka Reaksi Kimia Pembentukan Gelatin

102 149 31 38 + 2 102 151 31 39


KOLAGEN AIR GELATIN

12

Tinjauan Pustaka Proses Pembuatan Gelatin


Kelebihan KEKURANGAN

Asam
Yield lebih besar Reaksi berlangsung cepat Kekuatan Gel gelatin tinggi

Basa
Biaya operasi lebih murah

Asam
Biaya operasi mahal karena menggunakan asam

Basa
Yield lebih rendah

Kekuatan gel gelatin rendah

Dipilih Proses Asam 13

Tinjauan Pustaka Penelitian Terdahulu


No Nama Peneliti
1. Andik W. Santoso

Jurnal/judul Skripsi
Skripsi2001IPB/Pengaruh perbedaan konsentrasi HCl dan Lama Perendaman Terhadap Kualitas Gelatin yang Dihasilkan dari Limbah Kulit Belahan (Split Leather Waste)

Hasil Penelitian
Kombinasi perlakuan terbaik adalah konsentrasi larutan HCl 3% selama 24 jam, yield rata-rata 9,6%, dengan kadar air 7,3%.

Jurnal Teknologi/2009/ 2. Sri Hastutiningrum Institut Sains & Teknologi AKPRIND Yogyakarta/Pemanfaatan Limbah Kulit Split Industri Penyamakan Kulit Untuk Glue Dengan Hidrolisis Kolagen

Semakin lama waktu reaksi maka rendemen yang dihasilkan akan semakin besar dan setelah mencapai waktu optimum (2 jam), rendemen akan menurun

14

METODOLOGI

Kondisi Operasi dan Variabel Penelitian


Kulit sapi split yang dipakai

1. KONDISI

10 kg

Jumlah air yang dipakai


20 liter

15

Kondisi Operasi dan Variabel Penelitian


Suhu yang digunakan pada proses ekstraksi gelatin dari kulit sapi split : 50, 60, 70, 80oC.

Variabel

pH yang digunakan pada proses Perendaman kulit sapi split : pH 2, 3, dan 4.

kecepatan putaran agitator:

50 rpm

Kondisi Operasi

Ukuran kulit sapi masuk ekstraktor 0,05 cm


Waktu perendaman bahan sebelum ekstraktor 3 hari

16

Tahapan Proses Pembuatan Gelatin

Pencucian kulit split yang sudah sesuai ukuran

Perendaman kulit split sesuai variabel pH selama 3 hari

Pencucian kembali kulit split

Ekstraksi dengan suhu sesuai variabel selama 24 jam

filtrasi

Ditumbuk sampai jadi bubuk gelatin

Pendinginan Evaporasi/pemekatan sampai 10% air

17

Gambar Alat

Keterangan:

1. Agitator 2
3 4 5 2. Thermocouple 3. Thermo control 4. Tanki ekstraktor 5. Pemanas evaporator

18

HASIL PENELITIAN

Besaran yang dianalisa


Yield (%) Kadar Air (%) Viskositas (cP) Kekuatan Gel (gram Bloom)

19

Yield Yang dihasilkan

10 9 8 7 pH 2 pH 3 pH 4

Yield (%)

6 5 4 3 2 1 0 40 50 60 70 80 90 100

Suhu 0C

20

Kadar air Produk


15

10

Kadar air (%)

Kadar air pH 2 Kadar Air pH 3 Kadar Air pH 4 5

0 0 40

Suhu 0C

80

120

21

Viskositas Produk

8 7 6

Viscositas (cP)

5 pH 2 4 3 2 1 0 40 50 60 70 80 0C 90 100 pH 3 pH 4

Suhu

22

Kekuatan Gel Produk


500

Kekuatan Gel (gram bloom)

400

300

pH 2 pH 3

200

pH 4

100

0 40 50 60 70 80 90 100

Suhu 0C

23

Kekuatan Gel Produk


350

300

Kekuatan gel (gramBloom)

250

200

150

suhu 70

100

50

0 0 1 2 3 4 5 6 7 8

Viskositas (cP)

24

KESIMPULAN dan SARAN

Kesimpulan
1. limbah kulit sapi split bisa digunakan sebagai bahan baku pembuatan gelatin halal 2. Kombinasi perlakuan variabel terbaik adalah dengan pH perendaman 2 dan suhu ekstraksi 700C. Kombinasi tersebut menghasilkan yield 9,4%, kadar air 8,1%, viskositas 6,9cP, dan kekuatan gel 320 gram bloom

25

Saran
1. Perlu diupayakan alternatif penggunaan bahan pemutih gelatin agar dihasilkan gelatin dengan warna yang lebih baik dan menarik
2. diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai

parameter-parameter seperti kadar abu, dan warna sehingga dihasilkan gelatin dengan kualitas yang sesuai dengan standart gelatin dunia

25

Back up slide

Gelatine struture

Glisin

Prolin

Glisin X

Hidroksi Prolin

Standard Mutu Gelatin


Sifat Kekuatan gel (bloom) Viskositas (cP) Kadar Air 50-300 1,50-7,50 Maksimum 16% Tipe A 50-300 2,00-7,50 Maksimum 16% Tipe B

Sumber: DSN 1995 : Gelatin : SNI 01-3735-1995

Standard mutu gelatin

Karakteristik Mutu Warna Bau, rasa Kadar air Kadar abu Logam berat Arsen Tembaga Seng Tidak berwarna

Syarat Normal (dapat diterima konsumen) Maksimum 16 % Maksimum 3,25 % Maksimum 50 mg/kg Maksimum 2 mg/kg Maksimum 30 mg/kg Maksimum 100 mg/kg

Sulfit

Maksimum 1000 mg/kg

Faktor- Faktor yang Berpengaruh pada Pembuatan gelatin


Konsentrasi Berat molekul Suhu pH Penambahan senyawa (pada seleksi proses penggunaan asam atau basa)

Data ekspor Impor Gelatin

Tahun

Ekspor (kg)

Impor (kg)

2003
2004 2005 2006 2007 2008

128.236
34.899 36.407 13.833 14.037 8.396

3.131.607
2.630.692 2.707.540 2.847.317 2.747.734 3.764.856

Proyeksi Pertumbuhan Ekspor Gelatin


Tahun Ekspor (kg) Pertumbuhan (%)

2003
2004 2005 2006 2007

128.236
34.899 36.407 13.833 14.037 -267,45 4,14 -163,19 1,45

2008
Pertumbuhan rata-rata (%)

8.396

-67,19
-98,45

DAFTAR PUSTAKA

Akademi Teknologi Kulit. 1984. Teknologi Penyamakan Kulit. Akademi Teknologi Kulit, Yogyakarta. Anonim. 1978. Mutu dan Cara Uji Gelatin. Departemen Perindustrian, Jakarta. Belitz, H. D., and W. Grosch. 1999. Food Chemistry. 2ndEdit. Springer, Germany. Bennion, M. 1980. The Science of Food. John Wiley and Sons. New York. BPS. 2008. Statistik Industri-Industri Besar dan Menengah. Jakarta. BPS. 2008. Statistik Perdagangan Ekspor Impor Indonesia. Jakarta Carley, H. 1982. Food Science. 2nd ed. John Wiley and Sons Inc., New York. Djojowidagdo, S. 1981. Kajian Kulit dan Pemanfaatannya. Presentasi Pada Seminar Pertemuan Ilmiah Ruminansia di BPT Ciawi, Bogor. Fardiaz, D. 1989. Buku dan Monograf Hidrokoloid. Laboratorium Kimia dan Biokimia Pangan. Pusat Antar Universitas IPB. Bogor. Gates, J. C. 1981. Basic Food. Holt, Rinehart and Winston. California. Glicksman, M. 1969. Gum Technology in Food Industry. Academic Press. New York. Hinterwaldner, R. 1977. The Science and Technology of Gelatin. Academic Press, New York. Jones, N. R. 1977. Uses of Gelatin in Edible Products. Di Dalam Ward, A. G. and A. Courts (Eds). The Science and Technology of Gelatin. Academic Press. New York. Lehninger, A. L. 1993. Dasar-Dasar Biokimia Jilid I. Terjemahan M. Thenawijaya. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Poppe, J. 1992. Thickening and Gelling Agent For Food. Academic Press. New York. Purnomo, E. 1985. Pengetahuan Dasar Teknologi Penyamakan Kulit. Akademi Penyamakan Kulit. Departemen Perindustrian Republik Indonesia. Yogyakarta. Sasmito, Diyono Hening. 2009. Profil Spesifikasi Kulit Tersamak Indonesia. Jakarta. Schrieber, Reinhard and Herbert Gareis. 2007. Gelatin Handbook. WILEY-VCH Verlag GmbH & Co. KGaA, Weinheim. Sharphouse, J. H. 1978. Leather Technicians Handbook. Leather Producers Association. London. The United Stated Patent 5210182. 2005. Extraction Process For Gelatin. www.google.com [ 11 Mei 1993]. Ward, A. G. and A, Courts. 1977. The Science and Technology of Gelatin. Academic Press. New York. Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka utama. Jakarta. Wong, D. W. S. 1989. Mechanism and Theory in Food Chemistry. An AVI Book. Van Nostrand Reinhold, New York. Zhang, Zhongkai. Physicochemical Properties Of Collagen, Gelatin And Collagen Hydrolysate Derived From Bovine Limed Split Wastes. The Key Laboratory of Leather Chemistry and Engineering of Ministry of Education, Sichuan University, Chengdu, P. R. China, 610065.

Anda mungkin juga menyukai