TEKNOLOGI PANGAN 2
Pengaruh Jenis Perlakuan terhadap Kualitas Organoleptik Pasta Kacang Mede
KELOMPOK 5A :
Khadeejah Aswi Akbar
13050394007
13050394019
Amalia Detya W
13050394031
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allh SWT.bahwa penyusun telah
menyelesaikan tugas mata kuliah Teknologi Makanan 2 yaitu Laporan Praktikum Pengaruh
Jenis Perlakuan terhadap Kualitas Organoleptik Pasta Kacang Mede.
Dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang penyusun hadapi. Namun
penyusun menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain berkat bantuan,
dorongan dan bimbingan orang tua dan teman - teman , sehingga kendala-kendala yang
penulis hadapi teratasi. Oleh karena itu penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1
Ir. Asrul Bahar, M.Pd. selaku dosen pembimbing Mata Kuliah Teknologi
Makanan 1 yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga
penyusun termotivasi dan menyelesaikan tugas ini
Orang tua yang telah turut membantu, membimbing, dan mengatasi berbagai
kesulitan sehingga tugas ini selesai.
Semoga tugas ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak
yang membutuhkan, khususnya bagi penyusun sehingga tujuan yang diharapkan dapat
tercapai, Aamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Teori Kacang Mede
Jambu Monyet (ANACARDIUM OCCIDENTALE) termasuk tumbuhan yang
berkeping biji dua atau juga disebut tumbuhan berbiji belah. Nama yang tepat untuk
mengklasifikasikan tumbuhan ini adalah tumbuhan yang berdaun lembaga dua atau
disebut juga dikotil. Jambu monyet mempunyai batang pohon yang tidak rata dan
berwarna coklat tua.
Daunnya bertangkai pendek dan berbentuk lonjong (bulat telur) dengan tepian
berlekuk-lekuk, dan guratan rangka daunnya terlihat jelas. Bunganya berwarna putih.
Bagian buahnya yang membesar, berdaging lunak, berair,dan berwarna kuning kemerahmerahan adalah buah semu.
Bagian itu bukan buah sebenarnya, tetapi merupakan tangkai buah yang membesar.
Buah jambu monyet yang sebenarnya biasa disebut mete (mente), yaitu buah batu yang
berbentuk ginjal dengan kulit keras dan bijinya yang berkeping dua tersebut oleh kulit
yang mengandung getah.
Dalam tatanama atau sistematika (taksonomi) tanaman, jambu mete di
klasifikasikan sebagai berikut :
Divisi
Subdivisi
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Spesies
: Spermatophyta
: Angiospermae
: Dicotyledonae
: Sapindales
: Anacardiaceae
: Anacardium
: Annacardium occodentale L
Kebanyakan hasil jadi produk mete yang kita kenal secara umum adalah kacang atau
bijinya, namun sesungguhnya buah jambunya juga memiliki banyak manfaat, jambu dari
mete dapat diolah menjadi berbagai macam jenis produk pangan. Jambu mete merupakan
tanaman buah berupa pohon yang berasal dari Brasil Tenggara. Tanaman ini dibawa oleh
pelaut Portugis ke India 425 tahun yang lalu, kemudian menyebar ke daerah tropis dan
subtropis lainnya seperti Bahana, Senegal, Kenya, Madagaskar, Mozambik, Srilangka,
Thailand, Malaysia, Filipina, dan Indonesia. Di antara sekian banyak negara produsen, Brasil,
Kenya, dan India merupakan negara pemasok utama jambu mete dunia.
Jambu mete mempunyai puluhan varietas, di antaranya ada yang berkulit putih,
merah, merah muda, kuning, hijau kekuningan dan hijau. Tanaman jambu mete merupakan
komoditi ekspor yang banyak manfaatnya, mulai dari akar, batang, daun, dan buahnya. Selain
itu juga biji mete (kacang mete) dapat digoreng untuk makanan bergizi tinggi. Adapun
manfaat yang dihasilkan oleh jambu mete ini dapat ditunjukkan dari pohon industri jambu
mete di bawah ini:
Buah mete semu dapat diolah menjadi beberapa bentuk olahan seperti sari buah mete,
anggur mete, manisan kering, selai mete, buah kalengan, dan jem jambu mete. Kulit kayu
jambu mete mengandung cairan berwarna coklat. Apabila terkena udara, cairan tersebut
berubah menjadi hitam. Cairan ini dapat digunakan untuk bahan tinta, bahan pencelup, atau
bahan pewarna. Selain itu, kulit batang pohon jambu mete juga berkhasiat sebagai obat
kumur atau obat sariawan. Batang pohon mete menghasilkan gum atau blendok untuk bahan
perekat buku. Selain daya rekatnya baik, gum juga berfungsi sebagai anti gengat yang sering
menggerogoti buku. Akar jambu mete berkhasiat sebagai pencuci perut. Daun Jambu mete
yang masih muda dimanfaatkan sebagai lalap, terutama di daerah Jawa Barat. Daun yang tua
dapat digunakan untuk obat luka bakar.
Pengelolaan tanaman jambu mete ini sebaiknya dilakukan secara intensif sesuai kultur
teknis yang dianjurkan. Pendapat mengatakan bahwa tanaman jambu mete dapat tumbuh dan
menghasilkan buah mete dimana saja, dan pernyataan tersebut perlu diubah, karena tanaman
ini menuntut persyaratan lingkungan tumbuh tertentu untuk dapat menghasilkan sesuai
dengan potensinya.
Tanaman jambu mete dapat tumbuh di dataran rendah dan di dataran tinggi, yaitu
pada ketinggian 1 1.200 m dpl. Hal ini mengisyaratkan bahwa jambu mete dapat
beradaptasi pada kondisi tanah dan iklim yang beragam sifatnya. Tanaman ini akan tumbuh
kerdil dan merana jika ditanam ditanah lempung yang lengket dan dangkal.