Anda di halaman 1dari 29

INOVASI PRODUK PANGAN BERBASIS SAYURAN

MAKALAH

Disusun untuk memenuhi nilai tugas pada mata kuliah Pengembangan Produk Baru

Disusun oleh:

Laurencia Steffi 240210150009


Marcelia Bella Santoso 240210150018
Gradelia Gusti Rahayu 240210150027
Nurul Annisa 240210150028
Irene Eunike Christabel 240210150041
Praboyo Ardin Islamawan 240210150044

UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
DEPARTEMEN TEKNOLOGI INDUSTRI PANGAN
SUMEDANG
2018
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Inovasi
Produk Pangan Berbasis Sayuran” sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengembangan
Produk Baru di Program Studi Teknologi Pangan, Departemen Teknologi Industri
Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran. Atas semua
perhatian dari segala pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun tugas ini,
penulis ucapkan terima kasih yang tak terhingga. Kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan untuk kemajuan penulis dimasa yang akan datang. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian khususnya dalam bidang teknologi
pangan.

Jatinangor, Oktober 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ i

DAFTAR ISI...................................................................................................................... ii

I. PENDAHULUAN ..................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................. 1

1.3 Rumusan Makalah .............................................................................................. 2

II. PEMBAHASAN ........................................................................................................ 3

2.1 Nugget Sayur ...................................................................................................... 3

2.2 Yoghurt Jagung Manis ........................................................................................ 5

2.3 Es Cream Sayur................................................................................................... 7

2.4 Mie Sayur .......................................................................................................... 10

2.5 MP-ASI Sayuran ............................................................................................... 12

2.6 Bolu Bayem ...................................................................................................... 14

2.7 Sup Krim Jagung............................................................................................... 15

2.8 Susu Jagung ...................................................................................................... 17

2.9 Saus Tomat Slice............................................................................................... 19

III. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................................... 22

3.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 22

3.2 Saran ................................................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 24

ii
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indonesia terkenal sebagai negara agraris yang sebagian besar penduduknya
bermata pencarian sebagai petani. Sektor pertanian di Indonesia sampai saat ini
memegang peranan penting terhadap sektor lainnya utamanya industri. Misalnya saat ini
perdagangan sayuran di dalam negeri cukup besar potensinya. Optimalisasi fungsi pasar
induk sayuran dan pusat distribusi regional di sejumlah daerah berpotensi untuk
menumbuhkan sentra-sentra industri kecil untuk menunjang kehidupan masyarakat.
Keadaan alam yang subur, tersedianya sumber daya manusia yang memadai, banyaknya
produsen sayuran sangat cocok untuk dikembangkannya menjadi suatu usaha industri
dibidang agribisnis. Apalagi sayuran merupakan merupakan komoditas yang tidak sulit
pembudayaanya dan selalu ada didaftar makanan sehari-hari.
Sayuran merupakan bahan pangan yang berasal dari tumbuhan yang mengandung
kadar air tinggi dan dapat dikonsumsi dalam keadaan segar atau setelah dilakukan
pengolahan. Sayuran dikonsumsi dengan cara yang berbeda-beda, baik sebagai bagian
dari menu utama mau pun sebagai makanan sampingan. Sayuran mengandung vitamin,
mineral, dan serat pangan (Supriati et al., 2008). Dengan kandungan gizi yang dimiliki
sayuran maka sayuran dipercaya memiliki banyak manfaat bagi tubuh. Untuk
mendapatkan khasiat dari sayuran maka perlu adanya pengolahan yang benar sebelum
dikonsumsi. Biasanya pengelolahan sayuran jangan terlalu matang karena zat-zat yang
terkandung didalamnya akan hilang atau rusak (Supriati dan Herliana, 2014).
Sayur mempunyai manfaat yang beragam bagi kesehatan, namun sayangnya
kebanyakan orang tidak menyukai sayur-sayuran terutama anak-anak dikarenakan
rasanya yang kurang enak. Selain itu terdapat beberapa jenis sayur yang harus dilakukan
pengolahan terlebih dahulu sebelum dikonsumsi sehingga mengkonsumsi sayur sedikit
kurang praktis. Dewasa ini banyak dilakukan inovasi-inovasi pada produk berbahan sayur
agar pengolahan sayur menjadi lebih praktis namun tetap terjaga nutrisinya. Dalam
makalah ini akan dibahasa beberapa produk inovasi berbahan sayur-sayuran seperti
nugget sayuran, yoghurt brokoli, es krim sayur, pasta sayur, corn soup, bolu bayam, susu
jagung dan saus tomat slice.

1.2 Tujuan
Tujuan dibuatnya makalah mengenai inovasi produk pangan berbahan sayur
adalah sebagai berikut:

1
1. Mengetahui perkembangan produk pangan berbahan dasar sayuran yang banyak
dikembangkan saat ini.
2. Mengetahui aspek-aspek yang berpengaruh terhadap penerimaan produk pangan
berbahan dasar sayuran yang dikembangkan saat ini.

1.3 Rumusan Makalah


Rumusan masalah yang dibuat pada makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana perkembangan inovasi produk pangan berbasis sayur yang dilakukan
saat ini ?
2. Bagaimana penerimaan konsumen dan manfaat yang diberikan oleh produk
pangan berbasis sayur yang telah dikembangkan ?

2
II. PEMBAHASAN

2.1 Nugget Sayur


Nugget merupakan makanan siap saji yang dalam prosesnya nugget umumnya
dibuat dengan bahan dasar daging ayam yang sudah dilakukan proses penggilingan atau
pencincangan lalu nugget tersebut dimasak setengah matang dan disimpan dalam suhu
dingin. Nugget sudah banyak ditemukan di pasar-pasar hingga retail- retail besar baik
dalam bentuk curah maupun yang telah dikemas rapi dan bermerek seperti fiesta, Champ,
dan lainnya.
Menurut USDA (2018) mengenai kandungan nutrisi per 100 g sajian nugget
ayam sebagai berikut:

Gambar 1. Kandungan Nutrisi Nugget Ayam per 100 gram


(Sumber: USDA, 2018)

Dewasa ini cukup banyak masyarakat khususnya dikalangan anak-anak yang


tidak suka memakan sayuran secara utuh dikarenakan, rasanya dan bentuk yang kurang
menarik. Hal ini tentu berdampak negatif karena kurangnya serat yang masuk kedalam
tubuh. Agar dapat memenuhi kebutuhan akan serat dari sayuran perlu diadakannya
modifikasi formulasi dari pembuatan nugget ayam dengan adanya penambahan sayur
(brokoli).
Brokoli merupakan jenis tanaman dari kubis-kubisan yang mirip dengan
kembang kol, selain itu brokoli juga sebagai sumber serat, vitamin dan juga beberapa

3
mineral penting yang semua kandungannya dapat mempertahankan sistem kekebalan
tubuh manusia dan penyembuhan penyakit (Aminah, 2012).
Berikut kandungan gizi dari 100
gr brokoli menurut USDA:

Gambar 2. Kandungan Gizi Brokoli per 100 gram


(Sumber: USDA, 2018)
Menurut Emina Yogasuria, (2013) manfaat daei penggunaan brokoli ini
diantaranya:
1. Meningkatkan daya kerja otak
Peneliti dari Royal Pharmaceutical Society membuktikan bahwa brokoli
memiliki senyawa mirip dengan obat khusus penyakit Alzheimer yang
dikarenakan enzim acetylcholinesterase.
2. Mengatur tingkat gula darah
Kandungan chromium dapat mengatur tingkat gula darah.
3. Menetralkan zat penyebab kanker

4
Sulforaphan merupakan zat antioksidan pada brokoli yang membantu dalam
menetralkan zat karsinogen yang dapat memicu terjadinya kanker, selain
Sulforaphan, terdapat pula zat bekarotin yang mampu mencegah kanker usus
besar, payudara, kanker paru, kanker rahim, kanker mulut.

Penjelasan diatas dapat diambil simpulan bahwa nugget sayur merupakan sajian

yang pas untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya anak yang tidak suka untuk

memakan sayuran langsung melainkan perlu diolah terlebih dahulu seperti pada nugget

sayur ini. Pemilihan nugget ini karena praktis dalam penyajian atau dapat dibilang

sebagai fast food yaitu makanan siap saji.

Langkah yang dilakukan dalam pembuatan nugget sayur ini menurut Emina

Yogasuria, (2013) sebagai berikut:

1. Pembersihan
Pembersihan dilakukan pada brokoli yang segar agar terhindar dari sisa-sisa
pestisida atau zat pengotor lainnya.
2. Pencampuran
Tahap ini merupakan tahap pencampuran antara brokoli, ayam, dan tepung roti
(diaduk). Ditambahkan dengan telur yang telah dikocok, garam, merica, gula
pasir.
3. Pengukusan
Adonan yang telah terbentuk diratakan diatas loyang yang dialasi plastik anti
panas yang beroleskan minyak goreng dan kukus kurang lebih 30 menit.
4. Pencetakan
Cetak atau potong nugget dengan ukuran tertentu. Lalu celupkan kedalam putih
telur dan gulingkan diatas tepung roti, lalu disimpan dalam freezer kurang lebih
30 menit.
5. Penggorengan
Goreng nugget dalam minyak panas dengan api sedang hingga kering dan
berwarna kuning kecokelatan.

2.2 Yoghurt Jagung Manis


Yogurt zae mays atau yogurt jagung manis merupakan salah satu kreasi yogurt

berbahan dasar sari jagung yang diolah dengan cara yang sama seperti pembuatan yogurt

5
pada umumnya. Proses fermentasi berpengaruh terhadap konsistensi minuman yang

dihasilkan melalui proses fermentasi dengan BAL probiotik, jenis bakteri ini apabila

ditumbuhkan pada media yang mengandung sukrosa akan menghasilkan polisakarida

dekstran atau yang dikenal dengan EPS (eksopolisakarida) yang membentuk konsistensi

atau kekentalan fermentasi. Yogurt pada prinsipnya dibuat dalam media jagung dengan

menumbuhkan bakteri dan tidak terkontaminasi bakteri lain yang merugikan, tahapan

pembuatan minuman probiotik jagung manis terdiri atas 3 bagian, yaitu penyiapan stater,

penyiapan sari jagung dan penambahan stater pada sari jagung untuk menghasilkan

minuman probiotik jagung manis (Koswara, 2009).

Tahap awal proses fermentasi adalah membuat inokulum, tujuannya adalah

menyediakan inokulum yang berada dalam keadaan aktif, sehingga dapat mempersingkat

fase adaptasi (fase log) pada waktu fermentasi (Rahman, 1989). Fermentasi timbul

sebagai hasil metabolisme tipe anaerobik, bahan baku sebagai sumber energi untuk

hampir semua mikroorganisme yang berhubungan dengan pangan dapat diperoleh dari

jenis gula karbohidrat (Buckle et.al., 1985). Penambahan gula akan berpengaruh terhadap

metabolisme primer yang dihasilkan dalam proses fermentasi seperti asam laktat dan

alkohol, hal ini disebabkan semakin lama fermentasi mikroba berkembang biak dan

jumlahnya bertambah sehingga kemampuan untuk memecah substrat yang ada menjadi

asam laktat dan alkohol semakin besar (Riawan, 1990).

Proses fermentasi pada umumnya dilakukan dengan menggunakan kultur murni,

kultur ini dapat disimpan dalam keadaan kering atau dibekukan. Mikroba yang digunakan

dalam proses fermentasi susu jagung manis antara lain Streptococcus termophillus, L.

bulgariccus sebagai stater dan Bifidobacterium sebagai probiotik (Syamsir, 2009).

Yogurt jagung secara organoleptik mempunyai rasa asam, dimana rasa asam yang

muncul diperoleh dari asam laktat. Selama pembentukan asam pH akan turun yang

disebabkan oleh fermentasi BAL probiotik yang mengkatalisis senyawa karbohidrat

dalam minuman jagung manis. Warna yogurt jagung manis kekuning-kuningan karena

6
adanya pigmen pada jagung tersebut yaitu Zeaxanthin , tekstur atau kekentalan lembut

karena sukrosa menghasilkan polisakarida dekstran atau EPS (eksopolisakarida) yang

membentuk konsistensi, beraroma khas yogurt dimana terjadi perubahan asam-asam

amino dan asam lemak bereaksi dengan alkohol sehingga menghasilkan ester sebagai

komponen aroma (Nurdiana, 2002).

Gambar 3. Yogurt Jagung Manis

2.3 Es Cream Sayur


Ice cream adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara pembekuan
tepung ice cream atau dari campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula, dengan
atau tanpa bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan (Elizabeth,
1994). Campuran ini didinginkan dengan mengaduk sambil mengurangi suhunya untuk
mencegah pembentukan kristal es besar. Tradisionalnya, suhu dikurangi dengan menaruh
campuran ice cream ke sebuah wadah dimasukkan ke dalam campuran es pecah dan
garam. Garam membuat air cair dapat berada di bawah titik beku air murni, membuat
wadah tersebut mendapat sentuhan merata dengan air dan es tersebut (Elizabeth, 1994).
Ice cream merupakan hasil pembekuan sebagian sistem buih (foam) yang
biasanya mengandung 40-50% udara (v/v). Fase kontinyu dari buih tersusun oleh kristal
es, partikel padatan terlarut, dan koloidal (garam, protein, gula, dan stabilizer), serta
lemak dalam bentuk emulsi (Soeparno, 1998). Ice cream tergolong suatu hidangan yang
berbentuk emulsi air dalam minyak (water in oil). Ice cream terdiri dari 62-68% air, 32-
38% bahan padat dan udara (Soeparno, 1998). Hidangan ini di gemari berbagai kalangan,
termasuk anak-anak karena terbuat dari susu yang kaya akan protein dan energi. Variasi

7
ice cream sangat banyak, beberapa Negara memiliki ice cream masing-masing. Ice cream
dengan kualitas terbaik memiliki tekstur yang padat dan justru lebih cepat mencair.
Syarat mutu untuk ice cream yang baik yaitu mengandung lemak minimal 10%,
gula minimal 12%, BPTL minimal 9%, dan air minimal 55% (Padaga dan Sawitri, 2005).
Total padatan adalah semua komponen penyusun ice cream dikurangi dengan kadar air,
yang termasuk bahan padat adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral
(Hadiwiyoto, 1983). Waktu pelelehan sangat dipengaruhi oleh total bahan padat yang
terkandung didalam ice cream (Buckle et al., 2009). Mutu ice cream yang baik adalah
apabila ice cream yang meleleh mempunyai sifat yang serupa dengan adonan aslinya.
Kualitas yang baik pada ice cream adalah mempunyai lama waktu pelelehan sekitar 10–
15 menit (Hubeis, 1995).
Era globalisasi ini mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi makanan yang
bergizi tetapi memiliki rasa yang enak. Sehingga ice cream dapat dimodifikasikan dengan
bahan lain yang bergizi seperti sayur. Produk ice cream sayur merupakan produk olahan
dari susu dengan sayur yang terdiri dari dua komponen yakni ice cream sebagai bahan
dasar dan sayur sebagai campuran. Macam sayur yang dicampurkan digunakan sebagai
penanda jenis ice cream dan perasa. Hal ini sangat diperlukan, karena pangsa pasar
Indonesia lebih mengutamakan rasa. Contoh sayuran yang dapat digunakan untuk
modifikasi formula pada ice cream adalah brokoli dan bayam. Macam sayuran yang
ditentukan ini dipilih karena memililiki keunggulan spesifik berupa zat gizi tertentu yang
banyak terkandung pada sayuran tersebut sehingga konsumen akan mendapatkan asupan
gizi yang lebih dari sekedar olahan susu. Keunggulan spesifik ini yang ditonjolkan oleh
produk kami sehingga konsumen dapat memilih ice cream yang sesuai dengan kebutuhan
mereka.

Gambar 4. (a) Brokoli dan (b) Daun Bayam


(Sumber: (a) Kemal, 2017; (b) Wirakusumah, 2005)

Ice cream dapat dimodifikasikan dengan sayur brokoli dan bayam. Brokoli
mengandung air, protein, lemak, karbohidrat, serat, kalsium, zat besi, vitamin (A, C, E,
viamin, riboflavin, nikotinamide), kalsium, beta karoten, dan glutation (Wirakusumah,

8
2005). Brokoli mengandung senyawa sianohidroksibutena (CHB), sulforafan, dan iberin
yang merangsang pembentukan glutation. Brokoli kaya akan senyawa anti kanker seperti
indole, glucosinolate, dan dithiolhione. Selain itu brokoli memiliki manfaat lain yaitu
menormalkan kadar gula darah, menurunkan kadar kolesterol jahat, serta kandungan
vitamin A dan C dalam brokoli yang bermanfaat sebagai antioksidan. Asam folat yang
terkandung dalam brokoli bermanfaat bagi wanita yang sedang hamil. Penyakit
degeneratif seperti gangguan jantung, stroke, berbagai jenis kanker juga dapat dicegah
dengan mengkonsumsi brokoli (Anonim, 2016).
Selanjutnya yaitu bayam, dimana sayur ini mengandung zat besi dan serat yang
tinggi, selain itu bayam juga kaya betakaroten. Dalam 1 gelas bayam yang sudah dipetik
bisa memenuhi 70% kebutuhan betakaroten per hari. Betakaroten (vitamin A), ditambah
vitamin C membuat bayam bersifat antioksidan yang baik (Wirakusumah, 2005). Bayam
juga mengandung asam folat dan seng. Bayam dapat menyembuhkan penyakit anemia
yaitu penyakit yang dapat menyebabkan mudah lesu, lelah dan mengantuk. Adanya
anemia menyulitkan pelajar untuk mengikuti pembelajaran di sekolah. Anemia
disebabkan oleh kurangnya zat besi dalam tubuh sehingga jumlah darah merah dalam
tubuh berkurang. Pada 100 g bayam mengandung 3 g zat besi. oleh karena itu, es bayam
yang mengandung banyak zat besi menghindarkan pelajar dari anemia. Gambar berikut
merupakan produk ice cream sayur brokoli dan bayam.

Gambar 5. (a) Ice cream Bayam, (b) Ice cream Brokoli


(Sumber: (a) Anonim, 2016; (b) Arshia, 2016)

Selain berbagai macam kandungan gizi dan keunggulan di atas. Ice cream sayur
memiliki keungggulan tersendiri yakni kandungan gizi dari olahan susu berupa kalori
yang diubah menjadi tenaga untuk mendukung aktivitas seharihari. Kandungan serat yang
tinggi pada sayur juga sangat mendukung dalam aktivitas karena dapat memperlancar
BAB dan menyehatkan pencernaan. BAB yang tidak normal dan tidak teratur dapat

9
menganggu aktivitas karena menyebabkan pusing, perut selalu merasa sesak, diare dan
sembelit. Ice cream ini merupakan produk ice cream kemasan siap saji yang
dipertahankan penyajiannya dalam kondisi dingin. Proses pembuatan ice cream ini adalah
sebagai berikut.

1. Pengolahan bahan baku


Semua bahan yang digunakan dipersiapkan, meliputi sayuran dan bahan-bahan
dasar ice cream. Pertama sayuran di blender dalam wadah tersendiri sedangkan bahan ice
cream yaitu susu murni, gula pasir, kuning telur, garam, CMC dan vanili di mixer selama
10 menit. Kedua yaitu menghaluskan brokoli dan bayam dengan sedikit campuran air.
Kemudian di saring sehingga terkumpul sarinya. Setelah keduanya selesai, kedua adonan
dicampur menjadi satu dan dimixer selama 5 menit. Setelah itu, adonan di bekukan di
freezer.
2. Pengadukan kembali
Setelah adonan dibekukan selama kurang lebih satu jam adonan dimixer kembali
dengan kecepatan tinggi sampai tekstur menjadi lembut. Kegiatan ini diulangi sampai 3
kali. Pada pengulangan yang terakhir adonan yang telah selesai dimixer dimasukkan ke
dalam cup ice cream tanpa label kemudian di bekukan kembali.
3. Pengemasan
Setelah benar-benar beku, cup ice cream dikeluarkan dari freezer dan siap untuk
diberi label. Setelah label dan tutup terpasang, cup yang telah siap untuk didistribusi
disimpan terlebih dahulu di freezer penyimpanan yang suhunya lebih tinggi daripada
freezer pembekuan.

2.4 Mie Sayur


Masyarakat Asia memiliki kebiasaan mengonsumsi mie. Menurut Badan
Standarisasi Nasional (1992), mie merupakan produk pangan yang terbuat dari terigu
dengan atau tanpa penambahan bahan pangan lain dan bahan tambahan pangan yang
diizinkan, berbentuk khas mie. Bahan baku dari pembuatan mie adalah terigu, oleh karena
itu produk mie umumnya digunakan sebagai sumber energi karena kandungan
karbohidratnya yang relatif tinggi. Menurut Departemen Kesehatan R.I (1996),
kandungan gizi dalam 100 gram adalah kalori 86 kal, protein 0,6 g, lemak 3,3 g,
karbohidrat 14,0 g, kalsium 14 mg, fosfor 13 mg, besi 0,8 mg, viamin C 0 mg, Air 80,0 g.
Guna mendapatkan manfaat lain dalam produk mie, perlu dilakukan beberapa
inovasi. Inovasi yang dapat diterapkan untuk produk mie dari segi komposisi adalah

10
penggunaan terigu dengan kadar protein rendah, tanpa MSG, tanpa pewarna selain dari
sari sayuran. Dari segi kandungan gizi, penambahan pewarna dari sari sayur berperan
sebagai sumber vitamin dan serat. Dari segi penampilan, sari sayur yang ditambahkan
akan memberikan warna yang beragam pada produk mie (Ernawati, 1999). Pewarna yang
digunakan dapat diperoleh dari sari sayuran seperti sawi, bayam, ataupun wortel.
Perbedaan bentuk dari produk mie biasa dan produk mie sayur dapat dilihat pada Gambar

Gambar 6. Produk Mie

Gambar 7. Produk Mie Sayur

Bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan mie sayur diantaranya adalah


terigu, air, garam dapur, telur, sari sayur, dan soda kue. Proses pembuatan mie sayur
adalah sebagai berikut:
1. Pencampuran
Proses pencampuran bertujuan agar seluruh bahan dicampurkan jadi satu dengan
tujuan untuk menghidrasi tepung dengan air. faktor yang dapat memengaruhi adonan
adalah jumlah air yang ditambahkan, waktu pengadukan dan suhu (Sunaryo, 1985).
Pencampuran dilakukan hingga diperoleh adonan yang kalis. Pengertian kalis adalah
pencapaian pengadukan maksimum sehingga terbentuk permukaan lembaran pada
adonan. Menurut Mudjajanto dan Yulianti (2004), ciri dari adonan kalis adalah adonan
tidak lagi menempel di wadah atau saat adonan dilebarkan.

11
2. Pembentukan
Lembaran Adonan yang sudah kalis sebagian dimasukkan ke dalam mesin
pembuat mie untuk mendapatkan lembaran-lembaran. Menurut Widyaningsih dan
Murtini (2006), pembentukan lembaran ini diulang beberapa kali untuk mendapatkan
lembaran yang tipis.
3. Pembentukan Mie
Proses pembentukan mie dilakukan dengan alat pencetak (roll press) yang
digerakkan oleh tenaga listrik. Alat berfungsi untuk menipiskan lembaran mie dan
mencetak mie. Mie yang keluar dari rol pencetak dipotong tiap 1 meter dengan
menggunakan gunting (Astawan, 2006).
Penggunaan sari sayuran juga memengaruhi penampilan dari produk akhir mie.
Produk mie dengan penambahan sayuran akan menghasilkan warna yang lebih menarik
konsumen dibandingkan mie pada umumnya (Ernawati, 1999). Dari penerapan inovasi
produk terhadap komposisi mie, diharapkan dapat meningkatkan daya terima konsumen.

2.5 MP-ASI Sayuran


Gizi yang cukup selama masa bayi dan anak usia dini sangat penting untuk
menjamin pertumbuhan, kesehatan, dan perkembangan anak (World Health Organization,
2009). Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan atau minuman yang
mengandung zat gizi, diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi
kebutuhan gizi selain dari ASI (Mufida, Widyaningsih & Maligan, 2015). Pemberian MP-
ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Bertambah umur
bayi bertambah pula kebutuhan gizinya, maka takaran susunya pun harus ditambah, agar
bayi mendapat energi untuk pertumbuhan dan perkembangannya. ASI hanya memenuhi
kebutuhan gizi bayi sebanyak 60% pada bayi usia 6-12 bulan. Sisanya harus dipebuhi
dengan makanan lain yang cukup jumlahnya dan baik gizinya (Bennu dkk, 2012). Oleh
sebab itu pada usia 6 bulan keatas bayi membutuhkan tambahan gizi lain yang berasal
dari MP-ASI, namun MP-ASI yang diberikan juga harus berkualitas (Mufida dkk, 2012).
Bayi perlu diperkenalkan dengan beraneka ragam bahan makanan, seperti lauk
pauk dan sayuran secara berganti-gantian. MP-ASI dapat dibuat sendiri di rumah dengan
cara membuat puree. Puree dibuat dengan cara mengkukus sayuran hingga lunak kemudia
dihaluskan dengan food processor atau garpu. Jenis sayuran yan biasa dibuat puree adalah
wortel, brokoli, buncis, seledri, terong, kembang kol tau bisa juga dicampur dengan bahan

12
lain seperti bubur beras merah, labu, ubi, atau kentang. Selama MP-ASI, harus dijaga
kebersihan tangan, bahan, dan peralatan yang digunakan (Meiskhe, 2017).

Gambar 8. Puree MP-ASI untuk Bayi Usia 6-9 Bulan


(Sumber: Meiskhe, 2017)

MP-ASI instan juga sudah banyak dibuat oleh perusahaan raksasa seperti Nestle
dan Indofood, yaitu ‘Cerelac’ dan ‘Promina’. Kedua merek ini memiliki cara penyajian
yang sama yaitu diseduh dengan air hangat yang matang. Nestle menyatakan bahwa
‘Nestle Cerelac’ merupakan MP-ASI instan yang mengandung zat besi, zink, vitamin A
dan vitamin C untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi hariannya. Varian yang
dimiliki cukup beragam yaitu bubur tim ayam dengan sayur, wortel bayam labu, dan
multigrain dengan sayuran (Nestle, 2016).

Gambar 9. Nestle Cerelac


(Sumber: Nestle, 2016)

Promina menyatakan bahwa ‘Bubur Bayi Promina’ mempunyai variasi rasa


ringan dan bervariasi untuk menstimulasi bayi dalam pengenalan organoleptik / sensori.
Varian sayuran yang dimiliki seperti ayam keju brokoli dan kaldu sapi dengan wortel.
Bubur ini dibuat dari bahan baku yang aman untuk bayi di atas enam bulan karena tanpa
penambahan MSG, pemanis & pewarna buatan serta pengawet (Promina, 2016).

13
Gambar 10. Promina Bubur Bayi
(Sumber: Promina, 2016)

Menurut Tampubolon et al, (2014), pembuatan bubur bayi instan dilakukan


dengan mencampur semua bahan sedikit demi sedikit sesuai dengan perlakuan yang
sudah ditentukan sebelumnya. Campuran bahan ditambahkan air dengan perbandingan
1:4 lalu dimasak dengan api kecil sambil diaduk hingga mencapai suhu 750C. Bubur yang
telah matang kemudian didinginkan dan dioleskan di atas loyang. Sesudah itu
dikeringkan di dalam oven dengan menggunakan suhu 500C selama 12 jam (sampai
kering). Setelah kering bubur kembali dihaluskan dan diayak dengan ayakan 60 mesh.
Kandungan zat gizi dari parameter kandungan energi, kadar protein, dan kadar serat
diatur dalam SNI 01-7111.4- 2005 tentang MP-ASI bubuk instan.

2.6 Bolu Bayem


Sayuran bayam mengandung unsur mikro yang penting bagi tubuh yaitu Fe (zat
besi) yang cukup tinggi yaitu 103,11 ppm dari 100 gram bayam segar. Fe merupakan
mineral penting yang berperan dalam metabolisme tubuh. Fungsi dari Fe adalah sebagai
pembentuk hemoglobin, katalisator perubahan bekakaroten menjadi vitamin A, sintesis
purin dan kolagen, produksi antibody, dan detoksifi kasi obatobatan dalam hati
(Hadisoeganda, 1996). Keunggulan sayuran bayam selain mengandung unsur Fe yang
tinggi adalah kaya akan serat, harganya relatif murah dan mudah didapat, serta memiliki
umur panen yang singkat (2 minggu). Salah satu dari pengembangan produk dari sayuran
bayam adalah bolu bayam (Muchtadi, et al., 1993).
Kue bolu adalah kue berbahan dasar tepung (umumnya tepung terigu, gula, telur).
Kue bolu umumnya dimasak dengan cara dipanggang dengan oven, walaupun ada juga
yang namanya bolu kukus. Banyak macam bolu, misalnya kue tart yang bisa digunakan
untuk acara pesta pernikahan dan hari raya ulang tahun, dan bolu juga bias digunakan
untuk acara lain. Kue bolu yang difortifi kasi menggunakan bayam merupakan kue yang

14
dibuat dengan bahan tambahan pangan berupa sayuran bayam. Pada pembuatan kue bolu
bayam ini menggunakan bayam hijau segar karena mudah diaplikasikan ke dalam produk
olahan.
Komposisi dari bahan-bahan pembuatan kue bolu bayam adalah tepung terigu
175 gram, gula halus 200 gram, margarin 250 gram, kuning telur 4 butir, dan putih telur 6
butir. Untuk konsentrasi bayam yang dapat ditambahkan dalam cake berdasarkan hasil
pengkajian kegiatan BPTP Jakarta Tahun 2015, penambahan bayam sebagai fortifikan
pada cake kue dapat ditambahkan sampai sebesar 60% dari total tepung terigu yang
digunakan. Dimana dengan konsentrasi bayam 60% masih bisa diterima oleh panelis
dengan aroma dan rasa bayam yang tidak terasa. Bayam yang dicampurkan ke dalam
adonan adalah bayam yang telah dihaluskan. Pembuatan bolu bayam adalah sebagai
berikut (Syarifah, et al., 2015).

1. Pengadukan
Putih telur diaduk hingga kaku dengan menggunakan mixer. Pengadukan
dilakukan dengan satu arah agar putih telur mengembang dengan sempurna.
2. Pencampuran I
Margarin, gula halus, dan kuning telur dicampurkan ke dalam adonan putih telur
yang telah kaku. Pencampuran dilakukan dengan bantuan mixer selama 5 menit
menggunakan kecepatan tinggi.
3. Pencampuran II
Terigu dan bayam yang telah dihaluskan dicampurkan ke dalam adonan dan
diaduk menggunakan spatula. Pengadukan dilakukan secara perlahan hingga
bahan tercampur dengan sempurna.
4. Pemanggangan
Adonan dituangkan ke dalam cetakan yang telah diolesi margarin.
Pemanggangan dilakukan pada suhu 165 oC selama 45 menit.

2.7 Sup Krim Jagung


Sup krim merupakan sup yang dikentalkan dengan bahan pengental ditambah
dengan susu atau krim. Proses pembuatan sup krim ini margarin dipanaskan dalam wajan
dan tumis bawang bombay hingga tercium bau harum yang sedap, kemudian
ditambahkan kaldu ayam. Selanjutnya masukkan jagung, aduk rata dan masukan kocokan
telur, diaduk rata lagi sampai homogen, setelah itu kentalkan kuah dengan larutan tepung

15
mazeina. Aduk-aduk dan masak hingga meletup-letup. Hidangan ini dapat dinikmati
selagi masih hangat (Bella, 2015).

Gambar 11. Sup Krim Jagung


(Sumber: Bella, 2015)
Proses pembuatan sup kental mulai persiapan, pengolahan hingga penyajian
membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga perlu upaya mengembangkan teknologi
untuk mempermudah masyarakat dalam memasak, diantaranya dengan mengolahnya
menjadi produk makanan instan. Proses pembuatan sup krim instan diperlukan proses
pengeringan. Pengeringan merupakan suatu metode untuk mengeluarkan atau
menghilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan cara menguapkan air tersebut
dengan menggunakan energi panas. Biasanya kandungan air bahan tersebut dikurangi
sampai suatu batas agar mikroba tidak dapat tumbuh lagi di dalamnya (Winarno, 2004).
Proses pembuatan sup krim instan yaitu jagung kukus dibuat puree dengan cara
diblender selama 1 menit, setelah itu masak pada suhu 70-75oC selama 10 menit. Sup
krim jagung kemudian dimasukan kedalam Vacuum Evaporator dengan parameter proses
P 65 cmHg, T 90oC selama 2 jam (basis 1000 g bahan). Lempengan kemudian diblender
dan diayak dengan pengayak 38 mesh (Jennifer, 2015). Sup krim kemudian dikemas
dalam wadah tertutup rapat, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi isi, aman selama
penyimpanan dan pengangkutan (SNI 01-4967-1999). Pembuatan produk dalam bentuk
instan dapat mempermudah kendala dan masalah dalam penyimpanan serta transpor
sehingga dapat menjadikan ini produk pangan darurat untuk daerah bencana.
Salah satu sup krim jagung instan dibuat oleh perusahaan raksasa seperti Unilever
yaitu Royco Sup Krim Jagung. Kelebihan produk ini adalah siap dikonsumsi setelah
diseduh atau dimasak dengan air mendidih menjadi larutan kental sehingga siap disajikan
hanya dalam 5 menit. Sup krim ini di-claim dibuat dengan bahan berkualitas dari alam
tanpa pengawet dan pewarna sintetis. Komposisi yang terdapat di dalamnya yaitu tepung
terigu, jagung, pati jagung, gula, krimer, garam, lemak nabati (mengandung antioksidan

16
TBHQ), susu bubuk, jagung kering, penguat rasa mononatrium glutamat, ekstrak ragi,
bawang, perisa jagung, penguat rasa natrium inosinat & guanilat, kunyit. (Royco, 2018).

Gambar 12. Sup Krim Jagung Instan


(Sumber: Royco, 2018)

2.8 Susu Jagung


Tanaman jagung merupakan salah satu bahan makanan pokok yang memiliki
kedudukan penting setelah beras bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, jagung juga
merupakan sumber bahan baku bagi sektor industri termasuk industri pangan. Salah satu
jenis jagung yang banyak dimanfaatkan adalah jagung manis (Zea mays sacc). Jagung
manis umumnya dikonsumsi langsung sebagai jagung rebus, berbagai macam camilan,
serta produk kalengan. Sebagai makanan pokok, jagung dimanfaatkan sebagai pengganti
nasi atau dicampur bersama nasi. Dengan adanya teknologi pengolahan pangan nabati
maka jagung manis dapat dimanfaatkan menjadi minuman susu dan yoghurt (Suhartanti,
2012).

Gambar 13. Jagung

17
Jagung manis mempunyai nilai gizi yang berbeda tergantung dari varietasnya dan
ukuran, struktur serta komposisi dari butir-butir jagung manis tersebut. Wahyudi (2006),
menyebutkan jagung manis mempunyai komposisi kimia seperti pada tabel berikut.
Tabel . Kandungan Zat Gizi 100 Gram Jagung
Zat Gizi Jagung Biasa Jagung Manis
Energi (kal) 129 96
Protein (g) 4,1 3,5
Lemak (g) 1,3 1,0
Karbohidrat (g) 30,3 22,8
Kadar gula (%) 9 16
Kalsium (mg) 5,0 3,0
Fosfor (mg) 108 111
Besi (mg) 1,1 0,7
Vitamin A (SI) 117 400
Vitamin B (mg) 0,18 0,15
Vitamin C (mg) 9,0 12,0
Air (g) 63,5 72,7
Sumber: Wahyudi, 2006
Beberapa daerah di Indonesia, jagung muda dikonsumsi sebagai jagung rebus dan
olahan kue basah, sedangkan jagung tua hanya diolah menjadi tojin dan sebagian besar
dimanfaatkan untuk bahan pakan ternak. Penganekaragaman produk olahan perlu
dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani. Selain jagung rebus,
kue basah dan tojin, pengembangan produk dari jagung salah satunya adalah susu jagung.
Susu nabati seperti susu jagung manis, dibutuhkan terutama bagi seseorang yang alergi
terhadap susu sapi. Sebagai minuman, susu jagung diharapkan dapat menyegarkan dan
menyehatkan tubuh karena tidak mengandung kolestrol (Satiarini, 2006).

18
Gambar 14. Olahan Jagung Pada Umumnya

Gambar 15. Susu Jagung Manis

Susu jagung manis merupakan cairan yang berasal dari ekstrak biji jagung
dengan atau tanpa penambahan bahan lain. Kandungan ekstrak karbohidrat dalam susu
jagung dipengaruhi oleh varietas jagung, jumlah air yang ditambahkan, jangka waktu dan
kondisi penyimpanan, kehalusan gilingan, dan perlakuan panas. Selain jagung manis,
bahan utama pembuatan susu jagung adalah gula pasir, penstabil CMC atau maltodextrin,
air dan ingredient lain (Syamsir, 2008). Salah satu pengembangan dari susu jagung itu
sendiri adalah susu jagung yang berbentuk bubuk, sehingga memiliki umur simpan yang
lebih lama dibandingkan susu jagung yang berbentuk cairan.
Proses pembuatan susu jagung mengacu pada proses pembuatan susu kedelai
dengan beberapa modifikasi. Langkah awal yang harus dilakukan adalah membersihkan
dan mensortasi jagung. Jagung yang hasil sortasi lalu direbus selama beberapa menit,
dilanjutkan dengan proses pemipilan biji. Jagung pipil kemudian diblender dengan
penambahan gula dan air dengan rasio tertentu. Bubur jagung yang dihasilkan kemudian
disaring menggunakan kain saring. Filtrat yang dihasilkan merupakan susu jagung
mentah. Selanjutnya, susu dipanaskan pada suhu 70oC selama 20 menit, didinginkan dan
disimpan dingin. Produk membutuhkan beberapa tahapan perlakuan lagi jika akan
dikemas dalam cup, untuk menjamin keamanan produk selama distribusi dan penjualan
produk (Syamsir, 2008).

2.9 Saus Tomat Slice


Saus atau yang sering disebut saos adalah produk berbentuk pasta atau cairan
kental yang dibuat dari bahan baku buah atau sayuran dan mempunyai aroma serta rasa
yang merangsang. Saus yang umum diperjualbelikan di Indonesia adalah saus tomat dan

19
saus cabai. Saus tomat adalah cairan kental (pasta) yang terbuat dari bubur buah tomat.
Saus tomat dibuat dari campuran bubur buah tomat dan bumbu-bumbu, berwarna merah
sesuai dengan warna tomat yang digunakan.
Saus tomat yang berbentuk pasta sudah banyak ditemukan terlihat dari
banyaknya merek saus tomat yang beredar di pasaran. Salah satu pengembangan produk
dari saus tomat adalah inovasi dari segi pengemasan. Saus tomat yang dijual tidak lagi
berbentuk pasta, melainkan berbentuk lembaran dan padat. Hal ini akan memudahkan
konsumen untuk membawanya tanpa takut untuk tumpah. Saus tomat lembaran ini baru
ditemukan pada akhir tahun 2017 oleh salah satu perusahaan pembuat saus barbekiu di
Amerika Serikat secara tidak sengaja. Kemudian temuan ini dipatenkan pada awal tahun
2018 dan mulai dijual di pasaran (Pierre, 2018).
Bahan yang digunakan untuk membuat saus tomat berbentuk lembaran adalah
tomat merah matang sempurna tanpa cacat, bebas dari infeksi mikroba dan luka fisik dan
disimpan pada suhu rendah (6 ° C) sampai diproses. Tomat dicuci dengan phytosanitation
30 ppm yang diklorinasi selama 5 menit. Tomat dipotong menjadi dua bagian dan
kemudian dipanaskan pada 80 ° C selama 2 menit dan dilumatkan melalui pulper yang
dilengkapi dengan layar stainless steel untuk mengangkat kulit dan biji. Total kandungan
padat terlarut (TSS) dan pH pulp ditemukan menjadi 6 ° brix dan 4.2. Proses pembuatan
saus tomat ini menggunakan metode pengeringan, di mana saus tomat yang berbentuk
pasta akan mengeras dan memadat (Perrie, 2018).

20
Gambar 16. Saus Tomat Slice

21
III. KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah:
 Nugget sayuran merupakan makanan hasil pengembangan modifikasi formulasi
dengan tambahan sayuran brokoli sehingga memiliki nilai gizi yang lebih tinggi
dari nugget biasa.
 Yogurt zae mays atau yogurt jagung manis merupakan salah satu kreasi yogurt
berbahan dasar sari jagung yang diolah dengan cara yang sama seperti pembuatan
yogurt pada umumnya.
 Ice cream sayur adalah jenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan campuran sari brokoli dan bayam dengan tepung ice cream atau dari
campuran susu, dan bahan makanan lain sehingga memiliki nilai gizi tinggi.
 Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI) adalah makanan atau minuman
untuk bayi yang mengandung zat gizi yaitu sayuran yang biasa dibuat puree
seperti wortel, brokoli, buncis, seledri, terong, kembang kol atau bisa juga
dicampur dengan bahan lain seperti bubur beras merah, labu, ubi, atau kentang.
 Sup krim jagung merupakan sup dengan bahan baku jagung yang dikentalkan
dengan bahan pengental ditambah dengan susu atau krim.
 Kue bolu bayam adalah kue berbahan dasar tepung (umumnya tepung terigu,
gula, telur) dengan campuran sayur bayam sehingga memiliki nilai gizi yang
lebih daripada bolu pada umumnya.
 Susu jagung manis merupakan cairan yang berasal dari ekstrak biji jagung
dengan atau tanpa penambahan bahan lain dengan pengembangannya susu jagung
yang berbentuk bubuk yang memiliki umur simpan yang lebih lama
dibandingkan susu jagung yang berbentuk cairan.
 Saus tomat slice merupakan hasil pengembangan saus tomat berbentuk pasta
dimana produk yang dijual tidak lagi berbentuk pasta, melainkan berbentuk
lembaran dan padat.

3.2 Saran
Saran yang dapat diambil dari makalah ini adalah pengembangan produk dapat
dilakukan pada bahan pangan berbasis sayuran, sehingga pengembangan produk ini dapat
terus dilakukan agar dapat menciptakan inovasi makanan baru dengan nilai gizi tinggi,
cita rasa yang enak, dan disukai oleh masyarakat.

22
23
DAFTAR PUSTAKA

Aminah. 2016. Budidaya Tanaman Brokoli. Makalah. Program Studi Agroekoteknologi


Fakultas Pertanian. Universitas Andalas. Dharmasraya.

Anonim. 2016. Cara Membuat Es Krim Sayur Bayam yang Lezat. Available at:
https://hargamesineskrim.com. Diakses pada 7 Oktober 2018.

Anonim. 2018. United State Department of Agriculture (USDA) Natural Resources


Conservation Services. Avaiable at: https://ndb.nal.usda.gov. Diakses pada 7
Oktober 2018.

Arshia. 2016. Resep Es Krim Sehat yang Harus Anda coba. Available at:
http://www.cosmopolitan.co.id. Diakses pada 7 Oktober 2018.

Astawan, M. 2006. Mengenal Formalin Dan Bahayanya. Penebar swadaya, Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional. SNI 01-2897-1992 Mie Basah. BSN, Jakarta.

Bella. 2015. Resep dan Cara Membuat Sup Krim Jagung Manis yang Sederhana Namun
Asli Enak dan Lezat. https://selerasa.com/resep-dan-cara-membuat-sup-krim-
jagung-manis-yang-sederhana-namun-asli-enak-dan-lezat. Diakses Pada 7
Oktober 2017.

Bennu, Martini., Fatimah, Susilawati, Eka. 2012. Hubungan Pemberian Makanan


Pendamping ASI (MP-ASI) Dengan Status Gizi Bayi 6-12 Bulan Di Posyandu
Kurusumange Kecamatan Tanralili Kabupaten Maros. Poltekkes Kesehatan
Kemenkes Makassar. Volume 1 No 4 Tahun 2012. ISSN: 2302-172.

Buckle, K. A., R. A. Edwards, G. H. Fleet, M. Wootton. 2009. Ilmu Pangan. Terjemahan


H. Purnomo dan Adiono. UI-Press, Jakarta.

Buckle, K.A, R.A Edward, G.H Fleet and M.Wooton. 1985. Ilmu Pangan,
(Diterjemahkan oleh Purnomo H dan Adiono). UI Press, Jakarta.

Departemen Kesehatan RI. 1996. 13 Pesan Dasar Gizi Seimbang, Jakarta.

Elizabeth. 1994. Harvest of the Cold Months: the Social History of Ice and Ices. Penguin,
London.

Emina Yogasuria . 2018. Artikel Pertanian. [online] Available at: http://www.bbpp-


lembang.info/index.php/arsip/artikel/artikel-pertanian?start=70 Diakses pada 7 Oktober
2018.

Ernawati. 2007. Available at: http://www.auliahazza.com/2007/08/15/caramudah-


membuat-mi-basah. Diakses pada 6 Oktober 2018.

Hadisoeganda, A. W. 1996. Bayam: Sayuran Penyangga Petani di Indonesia. Balai


Penelitian Tanaman Sayuran, Bandung.

Hadiwiyoto, S. 1983. Hasil Olahan Susu, Ikan, Daging, dan Telur. Liberty, Yogyakarta.

24
Hubeis, M.N. 1995. Paket Industri Pangan Es Krim Ekonomi Skala Industri Kecil.
Buletin Teknologi Industri Pangan. Institut Pertanian Bogor, Bogor, Vol 7
Halaman 1.

Jennifer, 2015. Pemanfaatan Pati Ubi Jalar Terfermentasi dalam Produk Sup Krim

Instan. Skripsi Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor, Bogor.

Kemal. 2017. Khasiat Sehat Brokoli: Dari Anti-Kanker Hingga Kesehatan Janin.
Available at: https://hellosehat.com. Diakses pada 7 Oktober 2018.

Koswara. 2009. Teknologi Pengolahan Jagung (Teori dan Praktek). Available at:
http://www.eBookPangan.com. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2018.

Meiskhe, 2017. Rekomendasi Resep MPASI Sayur untuk Bayi Usia 6-9 Bulan. Avaiable
at: https://www.motherandbaby.co.id/article/2017/6/2/8150/Rekomendasi-
Resep-MPASI-Sayur-untuk-Bayi-Usia-6-9-Bulan. Diakses Pada 7 Oktober 2018.

Muchtadi, D., Palupi, N.S., dan Astawan, M. 1993. Metabolisme Zat Gizi. Pustaka Sinar
Harapan, Jakarta.

Mudjajanto E.S dan L.N Yulianti. 2004. Membuat Aneka Roti. Penebar Swadaya,
Jakarta.

Mufida, Tri Dewanti Widyaningsih, Jaya Mahar Maligan. 2012. Prinsip Dasar Makanan
Pendamping Air Susu Ibu (Mp-Asi) untuk Bayi 6 – 24 Bulan: Kajian Pustaka.
Jurnal Pangan dan Agroindustri Vol. 3 No 4 p.1646-1651, 2015.

Nestle. 2016. Nestlé CERELAC Bubur SUSU Serealia Sayur sayuran. Avaible at
https://www.awalsehat.nestle.co.id/nestle-cerelac-bubur-susu-serealia-sayur-
sayuran. Diakses pada 6 Oktober 2018.

Nurdiana, M. 2002. Aktivitas dan Identifikasi golongan senyawa antibakteri Yogurt dari
tiga kultur campuran bakteri.(skripsi).Bogor, IPB.

Padaga, M dan M, E, Sawitri. 2005. Es Krim yang Sehat, Trubus Agrisarana, Surabaya.

Perrie, S. 2018. Slices Of Tomato Sauce Could Soon Exist And We Don't Know How To
Feel. Avaiable at: http://www.ladbible.com/community. Diakses pada 7 Oktober
2018.

Promina. 2016. Produk Bubur Bayi. Available at http://www.promina.co.id/Produk#.


Diakses Pada 6 Oktober 2018
Rahman, A. 1989. Pengantar Teknologi Fermentasi, Pusat Antar Universitas Pangan dan
Gizi, Bogor, IPB.

Riawan. 1990. Kimia Organik. Bina Rupa Aksara, Jakarta.

Royco, 2018. Royco Sup Krim. Avaible at https://www.royco.co.id/royco-produk/sup-


krim/royco-sup-krim.html. Diakses Pada 7 Oktober 2018.

25
Satiarini, B. 2006. Skripsi. Kajian Produksi dan Profitabilitas Pembuatan Susu Jagung.
Institut Pertanian Bogor, Bogor.

SNI 01-4967-1999. Sup Krim Instan. Pusat Standarisasi Nasional Industri. Jakarta.

Soeparno. 1998. Kimia dan Teknologi Pengolahan Susu. Fakultas Peternakan, Universitas
Gadjah Mada, Yogyakarta.

Suhartanti, N.E. 2012. Pembuatan Yogurt Nabati dari Jagung. Laporan Tugas Akhir
Program Studi DIII Teknik Kimia. Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret.

Supriati, Y dan E. Herlina. 2014. 15 Sayuran Organik Dalam Pot. Penebar Swadaya,
Jakarta.

Supriati, Y., Y. Yulia, dan I. Nurlaela. 2008. Taman Sayur. Penebar Swadaya, Jakarta.

Syamsir E. 2009. Peluang Usaha Yogurt. Available at: http://www.ilmupangan.com.


Diakses pada tanggal 7 Oktober 2018.

Syamsir. 2008. Pembuatan Susu Jagung. Departemen Ilmu dan Tekhnologi Pangan.
Fakultas Tekhnologi Pertanian,IPB. Bogor.

Syarifah, et al. 2015. Kajian Fortifikasi Sayuran Sebagai Pangan Fungsional pada Pangan
Olahan. Laporan Akhir BPTP Jakarta Tahun 2015, Jakarta.

Tampubolon, Terip Karo-Karo, Ridwansyah. 2014. Formulasi Bubur Bayi Instan dengan
Substitusi Tepung Tempe dan Tepung Labu Kuning Sebagai Alternatif Makanan
Pendamping Asi. J.Rekayasa Pangan dan Pert., Vol.2 No.2 Th. 2014.

Wahyudi, J. 2006. Informasi Nutrisi Jagung Manis. Avaiable at: http://www.mail-


archive.com. Diakses pada tanggal 7 Oktober 2018.

Widyaningsih dan Murtini. 2006. Alternatif Pengganti Formalin Pada Produk Pangan.
Trubus Agrisarana. Surabaya.

Winarno, F.G., Koswara. 2004. Pengantar Teknologi Pangan. Jakarta : Gramedia Pustaka

Wirakusumah, Emma S.2006. Jus Buah dan Sayuran (cetakan 3). Jakarta: Penebar Plus.

26

Anda mungkin juga menyukai