Anda di halaman 1dari 23

Praboyo Ardin Islamawan

240210150044
Kelompok 1
IV. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pengamatan Teh Herbal Sebelm dan Sesudah Penyeduhan
Teh herbal merupakan suatu produk minuman campuran teh dan tanaman
herbal yang memiliki khasiat dalam membantu pengobatan atau sebagai penangkal dari
suatu penyakit tertentu. Menurut Winarsi (2011) menyatakan bahwa teh herbal tidak
berasal dari tanaman daun teh yakni Camellia sinensis. Beikut pembahasan mengenai
jenis-jenis teh herbal dari berbagai jenis tanaman.
4.1.1 Jahe
Jahe (Zingiberi officinale rosc) merupakan salah satu tanaman yang termasuk
kedalam suku Zingiberaceae. Nama “Zingiber” berasal dari kata sansekerta
“Sungabera” dan Yunani “Zingiberi” yang berarti tanduk, karena bentuknya yang
rimpang jahe mirip dengan tanduk rusa. Officinale merupakan bahasa latin dari
“Officina” yang berarti digunajan dalam sunia farmasi atau pengobatan (Bermawie dan
Purwiyanti dalam Sya’ban, 2013)
Tabel 1. Hasil Pengamatan Teh Jahe Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Pengering Gambar
Warna Tekstur Aroma Bentuk
an
Bubuk
Kuning Khas
Oven Halus 80
pucat jahe
mesh
1 Jahe
Halus Bubuk
Food Kuning Khas
berserab 70-80
Dehydrator pucat jahe
ut mesh

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Tabel diatas menunjukkan hasil pengamatan berupa teh yang berasal dari jahe
yang telah di giling atau grinder yang bertujuan untuk memperkecil ukuran dari jahe
tersebut. Sebelum dilakukan penggilingan masing-masing jahe melalui proses
pengeringan terlebih dahulu dengan dua metode yang berbeda yakni menggunakan
oven dan food dehydrator yang bertujuan untuk menguapkan air sehingga kadar air
berkurang.
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
Setelah dilakukan pengeringan barulah masuk kedalam tahap pengecilan
ukuran menggunakan grinder lalu diayak menggunaka ayakan 80 mesh yang berarti
terdapat 80 lubang per inch2. Dengan ukuran lubang seperti yang disebutkan maka akan
didapatkan serbuk yang cukup halus. Menurut hasil pengamatan diatas jahe dengan
perlakuan oven emiliki warna yang kuning pucat denga tekstur yang halus dan aroma
khas jahe. Menggunakan food dehydrator memiliki karakteristik kuning pucat dengan
tekstur yang halus berserabut aroma dan aroma khas jahe. Tekstur yang berserabut
dapat dikarenakan kandungan air yang masih cukup tinggi sehingga pada saat di
grinder terlalu sulit untuk merubahnya menjadi partikel halus.

Tabel 2. Hasil Pengamatan Teh Jahe Setelah Penyeduhan


K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan

Teh Celup Khas


Keruh Halus Jahe 3"
(Oven) jahe

Teh Celup Khas


(Food Keruh + jahe Halus Jahe + 16,4"
Jahe Dehydrator) +++
1
Teh Seduh
Keruh + Jahe + Halus Jahe+ 3"
(Oven)

Teh Seduh
Jahe
(Food Keruh ++ Halus Jahe + 2"
+++
Dehydrator)
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Teh jahe selanjutnya dilakukan penyeduhan dari data diatas secara berurut yang
meiliki tingkat kekeruhan tertinggi hingga terendah yaitu Teh Seduh (food dehydrator)
Teh Seduh (Oven) Teh Celup (food dehydrator) dan Teh Celup (oven). Aroma dari
semua sampel dapat tercium yaitu aroma khas jahe dengan intensitas tertinggi terdapat
pada Teh Seduh (food dehydrator) dan Teh Celup (food dehydrator). Kelarutan dari
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
masing-masing teh past berbeda-beda, yang paling cepat terjadinya perubahan yaitu
teh yang dilakukan penyeduhan atau langsug seduh tanpa menggunakan tea bag.
4.1.2 Daun Katuk
Katuk telah banyak dikenal sebagai sayuran di sebagian besar Indonesia. Bahkan
terutama di Jawa katuk telah dibudidayakan secara komersial, sedang di daerah lain
ditanam sebagai tanaman pagar atau tanaman sela. Daun katuk termasuk salah satu sayuran
yang kaya akan zat gizi dan zat metabolic sekunder, sehingga katuk bias dimanfaatkan
sebagai sayur dan sebagai obat herbal.
Yahya et al., (1992) dalam 100 g daun katuk mentah dikandung zat besi 6,25
mg, direbus dengan air 3 mg, dikukus 5,84 mg, dan direbus dengan santan 3,12 mg.
Vitamin C juga mengalami penurunan jika direbus. Daun mentah 197,48 mg Vitamin
C dan menurun menjadi 71,55 mg jika direbus dan menjadi 41,1 mg jika dikukus, serta
direbus dengan santan menjadi 77,36 mg. Tanin adalah senyawa fenol yang bereaksi
dengan protein. Istilah ini asalnya digunakan untuk ekstrak tumbuhan yang digunakan
untuk penyamakan kulit. Tanin yang tinggi dapat menyebabkan kelainan kaki pada
broiler.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Teh Daun Katuk Sebelum Penyeduhan


Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Gambar
Pengeringan Warna Tekstur Aroma Bentuk

Hijau Khas Daun


Oven Halus Bubuk
Kekuningan Katuk++++
Daun
2
Katuk
Food Hijau Tua Khas Daun
Halus Bubuk
Dehydrator Kekuningan Katuk +

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Teh daun katuk sama seperti sampe jahe semua akan dilakukan pengeringan
menggunakan dua cara ada yang menggunakan oven dan ada yang menggunakan food
dehydrator yng bertujuan untuk mengurangi kadar air. Dilanjutkan dengan proses
penggilingan hingga menjadi serbuk halus dan di ayak menggunakan ayakan 80 mesh.
Hasil pengamatan diatas menunjukkan daun katuk yang sudah di giling memiliki warna
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
hijau kekuningan dengan tekstur yang halus dan aroma khas daun katuk dengan
intensitas tertinggi dimiliki oleh pengeringan menggunakan oven dan bentuk akhir
produk yaitu bubuk. Aroma yang timbul dikarenakan dari kommponen volatil namun
akan hilang dalam proses pengolahan (Fellows, 1990).
Tabel 4. Hasil Pengamatan Teh Daun Katuk Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan

Teh Celup Hijau


Daun + Halus Sepat 18,97”
(Oven) Kekuningan

Teh Celup Hijau


Daun Sepat
(Food Kekuningan Halus 14,90”
+++ ++++
Dehydrator) ++
Daun
2
Katuk
Teh Seduh Hijau
Daun Masir Sepat 18,96”
(Oven) Kekuningan

Teh Seduh Hijau


Daun Sepat
(Food Kekuningan Masir 11,64”
+++ +++
Dehydrator) ++

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Daun katuk yang sudah digiling kemudian diseduh dengan dua cara ada yang
menggunakan tea bag dan ada yang langsung dilakukan penyeduhan. Rata-rata setelah
dilakukan penyeduhan warna yang dimiliki yaitu hijau kekuningan dengan aroma khas
daun katuk dan tekstur yang halus, namun untuk teh seduh yang tanpa tea bag terasa
masir dilidah. Rasa yang ditunjukan sepat dengan intensitas tertinggi dimiliki oleh teh
yang dilakukan pengeringan dengan menggunakan food dehydrator.
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
4.1.3 Sereh
Tabel 5. Hasil Pengamatan Teh Daun Sereh Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Pengering Gambar
Warna Tekstur Aroma Bentuk
an
Kuning Khas
Oven Halus Bubuk
pucat sereh
3 Sereh
Food Kuning Khas
Halus Bubuk
Dehydrator pucat sereh ++

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 6. Hasil Pengamatan Teh Daun Sereh Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan

Khas
Teh Celup Hijau Khas Halus
sereh 11”
(Oven) bening ++ sereh ++++
+++

Teh Celup Hijau Khas


Khas Halus
(Food bening sereh 13”
sereh ++++
Dehydrator) ++++ ++++
3 Sereh
Khas
Hijau Halus
Teh Seduh Khas sereh
bening berpasir 4”
(Oven) sereh ++++
++++ +++
+

Khas
Teh Seduh Khas Halus
Hijau sereh
(Food sereh berpasir 8”
bening +++ ++++
Dehydrator) +++ +++
+
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Hasil pengamatan pada sereh memiliki warna kuning pucat dengan tekstur yang
halus dan aroma khas sereh dan bentuk bubuk. Setelah dilakukan penyeduhan warna
menjadi hijau bening dengan aroma khas sereh bertekstur halus dan berpasir pada
sampel yang langsung diseduh dan rasa khas sereh.
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
4.1.4 Temulawak
Temulawak ini merupakan tanaman khas indonesia yang tinggi dari
tanamannya bisa mencapai 2 meter. Menurut Dalimartha, (2000) menjelaskan bahwa
temulawak ini terdari dari rimpang induk (empu) yang berbentuk jorong (gelondong)
berwarna kuning tua atau cokelat kemerahan (bagian dalam berwrna jingga cokelat)
dan rimpang cabang yang keluar dari rimpang onduk, ukurannya lebih kecil dan
tumbuh menyamping.
Banyak khasiat yang dapat diambil dari tnaman ini diantaranya dapat
menghambat pembelahan sel-sel tumor dan pembentukan jaringan kista di paru-paru
dan jaringan perut, serta memiliki aktivitas antiproliferasi terhadap sel kanker payudara
(Choi et al., 2004)
Tabel 7. Hasil Pengamatan Teh Temulawak Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Gambar
Pengeringan Warna Tekstur Aroma Bentuk

Kuning Khas
Oven Halus Bubuk
++ temulawak

Khas
Food
Kuning Halus temulawak Bubuk
Dehydrator
++

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Sampel temulawak ini sama seperti sampel sebeumnya dengan perlakuan
pengeringan menggunakan oven dan food dehydrator sehingga kadar air bahan akan
turun, dilanjutkan dengan penggilingan menjadi bubuk dan dilakukan pengayakan
dengan ayakan 80 mesh sehingga didapatkan serbuk halus.
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
Tabel 8. Hasil Pengamatan Teh Temulawak Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan
Pahit
Khas
Teh Celup khas
Kuning + Temul Halus 61”
(Oven) temula
awak +
wak
Khas Pahit
Teh Celup
temula khas
(Food Kuning ++ Halus 52”
wak temula
Dehydrator)
Temu ++ wak
4 Khas Pahit
lawak Halus
Teh Seduh Kuning temula khas
beramp 15”
(Oven) +++ wak temula
as
++ wak
Pahit
Teh Seduh Khas Halus
Kuning khas
(Food temula beramp 13”
+++ temula
Dehydrator) wak + as
wak
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Temulawak selanjutnya diseduh dengan dua cara ada yng menggunakan tea
bag ada yang langsung diseduh. Penyeduhan menggunakan tea bag memberikan warna
yang kuning jernih dengan aroma khas temulawak dan tekstur yang halus serta
memiliki rasa pahit khas temulawak, kelarutanpun dapat dikatakan terlalu lama bila
dibandingkan dengan yang langsung diseduh. Penyeduhan yang langsung dari
serbuknya ini memberikan warna yang kuning pekat, bau khas temulawak, tekstur
halus berampas dan rasa yang pahit. Warna ini merupakan warna khas dari tumbuhan
temulawak itu sendiri
4.1.5 Buah Mengkudu
Tabel 9. Hasil Pengamatan Teh Buah Mengkudu Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Pengering Gambar
Warna Tekstur Aroma Bentuk
an
Buah Khas
Coklat Bubuk
5 Mengk Oven Halus mengku
tua +++
udu du +++
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Pengering Gambar
Warna Tekstur Aroma Bentuk
an

Khas
Food Coklat
Halus mengku Bubuk
Dehydrator tua ++
du ++
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 10. Hasil Pengamatan Teh Buah Mengkudu Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan
Khas
Teh Celup Coklat tua mengk Halus Pahit
38”
(Oven) +++ udu ++ +++
+++

Teh Celup Khas


Coklat tua Halus Pahit
(Food mengk 12”
++ ++ +++
Dehydrator) udu ++
Buah
5 Meng Khas
kudu mengk
Teh Seduh Kuning Pahit
udu Halus + 34”
(Oven) muda ++ ++++
pahit
++++
Khas
Teh Seduh Kuning mengk
Pahit
(Food muda keruh udu Halus + 15”
++++
Dehydrator) + pahit
++++
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Buah mengkudu tergolong tanaman tropis yang sudah dikenal dan menjadi
alternatif dalam hal pengobatan. Menurut (Arif, 2015) efek dari buah mengkudu ini
dapat meningkatkan kekuatan tulang, membersihkan darah, melancarkan buang air
kecil dan haid, mengobati batuk, sariawan dan mengobati tekanan darah tinggi.
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
Hasil dari praktikum seperti tabel diatas menunjukkan warna coklat tua
bertekstur halus,aroma khas mengkudu dan bentuk bubuk. Setelah dilakukan
penyeduhan didapatkan warna coklat tua dan kuning muda kemerahan pada sampel
yang langsung diseduh. Warna yang dihasilkan merupakan warna alami dari mengkudu
itu sendiri. Tekstur yang dimiliki yakni halus dan rasa yang pahit. Rasa pahit ini dapat
dari kandungan senyawa tanin. Tanin yang merupakan kandungan daun mengkudu
dapat bersifat racun apabila tidak diolah secara benar. Daun yang diekstrak dengan air
atau aseton dapat bersifat sebagai racun perut pada serangga (Kardinan, 2004).

4.1.6 Bunga Kecombrang


Tabel 11. Hasil Pengamatan Teh Bunga Kecombrang Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Gambar
Pengeringan Warna Tekstur Aroma Bentuk

Merah Khas Bunga


Oven muda Halus Kecombrang Bubuk
pucat +
Bunga
6
Kecombrang
Khas Bunga
Food Merah
Halus Kecombrang Bubuk
Dehydrator muda
+++

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 12. Hasil Pengamatan Teh Bunga Kecombrang Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan
Khas
Bunga
Bunga
Teh Celup Merah Keco
Kecom Halus 23”
Bung (Oven) muda pucat mbran
brang
a g
+
6 Keco
Khas
mbra Bunga
Teh Celup Bunga
ng Merah Keco
(Food Kecom Halus 44”
muda mbran
Dehydrator) brang
g ++
+++
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan
Khas
Ada
Bunga
Teh Seduh Merah ampas Asam
Kecom 2”
(Oven) jambu dan ++
brang
Halus
++

Khas
Ada
Teh Seduh Bunga
Merah ampas
(Food Kecom Asam 2”
jambu dan
Dehydrator) brang
Halus
++

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Kecombrang merupakan tanaman liar yang memiliki senyawa anti-mikroba
dan antioksidan menurut Nurani (2014) senyawa-senyawa tersebut ialah alkaloid,
saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterpenoid, steroid, vitamin, mineral, dan glikosida.
Hasil pengamatan pada tabel diatas menunjukkan warna merah muda pada
kedua perlakuan dengan tekstur yang halus dan beraroma khas bunga kecombrang dan
berbentuk bubuk. Setelah dilakukan penyeduhan warna berubah menjadi merah muda
dan beraromakan khas kecombrang dengan tekstur halus tanpa serbuk sisa dan rasa
khas bunga kecombrang dan masam. Menurut Tampubolon et al. (1983) dalam
Pristiadi (2012) menyebutkan bahwa kecombrang mengandung minyak atsiri. Aroma
yang ditimbulkan pada teh celup kecombrang berasal dari minyak atsiri yang
terkandung pada batang dan bunga. Hal ini yang menyebabkan teh celup kecombrang
memiliki aroma yang khas.
4.1.7 Daun Sirsak
Daun sirsak banyak digunakan sebagai obat herbal untuk mengobati berbagai
penyakit, antara lain penyakit asma. Kandungan senyawa dalam daun sirsak antara
lain steroid/terpenoid, flavonoid, kumarin, alkaloid, dan tanin. Senyawa flavonoid
berfungsi sebagai antioksidan untuk penyakit kanker, anti mikroba, anti virus, pengatur
fotosintetis, dan pengatur tumbuh (Robinson, 1995).
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
Air rebusan daun sirsak segar dapat menimbulkan efek panas seperti pada
kemoterapi, namun air rebusan daun sirsak ini hanya membunuh sel-sel yang abnormal
(kanker) dan membiarkan sel-sel normal tetap tumbuh. Hal ini berbeda dengan efek
yang ditimbulkan pada pengobatan kemoterapi, dimana pengobatan kemoterapi ini
tidak saja membunuh sel-sel abnormal (kanker) tetapi sel-sel yang normalpun ikut mati
(Leny, 2006).
Tabel 13. Hasil Pengamatan Teh Daun Sirsak Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Pengering Gambar
Warna Tekstur Aroma Bentuk
an
Hijau Khas
Oven Halus + Bubuk
tua ++ daun
Daun
7
Sirsak Food Hijau Khas
Halus Bubuk
Dehydrator tua daun ++
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Tabel 14. Hasil Pengamatan Teh Daun Sirsak Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan
Khas Pahit
Bening
Teh Celup Daun Halus Khas
Kehijauan 25
(Oven) Sirsak +++ Daun
++
+ Sirsak
Pahit
Teh Celup Bening Khas
Halus Khas
(Food Kehijauan Daun 18
++ Daun
Dehydrator) + Sirsak
Daun Sirsak
7
Sirsak Khas Pahit
Teh Seduh Hijau Gelap Daun Khas
Halus 10
(Oven) ++++ Sirsak Daun
++ Sirsak
Khas Pahit
Teh Seduh
Hijau Gelap Daun Khas
(Food Halus 10
++ Sirsak Daun
Dehydrator)
+ Sirsak
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Berdasarkan dari sumber diatas daun sirsak memiliki warna hijau tua dengan
tekstur yang halus dan aroma khas daun dan berbentuk bubuk karena dilakukan
penggilingan dan pengayakan. Setelah dilakukan penggilingan baru di ujikan secara
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
penyeduhan. Saat penyeduhan didapatkan hasil warna dari larutan menjadi kehijauan
hingga hijau gelap. Hijau gelap ini terdapat pada sampel yang langsung diseduh tanpa
tea bag. Aroma yang dihasilkan merupakan dari kandungan atsiri yang bersifat mudah
menguap dan bersifat mudah direduksi sehingga meninggalkan bau khas (Ciptadi dan
Nasution, 1979). Tekstur yang halus tanpa serabut dan rasa yang pahit.
4.1.8 Kulit Buah Naga
Kulit buah naga masih mengandung senyawa antioksidan yang cukup tinggi.
Senyawa antioksidan mampu melawan oksidasi dalam tubuh. Pemanfaatannya yang
dapat dilakukan pada kulit buah naga salah satunya adalah dengan mengekstraknya
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar beragam pangan fungsional yang
akan bermanfaat bagi kesehatan. Pemanfaatan kulit buah naga merah yang paling
mudah dilakukan adalah dengan cara diolah menjadi teh. Pengolahan teh pada
prinsipnya adalah mengeringkan bagian (lembaran) dari tanaman baik berupa daun
maupun kulit dengan tujuan mengurangi kadar air pada bagian tersebut (Ghani, 2002).
Tabel 15. Hasil Pengamatan Teh Kulit Buah Naga Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Gambar
Pengeringan Warna Tekstur Aroma Bentuk

Khas
Oven Ungu Halus buah Bubuk
naga
Kulit
8 Buah
Naga Khas
Food Ungu buah
Kasar Bubuk
Dehydrator +++ naga
++
(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
Tabel 16. Hasil Pengamatan Teh Kulit Buah Naga Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan

Khas
Merah
Teh Celup Kulit Hamb
Muda pucat Halus 26”
(Oven) Buah ar
+
naga

Khas
Teh Celup Kulit
Merah Hamb
(Food Buah Halus 2’
Muda pucat ar
Dehydrator) Naga+
Kulit +
8 Buah
Naga Khas Ada
Merah
Teh Seduh Kulit ampas Hamb
Muda pekat 22”
(Oven) Buah dan ar
+
Naga+ Halus

Khas
Teh Seduh Merah Kulit
Ada Hamb
(Food muda pekat Buah 40”
ampas ar
Dehydrator) ++ Naga+
++

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Kulit buah naga diberikan perlakuan pengeringan dengan menggunakan oven
dan foof dehydrator dan dilanjutkan dengan penggilingan dan diayak hingga
didapatkan butiran halus. Setelah didapatkan butiran haus dilihat bahwa warna yang
dimiliki ialah warna ungu dengan tekstur halus pada pengeringan oven dan kasar pada
pengeringan food dehydrator, aroma yang dimiliki ialah aroma khs buah naga dan
bentuknya seperti bubuk. Warna ungu pada kulit buah naga berasal dari antosianin
yang merupakan zat warna yang berperan memberikan warna merah yang berpotensi
menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif pengganti pewarna
sintesis yang lebih aman bagi kesehatan (Citramukti, 2008).
Hasil yang didapat setelah dilakukan penyeduhan yakni pada teh celup
memiliki warna merah muda pucat dengan aroma khas buah naga, bertekstur halus dan
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
rasa yang hambar. Perlakuan denga penyeduhan langsung didapatkan warna merah
muda pekat, dengan aroma khas buah naga dan masih terdapat sedikit ampas dengan
rasa yang hambar.
Kandungan nutrisi di kulit buah naga ternyata cukup banyak, dan memiliki
beragam manfaat bagi tubuh. Kulit buah naga mengandung zat pewarna alami yang
disebut dengan betasianin serta memiliki mineral tinggi. Adanya zat pewarna alami ini
bisa dijadikan sebagai pewarna makanan alami yang lebih sehat dibandingkan dengan
menggunakan pewarna sintesis yang tidak baik untuk tubuh. Manfaat lainnya yang bisa
didapatkan dari kulit buah naga adalah dapat diolah menjadi masker wajah. Kulit buah
naga mengandung vitamin E yang baik untuk kulit. Menggunakan masker wajah dari
kulit buah naga ini akan membuat kulit nampak lebih bersih, kencang, putih dan terasa
lebih awet muda serta mampu menghilangkan kerutan.
Selain itu kulit buah naga juga dapat dikonsumsi sebagai teh herbal, yang
bermanfaat untuk melenturkan pembuluh darah dengan adanya senyawa aktif.
Senyawa aktif yang mampu melenturkan pembuluh darah ini antara lain adalah taraxast
12, pentacylic triyepene (Ariffin et al., 2008). Manfaat lainnya yaitu dapat mengobati
tumor, mencegah kanker, merawat dan melembabkan kulit, karena kulit buah naga
mengandung antioksidan, vitamin C dan vitamin E cukup tinggi sehingga sangat baik
untuk kesehatan kulit. Antioksidan mampu menangkal radikal bebas yang membuat
kulit menjadi kusam, kering dan sakit (Kartasapoetra, 2004). Teh kulit buah naga ini
dapat dinikmati dengan camilan seperti roti, pudding atau makanan ringan lainnya yang
sehat, dengan hal ini akan didapatkan manfaat yang ada di dalam kulit buah naga
dengan cara yang enak dan nikmat.
4.1.9 Kulit Buah Jeruk
Jeruk biasanya ditanam di daerah subtropis, buah ditanam di dataran rendah
sampai ketinggian 650 dpl, sedangkan di daerah katulistiwa dapat ditanam sampai
ketinggian 2000 m dpl. Temperatur optimal pertumbuhannnya antara 25-30 oC. Buah
jeruk berbentuk bulat atau bulat rata dan memiliki kulit buah yang tebal (sekitar 0,3–
0,5 cm), daging buah kuning, jingga atau kemerah-merahan. Daging buah terbagi-bagi
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
atas 8-13 segmen yang mengelilingi sumbu buah. Biji jeruk berbentuk bulat telur dan
berwarna putih atau putih keabuan (Soelarso,1996).
Dibalik rasa segar dan manis yang menjadi ciri khas jeruk sunkist ini,
kandungan nutrisi di dalamnya telah dipercaya mampu memberikan banyak manfaat
terutama bagi kesehatan tubuh. Jeruk Sunkis menjadi salah satu buah yang sangat
populer dan digemari di berbagai kalangan masyarakat. Buah jeruk terkenal sebagai
sumber vitamin C yang sangat baik dan memiliki peranan yang cukup penting bagi
kesehatan tubuh seperti mencegah kanker, menguatkan sistem imunitas, mencerdaskan
otak, dan lain sebagainya.

Tabel 17. Hasil Pengamatan Yeh Kulit Buah Jeruk Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Gambar
Pengeringan Warna Tekstur Aroma Bentuk

Oranye Khas
Oven kunyit Halus jeruk Bubuk
+ ++
Kulit
9 Buah
Jeruk
Khas
Food Oranye
Halus jeruk Bubuk
Dehydrator kunyit
+++

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Tabel 18. Hasil Pengamatan Teh Kulit Jeruk Setelah Penyeduhan
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan
Tawar
after
Jeruk taste
Teh seduh Kuning
gosong halus asam 30’’ -
(oven) oranye +++
Kulit ++ flavor
9 buah jeruk
jeruk ++
Tawar
Teh seduh Kuning
Jeruk flavor
(food keoranyean halus 35’’ -
++ jeruk
dehydrator) ++
+++
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan
Tawar
after
Teh celup Kuning Jeruk taste
halus 10’’ -
(oven) bening ++ gosong asam
flavor
jeruk

Tawar
Teh celup
Kuning flavor
(food Jeruk halus 15’’
bening + jeruk
dehidrator)
+

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa warna kulit
buah jeruk sebelum diseduh yaitu Oranye seperti kunyit, dengan aroma khas jeruk yang
menyengat. Tekstur butiran kulit jeruknya halus. Setelah diseduh, warna menjadi
kuning pucat, aroma yang dihasilkan masih cukup kuat namun sedikit berkurang dari
aroma awal. Aroma ini akan mengalami perubahan akibat pemanasan yang lama yaitu
penurunan atau kerusakan karena oksidasi dan proses penguapan saat pemanasan.
Tekstur menjadi sangat halus, dengan rasa yang hambar namun sedikit terasa asam.
Lama waktu kelarutannya paling cepat yaitu pada teh celup yang dikeringkan dengan
oven.
Buah jeruk terkenal sebagai sumber vitamin dan mineral karena faktanya,
dalam 100 gr bahan terdapat 30 - 50 mg vitamin C. Manfaat jeruk untuk kesehatan
tidak hanya bersumber dari vitamin C saja, masih banyak kandungan gizi serta
fitokimia yang belum banyak diketahui orang. Salah satu contoh nyata khasiat buah
jeruk manis adalah membunuh sel kanker berkat senyawa potassium dan folic acid di
dalamnya.
Vitamin yang tergolong larut dalam air adalah vitamin C. Asam askorbat sangat
mudah teroksidasi secara revesibel menjadi asam L-dehidroaskorbat. Asam L-
dehidroaskorbat secara kimia sangat labil dan dapat mengalami perubahan lebih lanjut
menjadi asam L-diketogulonat yang tidak memiliki keaktifan vitamin C lagi. Vitamin
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
C adalah nutrien dan vitamin yang larut dalam air dan penting untuk kehidupan serta
untuk menjaga kesehatan. Vitamin ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk
utamanya yaitu asam askorbat. Vitamin C termasuk golongan antioksidan karena
sangat mudah teroksidasi oleh panas, cahaya, dan logam, oleh penggunaaan vitamin C
sebagai antioksidan semakin sering dijumpai (Winarno, 1992).
4.1.10 Kulit Buah Salak
Kulit salak mengandung unsur aktif serta mengandung pterostilbene untuk
pembentukan hormon insulin dalam pankreas. Keseluruhan unsur aktif tersebut bekerja
secara bersamaan pada tubuh pasien untuk menyembuhkan penyakit yang diderita
pasien. Kulit salak ini dibuat dalam bentuk teh, teh kulit salak ini yang berhasiat dalam
penyembuhan diabetes. Dalam kulit salak tersebut mengandung bahan kimia alami
yang berhasiat sebagai penyembuh penyakit diabetes. Serta kulit salak jika dibuat obat
dalam bentuk teh akan mempermudah konsumen dalam mengonsumsinya, selain itu
obat yang terbuat dari kulit salak jika dalam bentuk cair akan lebih cepat di serap oleh
usus.
Tabel 19. Hasil Pengamatan Teh Kulit Buah Salak Sebelum Penyeduhan
Kondisi Kriteria Pengamatan
Kel Sampel Gambar
Pengeringan Warna Tekstur Aroma Bentuk

Khas
Putih Halus
buah
Oven kecoklatan sedikit Bubuk
salak
++ kasar
Kulit +++
10 Buah
Salak
Putih Khas
Food
kecoklatan Halus buah Bubuk
Dehydrator
+ salak +

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)


Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
Tabel 20. Hasil Pengamatan Teh Kulit Buah Salak
K Jenis Kriteria Mutu
Penyeduhan Gambar
el Teh Warna Aroma Tekstur Rasa Kelarutan

Pahit
Bening Khas
Teh Celup Halus Khas
Kekuningan Salak 38”
(Oven) ++ Salak
+++ ++
++

Pahit
Teh Celup Bening Khas
Khas
(Food Kekuningan Salak Halus + 30”
Salak
Dehydrator) + +
+
Kulit
10 buah
salak
Pahit
Khas
Teh Seduh Khas
Coklat ++ Salak Halus 10”
(Oven) Salak
+++
++

Teh Seduh Khas Pahit


(Food Coklat + Salak Halus Khas 10”
Dehydrator) ++ Salak

(Sumber: Dikumentasi Pribadi, 2018)

Berdasarkan hasil pengamatan teh kulit salak sebelum diseduh memiliki warna
coklat aroma khas salak dengan tekstur yang cukup kasar. Sedangkan setelah diseduh,
warna berubah menjadi kuning keemasan bening dengan aromadan rasa sedikit asam,
tekstur yang halus.
Warna kuning keemasan yang dihasilkan diakibatkan oleh proses oksidasi
enzimatis. Perubahan warna ini oleh adanya senyawa tannin yang teroksidasi menjadi
tehaflavin. Theavlafin merupakan senyawa yang berperan memberikan warna kuning
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
pada teh herbal kulit salak (Subiyantoro, 2011). Menurut Saragih, (2011) bahwa aroma
dihasilkan oleh senyawa-senyawa volatil yang terdapat pada bahan. Aroma bisa timbul
dan berkurang secara alami karena proses pengolahan dan aroma pada bahan pangan
di pengaruhi oleh jenis,tingkat kematangan, musim dan penyimpanan. Rasa asam yang
timbul disebabkan oleh senyawa asam askorbat (vitamin C) yang terkandung pada
buah salak (Setiawan et al. 2001; Leong dan Shui 2002; Muchtady 1978; Suter 1988
dalam Priyatno et al. 2006).
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum kali ini terdapat beberapa kesimpulan yang dapat
diambil yaitu:

 Teh herbal dapat dibuat dengan tanaman-tanaman yang bersifat fungsional


dan berefek baik bagi tubuh. Setiap teh herbal akan memiliki karakteristik
fungsional sendiri-sendiri tergantung darimana berasal.
 Metode pengeringan dengan menggunakan oven dan food dehydrator akan
mempengaruhi terhadap karakteristik warna, aroma, dan rasa yang dihasilkan.
 Waktu penyeduhan tiap perlakuan menggunakan tea bag dan langsung seduh
akan memiliki waktu yang berbeda-beda.

5.2 Saran
Saran dari praktikum ini ialah metode pembuatan teh herbal ini perlu
diperhatikan zat aktif yang terkandung didalamnya apakah rentan terhadap kerusakan
atau tidak selama proses yang menggunakan panas.
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
DAFTAR PUSTAKA

Arif. 2003. Teh dan khasianya bagi kesehatan. Kansius, Yogyakarta.

Ariffin, Abdul Azis; Bakar, Jamilah; Tan, Chin Ping; Rahman, Russly Abdul; Karim,
Roselina & Loi, Chia Chun. 2008. Essential fatty acids of pitaya (dragon fruit)
seed oil. Food Chemistry 114 (2): 561–564.

Choi, M.A., Kim S.H., Chung W.Y., Hwang J.K., dan Park, K.K. 2004. Xanthorrhizol,
a natural sesquiterpenoid from Curcuma Xanthorrhiza, has an anti-metastatic
potential in experimental mouse lung merastasis model. J. Biochem. Biophys.
Res. Comm. 326(1): 210-217.

Ciptadi, W. dan M. Z. Nasution. 1979. Mempelajari Cara Pemanfaatan Teh


Hitam Mutu Rendah untuk Pembuatan Teh Dadak. IPB, Bogor.

Citramukti, I. 2008. Ekstraksi dan uji kualitas pigmen antosianin pada kulit buah naga
merah (Hylocereus costaricensis). Skripsi. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Fakultas Pertanian, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang.

Dalimartha, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Cetakan 1. Jilid 2. Trubus


Agriwidya, Jakarta. 214 hlm.

Fellows, PJ. 1990. Food Processing Tecnologi : Principal and Practice. Elis Harwood,
New York.

Ghani, Mohamad A. 2002. Dasar-dasar Budidaya Teh. Penebar Swadaya, Jakarta.

Kardinan, Agus, 2004. Pestisida Nabati, Ramuan dan Aplikasi. Penerbit Swadaya.

Kartasapoetra. 2004. Budidaya Tanaman Berkhasiat Obat. PT Bineka Karya, Jakarta.

Leny, S. 2006. Bahan Ajar Metode Fitokimia. Laboratorium Kimia Organik Jurusan
Kimia FMIPA Universitas Airlangga, Surabaya.

Nuraini, Dini Nuris. (2014). Aneka Manfaat Bunga untuk Kesehatan. Yogyakarta:
Gava Media.

Pristiadi, Pristiadi. (2012). Kajian Komparatif Aktivitas Antioksidan Formula


Pengawet Alami Ekstrak Kecombrang (Nicolaia speciosa Horan) dan Pola
Pemisahan Kromatografis Ekstrak Bagian-Bagian Tanaman Kecombrang.
Purwokerto: Journal of Inovation and Technology of Agroindustry, 1
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1

Priyatno LHA et al. 2006. Aktifitas antioksidan ekstrak daging buah salak varietas
Bongkok (Salacca Edulis Reinw.). Acta Pharmaneutica Indonesia vol XXXI no
1.

Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi VI, Hal 191-216,
Diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata, ITB, Bandung.

Saragih, B. (2011). Minuman FungsionalHerbal Celup Bawang Tiwai(Eleutehrine


americana, Merr). JurnalBadan Penelitian dan PengembanganDaerah Kutai
Kartanegara5(1): 15-21.

Soelarso. 1996. Budidaya Jeruk. Kanisius, Yogyakarta.

Subiyantoro. 2011.Teknologi pengolahanherbal.Praktik Lapangan. InstitutPertanian


Bogor. IPB, Bogor.

Sya`ban MF. 2013. Jahe, kandungan dan manfaatnya. UNY Publisher, Yogyakarta.

Winarsi, Hery. 2011. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Kanisius, Yogyakarta.

Yahya, Y., A. Nasoetion dan F. Anwar. 1992. Pengaruh pengolahan dan kandungan viamin
C terhadap penyerapan zat besi (Fe) dengan cara in vitro pada beberapa jenis
saturan daun hijau. Media Gizi dan Keluarga 16 (1): 11-17.
Praboyo Ardin Islamawan
240210150044
Kelompok 1
JAWABAN PERTANYAAN

1. Menurut saudara, bagaimana syarat tanaman yang dapat dijadikan sebagai salah
satu produk teh herbal? Jelaskan!
Jawab: Syarat tanaman yang dapat dijadikan sebagai salah satu produk
tanaman teh herbal ialah harus memiliki komponen zat aktif dan kaya akan
antioksidan. Teh herbal juga selayaknya dapat memberikan manfaat terhadap
kesehatan konsumen sehingga mampu mencegah penyakit.

2. Berdasarkan praktikum yang anda lakukan, bagaimana perubahan karakteristik


yang terjadi pada setiap pengolahan teh tanaman herbal?
Jawab: Perubahan karakteristik yang terjadi pada pengolahan teh herbal yang
paling kontras terjadi ialah pada segi warna, aroma dan rasa yang dihasilkan.
Perubahan tersebut terjadi akibat pengondisian panas yang selama pengeringan
sehingga berimbas pada ketiga karakteristik tersebut.

Anda mungkin juga menyukai