Anda di halaman 1dari 6

EKSTRAKSI MINUMAN TEH HERBAL DAUN JAMBU BIJI DAN JAHE

BERKHASIAT SEBAGAI OBAT MEREDAKAN SAKIT DIARE

Kadek Dwian Sastika


Program Studi Pendidikan Kimia, Jurusan Kimia
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Pendidikan Ganesha
Email: dwiansastika@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan beberapa hasil penelitian menyatakan bahwa daun jambu biji efektif digunakan
sebagai obat untuk meredakan sakit diare. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk membuat
minuman teh herbal yang berbahan dasar dari daun jambu biji dengan tambahan jahe. Teh dari
daun jambu biji dan jahe ini dibuat melalui proses meserasi, yang diawali dengan langkah sortasi
pada daun jambu biji, pencucian dibawah air mengalir, pemotongan menjadi kecil-kecil,
pengeringan dengan dijemur, penghalusan dengan menggunakan ulekan, perendaman daun jambu
biji dengan alkohol selama 3 hari, penyaringan dan penguapan untuk meserat. Penambahan jahe
pada daun jambu biji bermanfaat untuk memberikan cita rasa teh agar tidak terasa begitu pahit dan
sepat. Penambahan jahe juga dapat meningkatkan kandungan antioksidan pada teh seperti
gingerol, shogaol, dan zingeron yang bermanfaat sebagai antioksidan. Selain itu kandungan
flavonoid, tanin, minyak atsiri dan alkaloid dalam jambu biji salah satunya bermanfaat untuk
meredakan sakit diare.
Kata kunci: daun jambu biji dan jahe, diare, minuman herbal, proses meserasi

PENDAHULUAN masyarakat yaitu minuman teh herbal. Teh


Sebagaian besar penduduk indonesia herbal merupakan istilah umum yang
tinggal di daerah pedesaan dan cenderung digunakan untuk minuman yang bukan
menggunakan pengobatan tradisional berasal dari daun teh Camellia sinensis. Teh
dibandingkan dengan pengobatan secara herbal banyak dibuat dari bunga, biji, daun
modern. Hal itu disebabkan karena akses tim dan akar dari berbagai jenis tanaman (Cakra
medis dan obat-obat modern sulit dijangkau dkk, 2020). Bagian tanaman yang paling
yang menyebabkan biaya pengobatan banyak di manfaatkan oleh masyarakat
menjadi relatif mahal, sehingga masyarakat sebagai tanaman obat yakni bagian daun, hal
beralih menggunakan pengobatan secara itu dikarenakan mudah dalam pengambilan
tradisional. Salah satu bentuk pengobatan dan pengolahannya, sedangkan yang paling
tradisional yaitu minuman herbal (Muhajir, sedikit digunakan adalah pada bagian akar
2018). (Jefrin dkk, 2016).
Minuman herbal merupakan minuman Salah satu tanaman herbal yang dapat
yang mengadung zat aktif di dalam tumbuhan digunakan adalah daun pada jambu biji
obat (Muhajir, 2018). Salah satu minuman sebagai anti diare. Jambu biji merupakan
herbal yang banyak digemari oleh tanaman yang tumbuh di iklim tropis atau
subtropis (Stella dan Siregar, 2020). TUJUAN
Tanaman tropis ini berasal dari Brazil, Untuk membuat minuman teh herbal dari
menyebar ke Thailand kemudian ke Asia daun jambu biji dan jahe sebagai obat
lainnya seperti Indonesia (Rahmi, 2019). meredahkan sakit diare.
Pada daun jambu biji mengandung beberapa
bahan aktif seperti tanin, alkaloid, flavonoid, METODE
guayaverin, leukosianidin, minyak atsiri, asam 1 Alat dan bahan:
malat, damar, dan asam oksalat (Rahmi. 2019).  Bahan : daun jambu biji, jahe, air,
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh alkohol 70%.
Yolanda (2015) senyawa aktif dalam daun  Alat : ulekan, pisau, mangkok,
jambu biji yang berfungsi sebagai antidiare baskom, nampan, pisau, talenan,
adalah flavonoid khususnya quercetin yang sendok makan, gelas, timbangan,
dapat menghambat pengeluaran asetilkolin toples.
dan kontraksi usus, tanin yang memiliki efek 2 Prosedur kerja
mengurangi peristaltik usus, minyak atsiri  Siapkan bahan yang akan digunakan
dan alkaloid yang merupakan inhibitor seperti daun jambu biji yang sudah di
pertumbuhan dan mematikan petik dan ,jahe. Lalu dilakukan
mikroorganisme di usus. pemilihan daun jambu biji yang
Untuk mendapatkan kandungan senyawa memiliki bentuk daun yang bagus
tersebut esktrak daun jambu biji dapat atau tidak cacat seperti daun tidak
diperoleh dengan beberapa metode salah berlubang.
satunya dengan metode meserasi. Meserasi  Pada jahe dilakukan pengupasan kulit
merupakan cara yang sederhana dengan jahe, kemudian dilanjutkan dengan
merendam simplisia dalam cairan palarut pencucian baik pada jahe maupun
selama beberapa hari pada suhu kamar dan daun jambu biji. Setelah pencucian
kedap cahaya (Astuti, 2015). dilakukan, selanjutnya daun jambu
Berdasarkan beberapa hasil penelitian biji di tiriskan sampai air luruh
tersebut, penulis tertarik untuk membuat selururhnya. Bahan sebelum di
ekstrak minuman herbal yang berbahan dasar keringkan dengan cara dijemur,
dari daun jambu biji dan jahe. Minuman terlebih dahulu bahan di peranjang
herbal daun jambu biji sebenarnya manjadi bagian kecil-kecil baik pada
merupakan minuman yang sudah ada sejak jahe dan daun jambu biji.
lama contohnya adalah rebusan daunnya,  Setelah pemotongan dilakukan,
namun rebusan daun jambu biji memiliki rasa dilanjutkan dengan pengeringan daun
yang pahit. Oleh karena penulis tertarik untuk dan jahe tesebut di jemur selama 3-5
membuat teh daun jambu biji dan jahe jam hingga berubah menjadi warna
sebagai penambah cita rasa sekaligus cokelat muda.
menambahkan khasit sebagai antioksida.  Selanjutnya daun jambu biji dan jahe
dihaluskan dengan cara di ulek secara
terpisah.
 Setelah mendapatkan bubuk halus, Setelah itu dilanjutkan dengan proses
selanjutnya bubuk dari daun jambu pencucian untuk membersihkan dari kotoran-
biji di rendam dalam wadah toples kotoran yang menempel pada daun
dengan pelarut alkohol dengan selanjutnya ditiriskan dan diangin-anginkan
perbandingan 1:10 (pelarut). (Chairunnisa dkk, 2019).hal yang sama juga
Direndam selama 3 hari. dilakukan pada jahe.
 Selesai melakukan perendaman,
dilanjutkan dengan proses penyaring
meserat.
 Filtrat yang di dapatkan kemudian
dilanjutkan dengan proses penguapan Gambar 3. Pencucian

sampai terbentuk cairan kental. Tahap berikutnya yaitu peranjangan/


 Cairan kental yang dihasilkan pemotongan daun jambu biji dan jahe
kemudian dilarutkan secukupnya ke menjadi bagian kecil-kecil (± 2 mm) dan
dalam segelas air hangat dan dilakukan pemisahan tulang daun pada daun
ditambahkan bubuk kering dari jahe. jambu biji dengan menggunakan pisau. Hal
Kemudian diaduk hingga tercampur ini dilakukan untuk mempermudah maupun
rata dan disaring kembali untuk mempercepat proses selanjutnya (Rahmi,
memisahkan endapan dari bubuk jahe 2019), seperti tahap pengeringan maupun
tersebut. pengahulusan.
 Minuman teh herbal dari daun jambu
biji dan jahe siap untuk di hidangkan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Gambar 4. Peranjangan
Percobaan ini bertujuan untuk membuat Tahap berikutnya, sebelum diekstraksi
minuman teh herbal dari bahan daun jambu bahan terlebih dahulu dilakukan pengeringan
biji dan jahe. Langkah awal yang dilakukan dengan cara di jemur secara tidak langusng di
yaitu menyiapkan daun jambu biji yang telah
bawah sinar matahari selama ± 4 jam hingga
di petik dan jahe kemudian di sortasi
berubah menjadi warna cokelat muda.
(pemilahan) untuk memisahkan daun yang
Tujuan proses ini yaitu menghilangkan atau
layak digunakan dengan daun yang tidak
mengurangi kadar air (Astuti, 2015), baik
layak digunakan. Pada jahe dilakukan
dalam jambu biji maupun pada jahe.
pengupasan yang bertujuan untuk
memisahkan isi dagingnya dengan kulit.

Gambar 5. Hasil Pengeringan


Gambar 1. Sortasi daun Gambar 2. Pengupasan kulit
jahe
Selanjutnya setelah melalui proses waktu maserasi yang diberikan maka
pengeringan dilanjutkan dengan proses semakin lama kontak antara pelarut dengan
penggilingan. Pada percobaan ini bahan yang akan memperbanyak jumlah sel
penggilingan dilakukan secara manual yang pecah dan bahan aktif yang terlarut
menggunakan pengulekan, baik pada daun (Chairunnisa dkk, 2019).
jambu biji maupun pada jahe. Hasil bubuk
yang di dapat yaitu serbuk daun jambu biji
berwarna hijau kecoklatan dan pada jahe
diperoleh serbuk berwarna putih kecoklatan.
Tujuan dari penggilingan yaitu untuk
memperkecil ukuran sampel, sehingga proses Gambar 8. Perendaman Gambar 9. Hasil Filtrat
ekstraksi dapat dilakukan secara maksimal.
Dalam hal pengecilan ukuran sampel akan
memperluas bidang kontak antara sampel
dengan pelarut, sehingga jumlah ekstrak
diperoleh pun akan semakin besar
(Zulharmita dkk, 2012).

Gambar 10. Hasil penguapan Gambar 11.. Hidangan Teh


Setelah dilakukan perendaman,
selanjutnya ekstrak disaring menggunakan
penyaring yang dilapisi dengan tisu sehingga
diperoleh filtrat dan ampas. Hasil filtrat
Gambar 6. Bubuk daun Gambar 7. Bubuk Jahyang kemudian diuapkan untuk menghilangkan
Setelah proses proses penggilingan kandungan pelarut dalam ekstrak daun jambu
menghasilkan bentuk yang halus, tahap biji sehingga akan menghasilkan eksktrak
berikunya yaitu perendaman sampel bubuk kental (Chairunnisa dkk, 2019). Selanjutnya
daun jambu biji dengan pelarut etanol 70%. hasil eksktrak kental dari jambu biji dapat
Pemilihan pelarut didasarkan pada jenis dihidangkan dengan cara melarutkan
sampelnya seperti daya melarutkan, titik beberapa sendok makan ke dalam segelas air
didih dan sebagainya. Perbandingan sampel hangat dan ditambahkan dengan bubuk jahe
dengan pelarut yang digunakan yaitu 1:10, yang sebelumnya telah dibuat tersebut.
hal itu didasarkan bahwa semakin banyak Pada teh yang dibuat terdapat senyawa
jumlah sampel yang digunakan semakin aktif yang berkhasiat sebagai antidiare pada
banyak jumah ekstrak yang dihasilkan, hal ini daun jambu biji adalah flavonoid kususnya
dikarenakan distribusi partikel dalam pelarut kuarsetin, tanin, minyak atsiri dan alkaloid.
semakin menyebar, sehingga memperluas Adanya senyawa dari esktrak daun jambu biji
permukaan kontak (Hammado dan Illing, yang mampu menjadi agen antidiare tidak
2013). Waktu perendaman dilakukan selama hanya menjadi inhibitor efek spasmogenik
3 hari dengan suhu kamar. Semakin lama pada usus tetapi juga dapat memberikan efek
sebagai inhibitor pertumbuhan dan
perkembangan bakteri yang dapat DAFTAR PUSTAKA
menyebabkan diare seperti Escherichia coli, Agus S. dan Dwiyanti P. 2018. Pengaruh
Salmonella, Shigella, Staphylococus aureus, Penambahan Ekstrak Jahe Terhadap
dan Vibrio cholera. Terhambatnya Aktivitas Antioksidan Dan Tingkat
pertumbuhan dan perkembangan bakteri Kesukaan Minuman Instan Kunir
penyebab diare di usus akan mencegah Putih (Curcuma Mangga Val.)
proses iritasi pada usus dan mengurangi Inovasi Pangan Lokal Untuk
peningkatan kecepatan gerakan peristaltik Mendukung Ketahanan Pangan”
usus. Peristiwa ini dapat mengurangi Universitas Mercu Buana
kontraksi usus dan memperpanjang waktu Yogyakarta\
absorbsi makanan di usus sehingga dapat Astuti, D. S. (2015) “PENGARUH
menghentikan diare (Yolanda, 2015). PEMBERIAN EKSTRAK
Sedangkan pada penambahan jahe pada MASERASI DAUN JAMBU BIJI (
Psidium Guajava L.) TERHADAP
minuman teh tersebut yaitu berfungsi untuk
BAKTERI Escherichia Coli.,” Jurnal
menambahkan cita rasa yang terkadung pada Ilmiah Farmasi, 3(1).
teh. Selain itu penambahan jahe juga dapat Chairunnisa, S., N. Md. Wartini, & L.
menambahkan khasiat sebagai antioksidan. Suhendra. (2019) “Pengaruh Suhu
Kandungan pada jahe terdiri dari senyawa Dan Waktu Maserasi Terhadap
senyawa aktif non-volatil fenol, seperti Karakteristik Ekstrak Daun Bidara (
gingerol, shogaol, dan zingeron, yang Ziziphus Mauritiana L . ) Sebagai
Sumber Saponin,” 7(4), Hal. 551–
terbukti memiliki kemampuan sebagai
560.
antioksidan melebihi dari vitamin E (Agus & Fairuz Rabbaniyah. (2015). Pengaruh
Dwiyanti, 2018). Pemberian Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava Linn.) terhadap
KESIMPULAN Peningkatan Trombosit pada Pasien
Berdasarkan hasil dan pembahasan, maka Demam Berdarah Dengue. Majority
dapat disimpulkan bahwa teh herbal daun Volume 4 Nomor 7.
jambu biji dan jahe dibuat dengan metode Hammado, N. dan Illing, I. (2013)
meserasi dengan langkah awal melakukan “IDENTIFIKASI SENYAWA
penyiapan bahan, pencucian, pemotongan, BAHAN AKTIF ALKALOID PADA
pengeringan, penghalusan, perendaman, TANAMAN LAHUNA ( Eupatorium
penyaringan, penguapan filtrat. Odoratum ),” 04(2), Hal. 1–18.
Kanduangan flavonoid khususnya kuarsetin, Jefrin Sambara dkk. (2016). Pemanfaatan
tanin, minyak atsiri dan alkaloid dalam jambu Tanaman Obat Tradisional Oleh
biji bermanfaat untuk obat antidiare atau Masyarakat Kelurahan Merdeka
meredahkan sakit diare. Sedangkan Kecamatan Kupang Timur 2016.
kandungan seperti gingerol, shogaol, dan Jurnal Info Kesehatan, Vol. 14,
zingeron dalam jahe bermanfaat sebagai Nomor 1
antioksidan. Muhajir Adzam. (2018). Skripsi Kajian
Pembuatan Teh Herbal Daun Sirih
(Piper Betle L) Dengan Metode
Pengolahan Dan Suhu Pengeringan
Yang Berbeda. Bandung: Universitas
Pasundan.
Rahmi (2019) “Skripsi Formulasi Rasio Jahe
Dan Daun Jambu Biji Dalam
Pembuatan Teh Herbal.Mataram:
Universitas Muhammadiah
Mataram.”
Stella, dan T. M. Siregar. (2020).
Pemanfaatan ekstrak daun jambu biji
(Psidium guajava) dan serbuk daun
stevia (Stevia rebaudiana) dalam
pembuatan minuman fungsional=
Utilization of guava (Psidium
guajava) leaves extract and stevia
(Stevia rebaudiana) leaves powder in
functional drink (Doctoral
dissertation, Universitas Pelita
Harapan).
Yolanda Fratiwi. 2015. The Potential Of
Guava Leaf (Psidium Guajava L.)
For Diarrhea. J MAJORITY
Volume 4 Nomor 1.
Zulharmita, Kasypiah, U. Dan Rivai, H.
(2012) “PEMBUATAN DAN
KARAKTERISASI EKSTRAK
KERING DAUN JAMBU BIJI (
Psidium Guajava L.),” Jurnal Farmasi
Higea, 4(2).

Anda mungkin juga menyukai